Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SINUSITIS


RUANG THT RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
Periode Tanggal 22 APRIL 2002 S/D 26 APRIL 2002

DI SUSUN
OLEH :

Subhan, s.kep
NIM 010030170 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUSI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Klien dengan Sinusitis


Di Ruang THT RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Surabaya, 26 April 2002


Mahasiswa

Subhan, S.Kep
NIM. 01003170 B

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

Joni Haryanto, SKp.


NIP NIP. 140 271745
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SINUSITIS

Definisi :
Sinusitis adalah : merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh
kuman atau virus.

Etiologi
a. Rinogen
Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan oleh :
Rinitis Akut (influenza)
Polip, septum deviasi
b. Dentogen
Penjalaran infeksidari gigi geraham atas
Kuman penyebab :
- Streptococcus pneumoniae
- Hamophilus influenza
- Steptococcus viridans
- Staphylococcus aureus
- Branchamella catarhatis

Patofisilologi
Infeksi Kuman Iritasi eksudat Purulen pilek bau

Kuman menyebar ke Tekanan pada sinus meningkat


saluran pernafasan

Batuk batuk Nyeri


Gejala Klinis :
a. Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah
b. Nyeri :
- Pipi : biasanya unilateral
- Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
- Gigi (geraham atas) homolateral.

c. Hidung :
- buntu homolateral
- Suara bindeng.

Cara pemeriksaan
a. Rinoskopi anterior :
- Mukosa merah
- Mukosa bengkak
- Mukopus di meatus medius.

b. Rinoskopi postorior
- mukopus nasofaring.

c. Nyeri tekan pipi yang sakit.

d. Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit.

e. X Foto sinus paranasalis


- Kesuraman
- Gambaran airfluidlevel
- Penebalan mukosa
Penatalaksanaan :
a. Drainage
- Medical :
* Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) %(anak)
* Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
- Surgikal : irigasi sinus maksilaris.

b. antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :


- ampisilin 4 X 500 mg
- amoksilin 3 x 500 mg
- Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet
- Diksisiklin 100 mg/hari.

c. Simtomatik
- parasetamol., metampiron 3 x 500 mg.

d. Untuk kronis adalah :


- Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
- Irigasi 1 x setiap minggu ( 10-20)
- Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel (biopsi)
Tinjauan Keperawatan
Pengkajian :
1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
2. Riwayat Penyakit sekarang :
3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
4. Riwayat penyakit dahulu :
- Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
- Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
- Pernah menedrita sakit gigi geraham

5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.

6. Riwayat spikososial
a. Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih0
b. Interpersonal : hubungan dengan orang lain.

7. Pola fungsi kesehatan


a. Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
- Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa
memperhatikan efek samping
b. Pola nutrisi dan metabolisme :
- biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada
hidung
c. Pola istirahat dan tidur
- selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
d. Pola Persepsi dan konsep diri
- klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri
menurun
e. Pola sensorik
- daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus
menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).

8. Pemeriksaan fisik
a. status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi
(mukosa merah dan bengkak).
Data subyektif :
1. Observasi nares :
a. Riwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya
b. Riwayat pembedahan hidung atau trauma
c. Penggunaan obat tetes atau semprot hidung : jenis, jumlah, frekwensinyya ,
lamanya.

2. Sekret hidung :
a. warna, jumlah, konsistensi secret
b. Epistaksis
c. Ada tidaknya krusta/nyeri hidung.

3. Riwayat Sinusitis :
a. Nyeri kepala, lokasi dan beratnya
b. Hubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.

4. Gangguan umum lainnya : kelemahan


Data Obyektif
1. Demam, drainage ada : Serous
Mukppurulen
Purulen
2. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus yang
mengalami radang Pucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa sinus
3. Kemerahan dan Odema membran mukosa
4. Pemeriksaan penunjung :
a.Kultur organisme hidung dan tenggorokan
b. Pemeriksaan rongent sinus.

