Anda di halaman 1dari 30

TUGAS BESAR STRUKTUR BETON

Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

BAB II
PRELIMINARY DESIGN

2.1 Data-Data Perencanaan


Berikut merupakan data perencanaan bangunan :
Tipe bangunan : Perpustakaan (3 lantai)
Letak bangunan : Jauh dari pantai
Zone gempa : Aceh, jenis tanah SD
Lebar bangunan : 21 m
Panjang bangunan : 24 m
Mutu beton (fc) : 35 MPa
Mutu baja (fy) : 350 MPa
Lain-lain : Setiap lantai memiliki luivel sekeliling bangunan
dengan lebar 1,25 m

0 ,2 5b = 5 ,25 m

0,25L = 6 m
L=24 m
L = 26,25 m

b=21
b = 2 1m
m

Gambar 2.1 Perencanaan Bentuk Denah Bangunan


2.2 Peraturan
Perhitungan untuk perencanaan bangunan menggunakan peraturan yang
telah ada. Adapun peraturan-peraturan yang dipakai sebagai referensi untuk
melakukan perhitungan struktur adalah sebagai berikut:

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-1


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

1. SNI : 03-2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan


Tahan Gempa
2. SNI : 03-1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
3. Pedoman Perencanaan dan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.
4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1989.

2.3 Metode yang Digunakan


Metode perhitungan beton yang digunakan adalah metode kapasitas
(kekuatan batas), dengan perilaku daktilitas penuh. Sedangkan struktur open
frame dirancang menggunakan konsep Strong Coloumn Weak Beam, yang
merancang kolom sedemikian rupa agar sendi plastis terjadi pada balok-balok
kecuali pada kolom paling bawah, boleh terjadi sendi plastis dasar kolom.

2.4 Pembebanan
Pembebanan untuk gedung mengikuti peraturan yang telah ada yakni
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1987. Bangunan gedung
diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut:
1. Beban Gravitasi
a. Beban Mati :
Beton Bertulang : 2400 Kg/m (PPURG 1987)
Adukan Finishing Lantai : 21 Kg/m (PPURG 1987)
PenutupLantai (Ubin) : 24 Kg/m (PPURG 1987)
Pasangan Dinding Bata : 250 Kg/m (PPURG 1987)
Plafond : 11 Kg/m (PPURG 1987)
Penggantung : 7 Kg/m (PPURG 1987)
Aspal : 14 Kg/m2 (PPURG 1987)
b. BebanHidup
Lantai Atap : 100 Kg/m2 (PPURG 1987)
2
Lantai Perpustakaan : 400 Kg/m (PPURG 1987)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-2


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Pelat Tangga : 300 Kg/m2 (PPURG 1987)


2
Beban Hujan : 20 Kg/m (PPURG 1987)

2. Beban Gempa
Perencanaan dan perhitungan struktur terhadap gempa dilakukan berdasarkan
persyaratan minimum perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung yakni SNI : 03-1726-2012 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. Rencana wilayah zona gempa kota Aceh dengan jenis tanah SD.

1 2 3 4 5 6

Gambar 2.2 Denah Kolom dan Sloof

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-3


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Gambar 2.3 Denah Pembalokan Lantai 1 dan 2

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-4


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

1 2 3 4 5 6

Gambar 2.4 Denah Pembalokan Lantai Atap

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-5


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

2.5 Perencanaan Dimensi Struktur


Untuk perencanaan dimensi struktur dapat dilihat pada flowchart dibawah
ini:

Start

Bentang Kolom, Balok, Pelat

Balok : h l 0,4 fy
16 700

Kolom : h 3 P
Fc'

Finish

Gambar 2.5 Flowchart Perencanaan Dimensi Balok dan Kolom

2.5.1 Dimensi Balok


Sesuai dengan SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.2.2 tentang perhitungan
konstruksi satu arah (non-prategang) seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung

Sumber : SNI 2847 : 2013

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-6


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

A. BALOK LANTAI 1 DAN 2


1. Balok Induk Memanjang, bentang L = 4800 mm(Example : Sumbu E:1-2)
a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
4800 350
= (0,4 + )
16 700
= 270 mm 450 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 450 = 300mm350mm
3 3

Diambil dimensi balok induk memanjang bentang 4,80 m (35/45)

2. Balok Induk Memanjang, bentang L= 6000 mm(Example : Sumbu A:5-6)


a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
6000 350
= (0,4 + )
16 700
= 337,5mm 450 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 450 = 300 mm 350mm
3 3

Diambil dimensi balok induk memanjangbentang 6,00 m (35/45)

3. Balok Induk Melintang, bentang l = 7000 mm(Example : Sumbu 1:E-D)


a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
7000 350
= (0,4 + )
16 700
= 393,75 mm 600 mm

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-7


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

b. Lebar Balok (b)


2 2
b= x h = x 600 = 400 mm 350mm
3 3
Diambil dimensi balok induk melintang bentang 7,00 m (35/60)

4. Balok Induk Melintang, bentang l = 5250 mm(Example : Sumbu 6:B-A)


a. Lebar Balok (b)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
5250 350
= (0,4 + )
16 700
= 295,31 mm 600 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 600 =400 mm 350mm
3 3
Diambil dimensi balok induk melintang bentang 5,25 m (35/60)

5. Balok Anak Memanjang, bentang L=4800 mm(Example : Sumbu E:1-2)


a. Lebar Balok (b)

h = . 0,4 +
Balok Anak termasuk komponen
4800 350
= (0,4 + ) Kedua Ujung Menerus
21 700
= 205,71 mm 400 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 250mm
3 3
Diambil dimensi balok anak memanjang bentang 4,80 m (25/40)

6. Balok Anak Melintang, bentang L=3500 mm(Example : Sumbu 1:C-B)


a. Lebar Balok (b)

h = . 0,4 +
Balok Anak termasuk komponen
3500 350
= (0,4 + ) Kedua Ujung Menerus
21 700
= 150 mm 400 mm

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-8


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

b. Lebar Balok (b)


2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 250mm
3 3
Diambil dimensi balok anak melintang bentang 3,50 m (25/40)
7. Balok Anak Melintang, bentang L=5250 mm(Example : Sumbu 5:B-A)
a. Lebar Balok (b)

h = . 0,4 +
Balok Anak termasuk komponen
5250 350
= (0,4 + ) Kedua Ujung Menerus
21 700
= 225 mm 400 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 250mm
3 3
Diambil dimensi balok anak melintang bentang 5,25 m (25/40)

B. BALOK LANTAI ATAP


1. Balok Induk Memanjang, bentang L = 4800 mm (Example : Sumbu E:1-2)
a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
4800 350
= (0,4 + )
16 700
= 270 mm 450 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 450 = 300 mm
3 3

Diambil dimensi balok induk memanjang bentang 4,80 m (30/45)

2. Balok Induk Memanjang, bentang L= 6000 mm(Example : Sumbu A:5-6)


a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
6000 350
= (0,4 + )
16 700

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-9


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

= 337,5mm 450 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 450 = 300 mm
3 3

Diambil dimensi balok induk memanjang bentang 6,00 m (30/45)

3. Balok Induk Melintang, bentang l = 7000 mm(Example : Sumbu 1:E-D)


a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
7000 350
= (0,4 + )
16 700
= 393,75 mm 600 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 600 = 400 mm 300mm
3 3
Diambil dimensi balok induk melintang bentang 7,00 m (30/60)

4. Balok Induk Melintang, bentang l = 5250 mm(Example : Sumbu 6:B-A)


a. Tinggi Balok (h)
L fy
h= (0,4 + )
16 700
7000 350
= (0,4 + )
16 700
= 393,75 mm 600 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 600 = 400 mm 300mm
3 3
Diambil dimensi balok induk melintang bentang 5,25 m (30/60)

5. Balok Anak Memanjang, bentang L= 4800 mm(Example : Sumbu E:1-2)


a. Lebar Balok (b)

h = . 0,4 +
Balok Anak termasuk komponen
Kedua Ujung Menerus

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-10


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

4800 350
= (0,4 + )
21 700
= 205,71 mm 400 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 200mm
3 3
Diambil dimensi balok anak memanjang bentang 4,80 m (20/40)

6. Balok Anak Melintang, bentang L=3500 mm(Example : Sumbu 1:C-B)


a. Lebar Balok (b)
L fy
h = . 0,4 +
21 700

4800 350
= (0,4 + )
21 700
= 205,71 mm 400 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 200mm
3 3
Diambil dimensi balok anak melintang bentang 3,50 m (20/40)

7. Balok Anak Melintang, bentang L=5250 mm(Example : Sumbu 5:B-A)


a. Lebar Balok (b)
L fy
h = . 0,4 +
21 700

4800 350
= (0,4 + )
21 700
= 205,71 mm 400 mm
b. Lebar Balok (b)
2 2
b= x h = x 400 = 266,67 mm 200mm
3 3

Direncanakan dimensi balok anak melintang bentang 5,25 m (20/40)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-11


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

RESUME DIMENSI PEMBALOKAN :

A. Balok Lantai 1 dan 2

1. Balok Induk memanjang 4,8 m = 35/45


2. Balok Induk memanjang 6 m = 35/45
3. Balok anak memanjang4,8m = 25/40
4. Balok Induk melintang 7 m = 35/60
5. Balok Induk melintang 5,25 m = 35/60
6. Balok anak melintang 3,50 m = 25/40
7. Balok anak melintang 5,25 m = 25/40

B. Balok Lantai Atap

1. Balok Induk memanjang 4,8 m = 30/45


2. Balok Induk memanjang 6 m = 30/45
3. Balok anak memanjang 4,8 m = 20/40
4. Balok Induk melintang 7 m = 30/60
5. Balok Induk melintang 5,25 m = 30/60
6. Balok anak melintang 3,50 m = 20/40
7. Balok anak melintang 5,25 m = 20/40

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-12


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

2.5.2 Dimensi Pelat


Berikut disajikan pada gambar 2.6 flowchart tahapan desain pelat lantai :

Start

fc', fy dan rencana tebal pelat

Hitung :
Ln

Sn
Ln = Bentang Panjang
Sn = Bentang Pendek

be1 = bw + 2 hw
be = be1 be2 = bw + 8 hf be = be2

b t t t b t
2 3

1 e 1 x 4 6 4 e 1 x
bw h h h bw h
k
b t
1 e 1 x
bw h

h3
I b k bw
12 3
t
I s k bs
12
Ib
1
Is

1 2 3 n
m
n

ln(0.8
fy
Tidak
t 1400 Perbesar t
36 9
t > 90 mm

Ya
Finish

Gambar 2.6 Flowchart Perencanaan Dimensi Pelat

Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat harus


memenuhi persyaratan SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.3.3 yaitu:
a. Untuk m 0.2
b. Untuk 0.2 m 2, ketebalan minimum pelat harus memenuhi:

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-13


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

fy
L n 0 .8
h1 1400
36 5 m 0.2

dan tidak boleh kurang dari 125 mm

c. Untuk m> 2, ketebalan minimum pelat harus memenuhi:


fy
Ln 0 .8
h2 1400
36 9
dan tidak boleh kurang dari 90 mm

Dimana:
Ln = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi dua arah
= rasio bentang besih dalam arah memanjang terhadap arah memendek
pada pelat dua arah (Ln/Sn)
m = nilai rata-rata untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu panel
fy = mutu tulanganbaja (MPa)
Menurut SNI 03-2847-2013 pasal 8.12.2 ,pasal 8.12.3 dan pasal 10.10(3)
disebutkan beberapa kriteria menentukan lebar efektif (be) dari balok T.
Menentukan lebar efektif flens :
be
Interior
bediambil yang terkecil dari: t

be1< 1 Lb h
4 bo bo
be2 < bw + 8t bw
Eksterior be
bediambil yang terkecil dari:
t
be1< 1 Lb bo
12 h

be2< bw + 6t
bw

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-14


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

1 1
Ib x bw x h 3 x k ; Ip x bp x t 3
12 12

be t t t be t
2 3

1 1 4 6

4 1
bw h h h bw h
k
be t
1 1
bw h
Dimana:
be = lebar efektif, harga minimum (cm)
bw = lebar balok (cm)
t = tebal rencana pelat (cm)
h = tinggi balok (cm)

2.5.2.1 Perhitungan Tebal Pelat Lantai


1. Perhitungan Tebal Pelat Lantai 1 dan 2 (Sumbu D-C dan 3-4)
Untuk menentukan tebal pelat lantai diambil satu macam pelat :
Tipe pelat A dengan dimensi 350 cm x 480 cm

3 4

D'

Gambar 2.7 Dimensi Pelat yang Ditinjau (Sumbu D-C dan 3-4)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-15


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Data teknis perencanaan :


Kuat tekan beton, fc = 35 Mpa
Tegangan leleh baja, fy = 350 Mpa
Modulus Elastisitas beton, Ec = 4700fc=27805,57Mpa
Direncanakan tebal pelat, t = 12 cm
Bentang sumbu panjang, Ly = 480 cm
Bentang sumbu pendek, Lx = 350 cm

Bentang bersih sumbu panjang :


35 35
Ln = 480 + = 445 cm
2 2

Bentang bersih sumbu pendek :

35 25
Sn = 350 + = 320 cm
2 2
Rasio antara bentang bersih sumbu panjang terhadap bentang
bersihsumbu pendek :
Ln 445
= = = 1,391 < 2 ( )
Sn 320

Contoh perhitungan menggunakan pelat dengan dimensi 350cm x 480cm


dimana pelat bertumpu pada empat balok interior.
Direncanakan menggunakan ketebalan pelat 12 cm.
a. Untuk pelat yang dijepit balok 35/60 dengan panjang 350 cm(Sumbu 3 :D-D)
be
12 =

60 1
= 350 = 87,5
4
= +8
35 = 35 + (8 12) = 131

Karena be2>be1, sehingga be = be1 = 87,5 cm

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-16


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

, ,
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= ,
= 1,46
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x35 x 60 x 1,46 = 916698,46 cm
12
Moment inersia lajur pelat :
1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5 x (350 + 480) x 12 = 59760 cm
12
I 916698,46
= = = 15,34
I 59760

b. Untuk pelat yang dijepit balok 35/60 dengan panjang 350 cm(Sumbu 4 :D-D)
be
12 =

60 1
= 350 = 87,5
4
= +8
35 = 35 + (8 12) = 131

Karena be2>be1, sehingga be = be1 = 87,5 cm


1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-17


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

, ,
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= ,
= 1,46
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x35 x 60 x 1,46 = 916698,46 cm
12
Moment inersia lajur pelat :
1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5 x (350 + 480) x 12 = 59760 cm
12
I 916698,46
= = = 15,34
I 59760
c. Untuk pelat yang dijepit balok 35/45 dengan panjang 480 cm(Sumbu D :3-4)
be
12 =

45 1
= 480 = 120
4
= +8
35 = 35 + (8 12) = 131

Karena be2>be1, sehingga be = be1 = 120 cm


1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= = 1,68
1+ 1

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-18


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x35 x 45 x 1,68 = 446564,46 cm
12
Moment inersia lajur pelat :
1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5 x (350 + 480) x 12 = 59760 cm
12
I 446564,46
= = = 7,47
I 59760
d. Untuk pelat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 480 cm(Sumbu D : 3-
4/Balok Anak)
=
be = 480 = 120
12
= +8
40 = 35 + (8 12) = 131

25
Karena be2>be1, sehingga be = be1 = 120 cm
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= = 1,89
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x35 x 45 x 1,89 = 251424,55 cm
12

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-19


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Moment inersia lajur pelat :


1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5 x (350 + 480) x 12 = 59760 cm
12
I 251424,55
= = = 4,21
I 59760
+ + +
=
4
15,34 + 15,34 + 7,47 + 4,21
= = 10,59 . > 2
4
Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 9.5.3(3(c)), untuk m > 2 (perletakan pelat
adalah jepit penuh) maka ketebalan plat minimum harus memenuhi persyaratan
dibawah ini:

fy
Ln 0.8
1. tmin1 1400
....(1)
36 9
2. tmin2 90 mm .(2)
dimana:
Ln = Batang bersih arah memanjang panel plat
= Rasio bentang bersih arah memanjang terhadap
arah memendek dari plat dua arah.
Sehingga:

fy
Ln 0.8
(1) tmin1 1400
, dimana ln =480-35 = 445cm = 4450mm
36 9

350
4450 0.8
1400
36 91,402

= 96,11mm < 120 mm (OK)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-20


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Syarat ketebalan minimum pertama telah memenuhi, maka tebal plat 12


cm dapat digunakan.

2. Perhitungan Tebal Pelat Lantai Atap


Untuk menentukan tebal pelat atap diambil satu macam pelat :
Tipe pelat B dengan dimensi 350 cm x 480 cm

3 4

Gambar 2.8Dimensi Pelat Atap yang Ditinjau (Sumbu D-D dan 3-4)

Data teknis perencanaan dimensi pelat atap :


Kuat tekan beton, fc = 35 Mpa
Tegangan leleh baja, fy = 350 Mpa
Modulus Elastisitas beton, Ec = 4700fc=27805,57Mpa
Direncanakan tebal pelat, t = 10 cm
Bentang sumbu panjang, Ly = 480 cm
Bentang sumbu pendek, Lx = 350 cm

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-21


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Bentang bersih sumbu panjang :


30 30
Ln = 480 + = 450 cm
2 2
Bentang bersih sumbu pendek :

30 20
Sn = 350 + = 325 cm
2 2
Rasio antara bentang bersih sumbu panjang terhadap bentang
bersihsumbu pendek :
Ln 450
= = = 1,385 < 2 ( )
Sn 325

Contoh perhitungan menggunakan pelat dengan dimensi 350cm x 480cm


dimana pelat bertumpu pada empat balok interior.
Direncanakan menggunakan ketebalan pelat 10 cm.
a. Untuk pelat yang dijepit balok 30/60 dengan panjang 350 cm(Sumbu 3 :D-D)
be
12 be = Lb

60 1
be = x350 = 87,5 cm
4
be = bw + 8t
30 be = 35 + (8x10) = 115 cm

Karena be2>be1, sehingga be = be1 = 87,5 cm


1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

, ,
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= ,
= 1,42
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x30 x 60 x 1,42 = 766800 cm
12
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-22
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Moment inersia lajur pelat :


1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5x(350 + 480) x 10 = 34583,33 cm
12
I 766800
= = = 22,17
I 34583,33

b. Untuk pelat yang dijepit balok 30/60 dengan panjang 350 cm(Sumbu 4 :D-D)
be
12 =

60 1
= 350 = 87,5
4
= +8
30 = 35 + (8 10) = 115
arena be2>be1, sehingga be = be1 = 87,5 cm
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

, ,
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= ,
= 1,42
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x30 x 60 x 1,42 = 766800 cm
12
Moment inersia lajur pelat :
1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5x(350 + 480) x 10 = 34583,33 cm
12

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-23


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

I
= = 766800 = 22,17
I

c. Untuk pelat yang dijepit balok 30/45 dengan panjang 480 cm(Sumbu D :3-4)
be
12 =

45 1
= 480 = 120
4
= +8
30 = 35 + (8 10) = 115

Karena be2<be1, sehingga be = be2 = 115 cm


1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= = 1,47
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x30 x 45 x 1,47 = 334884,38 cm
12

Moment inersia lajur pelat :


1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5x(350 + 480) x 10 = 34583,33 cm
12
I 334884,38
= = = 9,68
I 34583,33

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-24


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

d. Untuk pelat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 480 cm(Sumbu D: 3-
4/Balok Anak)
=
be = 480 = 120
12
= +8
40 = 35 + (8 10) = 115

20
Karena be2<be1, sehingga be = be2 = 115 cm
1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k=
1+ 1

1+ 1 46 + 4( ) + 1 ( )
k= = 1,69
1+ 1

Moment Inersia penampang balok T :


1
I = xb xh xk
12
1
I = x20 x 40 x 1,69 = 180266,67cm
12
Moment inersia lajur pelat :
1
I = xb xt
12
1
I = x 0,5x(350 + 480) x 10 = 34583,33 cm
12
I 180266,67
= = = 5,21
I 34583,33
+ + +
=
4
22,17 + 22,17 + 9,68 + 5,21
= = 14,81 . > 2
4

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-25


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 9.5.3(3(c)), untuk m > 2 (perletakan pelat


adalah jepit penuh) maka ketebalan plat minimum harus memenuhi persyaratan
dibawah ini:

fy
Ln 0.8
1. tmin1 1400
....(1)
36 9
2. tmin2 90 mm .(2)
dimana:
Ln = Batang bersih arah memanjang panel plat
= Rasio bentang bersih arah memanjang terhadap
arah memendek dari plat dua arah.
Sehingga:

fy
Ln 0.8
(1) tmin1 1400
, dimana ln =480-30 = 450cm = 4500mm
36 9

350
4500 0.8
1400

36 91,385

= 97,49 mm < 100 mm (OK)

Syarat ketebalan minimum pertama telah memenuhi, maka tebal pelat atap
10 cm dapat digunakan.

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-26


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

2.5.3 Dimensi Kolom

3 4 5

E'

D'

Gambar 2.9Luas Tributari Area Kolom

A : 4,8 x 7 =33,6 m2
Tebal pelat lantai : 120 mm
Tebal pelat Atap : 100 mm
Tinggi Lantai Dasar : 4,8 m
Tinggi Lantai 1,2 : 4,5 m

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-27


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Berdasarkan PPURG 1987 tabel 2.1 :


1.Beban Mati
Pelat Lantai : 33,6 m2 x 0,12m x 2400 Kg/m3 x 2 tingkat = 28080 Kg
Pelat Atap : 33,6 m2 x 0,10m x 2400 Kg/m3 = 8064 Kg
2 2
Plafon : 33,6 m x11 Kg/m x 3 tingkat = 1108,8 Kg
2 2
Penggantung : 33,6 m x7 Kg/m x 3 tingkat 705,6 Kg
Balok Induk : 4,8m x0,35 m x 0,45 mx 2400 Kg/m3 x 2 = 3628,8 Kg
Memanjang Lt tingkat
1 dan 2
Balok Induk : 4,8m x0,30 m x 0,45 mx 2400 Kg/m3 x 1 = 1555,2 Kg
Memanjang Lt tingkat
Atap
Balok Induk : 7m x0,35m x 0,6 mx 2400 Kg/m3 x 2 tingkat = 7056 Kg
Melintang Lt.
1 dan 2
Balok Induk : 7m x0,30 m x 0,60 mx 2400 Kg/m3 x 1 = 3024 Kg
Melintang Lt. tingkat
Atap
Balok Anak : 4,8 m x 0,25m x 0,40m x 2400 Kg/m3 x 2 = 1920 Kg
Lt.1 dan 2 tingkat
Balok Anak 4,8 m x 0,20 m x 0,40 m x 2400 Kg/m3 x1 = 921,6 Kg
Lt. Atap tingkat
Dinding : {(2 x 3,5m)+(2 x 2,4m)}x4,5m x 250 = 26550 Kg
2
Kg/m x2tingkat
Ubin (2 cm) : 33,6 m2 x (2x24 Kg/m2) x 2 tingkat = 3225,6 Kg
2 2
Spesi (2 cm) : 33,6 m x (2 x 21 Kg/m )x 2 tingkat = 2822,4 Kg
2 2
Ducting & : 33,6 m x 30 Kg/m x 3 tingkat = 3024 Kg
Plumbing
Aspal (1 cm) : 33,6 m2 x14Kg/m2 x 1 tingkat = 470,4 Kg
Berat Total (DL) = 92156,4 Kg

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-28


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

Berdasarkan PPURG tabel 3.1 :


2. Beban Hidup
Atap : 33,6 m2 x 100 Kg/m2 x 1 tingkat = 3360 Kg
Lantai : 33,6 m2 x 400 Kg/m2 x 2 tingkat = 26880 Kg
Hujan : 33,6 m2 x 20 Kg/m2 x 1 tingkat = 672 Kg
Berat Total (LL) = 30912 Kg

Koefisien Reduksi untuk beban hidup (PPURG tabel 3.3)


koefisien reduksi beban hidup untuk perpustakaan, peninjauan beban
gravitasi=0,8.
Catatan : Karena desain gedung 3 lantai, koefisien reduksi tidak perlu dihitung
Jadi total beban untuk beban hidup : LL =30912 Kg
Jadi Berat Total : W = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (92156,4) + 1,6 (30912)
= 160046,88 Kg
Mutu Beton = 35 MPa = 350 kg/cm2 (1 Mpa = 10 Kg/cm2)
Menurut SNI 03-2847-2013 Psl.C.9.3.2.2 untuk komponen struktur dengan
tulangan sengkang biasa, maka faktor reduksi ( = 0,70)
,
Dimensi : A = 3 x
=3x ,
= 1960 cm

Dimensi : b2 = 1960cm2
b = 44,27 cm 45 cm

Digunakan Dimensi Kolom 45/45 cm

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-29


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS BESAR STRUKTUR BETON
Dewi Yulianti(3113106047)
Santi Nuraini(3113106048)

2.5.4 Dimensi Tangga

EL+4.80

2400 EL+2.40

300
2400

34
200

3300 1700

300

3200
1500

3300 1700

Gambar 2.10 Perencanaan Tangga


Data-data perencanaan tangga :
Direncanakan tinggi tanjakan (t) = 20 cm
Tinggi injakan (i) = 30 cm.

a. Jumlah tanjakan (nt) = 240 cm / 20 cm = 12 buah


b. Jumlah injakan (ni) = nt - 1 = 12 - 1 = 11 buah
c. Tebal bordes = 14 cm = 0,14 m
d. Sudut tangga () = arc tan (20/30) = 33,69 = 34
e. Lebar bordes = 1700 cm
f. Tebal tangga = 14 cm = 0,14 m
g. Tebal rata-rata = (i / 2) . sin = (0.30 / 2) x sin 34 = 0,084m
h. Tebal total = 0.14 + 0.084 = 0.224 m

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN II-30


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai