Anda di halaman 1dari 15

Sumber Tenaga Pertanian

M. Bumi
Fossil Batubara

Abiota Nuklir
Solar
Non-Fossil Air
Wind
Potensial
Suhu
Sumberdaya Arus

Mesin Mesin Uap


Motor Bakar Diesel/Otto
Wankel

Manusia Otot
Biota Hewan Otot

Biomassa CH Alkohol Biofuel


Tumbuhan Minyak/fat
Organik Arang Bio-briket

KONSEP MOTOR BAKAR

Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang


mengubah energi termal/panas menjadi energi
mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses
pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu:

Motor bakar pembakaran luar (external


Combustion Engine): Proses pembakaran terjadi
di luar mesin. Misalnya, mesin uap dimana energi
thermal dari hasil pembakaran dipindahkan ke

1
dalam fluida kerja mesin. Contoh: tekanan uap
yang dihasilkan dari pemanasan air di dalam ketel
disalurkan ke dalam sistim kerja mesin yang
menghasilkan tenaga mekanik.
Motor pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine):
umumnya dikenal sebagai motor bakar. Proses
pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu
sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi
sekaligus sebagai fluida kerja mesin.
Jenis Motor bakar dibagi berdasarkan sistim kerja
yang dipakai, yaitu: (1) motor bakar torak; (2)
motor bakar turbin gas; (3) motor bakar propulsi
pancar gas.
Terdapat dua Motor bakar torak, yaitu: (1) motor
Otto yang berbahan bakar bensin, dan (2) motor
diesel yang berbahan bakar solar.

Berdasarkan langkah kerjanya motor bakar dibagi


menjadi mesin dengan proses dua langkah dan
mesin dengan proses empat langkah.
Ciri motor bakar internal:
- Pemakaian bahan bakar irit
- Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
- Kontruksi lebih sederhana

Ciri motor bakar eksternal:


Dapat memakai semua bentuk bahan bakar
Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam
satu poros.

2
Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.

Berdasar Sistem Penyalaan


a). Motor bensin
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor
otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan
karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api
listrik yang membakar campuran bahan bakar dan
udara karena motor ini cenderung disebut spark
ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan
udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto
(siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan
sebagai pemasukan panas pada volume konstan.
b). Motor diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak. Proses
penyalaan terjadi ketika udara yang terkompaksi
mencapai temperatur yang sangat tinggi terbakar
sendiri (self ignition). Saat itulah bahan bakar
disemprotkan oleh nozzle ke dalam ruang bakar,
sehingga terjadi pembakaran (ledakan). Hal ini
hanya terjadi bila perbandingan kompresi di dalam
ruang bakar tinggi, yaitu 120-140 atm

DASAR-DASAR MOTOR BAKAR INTERNAL

3
Penggunaan Motor Bakar Internal

4
Mengapa Motor Bakar Internal ?

o Daya manusia dan hewan berkapasitas kecil

o Daya dari matahari, air dan angin cukup

besar tapi tidak movable

o Perlu sumber daya lain yang movable

motor bakar eksternal (mesin uap)

Namun motor bakar eksternal

Berat

Besar

Tidak fleksibel /kaku

Kemampuan manuver rendah

5
Motor Bakar Internal

6
Prinsip dasar motor bakar internal

o Bahan bakar dan oksigen bercampur

o Terjadi proses pembakaran

o Timbul panas

o Panas ini meningkatkan tekanan gas di

dalam ruang bakar

o Tekanan gas menggerakan piston secara

translasi

o Gerak translasi piston diubah menjadi gerak

rotasi poros dengan bantuan poros engkol

Prinsip Thermodinamika Motor Bakar

o Hukum Thermodinamika:

Energi dari satu bentuk bisa diubah ke

bentuk lain

7
Energi pd sistem yang terisolasi bersifat

konstan

o Pada motor bakar di ruang pembakaran

terjadi:

Pembakaran

Penambahan panas

Perubahan suhu

Perubahan tekanan

Perubahan volume

o Perubahan suhu, tekanan dan volume pada

gas

Pada tekanan konstan

V1/V2 = T1/T2

makin tinggi suhu, makin besar volume

Pada volume konstan

8
P1/P2 = T1/T2

makin tinggi suhu, tekanan makin

tinggi tekanan

Gabungan keduanya

P.V/T = R 8314 J/g mole oK

P.V = R.T

V~ specific volume

Utk gas dengan massa M

PV = MRT

9
o Usaha (work)

Q = M.c. (T2 T1)

Q : perubahan panas

c : panas specific

cv : c pada volume tetap

cp : c pada tekanan tetap

k = cp/ cv ~ 1,4

Q = W + (U2 U1)

W : usaha

U : energi dalam

W = Gaya Jarak

W=FL

W = P (V2 V1)

10
o Usaha pada volume tetap

Penambahan panas tidak mengakibatkan

perubahan volume

tidak ada pergerakan

W=0

cv (T2 T1) = U2 U1

semua berubah jadi energi dalam

11
o Usaha pada tekanan tetap

Penambahan panas mengakibatkan volume

berubah dari V1 menjadi V2

Q = cp (T2 T1)

Usaha yang terjadi W = P (V2 V1)

cp (T2 T1) = cv (T2 T1) + P (V2 V1)

energi yang ditambahkan ke dalam sistem

diubah menjadi usaha dan perubahan energi

dalam.

Isothermal

Adiabatik

o Usaha pada suhu tetap (isothermal)

12
tidak ada perubahan energi dalam

PV1 = konstan ~ gas ideal

W P dV

W= MRT ln(V2/V1) = MRT ln(P1/P2)

= MRT ln 1/r

r : compression ratio

makin kecil compression ratio, makin besar

usaha yang dilakukan

o Usaha pada kondisi adiabatik

Tidak ada energi yang masuk atau hilang

(utk proses yang sangat cepat)

P1V1 P2V2
W = ----------------
k -1

MR(T1 T2)
W = ---------------
k -1
negatif utk kompressi
positif utk ekspansi

13
o Perubahan Energi pada kondisi umum

(politropik)

Kenyataannya, selama proses terjadi

perubahan suhu dan juga terjadi

kehilangan panas

Terjadi perubahan energi dalam

Bukan isothermal, bukan adiabatik

PVn = konstan

P1V1 P2V2
W = --------------
n -1

Biasanya n < k

o Penentuan nilai n

Percobaan

Data percobaan diplotkan pada kertas

biasa

14
P1V1n = P2V2n

Data diplotkan pada kertas log-log

n = log(P1/P2)/log(V2/V1)

supaya mewakili, harus pada banyak

titik

15

Anda mungkin juga menyukai