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada hidung
2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit dan
prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi /adnya secret yang
mengental
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder
peradangan hidung
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan
menurun sekunder dari peradangan sinus
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek
Perencanaan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung
Tujuan : Nyeri klien berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
- Klien tidak menyeringai kesakitan
Intervensi Rasional
a. Kaji tingkat nyeri klien a. Mengetahui tingkat nyeri klien
dalam menentukan tindakan
selanjutnya
b. Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada b. Dengan sebab dan akibat nyeri
klien serta keluarganya diharapkan klien berpartisipasi dalam
perawatan untuk mengurangi nyeri
c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn
c. Ajarkan tehnik relaksasi dan relaksasi sehinggga dapat
distraksi mempraktekkannya bila mengalami
nyeri
d. Mengetahui keadaan umum dan
d. Observasi tanda tanda vital dan perkembangan kondisi klien.
keluhan klien e. Menghilangkan /mengurangi keluhan
e. Kolaborasi dngan tim medis : nyeri klien
1) Terapi konservatif :
- obat Acetaminopen;
Aspirin, dekongestan
hidung
- Drainase sinus
2) Pembedahan :
- Irigasi Antral :
Untuk sinusitis maksilaris
- Operasi Cadwell Luc.

2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan


prosedur tindakan medis (irigasi/operasi)
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
Kriteria :
- Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
- Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta
pengobatannya.
Intervensi Rasional
a. Kaji tingkat kecemasan klien a. Menentukan tindakan selanjutnya
b. Berikan kenyamanan dan b. Memudahkan penerimaan klien
ketentaman pada klien : terhadap informasi yang diberikan
- Temani klien
- Perlihatkan rasa empati( datang
dengan menyentuh klien )
c. Berikan penjelasan pada klien c. Meingkatkan pemahaman klien
tentang penyakit yang dideritanya tentang penyakit dan terapi untuk
perlahan, tenang seta gunakan penyakit tersebut sehingga klien
kalimat yang jelas, singkat mudah lebih kooperatif
dimengerti
d. Singkirkan stimulasi yang berlebihan d. Dengan menghilangkan stimulus
misalnya : yang mencemaskan akan
- Tempatkan klien diruangan yang meningkatkan ketenangan klien.
lebih tenang
- Batasi kontak dengan orang
lain /klien lain yang kemungkinan
mengalami kecemasan
e. Observasi tanda-tanda vital. e. Mengetahui perkembangan klien
secara dini.
f. Bila perlu , kolaborasi dengan tim f. Obat dapat menurunkan tingkat
medis kecemasan klien

3. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung)
sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous,purulen) dikeluarkan
Kriteria :
- Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
- Jalan nafas kembali normal terutama hidung
Intervensi Rasional
a. kaji penumpukan secret yang ada a. Mengetahui tingkat keparahan dan
tindakan selanjutnya
b. Observasi tanda-tanda vital. b. Mengetahui perkembangan klien
sebelum dilakukan operasi
c. Koaborasi dengan tim medis untuk c. Kerjasama untuk menghilangkan
pembersihan sekret penumpukan secret/masalah

4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan
menurun sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi
Kriteria :
- Klien menghabiskan porsi makannya
- Berat badan tetap (seperti sebelum sakit ) atau bertambah
Intervensi Rasional
a. kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi a. Mengetahui kekurangan nutrisi kliem
klien b. Dengan pengetahuan yang baik
b. Jelaskan pentingnya makanan bagi tentang nutrisi akan memotivasi
proses penyembuhan meningkatkan pemenuhan nutrisi
c. Mengetahui perkembangan
c. Catat intake dan output makanan pemenuhan nutrisi klien
klien. d. Dengan sedikit tapi sering
d. Anjurkan makan sediki-sedikit tapi mengurangi penekanan yang
sering berlebihan pada lambung
e. Mengkatkan selera makan klien
e. Sajikan makanan secara menarik

5. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung buntu, nyeri sekunder dari
proses peradangan
Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman
Kriteria :
- Klien tidur 6-8 jam sehari
Intervensi Rasional
a. kaji kebutuhan tidur klien. a. Mengetahui permasalahan klien
dalam pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur
b. ciptakan suasana yang nyaman. b. Agar klien dapat tidur dengan tenang
c. Anjurkan klien bernafas lewat mulut c. Pernafasan tidak terganggu.
d. Kolaborasi dengan tim medis d. Pernafasan dapat efektif kembali
pemberian obat lewat hidung
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M. G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000

Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis
dan Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya

Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta


Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan-Kriteria Intervensi Rasional


1. Nyeri b/d Nyeri berkurang/hilang 1.Berikan inhalasi lembab dan hangat yang ditetapkan Dengan inhalasi hangat. Terjadi vasodilatasi, sehingga memba
peradangan dengan kriteria: kongesti dan pengaliran sekret.
pada a.Klien mengatakan nyeri
mukosa berkurang
sinus b.Klien dapat beristirhat/tidur 2. Anjurkan untuk beristirahat. Mengurangi metabolisme, mengurangi nyeri

3.Kolaborasi, berikan obat anti nyeri/oral Mengurangi nyeri


Obat tetes(dekongestan)/nasal topikal dengan cara : Vasodilatasi
cuci tangan
Berikan posisi yang memudahkan pengaliran obat
Duduk dikursi dengan kepala tengadah kebelakang atau
berbaring dengan bantal dibawaj bahu dan kepala tengadah
kebelakang atau berbaring dengan kepala diekstensikan pada
tepi tempat tidur.
-Gerakan kepala ke arah posisi yang akan mendapat obat
-Berikan tidak lebih dari 3 tetes obat pada masing-masing
hidung pada waktu yang sama
-mempertahankan posisi kepala tetap tengadah kebelakang
selama 5 menit agar obat mencapai nares posterior
Jika kongesti tetap dalam 10 menit setelah penetasan obat, obat
dapat diberikan satuatau dua tetas lagi.
Antibiotika/oral Membunuh kuman penyebab
.
2. Resiko Resiko berulangnya infeksi 1.anjurkan kepada klien untuk menghindari faktor-faktor yang
terjadi tidak terjadi, dengan kriteria : berperan terhadap sinusitis :
terulangnya Klien dapat menghindari -Menghindari udara dingin atau udara lembab. Faktor predisposisi sumbatan pada saluran.
infeksi b/d faktor-faktor yang berperan -Hindari Ac, jika udara luar hangat dan lemba, jika hasl sebagai
kurangnya terhadap terjadinya sinusitis. presipitasi sinusitis.
pengetahuan Klien dapat menggunakan -Hindari merokok. Mengiritasi mukosa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
tentang obat anti nyeri asetaminofen -Hindari kelelahan Menghindari faktor predisposisi
regimen s/d program pengobatan. -Mencoba menghindari infeksi saluran pernafasan atas.
pengobatan Klien dapat menunjukan -Melindungi hidung selama berenang , atau menghindari
dan aktivitas yang terbatas saat menyelam.
perawatan serangan. -Memberi tahu dokter gigi, akan adanya sinusitis kronis Menghindari komplikasi
Klien dapat memenuhi sebelum ekstraksi gigi
kebutuhan cairan minimal 2.Jika alergen merupakan salah satu faktor yang berperan, Menghindari faktor predisposisi
2000 cc/hari atau sesuai hindari.
dengan berat badan. 3. Gunakan obat asetaminofen untuk penghilang nyeri s/d Anti nyeri yang aman
Klien dapat mengikuti program terapi
program terapi yang 4.selama serangan sinus akut diperlukan istirahat tambahan, Mengurangi metabolisme, mengurangi kerusakan mukosa.
ditentukan, misalnya; minum dan inum 2000cc atau s/d BB.
antibiotika secara teratur s/d 5. Minum obat antibiotika s/d program terapi secara teratur, Menghindari resistensi
aturan., walaupun gejala- walaupun gejala-gejala sudah hilang
gejala sudah hilang

Anda mungkin juga menyukai