sudah muncul masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas
dapat terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa. Obesitas disebabkan
mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk menjadi obesitas pada saat
dan lain-lain. Selain itu, obesitas pada anak usia 6-7 tahun juga dapat
badan dan mngukur tinggi badan. Penentuan status gizi memakai Indeks Massa
1
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. G
Pasien baru masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar encer
dengan frekuensi buang air sebanyak 6 kali sejak 1 hari sebelum masuk rumah
coklat bercampur sedikit warna hijau, bau seperti telur busuk, tidak ada darah dan
agak berlendir. Pasien mengalami panas secara terus-menerus, tetapi nafsu makan
baik. Pasien juga sempat mengalami muntah sebanyak tiga kali, muntah tampak
cair bercampur sedikit makanan, tidak ada darah. Pasien mengeluhkan nyeri pada
Pasien pernah mengalami panas sekitar dua minggu yang lalu, tetapi
setelah dibawah ke puskesmas dan diberi pengobatan tiga hari kemudian pasien
langsung membaik
2
Anamnesis Makanan:
Pasien minum ASI sejak lahir sampai umur 7 bulan. Dari umur 7 bulan
hingga umur 1 tahun diberikan ASI ditambahkan makanan tambahan. Dari umur 1
tahun hingga sekarang diberikan susu formula ditambahkan dengan makanan
tambahan. Pasien sering makan snack-snack dan minuman sembarangan
disekolah.
Riwayat sosial ekonomi:
Keluarga pasien memiliki status sosial ekonomi menengah keatas.
Riwayat kebiasaan dan lingkungan:
Pasien tampak sudah dapat bermain diluar dengan anak-anak seusianya
Riwayat kehamilan dan persalinan :
Riwayat Antenatal : Kunjungan ANC rutin setiap bulan, cukup bulan
Tempat : Puskesmas
Riwayat Imunisasi :
Riwayat Alergi :
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
2. Pengukuran
3
Suhu :37,9C
Berat badan : 39 kg
Kelembaban : cukup
alopesia (-)
Serumen : minimal
4
4. Mulut-Leher :
Tonsil : T1-T1
Faring : normal
5. Toraks :
a. Dinding dada/paru :
b. Jantung :
midclavicula sinistra
6. Abdomen :
5
Auskultasi : bising usus (+) kesan meningkat
Asites : (-)
Pemeriksaan laboratorium
Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12 11,5-16,5 g/dl
Leukosit 19,6 3,5-10,5 /ul
Eritrosit 7,3 3,8-8,5 Juta/ul
Hematokrit 40,2 35-52 %
Trombosit 411 150-450 Ribu/ul
Skor dehidrasi
- Mata biasa 1
- Bibir biasa 1
- Nadi 82 x/menit 1
6
- Pernapasan 30 x/menit 1
- Turgor baik 1
RESUME :
Pasien laki-laki datang keluhan buang air besar encer, frekuensi 6 kali,
volume sedikit, konsistensi cair berwarna coklat bercampur sedikit warna hijau,
bau seperti telur busuk, darah tidak ada, agak berlendir. Keluhan disertai demam,
tetapi nafsu makan baik, vomitus tiga kali, muntah tampak cair bercampur sedikit
makanan, darah (-), tenesmus (+), BAK lancar. Riwayat demam 2 minggu tetapi
DIAGNOSIS :
TERAPI
IVFD RL 28 tpm
Paracetamol syrup 3 x 120 mg ( 1 Cth)
Inj. Ceftriaxone 2 x 250 mg/iv tiap 12 jam
Zink 1 x 20 mg (selama 10 hari)
7
Oralit 100-200 ml setiap kali BAB
FOLLOW UP
Tanggal 27-7-2014
Subject Buang air besar encer (+), frekuensi 4x/hari, ampas (+), warna kotoran
coklat, berbau telur busuk
Object DJ: 134 x/menit T: 36,5 C
R: 40 x/m
Status gastrointestinal: permukaan sedikit cembung (+), peristaltik
usus (+) meningkat
Assesment Diare akut tanpe dehidrasi + obesitas
Tanggal 28-7-2014
Subject Buang air besar encer (+), frekuensi 3x/hari, ampas (+), warna kotoran
coklat, berbau biasa
Object TD: 100/60 mmHg
DJ: 130 x/menit T: 36,8 C
R: 42 x/m
Status gastrointestinal: permukaan sedikit cembung (+), peristaltik
usus (+) meningkat
Assesment Diare akut tanpe dehidrasi + obesitas
8
Tanggal 29-7-2014
Subject Buang air besar berampas, frekuensi 2x/hari, warna kotoran coklat,
berbau biasa
Object TD: 100/70 mmHg
DJ: 126 x/menit T: 36,6 C
R: 40 x/m
Status gastrointestinal: permukaan sedikit cembung (+), peristaltik
usus (+) normal
Assesment Diare akut tanpe dehidrasi + obesitas
Tanggal 30-7-2014
9
DISKUSI
lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh
fungsi lainnya.2,3
osteoartritis, dll. Pada anak, kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan
berbagai masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti
gangguan pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas
lemak, selama kelebihan kalori disimpan sebagai lemak dan kekurangan glukosa
akan terjadi pelepasan lemak sebagai sumber energi. Individu yang obesitas
pertama, teori sel adipose menjelaskan jumlah sel di jaringan adipose meningkat
maka ukuran sel lemak juga meningkat. Kedua, teori point set bahwa individu
yang mempunyai tingkat predetermine untuk berat badan relatif stabil selama usia
10
dewasa, maka dengan meningkatnya intake kalori maka metabolic rate meningkat
11
Tujuan utama tata laksana obesitas adalah perbaikan kesehatan jangka
panjang melalui kebiasaan hidup yang sehat secara permanen. Untuk mencapai
meningkat. Prinsip tata laksana obesitas adalah mengurangi asupan energi serta
memfokuskan diri pada kebiasaan makan yang sehat dan aktivitas fisik sebagai
strategi pencegahan obesitas. Kebiasaan makan dan beraktivitas yang sehat adalah
sebagai berikut:2
hingga 2 jam perhari. Jika anak berusia < 2 tahun maka sebaiknya tidak
- Tingkatkan aktivitas fisik, 1 jam per hari. Bermain adalah aktivitas fisik
yang tepat untuk anak-anak yang masih kecil, sedangkan pada anak yang
lebih besar dapat melakukan kegiatan yang mereka sukai seperti olahraga
12
- Persiapkan makanan rumah lebih banyak ketimbang membeli makanan
dari restoran.
per minggu.
Tahap ini berbeda dari tahap I dalam hal lebih sedikitnya target perilaku
dan lebih banyak dukungan kepada anak dalam mencapai perubahan perilaku.
- Jadwal makan terencana beserta snack (3 kali makan disertai 2 kali snack,
jadwal)
13
- Aktivitas fisik atau bermain aktif yang terencana dan terpantau selama 60
menit perhari.
fisik
aktivitas fisik
- Tim multi disipliner yang berpengalaman dalam hal obesitas anak saling
14
kembang, ahli gizi, dokterspesialis olahraga, psikolog, guru, dokter
bermanfaat terapeutik.
Intervensi ini adalahtahap lanjutan dari tahap III. Anak-anak yang mengikuti tahap
ini harus sudah mencoba tahap III dan memiliki pemahaman tentang risiko yang
badan pada remaja yang sedang menjalani program diet dan pengaturan
inhibisi lipase usus. Manfaat obat-obatan ini cukupbaik. Food and Drug
>12 tahun.
- Diet sangat rendah kalori , yaitu pada tahap awal dilakukan pembatasan
moderat.
15
- Bedah: mengingat semakin meningkatnya jumlah remaja dengan obesitas
pilihan terapi bedah, baik gastric bypass atau gastric banding. Tata
laksana ini hanya dilakukan dengan indikasi yang ketat karena terdapat
atau 50 kg/ m2, maturitas fisik (remaja perempuan berusia 13 tahun dan
Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan keamanan terapi
obesitas. Komplikasi ini berupa komplikasi jangka pendek dan jangka panjang.5
1. Diabetes.
terhadap kesehatan.
2. Penyakit jantung
aterosklerosis.
16
3.Osteoartritis.
4. Apnea tidur
5. Kanker
perlemakan hati (non alcoholic fatty liver disease = NAFLD) atau non
Untuk prognosis obesitas pada kasus ini, prognosisnya baik, karena tidak
aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat
badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan
setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola
17
DAFTAR PUSTAKA
2. Hidayati, SN. Irawan, R. Hidayat, B., Obesitas Pada Anak, Divisi Nutrisi
PengurusPusatIkatanDokterAnakIndonesia ; 2010.
4. Sartika, Ratu AD., Faktor risiko obesitas pada anak 5-15 tahun di
18