PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada dalam sistem hidup. Sel-sel pada makhluk hidup tersusun dari
tampak serupa. Ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat
penting di dalam identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Oleh karena itu
percobaan ini penting dilakukan, karena dengan melakukan uji biokimia kita
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum Uji Katalase dan Uji
Gelatin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Reaksi kimia metabolisme yang terjadi
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
dapat tumbuh dan berkembangbiak. Jenis kapang dapat tahan keasaman sampai
kira-kira pH 3, sedangkan bakteri pada umumnya tidak tahan asam, yang kedua
sekitar 1000 kali. Karakteristik ketiga adalah karakteristik metabolik yang dapat
kita lihat dari bentuknya saja seringkali mencukupi untuk menentukan karakter
kimia maupun susunan kimia yang terdapat dalam bakteri tersebut, bahkan
dengan mikroba yang tidak diketahui, diambil serumnya untuk dilakukan reaksi
dasar susunan DNA yang ternyata bersifat konstan pada suatu mikroorganisme
peroksida yang sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat
enzim katalase yang dapat mengubah hidogen peroksida menjadi air dan oksigen
dilakukan dengan cara menginokulasikan satu ose koloni bakteri pada gelas benda
Hidrogen Peroksida pada kaca objek, ditambahkan koloni bakteri dan langsung
udara dan negative bila tidak ada gelembung udara. Ini terjadi karena bakteri yang
2011).
Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika
kering), dan tak berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari berbagai
produk sampingan hewan. Gelatin umumnya digunakan sebagai zat pembuat gel
gelatin adalah protein. Kandungan protein berkisar antara 85% dan 92%. Gelatin
dihasilkan melalui hidrolisis parsial dari kolagen. Kolagen protein yang terdapat
pada binatang dan manusia. Berbeda dengan protein yang umumnya sperikal
maka kolagen memiliki struktur linier seperti serat. Gelatin merupakan senyawa
minyak dalam air. Hal ini disebabkan adanya bagian hidrofobik pada rantai
peptida dari gelatin yang mampu bertindak sebagai emulsifier, stabilizer dan
foaming agent (1). Gelatin yang berasal dari ikan mempunyai tingkat keamanan,
viskositas, dan kecepatan disolusi lebih baik daripada gelatin yang berasal dari
pada pukul 08.00-12.00 WITA, dan dilanjutkan pada hari Sabtu tanggal 24
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Uji Katalase dan Uji Gelatin
No. Nama Alat Kegunaan
1. Tabung Reaksi Unutk menyimpan isolat
2. Laminar Air Flow Untuk bekerja secara aseptis
(LAF)
3. Timbangan Analitik Untuk menimbang bahan yang digunakan
4. Gelas Ukur Untuk mengukur larutan tertentu
5. Pipet Ukur Untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu
6. Stirer Untuk mengaduk media
7. Bunsen Untuk mensterilisasi ose lurus dan ose
bulat
8. Kaca Preparat Untuk meletakkan isolat yg akan diamati
9. Ose Lurus Untuk mengambil koloni bakteri
10. Rak Tabung Untuk meletakkan tabung reaksi
11. Hot Plate Untuk memanaskan media
12. Autoclaf Untuk mensterilisasi media
13. Gelas Kimia Untuk tempat pembuatan media
14. Pipet Tetes Untuk mengambil hidrogen peroksida
15. Ose Bulat Untuk mengambil isolat bakteri
17. Alat Tulis Menulis Untuk mencatat hasil pengamatan
18. Kulkas Untuk menyimpan isolat uji gelatin
19. Spatula Untuk mengambil stirer
C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Alat dan kegunaan pada praktikum Uji Katalase dan Uji Gelatin
No. Nama Bahan Kegunaan
1. Natrium Agar (NA) Sebagai media tumbuh
bakteri
2. Natrium Borth (NB) Sebagai media tumbuh
bakteri
3. Agar Bacto Sebagai campuran bahan
pada uji katalase dan uji
gelatin
4. Hidrogen Peroksida Sebagai penanda berhasil
atau tidaknya uji katalase
5. Alumunium Foil Sebagai wadah menimbang
bahan praktikum
6. Kapas Sebagai penutup mulut
tabung reaksi.
7. Kertas Label Sebagai pemberi label pada
isolat
8. Isolat Eschericia coli Sebagai bahan pengamatan
9. Isolat Pseudomonas aerogenesa Sebagai bahan pengamatan
10. Isolat Streptococus pyogenes Sebagai bahan pengamatan
11. Aquadest Sebagai larutan pengencer
12. Gelatin Sebagai komposisi bahan
media
13. Alkohol Sebagai larutan sterlisasi
sebelum bekerja.
14. Wrapping plastic Sebagai penutup mulut
tabung reaksi
D. ProsedurKerja
1. Uji Katalase
2. Uji Gelatin
selama 30 menit
A. Hasil Pengamatan
+
(terbentuk gelembung)
2. Streptococus pyogenes
+
(terbentuk gelembung)
3. Escherichia coli
-
(tidak terbentuk
gelembung)
B.
Tabel 4. Uji gelatin
No. Gambar pengamatan Hasil Reaksi
1. Pseudomonas aerogenosa
+
(gelatin tetap cair)
2. Streptococus pyogenes
-
(gelatin memadat)
3. Escherichia coli
-
(gelatin memadat)
4. Kontrol
-
(gelatin memadat)
B. Pembahasan
dari bakteri yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal sebagai enzim.
lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada
menguraikan molekul yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam
nukleat. Selain itu pengamatan juga dilakukan pada molekul yang sederhana
(Oksigen dari kedua bahan ini merupakan bahan yang toksik dan
aerob dapat menguarikan zat toksik tersebut. Uji katalase dan uji gelatin
katalase.
bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya antimetabolit
masing isolat, dari ketiga isolat tersebut yang menghasilkan gelembung hanya
Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh
(jika kering), dan tak berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari
protein. Kandungan protein berkisar antara 85% dan 92%. Gelatin dihasilkan
melalui hidrolisis parsial dari kolagen. Kolagen protein yang terdapat pada
binatang dan manusia. Berbeda dengan protein yang umumnya sperikal maka
Dari ketiga isolat tersebut hanya 1 isolat yang gelatinnya tetap cair hasilnya
A. Simpulan
1. Metode yang digunakan pada uji katalase yaitu metode langsung dengan
bakteri pada nutrient gelatin tegak dan diinkubasi pada suhu ruang dan
enzim gelatinase.
B. Saran
dilaksanakan dengan baik lagi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar
dan serius.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, A.K., 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus
terhadap Amoxicillin dari sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE)
Penderita Mastitis di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta, J.
JSV, 31(2):138-150
Jayanti, M.W., Octavia. dan Yazid, M., 2009, Karakterisasi Bakteri Toleran
Uranium dalam Limbah Uranium Fase Organik Tbp-Kerosin, UNY,
Yogyakarta.
Marzuki, A., Pakki, E. dan Zulfikar, F., 2011, Ekstraksi dan Penggunaan Gelatin
dari Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forskal) Sebagai
Emulgator dalam Formulasi Sediaan Emulsi, Majalah Farmasi dan
Farmakologi, 15(2): 63 68
Raihana, N., 2013, Profil Kultur dan Uji Sensitivitas Bakteri Aerob dari Infeksi
Luka Operasi Laparatomi di Bangsal Bedah RSUP DR. M. Djamil
Padang, Universitas Andalas, Padang.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MIKROBA
PRAKTIKUM I
UJI GELATIN DAN KATALASE
OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015