Anda di halaman 1dari 15

Konsep Pd.T. xx-xxxx.

Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

RPT0
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Konsep

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Volume II: Bendung


Bagian 3: Operasi dan Pemeliharaan

ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR


SDA
15 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan


Volume II: Bendung
Bagian-3. Operasi dan Pemeliharaan

1 RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan yang
meliputi bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan setiap satuan volume pekerjaan dari berbagai pekerjaan terkait dalam
tahap operasi dan pemeliharaan bendung.
Pedoman ini meliputi analisa biaya operasi, penyusunan sistem operasi, dan
pemeliharaan bendung.

2 ACUAN NORMATIF
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan
Pemetaan.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume II:
Bendung. Bagian 3. Pelaksanaan Konstruksi.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume II:
Bendung. Bagian 4. Operasi dan Pemeliharaan.

3 ISTILAH DAN DEFINISI

3.1. Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan
baku dan Tenaga Kerja kerja.
3.2. Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan
jumlah atau volume bahan yang dipakai.
3.3. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya tenaga kerja dengan atau tanpa
harga bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu.
3.4. Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3.5. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang
dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.
3.6. Upah tenaga kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang

1 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat


keahliannya.
3.7. Volume pekerjaan adalah jumlah unit satuan pelaksanaan kegiatan, misal galian
tanah 1.000 m3; pengukuran situasi 300 ha; perencanaan bendung 80 OB, dsb.

4 SINGKATAN ISTILAH
Singkatan Kepanjangan Istilah
kg kilogram Satuan berat
m atau m Meter panjang Satuan panjang
m2 Meter persegi Satuan luas
m3 Meter kubik Satuan volume
OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari
OB Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan
PC Portland Cement Semen portland
PP Pasir pasang Agregat halus ukuran < 5 mm

5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN


Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah :
a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk
seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-
masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja
sesuai dengan kondisi setempat dan tidak membedakan faktor produktifitas tenaga
kerja serta sistem penghitungan volume bahan yang berlaku di daerah yang
bersangkutan.
b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap
jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia.
c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui
(misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran
volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).
d) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.
e) Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai
untuk menghitung harga satuan pekerjaan.
f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang
merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.

6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN


Pedoman ini meliputi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan (OP) bendung tetap,
bendung gerak manual dan bendung gerak elektromekanik. Pelaksanaan OP bendung ini
akan terdiri atas pekerjaan pemgoperasian dan juga pekerjaan pemeliharaan.
6.1 Pekerjaan Pengoperasian
Biaya pelaksanaan pekerjaan pengoperasian bendung akan terdiri atas biaya
pengoperasian konstruksi bangunan bendungnya juga termasuk biaya pengoperasian
peralatannya. Pengoperasian konstruksi bendung hanya diperlukan biaya mandor yang
mengamati pelaksanaan operasi bendungnya yang termasuk juga saat ini umumnya

2 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

bangunan air termasuk juga bendung perlu mengamati dan membuang sampah yang
sering mengganggu operasinya.
Lain halnya untuk biaya pengoperasian peralatan seperti halnya pintu air atau juga jika
dilengkapi instrumen-instrumen.
A. ANALISA BIAYA OPERASI BENDUNG
A.1 Operasi Bangunan Bendung
Kegiatan membersihkan kotoran atau sampah yang terbawa aliran air, menutup
kebocoran akibat binatang air, mengarahkan aliran air.
1 m2 permukaan bidang sekitar bendung (100 m ke hulu dan ke hilir bendung)
yaitu pembersihan dibagian kiri dan kanan sekitar bendung termasuk tubuh
bendung, pelimpah, peredam energi, intake, bangunan pembilas, tembok pangkal
bendungan, tembok sayap hulu-hilir, lantai udik, kantong sedimen, dll. Maka
AHSP-nya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,001
Mandor OH 0,0005

