Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

DEMAM DENGUE DAN


DEMAM BERDARAH DENGUE
SOP No.Dokumen :
No. Revisi : Puskesmas
Tanggal Terbit : ...............................
Halaman :
Pemerintah Ttd Kepala Puskesmas dr. ................................
Kabupaten NIP. ....................................
Malang
1. Pengertian Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue memiliki 4
jenis serotype: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu
serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype yang
bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya, sehingga
seseorang dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama hidupnya.
Indonesia merupakan Negara yang endemis untuk Demam Dengue
maupun Demam Berdarah Dengue.
2. Tujuan Menangani Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
3. Kebijakan Sebagai pedoman penanganan Demam Dengue dan Demam Berdarah
Dengue
4. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan Demam Dengue dan Demam
Berdarah Dengue
4. Tatalaksana
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol
3 x 5001000 mg).
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
c. Alur penanganan pasien dengan demam dengue/demam
berdarah dengue, yaitu:
Gambar 4. Alur penanganan pasien dengan demam
dengue/demam berdarah dengue

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial

Konseling dan Edukasi


a. Prinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah
memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa
untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan
mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai
dengan perjalanan alamiah penyakit.
b. Modifikasi gaya hidup
1. Melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
Kriteria rujukan
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/
jam kondisi belum membaik.
c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
5. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai