Anda di halaman 1dari 14

Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls

Dalam dunia teknik tenaga listrik, yang disebut tegangan tinggi adalah semua

tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga diperlukan

pengujian dan pengukuran dengan tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus

dan memerlukan teknik-teknik tertentu. Terdapat tegangan lebih luar yang

disebabkan karena pelepasan muatan oleh petir. Tegangan lebih ini mempunyai

bentuk gelombang aperiodik yang diredamkan (damped aperiodic) seperti pada

waktu pelepasan muatan sebuah kapasitor melalui sebuah tahanan yang induktif.

Pada tempat yang kena petir, gelombangnya berekor pendek dan bermuka curam.

Selama gelombang ini berjalan melalui kawat transmisi bentuknya berubah karena

pengaruh penghantaran dalam tanah dan efek-kulit dari kawat

Suatu sistem tenaga listrik dapat mengalami tegangan lebih yang disebabkan oleh

operasi switching maupun lightening. Oleh karena itu maka sistem tersebut harus

mampu memikul kedua tegangan lebih tersebut. Untuk memastikan bahwa

peralatan sebuah system mampu memikul kedua tegangan lebih tersebut, maka

peralatan perlu diuji dengan menggunakan tegangan tinggi impuls yang bentuk

gelombangnya menyerupai tegangan lebih surja yang mungkin terjadi pada

sistem.

Keperluan dan fungsi pengujian:

1. Adanya gangguan tegangan lebih luar yang disebabkan oleh pelepasan

muatan petir.
2. Mempunyai bentuk gelombang aperiodik yang diredam, seperti

pelepasan muatan kapasitor melalui tahanan yang induktif

3. Bentuk gelombang: berekor pendek bermuka curam.

4. Merupakan gelombang berjalan (traveling wave)

5. Selama gelombang berjalan melalui kawat transmisi, bentuknya berubah

dimana mukanya menjadi kurang curam dan ekornya bertambah panjang

dan amplitudonya berkurang.

6. Berfungsi untuk eksperimen dan riset mengenai ketahanan peralatan

terhadap gelombang petir.

7. Penyelidikan mekanisme tembus bahan dielektrik.

1. Bentuk Tegangan Impuls

Ada tiga bentuk tegangan inpuls yang mungkin dialami dalam system tenaga

listrik, yaitu:

1. Tegangan impuls petir

2. Tegangan impuls surja hubung

3. Tegangan impuls terpotong

Muka gelombang merupakan bagian dari gelombang yang dimulai dari titik nol

(nominal) sampai titik puncak (menurut IEC ditentukan dari titik nominal

perpotongan antara sumbu waktu dengan garis lurus yang menghubungkan 30%

dan 90% dari tegangan puncak). Sedangkan ekor gelombang merupakan bagian
dari puncak gelombang sampai turun 50% dari titik puncak. Bentuk Gelombang

dinyatakan sebagai :

(Tf x Tt) ms. [IEC: (1.2 x 50) ms ]

Untuk Surja hubung digunakan nilai :

[IEC: (250 x 2500) ms ]

Alat yang dapat digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi impuls antara

lain:

1. Generator impuls RC

2. Generator impuls RLC

3. Generator Marx

2. Cara Mengukur Tegangan Impuls

a. Menggunakan Sela Bola

Sela bola sering digunakan untuk mengukur tegangan impuls. Sela bola harus

selalu ditera dengan tegangan percik 50% dari sela bola standar. Sela bola standar

adalah sela bola yang memenuhi syarat standar mengenai:

1. Kwalitas

2. Jarak sela

3. Ukuran bola
Dalam keadaan udara tertentu, sela bola selalu mempunyai tegangan percik

tertentu pula. Itulah sebabnya sela bola dapat dipakai sebagai alat ukur.

Bentuk kondisi bola elektroda

Syarat:

1. Permukaannya licin

2. Lengkungnya rata

3. Permukaan bola harus bebas debu, minyak,dll

4. Tahanan peredam dipasang seri dengan jarak minimum 2d

(d= diameter) dari bola diukur dari titik dimana terjadi percikan.

a. Tegangan uji ac =100 kW s/d 1000 kW

b. Tegangan uji impuls 500 W

b. Menggunakan CRO

Dengan mengunakan Chatode-Ray Oscillograph (CRO) kita dapat :

Tegangan puncak

Bentuk gelombang

Ketidak normalan bentuk impuls (menggambarkan kerusakan alat uji) CRO

hanya bisa mengukur tegangan rendah saja, jadi untuk mengukur tegangan

tinggi diperlukan pembagi tegangan (baik resistor atau kapasitor)


Arrester

A. Pengertian

Arrester petir atau disingkat arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan

system tenaga listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya

ini berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi

surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.

Berhubung dengan fungsinya itu ia harus dapat menahan tegangan system 50 Hz

untuk waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah tanpa

mengalami kerusakan. Ia berlaku sebagai jalan pintas sekitar isolasi. Arrester

membentuk jalan yang mudah untuk dilalui oleh kilat atau petir, sehingga tidak

timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan.


