Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING SUPERVISI IMPLEMENTASI

KOMPRES AIR HANGAT PADA NY. N


DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Program Profesi Ners Praktik
Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing : Ns. Artika Nurrahima, M.Kep


Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.KepKom

Oleh :

SRIWAHYUNI TYAS PRITAMI


22020116210002

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
I. Pendahuluan
Osteoarthritis (OA) adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit
ini ditandai oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang
baru yang irreguler pada permukaan persendian (Angela, 2013). Angka
kejadian OA di dunia terbilang cukup tinggi. WHO memperkirakan 25% orang
berusia 65 tahun di dunia menderita OA (WHO, 2006). Secara umum
prevalensi penyakit sendi di Indonesia sangat tinggi sebesar 30,3%, secara
khusus prevalensi OA di Indonesia juga cukup tinggi yaitu 5% pada usia <40
tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun (Handayani,
2008).
Nyeri menjadi gejala utama terbesar pada sendi yang mengalami
osteoarthritis. Penderita OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan
aktivitas atau jika adanya pembebanan pada sendi yang terkena. (Suhendiyo,
2014). Angka kejadian nyeri sendi ini banyak terjadi pada wanita lansia karena
perubahan hormonal secara signifikan. Ketika wanita memasuki masa
menopouse terjadi perubahan kedar hormon estrogen sehingga akan terjadi
penurunan osteoblast dan membuat tulang menjadi berongga, sendi kaku,
pengelupasan rawan sendi sehingga muncul nyeri. Penganan nyeri sendi dapat
dilakukan dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi
nonfarmakologi yang bisa dilakukan untuk menurunkan skala nyeri pada sendi
yaitu dengan melakukan kompres dengan air hangat. Kompres air hangat ini
dapat meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan nyeri sendi dan
menghilangkan kekakuan sendi dipagi hari. (Wulan, 2015).
Berdasarkan pengkajian didapatkan hasil bahwa Ny. N mengalami nyeri.
Nyeri dirasakan ketika klien berdiri dan berjalan seperti ditusuk-tusuk di
daerah lutut. Nyeri berlangsung saat berdiri dan berjalan, ketika klien tidak
beraktivitas maka nyeri tidak Nampak. Berdasarkan pengkajian nyeri
menggunakan VAS skala nyeri adalah 6. Masalah keperawatan yang muncul
adalah nyeri kronis berhubungan dengan agens cedera fisik: kekakuan tulang
dan sendi. Intervensi yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan melakukan kompres air hangat.

II. Rencana Keperawatan


a. Diagnosa keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan agens cedera fisik: kekakuan tulang dan
sendi
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan intervensi kompres air hangat dengan suhu 400C selama
20 menit skala nyeri bekurang dari 6 menjadi 3.
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan intervensi kompres air hangat selama 20 menit, maka:
- Klien dapat menyebutkan manfaat kompres air hangat
- Klien dapat menyebutkan langkah-langkah kompres air hangat
- Klien mampu menerapkan kompres air hangat ketika nyeri kambuh

III. Rancangan Kegiatan


a. Topik
Kompres air hangat untuk menurunkan nyeri sendi
b. Metode pelaksanaan
Diskusi dan Demonstrasi
c. Sasaran dan target
Sasaran adalah Ny. N penghuni dari wisma Anggrek di Panti Wredha
Harapan Ibu.
d. Strategi pelaksanaan
Hari :
Waktu :
Tempat : Tempat tidur klien di kamar Anggrek
e. Media dan alat bantu
- Leaflet kompres air hangat
- Kursi
- Air hangat
- Botol atau plastik
f. Setting tempat

Keterangan :
: Ny. N

: mahasiswa

: dosen pembimbing
g. Susunan acara
Waktu Kegiatan
09.00-09.10 Pre Orientasi:
a. Menyiapkan tempat
b. Mempersiapkan materi
c. Mempersiapkan klien
09.10-09.20 Orientasi :
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan prosedur
e. Kontrak waktu lamanya kompres air hangat
f. Persetujuan klien
09.20-09.40 Tahap kerja :
a. Pelaksanaan kompres air hangat
09.40-09.45 Terminasi dan evaluasi:
a. Evaluasi respon
b. Evaluasi pengetahuan klien tentang kompres air hangat
c. Rencana tindak lanjut
d. Mengucapkan terimakasih
e. Memberikan salam

h. Pengorganisasian
Pelaksanaan kompres air hangat dilakukan secara individu. Mahasiswa
sebagai leader dan educator. Sedangkan Ny. N sebagai klien. Serta dosen
pembimbing sebagai observer dan melakukan pengawasan.
i. Kriteria evaluasi
- Struktur
1) Menyiapkan pre planning
2) Kontrak waktu dengan klien
3) Menyiapkan alat
- Proses
1) Klien mengikuti kompres air hangat dari awal sampai selesai
2) Klien koperatif
- Hasil
1) Skala nyeri berkurang dari 6 menjadi 3
2) Klien dapat menyebutkan manfaat kompres air hangat
3) Klien dapat menyebutkan langkah-langkah kompres air hangat
4) Klien berkeinginan untuk menerapkan kompres air hangat saat nyeri
sendi
j. Materi
1) Pengertian
Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan
kompres hangat yang digunakan untuk memnuhi rasa nyaman.
Tindakan ini digunakan untuk klien yang mengalami nyeri. (Yuliastri,
2012)
2) Manfaat kompres air hangat
Efek dari pemberian terapi panas ini adalah dapat meningkatkan aliran
darah ke bagian tubuh yang mengalami cedera, meningkatkan
pengiriman leukosit dan antibiotik ke daerah luka, meningkatkan
relaksasi otot dan mnegurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan,
meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pergerakkan zat sisa dan
nutrisi.
3) Langkah-langkah kompres hangat
a. Tahap persiapan
- Meminta klien untuk mengambil posisi yang nyaman sebelum
dilakukan terapi
- Mahasiswa menyiapkan peralatan yang diperlukan : air hangat
yang sudah dibungkus kedalam plastik
b. Tahap terapi
- Mahasiswa melakukan demonstrasi kompres dengan air hangat
pada area yang tidak nyaman
- Mahasiswa menempelkan air air hangat pada area yang sakit
selama 10-20 menit
- Setelah 10-20 menit air hangat di singkirkan dari klien
- Bersihkan sisa air yang menempel dari klien
IV. Daftar Pustaka
Angela Sarah S,dkk.2013.Pengaruh Berat Badan Terhadap Gaya Gesek Dan
Timbulnya Osteoarthritis Pada Orang Diatas 45 Tahun. Jurnal e-
Biomedik,Vol 1, No 1, Maret 2013
Suhendiyo. 2014. Pengaruh Senam Rematik Terhadap Pengurangan Rasa
Nyeri pada Penderita Osteoarthritis Lutut Di Karangasem Surakarta.
Surakarta: Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Jamu
Yenni., & Apriyeni, Emira. 2014. Kegiatan Penyuluhan Tentang Rematik
pada Lansia. Bukittinggi: Stikes Fort De Kock
Wulan, Rifda Angelina. 2015. Pengaruh terapi kompres air hangat terhadap
penurunan skala nyeri sendi pada wanita lanjut usia. Pontianak:
Universitas Tanjungpura
Yuliastri, Aminurul. 2012. Pengaruh kompres panas dan kompres dingin
terhadap pengurangan nyeri pada osteoarthritis sendi lutut. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai