Template Proposal Skripsi 2015-2016
Template Proposal Skripsi 2015-2016
USULAN SKRIPSI
(ME 141501)
A. RINGKASAN
1. PENGUSUL
1.1. Nama : Genta Yuzza Laksana
1.2. NRP : 4213100103
3. MATERI SKRIPSI
3.1 Judul Skripsi
ANALISA TEGANGAN JATUH PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL AKIBAT
PENGGUNAAN SISTEM PROPULSI ELEKTRIK DENGAN MOTOR DC
MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP
2. Perumusan Masalah
Tegangan jatuh tidak bisa dihilangkan, akan tetapi hanya bisa diminimalkan
(direduksi). Untuk mendeteksi dan meminimalkan tegangan jatuh dapat dilakukan
dengan metode perhitungan dan dengan simulasi menggunakan software ETAP.
Dari uraian di atas maka permasalahan utama yang akan dibahas adalah sebagai
berikut :
1. Berapa nilai drop tegangan yang terjadi pada system kelistrikan kapal akibat
penggunaan system propulsi elektrik dengan motor DC ?
2. Apakah drop tegangan yang dihasilkan masih memenuhi standard ?
3. Jika belum memenuhi, Bagaimana cara memperbaiki drop tegangan agar sesuai
standard ?
3. Tujuan Skripsi
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui drop tegangan yang terjadi pada system kelistrikan kapal
akibat penggunaan system propulsi elektrik dengan motor DC.
2. Membandingkan hasil perhitungan tegangan jatuh secara manual dan
dengan simulasi ETAP beserta standar yang digunakan.
3. Memberikan sebuah solusi bagaimana cara memperbaiki tegangan jatuh
agar sesuai standard
2. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Agar pembaca mengetahui berapa besar tegangan jatuh yang biasa terjadi di kapal.
2. Mengetahui tegangan jatuh pada sistem distribusi listrik pada beban motor-motor
listrik apakah sesuai dengan standar atau kurang dari standar.
3. Memberikan sebuah solusi dan saran bagaimana cara mendeteksi dan memperbaiki
tegangan jatuh pada system kelistrikan kapal akibat penggunaan system propulsi
elektrik dengan motor DC.
C. TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori Penunjang
2.1 Generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi
mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan
alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi
gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset
(generator set) merupakan bagian dari generator.
2.1.1 Konstruksi generator AC
b. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan
stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
c. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser
dan sikatsikat.
d. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan
poros dan rotor.
e. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai
sumber arus. Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa,
sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan
kutub-kutub akan menimbulkan medan magnet berputar. Generator itu
disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar
berikut.
Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang
diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat
melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan
EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan
memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan
magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan.
Dimana:
E = Ggl yang dibangkitkan (volt)
dt = waktu
d = fluks (Wb)
B = kerapatan fluks magnet (Tesla)
A = luas pemampang (m2)
Motor induksi atau biasa disebut dengan motor asinkron adalah motor listrik
yang mengubah energi listrik menjadi mekanik. Pada prinsipnya adalah dipengaruhi
juga dengan medan putar, perputaran pada motor induksi ditimbulkan oleh adanya
medan putar (Fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan medan pada stator.
Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor rotor
terinduksi oleh medan putar magnet pada stator.
Motor asinkron ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara putaran medan
stator (Ns) dan putaran rotor (Nr). Dikatakan motor slip karena motor berputar apabila
Ns>Nr.
Berikut ini merupakan pembagian-pembagian jenis motor listrik:
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks
yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan
mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor
sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
a. Stator
Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian
stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga
kumparan tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan
mendapatkan suplai arus tiga fasa, maka pada kumparan tersebut segera timbul medan
putar. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan mengakibatkan
rotor berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar
rotor sinkron dan kecepatan putar stator.
Gambar 4. Stator
b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat induksi dari kumparan yang ada
di stator. Ada dua jenis rotor yang sering digunakan, yaitu rotor sangkar dan rotor belit.
Gambar 5. Rotor
Tegangan jatuh atau drop voltage termasuk dalam rugi-rugi jaringan (Erhaneli,
2013). Tegangan jatuh merupakan kerugian yang bersifat teknis. Hal ini disebabkan
karena adanya faktor impedansi (Z) sepanjang saluran atau penghantar yang dilalui
listrik dan juga terjadi akibat arus start peralatan listrik yang terlalu tinggi. Jatuh
tegangan adalah terjadinya selisih nilai tegangan antara nilai tegangan pada awal
jaringan (pusat sumber listrik) dengan nilai tegangan pada ujung jaringan (beban-
beban listrik). Besar jatuh tegangan terjadi dapat disimbolkan dengan V.
Tegangan jatuh terjadi pada sistem jaringan distribusi memiliki nilai yang
berbeda pada tiap titik. Ini dipengaruhi oleh besarnya impedansi pada masing-masing
titik.
Akibat adanya tegangan jatuh juga berdampak pada peralatan listrik baik pada
sumber energi listrik dan pada beban listrik. Dampak dari tegangan jatuh pada motor
listrik adalah panas yang berlebih atau overheat karena apabila tegangan turun maka
arus akan naik sehingga menimbulkan panas yang berlebih serta dapat mengurangi
efisiensi dan umur dari motor listrik itu sendiri. Sedangkan pada generator akan
menimbulkan penurunan tegangan sumber sehingga pada pembangkit listrik
(generator) harus diberi eksitasi lebih untuk menaikkan kembali tegangan yang turun.
=IxZ
Dimana :
I = Arus (A)
Z = Impedansi ()
V = VS VR (2)
Dimana :
Dimana :
Pada penulisan tugas akhir ini menggunakan metode load flow analysis
dikarenakan simulasi dan perhitungan dari metode ini salah satunya menghasilkan
losses pada sistem distribusi, power flow, power factor, branch flows, voltage drop dan
konsumsi daya beban.
D. METODOLOGI
Dalam tugas akhir ini,langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
merealisasikan alat yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur tentang permasalahan yang dihadapi melalui sumber-sumber yang
terkait
2. Pengambilan dan pengumpulan data data serta dasar teori yang digunakan
sebagai acuan dalam penyelesaian tugas akhir antara lain; prinsip kerja
generator, prinsip kerja motor listrik, perhitungan tegangan jatuh secara manual
dan simulasi serta teori lainya yang terkait dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Melakukan perhitungan dan mensimulasikannya ke software ETAP.
4. Pengujian sistem, software dan perhitungan secara keseluruhan melalui analisa
data.
5. Melakukan evaluasi dan presentasi hasil yaitu melakukan evaluasi cara kerja
kerja dari sistem yang telah dianalisa untuk mengatahui aspek-aspek yang
mempengaruhinya.
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan Data
Tidak
Validasi
Hasil
Ya
Selesai
E. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal penyusunan kegiatan tugas akhir dijadwalkan mulai dari awal mula
mengerjakan field project sampai akhir yang dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 : Jadwal penyusunan kegiatan tugas akhir
Bulan ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Perumusan masalah
2. Studi pustaka
3. Pengumpulan data
4. Analisa
5. Pembuatan Laporan Tugas Akhir
F. DAFTAR PUSTAKA
[1] Andang Puromo Putro, Karnoto & Bambang Winardi, Analisis Tegangan Jatuh
Sistem Distribusi Listrik Kabupaten Pelawan Dengan Menggunakan ETAP,
Jurnal, Universitas Diponegoro, Semarang.
[2] Charles W. Brice, Drop Voltage Calculation and Power Flow Studies for Ryral
Electric Distribution Line, IEEE Journal.
[3] Erhaneli & Aldi Riski, Pengaruh Penambahan Jaringan Terhadap Drop Tegagan
Pada SUTM 20 kV Feeder Kersik Tuo Rayon Kersik Tuo Kabupaten Kerinci,
Jurnal, Institut Teknologi Padang, 2013.
[4] Hasyim Asyari, Perbaikan Jatuh Tegangan dan Rekonfigurasi Beban Pada
Panel Utama Prambanan, Jurnal, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011.
[5] Hirotaka Chikaraishi, Kazuo Hayashi, Toshiyuki, Kagao Okumura, Ryo Abe. Line
Voltage Detector for SMES System Designed to Protect From Momentary Voltage
Drop, IEEE Transactions on Applied Superconductivity, 2004.
[7] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1995.