Definisi
Pada teknik dua jari, ujung jari tengah dan telunjuk atau jari
manis dari satu tangan digunakan untuk menekan. Ke dua
jari tegak lurus didinding dada dan penekanan dengan ujung
jari. Tangan lain harus digunakan untuk menopang bagian
belakan bayi sehingga penekanan pada jantung antara tulan
dada dan tulang belakang menjadi lebih efektif. Dengan
tangan ke dua menopang bagian belakang, dapat dirasakan
tekanan dan dalamnyapenekanan dengan lebih mudah.
Teknik dua jari lebih melelahkan dibandingkan dengan teknik
dua ibu jari.
4. Kompresi dada dan ventilasi harus dilakukan secara sinkron
dengan rasio 3:1 yaitu 90 kompresi dan 30 inflasi untuk
mencapai 120 kegiatan tiap satu menit. Rekomendasi ini
didasarkan pada pengalaman dan pengajaran dan tidak ada
penelitian yang menunjangnya. Kompresi dan inflasi harus
terkoordinasi secara sinkron. Dada harus berkembang penuh di
antara dua kompresi. Pengendalian tekanan merupakan bagian
penting. Gunakan tekanan yang cukup untuk menekan tulang
dada sedalam kiri-kira sepertiga diameter anteroposterior dada.
Kemudian tekanan dilepaskan untuk memberikan jantung terisi.
Satu kompresi terdiri dari satu tekanan ke bawah dan satu
pelepasan. Lamanya tekanan ke bawah harus lebih pendek dari
lamanya pelepasan untuk memberikan curah jantung yang
maksimal. Ibu jari atau ujung jari jangan di angkat dari dinding
dada, tetapi tetap harus memberikan pengembangan dada yang
optimal.
D. Intubasi
Endotrakea dilakukan pada keadaan berikut:
1. Ketuban tercampur mekonium & bayi depresi dan memerlukan
isapan lender tracheal
2. Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif
3. Membantu koordinasi VTP & kompresi dada
4. Pemberian epinefrin untuk stimulasi jantung
5. Indikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika.
E. Obat-obatan
Obat-obatan yang harus disediakan untuk resusitasi bayi
baru lahir adalah epinefrin dan cairan penambah volume plasma.
Epinefrin
Indikasi :
Denyut jantung bayi < 60 kali permenit setelah paling tidak
30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada
belum ada respon.
Asistolik
Dosis : 0,1 0,3 ml/kgBB dalam larutan 1: 10.000
Cara : IV atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit
bila perlu.
Cairan pengganti volume darah
Indikasi :
Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami
hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi.
Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan
atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk,
nadi kecil/lemah dan pada resusitasi tidak memberikan
respon yang adekuat.
Jenis cairan :
1. Larutan kristaloid yang isotonis (NaCL 0,9%, Ringer
Laktat)
2. Transfuse darah golongan O negative jika diduga
kehilangan darah banyak dan bila fasilitas tersedia.
Cairan bikarbonat
Indikasi :
Asidosis metabolic secara klinis (nafas cepat dan dalam,
sianosis)
Syarat : bayi telah dilakukan ventilasi yang efektif
Dosis : 1-2 mEq/kgBB atau 2-4ml/kgBB (4,2%) atau 1-
2ml/kgBB (7,4%)
Cara : diencerkan dengan aquabidedes atau dekstrose
5% sama banyak diberikan secara intravena dengan
kecepatan minimal 2 menit.
F. Penghentian Resusitasi
Jika sesudah 10 menit resusitasi yang benar, bayi tidak
bernapas dan tidak ada denyut jantung, pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi. Orang tua perlu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan, jelaskan keadaan bayi. Persilakan ibu
memegang bayinya jika ia menginginkan.
G. Tindakan Setelah Resusitasi