Selain melindungi perlatan dari tegangan lebih yang diakibatkan oleh tegangan

lebih external, arrester juga melindungi peralatan yang diakibatkan oleh tegangan

lebih internal seperti surja hubung, selain itu arrester juga merupakan kunci dalam

koordinasi isolasi suatu system tenagan listrik. Bila surja dating ke gardu induk

arrester bekerja melepaskan muatan listrik serta mengurangi tegangan abnormal

yang akan mengenai peralatan dalam gardu induk.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester adalah sebagai berikut :

1. Tegangan percikan (sparkover voltage) dan tegangan pelepasannya (discharge

voltage), yaitu tegangan pada terminalnya pada waktu pelepasan, harus cukup

rendah, sehingga dapat mengamankan isolasi peralatan. Tegangan percikan

disebut juga tegangan gagal sela (gap breakdown voltage) sedangkan tegangan

pelepasan disebut juga tegangan sisa (residual voltage) atau jatuh tegangan

(voltage drop).

Jatuh tegangan pada arrester = I x R

Dimana

I = Arus maksimal (A)

R = Tahanan arrester (Ohm)

2. Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik dan dapat berkeja terus

seperti semula.Batas dari tegangan system dimana arus susualn ini masih

mungkin, disebut tegangan dasar (rated voltage) dari arrester.


B. Macam macam arrester

Arrester prinsipnya terdiri dari dua jenis yaitu :

1. Arrester jenis ekspulsi (expulsion type) atau tabung pelindung (protector tube)

2. Arrester katup (valve type)

1. Arrester jenis ekspulsi atau tabung pelindung

Pada prinsipnya terdiri dari sela percik yang berada dalam tabung serat

dan sele percik yang berada di luar di udara atau disebut juga sela seri.

Bila ada tegangan surja yang tinggi sampai pada jepitan arrester kedua sela percik,

yang diluar dan yang berada di dalam tabung serat, tembus seketika dan

membentuk jalan penghantar dalam bentuk busur api. Jadi arrester menjadi

konduktor dengan impedansi rendah dan melakukan surja arus dan arus daya

system bersama sama. Panas yang timbul karena mengalirnya arus petir

menguapkan sedikit bahan tabung serat, sehingga gas yang ditimbulkannya

menyembur pada api dan mematikannya pada waktu arus susulan melewati titik

nolnya.

Arus susulan dalam arrester jenis ini dapat mencapai harga yang lebih tinggi

sekali tetapi lamanya tidak lebih dari 1 (satu) atau 2 (dua) gelombang, dan

biasanya kurang dari setengah gelombang. Jadi tidak menimbulkan gangguan.

Arrester jenis ekspulsi ini mempunyai karakteristik volt waktu yang lebih baik

dari sela batang dan dapat memutuskan arus sususlan.

Tetapi tegangan percik impulsnya lebih tinggi dari arrester jenis katup. Tambahan

lagi kemampuan untuk memutuskan arus susulan tergantung dari tingkat arus
hubung singkat dari system pada titik dimana arrester itu dipasang. Dengan

demikian perlindungan dengan arrester jenis ini dipandang tidak memadai untuk

perlindungan transformator daya, kecuali untuk system distribusi. Arrester jenis

ini banyak juga digunakan pada saluran transmisi untuk membatasi besar surja

yang memasuki gardu induk. Dalam penggunaan yang terakhir ini arrester jenis

ini sering disebut sebagai tabung pelindung.

2. Arrester jenis katup

Arrester jenis katup ini terdiri dari sela percik terbagi atau sela seri yang

terhubung dengan elemen tahanan yang mempunyai karakteristik tidak linier.

Tegangan frekuensi dasar tidak dapat menimbulkan tembus pada sela seri.

Apabila sela seri tembus pada saat tibanya suatu surja yang cukup tinggi, alat

tersebut menjadi penghantar. Sela seri itu tidak bias memutuskan arus susulan.

Dalam hal ini dibantu oleh tahanan tak linier yang mempunyai karakteristik

tahanan kecil untuk arus besar dan tahanan besar untuk arus susulan dari frekuensi

dasar terlihat pada karakteristik volt ampere.

Arrester jenis katup ini dibagi menjadi dalam empat jenis yaitu :

1. Arrester katup jenis gardu (station)

2. Arrester katup jenis saluran (intermediate)

3. Arrester katup jenis gardu untuk mesin mesin

4. Arrester katup jenis distribusi untuk mesin mesin (distribution)

2.1. Arrester katup jenis gardu


Arrester jenis gardu ini adalah jenis yang paling efisien dan juga paling mahal.

Perkataan gardu disini berhubungan dengan pemakaiannya secara umum pada

gardu induksi besar. Umumnya dipakai untuk melindungi alat alat yang mahal

pada rangkaian rangkaian mulai dari 2400 volt sampai 287 kV dan tlebih tinggi.

2.2. Arretsr katup jenis saluran

Arrester katup jenis saluran ini lebih murah dari arrester jenis gardu. Kata saluran

disini bukanlah berarti untuk saluran transmisi. Seperti arrester jenis gardu,

arrester jenis saluran ini dipakai untuk melindungi transformator dan pemutus

daya serta dipakai pada system tegangan 15 kV sampai 69 kV.

2.3. Arrester katup jenis gardu untuk mesin mesin

Arrester jenis gardu ini khusus untuk melindungi mesin mesin berputar.

Pemakaiannya untuk tegangan 2,4 kV sampai 15 kV.

2.4. Arrester katup jenis distribusi untuk mesin mesin

Arrester jenis distribusi ini khusus melindungi mesin mesin berputar seperti

diatas dan juga melindungi transformator dengan pendingin udara tanpa minyak.

Arrester jenis ini dipakai pada peralatan dengan tegangan 120 volt sampai 750

volt.

C. Karakteristik Arrester
Oleh karena arrester dpakai untuk melindungi peralatan system tenaga listrik

maka perlu diketahui karakteristiknya sehingga arrester dapat digunakan dengan

baik didalam pemakaiannya. Arrester mempunyai tiga karakteristik dasar yang

penting dalam pemakaiannya yaitu :

1. Tegangan rated 50 c/s yang tidak boleh dilampaui

2. Ia mempunyai karakteristik yang dibatasi oleh tegangan ( voltage limiting)

bila dilalui oleh berbagai macam arus petir.

3. Batas termis

Sebagaimana diketahui bahwa arrester adalah suatu peralatan tegangan yang

mempunyai tegangan ratingnya. Maka jelaslah bahwa ia tidak boleh dikenakan

tegangan yang melebihi rating ini, maka didalam keadaan normal maupun dalam

keadaan abnormal. Oleh karena itu menjalankan fungsinya ia menanggung

tegangan system normal dan tegangan lebih transiens c/s. karakteristik

pembatasan tegangan impuls dari arrester adalah harga yang dapat ditahan oleh

terminal ketika melewatkan arus arus tertentu dan harga ini berubah dengan

singkat baik sebelum arus mengalir maupum mulai bekerja. Untuk batas termis

ialah kemampuan untuk mengalirkan arus surja dalam waktu yang lama atau

terjadi berulang ulang tanpa menaikkan suhunya. Meskipun kemampuan arrester

untuk menyalurkan arus sudah mencapai 65000 100.000 ampere, tetapi

kemampuannya untuk melewatkan surja hunbung terutama bila saluran menjadi

panjang dan berisi tenaga besar yang masih rendah.


Maka agar supaya tekanan stress pada isolasi dapat dibuat serendah mungkin,

suatu system perlindungan tegangan lebih perlu memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

a. Dapat melepas tegangan lebih ketanah tanpa menyebabkan hubung singkat ke

tanah (saturated ground fault)

b. Dapat memutuskan arus susulan

c. Mempunyai tingkat perlindungan (protection level) yang rendah, artinya

tegangan percikan sela dan tegangan pelepasannya rendah.

D. Pemilihan arrester

Dalam memilih arrester yang sesuai untuk keperluan tertentu, beberapa factor

harus diperhatikan, yaitu :

1. Kebutuhan perlindungan : ini berhubungan dengan kekuatan isolasi dari

alat yang harus dilindungi dan karakteristik impuls dari arrester.

2. Tegangan system : ialah tegangan maksimum yang mungkin timbul pada

jepitan arrester

3. Arus hubung singkat system : ini hanya diperlukan pada arrester jenis

ekspulsi.

4. Jenis arrester : apakah arrester jenis gardu, jenis saluran, atau jenis

distribusi.
5. Factor kondisi luar : apakah normal atau tidak normal (2000 meter atau

lebih di atas permukaan laut), temperatur dan kelembaban yang tinggi serta

pengotoran.

6. Faktor ekonomi : faktor ekonomi ialah perbandingan antara ongkos

pemeliharaan dan kerusakan bila tidak ada arrester, atau dipasang arrester

yang lebih rendah mutunya.

Untuk tegangan 69 kV dan lebih tinggi dipakai jenis gardu, sedangkan untuk

tegangan 23 kV sampai 69 kV salah satu jenis di atas dapat dipakai, tergantung

pada segi ekonomisnya.

Gambar 1 akan menunjukkan konstruksi sebuah lightning arrester buatan

Westinghouse yang menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas.


Gambar 1. Konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang

menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas

Arrester ini bisa dipasang pada bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu

dilindungi misalnya pada komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja

dilindungi terhadap sambaran petir secara langsung, tetapi juga terhadap sambaran

tidak langsung yang menimbulkan induksi.


Gambar 2. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang di Luar Gedung

Gambar 3. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang didalam Gedung

Anda mungkin juga menyukai