A.2 Operasi Bangunan Ukur dan Pengatur pada Intake


1 sampai 5 buah bangunan ukur dan pengatur (yang berada radius jangkauan 250 m)
pada bangunan intake per-bulan, yang meliputi pengoperasian pintu intake, mencatat
tinggi muka air dan mengatur pengaliran air ke saluran pembawa dari pintu intake.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja atau juru pengairan yg OB 1,0
berfungsi sebagai operator
Mandor atau pengamat yg OB 0,10
berfungsi sebagai pengawas juru

A.3 Operasi Bangunan Pembilas


1 buah bangunan pembilas pada bendung per-bulan, yang meliputi pengoperasian
pintu intake, memantau sedimen yang tertahan di bagian hulu bendung, mencatat
dan mengatur pembilasan sesuai jadwal yang direncanakan, atau juga mencangkul
sedimen yang terendapkan di depan pintu pembilas.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja atau juru pengairan yg OB 0,20
berfungsi sebagai operator
Mandor atau pengamat yg OB 0,05
berfungsi sebagai pengawas juru

B. ANALISA BIAYA PEMELIHARAAN BENDUNG


Analisa biaya pekerjaan pemeliharaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu Pemeliharaan
Rutin, Berkala dan Perbaikan. Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan yang optimum
diperlukan prosedur yang tepat dengan mengacu tahapan-tahapan kegiatan pada
Pd.T.xx-xxxx.A; Pedoman Spesifikasi Teknik Operasi dan pemeliharaan Bendung.
Adapun rincian kegiatan pemeliharaan tersebut adalah sebagai berikut:
B.1 Tahap Perencanaan
a. Inspeksi Lapangan
mantri/juru pengairan secara rutin memeriksa jaringan irigasi dan kemudian
dilaporkan kondisi saluran pembawa/pembuang dan bangunan

3 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

staf bagian pemeliharaan/pengamat mengadakan pengecekan lapangan bulanan


kemudian membuat ringkasan pekerjaan yang diperlukan dan dikirimkan ke
Cabang Dinas setiap bulan;
kepala ranting atau staf pemeliharaan melakukan inspeksi lapangan sewaktu-
waktu, bila menerima laporan kejadian bencana alam,
cabang dinas atau instansi yang berwenang segera meneruskan laporan ke
Dinas/Sub Dinas Pengairan, dan atau instansi lain yang berwenang serta terkait
dengan mengacu pada struktur organisasi yang berlaku.

AHSP Inspeksi lapangan dirinci sebagai berikut:


10 ha pemeriksaan jaringan irigasi
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor juru pengairan OH 1,2
pengamat OH 0,5
kepala ranting OH 0,1
cabang dinas OH 0,5
Bahan beli blanko lbr 5
ATK bulan 0,01
tinta printer buah 0,05
Lain-lain foto copy laporan lbr 50
cetak foto-3R/print di kertas foto lbr 10

b. Survai dan Desain


kepala Ranting Dinas menghitung kebutuhan bahan cat dan pelumas, upah dan
bahan untuk swakelola yang selanjutnya dilaporkan ke Cabang Dinas Pengairan
setiap awal Triwulan II, untuk bahan pembuatan usulan anggaran tahunan;
sebelum program tahunan pemeliharaan Cabang Dinas, Survai dan disain pada
pekerjaan Swakelola besar dan pekerjaan yang akan diborongkan dan dilaporkan
pelaksanaannya. Lokasi perbaikan besar yang akan dilakukan perlu dikunjungi
/dipantau oleh Kepala Seksi Pemeliharaan Cabang Dinas.
Usulan dikirim ke Dinas/Sub Dinas PU Pengairan paling lambat bulan Maret tiap
tahun.
AHSP Inspeksi lapangan dirinci sebagai berikut:
10 ha survai dan desain pemeliharaan jaringan irigasi
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor Kepala ranting dinas OH 1,2
Kasi pemeliharaan-Cadin OH 0,5
Staf (2 org dari ranting dan 2 org OH 0,2
dari cadin)
Bahan beli blanko lbr 5
ATK bulan 0,01
tinta printer buah 0,05
Lain-lain foto copy laporan lbr 50
cetak foto-3R/print di kertas foto lbr 10

c. Penyusunan Program
Setelah anggaran tahunan (DIP/DIPDA) diserahkan oleh Dinas/Sub Dinas ke Kepala
Cabang Dinas, maka hasil survai dan disain pekerjaan yang pernah diselesaikan dan
dilaporkan dan di analisa kembali dengan skala prioritas. Selanjutnya disusun program
pekerjaan berkala yang di swakelolakan dan program pekerjaan berkala yang
diborongkan oleh Cabang Dinas. Usulan dikirimkan oleh Cabang Dinas kepada Kantor

4 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Propinsi/ Pusat lewat Koordinator wilayah di bulan Nopember tahun anggaran yang
bersangkutan.
AHSP penyusunan program dirinci sebagai berikut:
Review program pemeliharaan jaringan irigasi yang untuk dilaksanakan pada tahun
berjalan
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor Kepala ranting dinas OH 1,2
Kasi pemeliharaan-Cadin OH 0,5
Staf (2 org dari ranting dan 2 org OH 0,2
dari cadin)
Bahan beli blanko lbr 5
ATK bulan 0,01
tinta printer buah 0,05
Lain-lain foto copy laporan lbr 50
cetak foto-3R/print di kertas foto lbr 10

B.2 Tahapan Pelaksanaan


a. Pengamanan dan Pencegahan
Supaya kegiatan pengamanan dan pencegahan agar efektif, maka harus
memenuhi persyaratan minimum, sebagai berikut:
1) pada lokasi-lokasi yang penting dan berbahaya harus dipasang tanda-tanda
atau rambu-rambu peringatan;
AHSP pemasangan 1 bh tanda atau rambu peringatan, sebagai berikut:
Tanda atau rambu peringatan terbuat dari pelat baja berangka uk. 0,8m x
1,2m disangga dengan tiang 2 buah.
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan pelat baja tebal 1 mm m2 1
pipa hitam diameter 1 m 6
baja profil L.40.40.4 m 8,2
meni besi syncromat kg 1
Cat enamel kg 2,5
rivet atau kg 0,25
kawat las listrik kg 0,32
Tenaga Kerja Tukang las OH 0,5
Tukang cat OH 1
Pekerja OH 0,5
Mandor OH 0,01

2) inspeksi rutin minimal satu kali dalam 2 (dua) minggu;


a). 1 km Saluran Primer atau Sekunder
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor OH 0,01

b). 1 km Saluran Tersier dan Pembuang


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,01

5 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

c). 1 bh Bangunan Ukur atau Pengatur


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor atau pengamat yang OH 0,1
berfungsi sebagai operator

d). 1 bh Bangunan Pelengkap


Bangunan pelengkap yang mungkin terdiri atas bangunan terjunan, got
miring, talang dan syphon atau juga lainnya.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,1

3) laksanakan tindakan pencegahan langsung terhadap hal-hal yang akan


mengganggu/merusak sarana dan prasarana bendung.
Kegiatan membersihkan kotoran atau sampah yang terbawa aliran air, menutup
kebocoran akibat binatang air, mengarahkan aliran air.
a). 1 km Saluran Primer atau Sekunder
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor OH 0,01

b). 1 km Saluran Tersier dan Pembuang


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,01

c). 1 bh Bangunan Ukur atau Pengatur


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor atau pengamat yang OH 0,1
berfungsi sebagai operator

d). 1 bh Bangunan Pelengkap


Bangunan pelengkap yang mungkin terdiri atas bangunan terjunan, got
miring, talang dan syphon atau juga lainnya.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,01

b. Perawatan Rutin
Perawatan rutin terhadap saluran dan bangunan irigasi sebagai berikut :
1) pertumbuhan rumput di saluran/bangunan yang akan mengganggu fungsi,
harus dibabat/dipotong atau dibersihkan;
2) sampah-sampah atau tumbuhan pengganggu (ganggang, eceng gondok
plastik dan lain-lain) yang mengganggu kapasitas debit saluran harus
dibersihkan;

6 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

3) Lubang-lubang pada tanggul dan longsoran-longsoran kecil pada tebing


saluran, bila akan menimbulkan bocoran/mengganggu aliran harus segera
diperbaiki;
4) bagian-bagian yang bekerja pada pintu harus dapat bergerak bebas,
harus dilumasi atau gemuk dan bersihkan dari kotoran;
5) bagian pintu yang mudah berkarat dan keropos harus di cat.
Secara keseluruhan, AHSP berbagai kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1). 1 m2 pembabatan rumput
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,15
Mandor OH 0,01
Bahan Premium Liter 0,1

2). 1 m2 pembersihan kotoran/sampah


a. 1 km Saluran Primer atau Sekunder
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor OH 0,01

b. 1 km Saluran Tersier dan Pembuang


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,01

3). 1 km penutupan lubang-lubang pada tanggul atau tebing sungai


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,01

4). Pelumasan 1 bh pintu air per-bulan


Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor atau pengamat yang OH 0,1
berfungsi sebagai operator
Bahan stempet/gemuk Liter 0,5

c. Pemeliharaan Berkala
Perawatan berkala terhadap saluran dan bangunan-bangunan irigasi adalah
sebagai berikut :
1) Endapan lumpur di sepanjang saluran atau bangunan harus diangkat dan
normalisasi profil saluran setiap tahun pada saat pengeringan;
AHSP, 1 m3 pengerukan lumpur
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan solar Liter 2,4
oli mesin diesel Liter 0,001
Tenaga Kerja Pekerja mengangkat lumpur OH 0,833
Mandor mengangkat lumpur OH 0,083
Pekerja mengangkut manual OH 0,33

7 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Mandor mengangkut manual OH 0,01


Peralatan dreger sewa-harian 0,001

2) pintu air atau papan petunjuk operasional dan papan duga setiap 2 (dua)
tahun sekali harus di cat kembali atau dipelihara;
Pengecatan 1 bh tanda atau rambu peringatan terbuat dari pelat baja
berangka uk. 0,8m x 1,2m disangga dengan tiang 2 buah.
AHSP, 1 m2 pengecatan besi tiga lapis
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan meni besi syncromat kg 0,15
Cat enamel kg 0,5
ampelas besi no. 4; ampelas lbr 2,4
duco no. 80 dan No.200
Tenaga Kerja Tukang cat OH 1
Pekerja OH 0,5
Mandor OH 0,01

AHSP, 1 m2 pembersihan allumunium


Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan soda api bubuk atau 150 cc kg 0,05
soda api cair 0,5N
ampelas duco no. 200 dan lbr 1,2
No.400
Tenaga Kerja Tukang cat OH 1
Pekerja OH 0,5
Mandor OH 0,01

3) tanaman air, pepohonan dan semak-semak liar yang besar-besar harus


dibongkar atau dibersihkan.
a) 1 m2 Pembersihan dan striping/kosrekan
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05
Mandor OH 0,005

b) 1 m2 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari


tanaman/ tumbuhan
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5
Mandor OH 0,05

c) 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan


membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5
Mandor OH 0,05

8 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

4). Perbaikan per-1 m retakan pada tanggul


Bahan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlahnya maupun spek-nya.
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor akhli geoteknik OH 0,01
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor atau pengamat yang OH 0,01
berfungsi sebagai operator
Peralatan compactor disesuaikan dengan sewa-hari 0,02
daya pemadat aslinya

5). Perbaikan longsoran


Kondisi daerah longsoran perlu dipelajari terlebih dahulu, kemudian harus
diketahui mahkota dan kaki longsorannya.
Perbaikan per-1 m3 tanah yang longsor:
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor akhli geoteknik OH 0,01
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor atau pengamat yang OH 0,01
berfungsi sebagai operator
Peralatan compactor disesuaikan dengan sewa-hari 0,02
daya pemadat aslinya

6). Pemeriksaan Gerusan di Hilir Bandung


Kondisi gerusan harus dipantau jangan terjadi sampai parah terutama pada
ujung tembok sayap dan ruang olak
Pemeriksaan gerusan di hilir bendung per-bulan dilakukan 2(dua) kali:
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor akhli bendung OH 2
Tenaga Kerja Pekerja OH 2
Mandor atau pengamat yang OH 0,1
berfungsi sebagai operator

d. Perbaikan darurat atau permanen


Perbaikan darurat dan atau perbaikan permanen harus mengikuti persyaratan
sebagai berikut :
1) Pintu air yang macet dan bangunan air yang rusak ringan harus diperbaiki
berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan
Pelumasan 1 bh pintu air per-kejadian
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan stempet/gemuk L 0,5
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,1
Mandor atau pengamat yang OH 0,1
berfungsi sebagai operator

2) Kerusakan saluran atau bangunan air yang diakibatkan oleh adanya


gempa bumi, hujan lebat, banjir dan angin topan segera diadakan
perbaikan darurat. Setelah perbaikan darurat dilaksanakan, selanjutnya
harus diprogramkan perbaikan secara permanen.
Perbaikan kerusakan 1 m saluran

9 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Kebutuhan Satuan Indeks


Honor Akhli Geoteknik OH 0,01
Akhli SDA OH 0,01
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12
Mandor OH 0,006

B.3 Pemantauan dan Evaluasi


Prosedur untuk pemantauan dan evaluasi khususnya mengenai kelembagaan terkait
sesuai dengan RSNI T-03 2002; Tata Cara pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.
Untuk komponen kegiatan secara rinci disesuaikan dengan Pd. T. xx xxxx.A
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume II: Bendung. Bagian 3. Operasi
dan Pemeliharaan, yang mencakup :
1) Kasi Pemeliharaan Cabang Dinas harus memantau setiap bulan pengadaan dan
penggunaan bahan pekerjaan swakelola yang dilaporkan kepada Kantor Dinas/
Sub Dinas PU Pengairan tiap awal bulan berikutnya. Bagi bangunan khusus
yang memerlukan Tenaga Kerja dan bahan agak besar tiap tahunnya yang akan
diberikan ke pihak ketiga tahun berikutnya;
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor Juru pengairan OH 2,0
Pengamat OH 2,0
Kepala seksi OP CaDin OH 0,2
Bahan Beli Blanko (sesuai SOP/SpekTek) rim 0,10
ATK paket 0,08
Tinta printerbahan komputer set 0,04
Lain-lain Foto Copy lbr 50,0
Cetak foto 4R lbr 10,0

2) Pemantauan pekerjaan berkala yang diborongkan, dinas harus memantau


keadaan realisasi fisik dan keuangan tiap bulan. Pemantauan ini dilaksanakan
untuk setiap paket pekerjaan yang dilaporkan kepada Kantor Dinas/Sub Dinas
Pengairan pada awal bulan berikutnya;
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor Pengawas harian di lapangan OH 4,0
Direksi teknis OH 2,0
Kepala seksi OP CaDin OH 0,4
Bahan Beli Blanko laporan rim 0,10
ATK paket 0,08
Tinta printer/bahan komputer set 0,04
Lain-lain Foto Copy lbr 100,0
Cetak foto 4R lbr 10,0
3) Evaluasi pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan oleh Cabang Dinas setiap
akhir tahun anggaran hasil pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan termasuk
pekerjaan swakelola dan pekerjaan yang diborongkan dengan melaporkannya
ke Kantor Dinas/Sub Dinas setiap bulan Januari tahun anggaran berikutnya.
Kebutuhan Satuan Indeks
Honor Staf Seksi OP CaDin OH 12,0
Kepala Seksi OP CaDin OH 2,0
Kepala CaDin OH 0,2

10 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Kebutuhan Satuan Indeks


Bahan Beli Blanko (sesuai SOP/SpekTek) rim 0,10
ATK paket 0,25
Tinta printer/bahan komputer set 0,25
Lain-lain Foto Copy lbr 500,0
Cetak foto 4R lbr 40,0

11 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Lampiran A
(Informatif)

Daftar harga satuan dasar bahan bangunan dan upah kerja

Tabel A.1 Contoh daftar harga dasar bahan bangunan


Tahun 2005, Kota Bandung

No. Nama bahan bangunan Satuan Harga Satuan (Rp)


3
1. Pasir beton m 128.000,-
2. Pasir pasang m3 108.000,-
3. Batu pecah / Split ukuran 1 2 cm m3 146.000,-
4. Batu pecah / Split ukuran 2 3 cm m3 146.000,-
5. Batu kali belah m3 132.000,-
6. Triplek tebal 4 mm lbr 31.500,-
7. Multiplek tebal 12 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 82.000,-
8. Multiplek tebal 18 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 182.000,-
9. Papan (2x 20 x 400 ) cm m3 950.000,-
10. Papan (3x 20 x 400 ) cm m3 1.250.000,-
11. Kaso (5 x 7 x 400) cm m3 1.135.000,-
12. Balok kayu Borneo kelas II m3 1.140.000,-
13. Semen Cibinong / 50 kg zak 34.000,-
14. Semen Tiga Roda / 50 kg zak 36.000,-
15. Baja anyaman 6 mm kg 7.500,-
16. Baja anyaman 8 mm kg 7.500,-
17. Baja anyaman 10 mm kg 7.500,-
18. Kawat beton kg 7.000,-
19. Besi beton bulat polos kg 6.000,-
20. Besi beton bulat berulir kg 6.300,-
21. Paku segala ukuran kg 7.500,-
22. Cat besi / kayu kg 26.000,-
23. Meni besi / kayu 5 kg kg 43.000,-

Tabel A.2 Contoh daftar harga upah pekerja


Tahun 2005, Kota Bandung

No. Nama Pekerja Satuan Upah (Rp)


1. Pekerja / kenek OH 25.000,-
2. Tukang gali OH 30.000,-
3. Tukang batu OH 35.000,-
4. Tukang kayu OH 35.000,-
5. Tukang besi OH 35.000,-
6. Tukang cat OH 35.000,-
7. Kepala Tukang OH 42.000,-
8. Mandor / pengawas OH 50.000,-

12 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Lampiran B
(Informatif)

Contoh Perhitungan Harga Satuan Pemeriksaan Gerusan di Hilir Bendung

Pemeriksaan Gerusan di Hilir Bandung dimaksudkan untuk memantau kondisi gerusan


agar jangan terjadi sampai parah terutama pada ujung tembok sayap dan ruang olak.
Pemeriksaan gerusan di hilir bendung per-bulan dilakukan 2(dua) kali yaitu setiap
pelaksanaan pemeriksaan gerusannya sebagai berikut:

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml.harga


Honor akhli bendung OH 2 375.000 750.000
Tenaga Kerja Pekerja OH 2 25.000 50.000
Mandor atau OH 0,1 50.000 5.000
pengamat yang
berfungsi sebagai
operator
Jumlah 805.000
Overhead dan keuntungan 15% 127.500
HSP-Pemeriksaan Gerusan HB 932.500

Jadi biaya pemeriksaan gerusan di hilir bendung per-bulan adalah:


2 x Rp 932.500 = Rp 1.865.000,oo

13 dari 14
Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

Bibliografi

ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken),
Bandung.

Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan


Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender


Jaringan Irigasi, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia,
Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost
Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya
Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia,
Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost
Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan
Peralatan, Desember 2005.

Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV.
Gaya Media Pratama, Jakarta.

SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk
bangunan sederhana

SNI 03-2835, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk bangunan
sederhana.

SNI 03-6897, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding tembok dan
plesteran.
Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai