Anda di halaman 1dari 3

SOP PADA PASIEN DENGAN

PENYAKIT MENULAR /SUSPEK


No. Dokumen :
619/B.6/SOP/PKM.UTAN/III/2017

SOP No. Revisi : 00


Tgl. Terbit : 21 Maret 2017
Halaman : 1/3 hal

UPT PUSKESMAS
SUPRIYADI, SKM
KECAMATAN NIP. 19681231 198903 1 092
UTAN

1. Pengertian Penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke orang
yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan penyakit
tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah langkah untuk melaksanakan


tindakan pencegahan terjadinya penularan penyakit suspek / menular dari
pasien ke pasien lain, pengunjung, petugas.
3. Kebijakan Keputusan kepala puskesmas nomor 7 tahun 2017 tentang jenis jenis
pelayanan yang disediakan bagi masyarakat.
4. Referensi
5. Langkah- Untuk kasus penyakit menular melalui udara :
Langkah - Letakkan pasien dalam satu ruangan tersendiri, jika ruangan tersendiri
tidak tersedia, kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah
di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus
yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila
ditempatkan dalam 1 ruangan jarak antar tempat tidur harus lebih dari 2
meter dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik
seperti tirai atau sekat.
- Jaga pintu tertutup setiap saat
- Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang sesuai
Pertimbangan pada saat penempatan pasien :
- Kamar terpisah bila dimungkinkan kontaminasi luas terhadap lingkungan
misalnya luka lebar dengan cairan yang merembes keluar, diare
- Kamar terpisah dengan pintu tertutup, isalnya luka dengan infeksi kuman
gram negatif
- Kamar terpisah dengan ventilasi dibuang keluar dengan exhaust ke area
tidak ada orang lalu lalang : TBC

1
- Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak,
gangguan mental)
- Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat dilakukan sitem
kohorting. Bila pasien infeksi dicampur dengan non infeksius, petugas
dan pengunjung menjaga kewaspadaan untuk mencegahtranmisi
infeksius.
Transport pasien infeksius :
- Transport pada pasien infeksius harus dibatasi bila perlu saja
- Bila mikroba pasien virulen, hal yang perlu diperhatikan :
Pasien dipakaikan APD (masker, gaun)
Petugas di area tujuan harus diingatkan akan kedatangan pasien
sehingga dapat menjalankan kewaspadaan berdasarkan tranmisi yang
sesuai
Pasien diberi informasi untuk dilibatkan kewaspadaan yang tidak
terjadi pada orang lain
- Pada pasien dengan diagnosa SARS atau flu burung
Jangan ijinkan mereka meninggalkan tempat isolasi kecuali untuk
pelayanan kesehatan penting
Pindahkan pasien melalui alur yang dapat mengurangi kemungkinan
terpajannya staf, pasien lain atau pengunjung
Bila memungkinkan, pasien memakai masker bedah. Petugas
kesehatan menggunakan masker, gaun pelindung dan sarung tangan
Pemindahan pasien
- Batasi pergerakan dan transportasi pasien dari ruangan isolasi hanya
untuk kepentingan penting
- Lakukan hanya jika perlu, beritahu tempat yang akan menerima sesegera
mungkin sebelum pasien tiba
- Gunakan masker dan gaun pada pasien jika perlu dipindahkan ruangan
- Semua petugas menggunakan APD sesuai
- Semua permukaan yang kontak dengan pasien baik ruangan / ambulans
harus dibersihkan dengan disinfektan
Pemulangan pasien
- Upaya pencegahan infeksi harus dilakukan sampai batas waktu masa
penularan
- Bila dipulangkan sebelum masa isolasi berakhir, pasien yang dicurigai
terkena penyakit menular melalui udara harus diisolasidi dalam rumah
selama pasien tersebut engalami gejala sampai batas waktu penularan atau
sampai diagnosa alternatif dibuat atau hasil uji siagnosa menunjukkan

2
bahwa pasien tidak terinfeksi dengan penyakit tersebut. Keluarga harus
diajarkan cara menjaga kebersihan diri, pencegahan dan pengendalian
infeksi serta perlindungan diri
- Sebelum pemulangan pasien, pasien dan keluarganya harus diajarkan
tentang tindakan pencegahan yang perlu dilakukan, sesuaidengan cara
penularan infeksi yang diderita psien
Pembersihan dan desinfeksi ruangan yang benar harus dilakukan setelah
pemulangan pasien
6. Unit Terkait UGD
7. Dokumen Rekam Medis
Terkait
8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan .

Anda mungkin juga menyukai