PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang tidak menyadari pentingnya fungsi tulang dalam
hidup, yaitu memberi bentuk tubuh, sebagai melekatnya otot, serta
memberikan perlindungan pada organ dibawahnya. Tulang manusia
mengalami puncaknya pada kurun waktu umur 20-40 tahun, sampai terjadi
proses penuaan dimana tulang mulai kehilangan kekuatannya. Selain itu
juga banyak kondisi yang dapat mempercepat proses berkurangnya massa
tulang. Dengan rendahnya massa tulang dapat menimbulkan pengeroposan
tulang atau osteoporosis. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan tulang
sangat terbatas, timbul rasa nyeri, bentuk tubuh atau anggota badan
berubah dan kemampuan fisik menurun. Komplikasi yang berakibat fatal
adalah terjadinya patah tulang panggul, yang merupakan penyebab
kecelakaan yang membawa maut apabila tidak ditangani dengan serius.
Insiden osteoporosis pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.
Satu dari tiga wanita mempunyai kecenderungan terkena osteoporosis
yang biasanya terjadi pada wanita pasca menopause, sedangkan pada pria
insidennya lebih kecil yaitu 1 dari 7 pria. Osteoporosis menjangkit pada
usia di atas 45 tahun. Namun berdasarkan penelitian lain, wanita usia
muda yaitu 23 tahun juga beresiko mengalami osteoporosis.
Penyebab osteoporosis di pengaruhi berbagai faktor dan pada
individu bersifat multifaktor seperti gaya hidup tidak sehat (maerokok,
minum alkohol, soft drink, kopi, mengkonsumsi nutrisi dengan kadar
lemak yang tinggi), kurang gerak atau tidak berolahraga serta pengetahuan
mencegah osteoporosis yang kurang yaitu kurangnya mengkonsumsi
kalsiaum dan vitamin D. Vitamin D secara alami bisa kita dapatkan dari
sinar matahari.
TULANGKU SAKIT
B. Terminologi
1. Menopause; keadaan dimana seorang wanita sudah kehilangan masa
subur yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi. Menopause
disebabkan oleh menurunnya kadar hormon pada tubuh. Umumnya
menopause terjadi pada usia 50 tahun.
C. Permasalahan
1. Perubahan anatomi sistem muskuloskeletal pada lansia?
2. Interpretasi keluhan dan pemeriksaan fisik pada skenario?
3. Faktor-faktor yang sering menyebabkan jatuh pada lansia?
4. Diagnosis pada skenario tersebut?
D. Pembahasan
1. Perubahan anatomi sistem muskuloskeletal pada lansia?
Massa tulang kontinu sampai mencapai puncak pada usia 30-35
tahun setelah itu akan menurun karena disebabkan berkurangnya
aktivitas osteoblast sedangkan aktivitas osteoklast tetap normal. Secara
teratur tulang mengalami turn over yang dilaksanakan melalui 2 proses
yaitu; modeling dan remodeling, pada keadaan normal jumlah tulang
a. Aktivitas
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan
aktivitas biasa seperti berjalan, naik atau turun tangga, mengganti
posisi. Hanya sedikit sekali (5%), jatuh terjadi pada saat lansia
b. Lingkungan
Sekitar 70% jatuh pada lansia terjadi di rumah, 10% terjadi di
tangga, dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak
dibanding saat naik, yang lainnya terjadi karena tersandung /
menabrak benda perlengkapan rumah tangga, lantai yang licin atau
tak rata, penerangan ruang yang kurang
c. Penyakit Akut
Dizzines dan syncope, sering menyebabkan jatuh.
Eksaserbasi akut dari penyakit kronik yang diderita lansia juga
sering menyebabkan jatuh, misalnya sesak nafas akut pada
penderita penyakit paru obstruktif menahun, nyeri dada tiba-tiba
pada penderita penyakit jantung iskenmik, dan lain-lain.
4. Diagnosa
a. OSTEOPOROSIS
1) Definisi
Osteoporosis adalah penyakit sistemik pada tulang
yang ditandai dengan masa tulang yang rendah dan
gangguan mikro arsitektur tulang dengan konsekuensi
meningkatnya kerapuhan tulang dan memudahkan
terjadinya patah tulang.
Osteoporosis sering disebut silent disease karena
kehilangan tulang terjadi tanpa gejala pada awalnya. Orang
mungkin tidak tahu bahwa mereka memiliki osteoporosis
sampai tulang mereka menjadi begitu lemah hingga sebuah
c. Estrogen
Berkurangnya estrogen dari dalam tubuh
akan mengakibatkan terjadinya gangguan
keseimbangan kalsium. Hal ini disebabkan oleh
karena menurunnya efesiensi absorbsi kalsium
dari makanan dan juga menurunnya konservasi
kalsium di ginjal.
d. Rokok Dan Kopi
Merokok dan minum kopi dalam jumlah
banyak cenderung akan mengakibatkan
penurunan massa tulang, lebih-lebih bila disertai
masukan kalsium yang rendah. Mekanisme
pengaruh merokok terhadap penurunan massa
tulang tidak diketahui, akan tetapi kafein dapat
5) Gejala klinis
Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent
disease karena proses kepadatan tulang berkurang secara
perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan
berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun tanpa
kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala. Gejala-gejala
baru timbul pada tahap osteoporosis lanjut, seperti: patah
tulang, punggung yang semakin membungkuk, hilangnya
tinggi badan dan nyeri punggung.
6) Pemeriksaan dan Diagnosis
Anamnesis : Anamnesis diperlukan karena keluhan
utama dapat langsung mengarah ke pada diagnosis,
misalnya fraktur kolum femoris pada osteoporosis,
Pemeriksaan Radiologis :
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil diskusi kelompok kami, pasien skenario diatas mengalami
osteoporosis, Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai
oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur
tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Gejala dari
osteoporosis adalah nyeri akut yang berlangsung lama berbulan-bulan
kemudian apabila terjadi trauma ringan gampang terjadi fraktur.
Pencegahan meliputi olahraga dengan beban, makan-makanan bergizi
empat sehat lima sempurna, edukasi pada penderita.
De Jong, Wim; Sjamsuhidajat, R. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. pp 907-10.
Rasjad C. 2005, Fraktur vetebrae dalam Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Ed.II.
Makassar: Bintang Lamumpatue.Pp. 144-149
Robbins, Stanley L; Kumar, Vinay. 2005. Buku Ajar Patologi II. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. pp 463-4.
Sudoyo S. et al, 2005, Tulang, Sendi dan Infeksi, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Ed.3 jilid 1, FKUI, Jakarta, Hal : 145-150