Ikan setelah mati (pasca mortem), akan terjadi perubahan-
perubahan komponen penyusun daging ikan. Secara umum perubahan-perubahan pasca mortem ikan dapat dibedakan menjadi tiga fase: 1. Fase prerigor mortis Prerigor mortis adalah suatu fase waktu antara ikan sedang mengalami proses kematian sampai mati. Pada fase ini proses kimiawi dan pertumbuhan bakteri berlangsung sangat lambat. Dalam fase ini terjadi pelepasan lendir dari kelenjar di bawah kulit ke permukaan tubuh. Lendir yang dilepaskan merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Pada fase ini daging akan menjadi kenyal-lunak dengan pH sekitar 7. 2. Fase rigor mortis Pada fase rigor mortis, daging menjadi kaku atau rigid. Hal ini terjadi setelah 1 7 jam ikan mati dan apabila dibekukan, maka fase ini terjadi setelah 3 120 jam. Daging ikan yang kaku ini disebabkan terjadi kontraksi yang merupakan hasil interaksi protein aktin dan miosin membentuk aktomiosin, mengejangnya tubuh ikan dan ikan yang berada dalam fase ini menandakan masih dalam keadaan segar. Fase rigor mortis akan terjadi lebih singkat pada suhu tinggi. 3. Pasca rigor mortis Pasca mortem setelah terjadi, akan terjadi kerusakan mikrobiologis pada ikan. Penyerangan bakteri terjadi melalui 3 tempat yaitu dari selaput lendir, insang dan saluran pencernaan menerobos ke dalam daging. Bakteri ini akan berkembang biak dan menguraikan komponenkomponen daging yang akan menyebabkan pembusukan.