Anda di halaman 1dari 2

4.

Tujuan Pengobatan

Masalah Tujuan dan atau target Terapi


Sindrom koroner akut suspek unstable angina - Mencegah iskemia rekuren ( dengan
mengkoreksi ketidakseimbangan suplai
dan demand oksigen miokardial)
- Mencegah propagasi thrombus
- Menstabilkan plak yang rentan dan
mengembalikan fungsi endotel dengan
sifat antiinflamasi statin1
- Meringankan gejala
Gagal jantung kronik - Pencegahan ( control tekanan darah,
mengendalikan dyslipidemia,
pencegahan sekunder post infark)
- Mengurangi gejala dan meningkatkan
toleransi aktivitas (conoh: exercise
training, diuretic, ACE inhibitor,
digoksin, digoksin, penyekat beta)
- Mencegah progresi (remodeling)
(Contoh:)
- Memperpanjang kesintasan2
Dispepsia intake kurang - Meredakan gejala
- Mengetahui sebab kelainan apakah
fungsional atau organic
- Memenuhi kebutuhan nutrisi
Pneumonia atipik - Menghentikan infeksi
- Memperbaiki gejala
Riwayat PAD dengan pemasangan stent - Mengurangi faktor risiko
kardiovaskular untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas
- Memperbaiki gejala tungkai3
Hipertensi - Target tekanan darah untuk pasien non diabetes
atau CKD dengan umur diatas 60 tahun
berdasarkan JNC 8 ialah di bawah 150/80
mmHg
Dislipidemia - Menurunkan LDL-c, jika resiko sangat
tinggi*target LDL-c < dari 70 mg/dl, jika
resiko tinggi+ target LDL-c <100 mg/dl, jika
tinggi sedang# <130 mg/dl, sedang- <130 mg/dl,
rendah~ <160 mg/dl
- Menurunkan non HDL-c, jika resiko sangat
tinggi*target non HDL-c < dari 100 mg/dl, jika
resiko tinggi+ target non HDL-c <130 mg/dl,
jika tinggi sedang# <160 mg/dl, sedang- <160
mg/dl, rendah~ <190 mg/dl
- Meningkatkan HDL C, tidak memiliki target
spesifik.4
Nyeri perut kanan bawah suspek appendisitis - Mengetahui etiologi
- Mengurangi gejala
Inkontinensia urin - Mengetahui tipe inkontinensia dan
etiologi
- Memperbaiki gejala
Inkontinensia alvi - Mengetahui tipe inkontinensia dan
etiologi
- Memperbaiki gejala
*= Resiko sangat tinggi ialah pasien yang mendertia kejadian penyakit kardiovaskular mayor, sindrom coroner akut yang baru terjadi, pasien
dengan penyakit jantung coroner disertai faktor risiko mayor; += Resiko tinggi ialah pasien dengan diagnosis penyakit kardiovaskular
aterosklerotik, atau diabetes, atau pasien dengan resiko 10 tahun mengidap penyakit jantung koroner > 20%, atau Transient Ischemic Attack,
Stroke dari karotid atau stenosis karotid 50%; #= resiko tinggi sedang.ialah pasien yang mengidap risiko penyakit jantung koroner dalam 10
tahun 10-20%; - = risiko sedang, pasien yang memiliki dua atau lebih faktor risiko mayor penyakit jantung dengan risiko terjadi penyakit jantung
koroner dalam 10 tahun < 10%; ~ = risiko rendah, pasien dengan faktor risiko mayor penyakit jantung 0-1 dengan risiko terjadi penyakit jantung
koroner dalam 10 tahun < 10%.

Referensi

1.Lange RA, Hills D. Acute Coronary Syndrome: Unstable Angina and Non-ST Elevation
Myocardial Infarction. In: Lee G, Schafer, A, et al. Goldman-Cecil Medicine. 25th ed.
Philadelphia: Elsevier. 2016

2. Massie MB, Management of the Patient with Chronic Heart Failure. In: Crawfor MH,
Dimarco JP, Paulus WJ. Cardiology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier. 2014.

3. Chris W, Pan, Pranav M, Patel MD Peripheral Arterial Disease. In:Ferri FF. Ferris Clinical
Adviso 2018.1st ed. Philadelphia: Elsevier. 2018

4. Sudoyo AW, dkk, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi VI. Jakarta: Interna
Publishing; 2015.

Anda mungkin juga menyukai