Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/2
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian Linen merupakan saranan pelayanan pasien dengan bahan dasar kain
Tujuan Mencegah linen tidak menjadi sumber kontaminasi pada pasien dan
lingkunganya
1. Linen yang digunakan pasien tidak menjadi sumber infeksi
Kebijakan 2. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
Prosedur Tetap
1.Tahap Pemisahan Linen
Linen kotor dari ruangan perawatan penyakit menular harus di pisahkan
dengan linen kotor tidak menular
Tempat penampungan linen berupa ember warna biru untuk penampung
linen ruang penyakit tidak menular
Pisahkan jenis linennya sesuai dengan bahanya
2.Tahap Perendaman Linen
Linen yang berwarna biru dilihat jenis kotornya. Jika berisi noda,cairan
tubuh harus direndam dengan cairan desinfektan(bayclin,bleach)selama
10 s/d 30 menit ( Cymical 10cc / 25 liter air )
Untuk menghilangkan noda dilakukan perendaman selama 10 s/d 30
menit disesuaikan dengan bahan dasar kainnya
3.Tahap Penyikatan
Petugas melakukan penyikatan linen yang masih ada noda atau masih
kotor dengan detergent sampai bersih dari noda
4.Tahap Pembersihan
Linen yang telah disikat dimasukkan kedalam mesin cuci deprogram
sesuai jenis kainnya / linen.
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/2
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian Linen merupakan sarana pelayanan pasien dengan bahan dasar kain
Tujuan Mencegah linen tidak menjadi sumber kontaminasi pada pasien dan
lingkungannya.
1. Linen yang digunakan pasien tidak menjadi sumber infeksi
Kebijakan 2. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
Pengertian Linen merupakan sarana pelayanan pasien dengan bahan dasar kain
Tujuan Mencegah linen tidak menjadi sumber kontaminasi pada pasien dan
lingkungannya.
1. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
Kebijakan 2. Linen yang digunakan pasien tidak menjadi sumber penyakit
Prosedur menular.
Tempat pengumpulan linen berupa ember yang berwarna digunakan
untuk menapung linen dari ruang perawatan penyakit menular dengan
dibungkus dengan pastic hitam di ikat,kena noda darah,kena cairan
tubuh lainnya sdangkan ember berwarna biru untuk linen dari penyakit
tidak menular
UNIT TERKAIT Ruangan Keperawatan
Bagaian Umum
Pengertian Linen merupakan sarana pelayanan pasien dengan bahan dasar kain
Tujuan Mencegah linen tidak menjadi sumber kontaminasi pada pasien dan lingkungaN
Prosedur 30 menit.
Untuk menghilangkan noda direndam dengan menggunakan zat
penghilang noda misalnya bleach/eksator 10 cc/25 liter air disesuaikan
dengan kondisi kotor,perendaman antara 10 s/d 30 menit.
UNIT TERKAIT Ruangan Keperawatan
Bagaian Umum
Pengertian Prosedur ini mengatur tata cara penerimaan bahan baku linen
Tujuan Penerimaan bahan baku linen dalam kondisi baik terjaga kualitas dan kuantitas
disesuaikan permintaan
Penerimaan bahan baku linen dilaksanakan oleh kepala istalasi laundry atau
Kebijakan petugas instalasi laundry yang dintunjuk
Pengertian Prosedur ini mengatur tata cara permintaan bahan baku linen
Tujuan Agar permintaan dapat terpenuhi terlaksana dengan baik ,terjamin mutu dan
memenuhi standar yang berlaku
Kebijakan Permintaan bahan baku linen harus sesuai dengan kebutuhan unit pelayanan
Unit ruangan
UNIT TERKAIT Instalasi laundry
Direktur
Pengertian Prosedur ini mengatur tata cara penghapusan pengurangan inventaris linen
rusak.
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian Setiap kegiatan harus selalu di evaluasi pada tahap proses akhir
Kebijakan
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
1.
Prosedur
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERMINTAAN BAHAN KIMIA CUCI LINEN
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN LINEN KOTOR NON INFEKSIUS DI RUANG
PELAYANAN
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/2
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TRANSPORTASI LINEN KOTOR
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN LINEN KOTOR
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CARA PENGGUNAAN MESIN CUCI
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Tujuan Untuk mempermudah memasukan linen kotor infeksius /non dengan hasil
pencucian linen bersih
Agar menghindari kontaminasi dari linen kotor dengan linen bersih baik dari
Kebijakan lantai ,alat ataupun udara
Prosedur 1. Mesin cuci dengan kapasitas besar ( diatas 100kg) yang di sarankan
memiliki 2 ( dua) kompartemen (pintu) yang membedakan antara
memasukan linen kotor infeksius /non dengan hasil pencucian linen
bersih.Antara 2 kompartemen di batasi oleh partisi yang kedap
air.Maksud dari pemisahan tersebut adalah menghindari kontaminasi
dari linen kotor dengan linen bersih baik dari lantai, alat maupun udara.
2. Mesin cuci ukuran sedang dan kecil (25-100kg) tanpa penyekat seperti
pada point 1 dapat di gunakan dengan memperhatikan batas ruang kotor
dan bersih dengan jelas.
3. Pipa pembuangan limbah cair hasil pencucian (pemanasan-
desinnfeksi0langsung dialihkanke dalam system pembuangan yang
terpendam dalam tanh menuju IPAL
4. Peralatan pendukung yang mutlak di gunakan untuk membantu proses
pemanasan desinfeksi :
- Pencata suhu (temometer) pada mesin cuci
- Termostaat untuk membantu meningkatkan suhu pada mesin cuci.
- Glass /kaca untuk melihat level air.
- Flow meter pada inlet air bersih ke mesin cuci untuk mengukur
jumlah air yang dibutuhkan pada saat pengeceran bahan kimia
terutama pada saat disinfeksi.
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit :
Kebijakan
Unit Keperawatan
UNIT TERKAIT Unit Bagian Umum
Unit bagian inventaris
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR
PROSEDUR Desember 2015
OPERASIONAL Ns. Dianita Fitriani, M.Kep
NIP. 19810802 2005 01 2 009
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT
Halaman :
No.Dokumen.: No. Revisi :
1/1
00
RSUD KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
STANDAR
PROSEDUR Desember 2015
OPERASIONAL Ns. Dianita Fitriani, M.Kep
NIP. 19810802 2005 01 2 009
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
UNIT TERKAIT