Anda di halaman 1dari 9

NOV

11

ANTI JAMUR
Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan,
dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa
menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan
infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis ('athletes foot) . Infeksi umum yang ada pada
mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida merupakan ragi
yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit.

Ada beberapa jenis obat-obatan antijamur


a. Antijamur cream
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain :
ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
b. Antijamur peroral
Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap
melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam)
pada mulut dan tenggorokan.
itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke
dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung
pada jenis infeksi yang ada. example:
Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh
jenis jamur tinea.
Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk
mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh
c. Antijamur injeksi
Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan anti
jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Infeksi jamur sistemik
- Amfoterisin B
- Flusitosin
- Ketokonazol
- Itakonazol
- Fluconazol
- Kalium Iodida
Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

AMFOTERISIN B
Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.
Mekanisme kerja
Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada membran sel jamur
sehingga membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intrasel dan menyebabkan
kerusakan yang tetap pada sel.
Salah satu penyebab efek toksik yang ditimbulkan disebabkan oleh pengikatan kolesterol pada
membran sel hewan dan manusia.
Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan reseptor sterol
pada membran sel.

Farmakokinetik
Absorbsi : sedikit sekali diserap melalui saluran cerna.
Waktu paruh kira-kira 24-48 jam pada dosis awal yang diikuti oleh eliminasi fase kedua dengan
waktu paruh kira-kira 15 hari, sehingga kadar mantapnya akan tercapai setelah beberapa bulan
setelah pemberian.
Ekskresi : obat ini melalui ginjal berlangsung lambat sekali, hanya 3 % dari
jumlah yang diberikan.
Efek samping
Infus : kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot,
flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal.
50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan mengalami demam dan menggigil.
Flebitis (-) menambahkan heparin 1000 unit ke dalam infus.
Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering dijumpai pemberian kalium.
Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B diberikan bersama flusitosin.

Indikasi
Untuk pengobatan infeksi jamur seperti koksidioidomikosis, aspergilosis, kromoblastomikosis
dan kandidosis.
Amfoterisin B merupakan obat terpilih untuk blastomikosis.
Amfoterisin B secara topikal efektif terhadap keratitis mikotik.

Sediaan

Amfoterisin B injeksi tersedia dalam vial yang mengandung 50 mg bubuk

Dosis
Pada umumnya dimulai dengan dosis yang kecil (kurang dari 0,25 mg/kgBB) yang dilarutkan
dalam dekstrose 5 % dan ditingkatkan bertahap sampai 0,4-0,6 mg/kgBB sebagai dosis
pemeliharaan.
Secara umum dosis 0,3-0,5 mg/kgBB cukup efektif untuk berbagai infeksi jamur, pemberian
dilakukan selama 6 minggu dan bila perlu dapat dilanjutkan sampai 3-4 bulan

Flusitosin
Flucytosine (5-fluorocytosine) adalah primidin sintetis yang telah mengalami fluorinasi

Mekanisme kerja
Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam
sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-Fluorourasil.
Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit
fluorourasil

Farmakokinetik

Absorbsi : diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna.Pemberian


bersama makanan memperlambat penyerapan tapi jumlah yang diserap tidak
berkurang. Penyerapan juga diperlambat pada pemberian bersama suspensi
alumunium hidroksida/magnesium hidroksida dan dengan neomisin.
Distribusi :didistribusikan dengan baik ke seluruh jaringan dengan volume
distribusi mendekati total cairan tubuh.
Ekskresi : 90% flusitosin akan dikeluarkan bersama melalui filtrasi glomerulu dalam bentuk
utuh, kadar dalam urin berkisar antara 200-500g/ml.
Kadar puncak dalam darah setelah pemberian per-oral dicapai 1-2 jam. Kadar ini lebih tinggi
pada penderita infusiensi ginjal.
Masa paruh obat ini dalam serum pada orang normal antara 2,4-4.8 jam dan sedikit memanjang
pada bayi prematur tetapi dapat sangat memanjang pada penderita insufisiensi ginjal.

Efek samping
Dapat menimbulkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia, terutama pada penderita dengan
kelainan hematologik, yang sedang mendapat pengobatan radiasi atau obat yang menekan
fungsi tulang, dan penderita dengan riwayat pemakaian obat tersebut.
Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat.
Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT, hepatomegali.
Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.

Indikasi

infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per oral.
Penggunaannya sebagai obat tunggal hanya diindikasikan pada kromoblastomikosis

Sediaan dan dosis

Flusitosin tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan 500 mg


Dosis yang biasanya digunakan ialah 50-150 mg/kgBB sehari yang dibagi dalam 4 dosis.

Ketokonazol.
Mekanisme kerja

Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis ergosterol,
sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran.
Farmakokinetik

Absorbsi : diserap baik melalui saluran cerna dan menghasilkan kadar plasma yang cukup
untuk menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Penyerapan melalui saluran cerna akan
berkurang pada penderita dengan pH lambung yang tinggi,pada pemberian bersama antasid.
Distribusi : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.
Ekskresi : Diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan empedu ke lumen
usus dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk
metabolit yang tidak aktif.
Efek samping

Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B.


Mual dan muntah merupakan ESO paling sering dijumpai
ESO jarang : sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi
kulit, dan trombositopenia.
Indikasi

Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak.

Kehamilan dan laktasi


Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena pada tikus, dosis 80 mg/kgBB/hari
menimbulkan cacat pada jari hewan coba tersebut.

Itrakonazol
Mekanisme kerja

Seperti halnya azole yang lain, itraconazole berinterferensi dengan enzim yang dipengaruhi oleh
cytochrome P-450, 14(-demethylase. Interferensi ini menyebabkan akumulasi 14-methylsterol
dan menguraikan ergosterol di dalam sel-sel jamur dan kemudian mengganti sejumlah fungsi sel
yang berhubungan dengan membran
Farmakokinetik
Itrakonazol akan diserap lebih sempurna melalui saluran cerna, bila diberikan bersama dengan
makanan. Dosis 100 mg/hari selama 15 hari akan menghasilkan kadar puncak sebesar 0,5
g/ml.
Waktu paruh eliminasi obat ini 36 jam (setelah 15 hari pemakaian).
Sediaan dan dosis

Itrakonazol tersedia dalam kapsul 100 mg.


Untuk dermatofitosis diberikan dosis 1 x 100mg/hari selama 2-8 minggu
Kandidiasis vaginal diobati dengan dosis 1 x 200 mg/hari selama 3 hari.
Pitiriasis versikolor memerlukan dosis 1 x 200 mg/hari selama 5 hari.
Infeksi berat mungkin memerlukan dosis hingga 400 mg sehari.
Efek samping
Kemerahan,
pruritus,
lesu,
pusing,
edema,
parestesia
10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi pengobatan tidak perlu dihentikan
Indikasi

Itrakonazol memberikan hasil memuaskan untuk indikasi yang sama dengan ketokonazol antara
lain terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidiodimikosis, parakoksidioidomikosis,
kandidiasis mulut dan tenggorokan serta tinea versikolor.

Flukonazol
Farmakokinetik
Obat ini diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya makanan ataupun
keasaman lambung.
Kadar puncak 4-8 g dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg.
Waktu paruh eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi 90% bersihan ginjal.
Sediaan dan dosis
Flukonazol tersedia untuk pemakaian per oral dalam kapsul yang mengandung 50 dan 150mg.
Dosis yang disarankan 100-400 mg per hari.
Kandisiasis vaginal dapat diobati dengan dosis tunggal 150 mg.
Efek samping
Gangguan saluran cerna merupakan ESO paling banyak
Reaksi alergi pada kulit, eosinofilia, sindrom stevensJohnson.
Indikasi

Flukonazol dapat mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus pada penderita AIDS setelah
pengobatan dengan Amfoterisin B. Obat ini juga efektif untuk pengobatan kandidiasis mulut dan
tenggorokan pada penderita AIDS.

Kalium Iodida

Kalium Iodida adalah obat terpilih untuk Cutaneous lymphatic sporotrichosis

Efek samping

rinitis
salivasi
lakrimasi
rasa terbakar pada mulut dan tenggorok
iritasi pada mata
sialodenitis dan akne pustularis pada bagian atas bahu
DOSIS
Kalium iodida diberikan dengan dosis 3 kali sehari 1 ml larutan penuh (1g/ml).
Dosis ditingkatkan 1 ml sehari sampai maksimal 12-15 ml.
Penyembuhan terjadi dalam 6-8 minggu, namun terapi masih dilanjutkan sampai sedikitnya 4
minggu setelah lesi menghilang atau tidak aktif lagi

Anti jamur untuk infeksi topikal


Griseofulvin
Imidazol dan Triazol
Tolnaftat
Nistatin

Griseofulvin

Griseofulvin adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh sejumlah spesies Penicillium dan
pertama kali diperkenalkan adalah berbentuk obat oral yang diperuntukkan bagi pengobatan
penyakit dermatophytosis

Mekanisme Kerja
Griseofulvin kelompok obat fungistatis yang mengikat protein-potein mikrotubular dan
berperan untuk menghambat mitosis sel jamur.
Selain itu, griseofulvin juga inhibitor (penghambat) bagi sintensis asam nukleat.
Farmakokinetik
Griseofulvin kurang baik penyerapannya pada saluran cerna bagian atas karena obat ini tidak
larut dalam air. Penyerapan lebih mudah bila griseofulvin diberikan bersama makanan berlemak
Dosis oral 0.5 hanya akan menghasilkan kadar puncak dalam plasma kira-kira 1 g/ml setelah 4
jam.
Obat ini mengalami metabolisme di hati dan metabolit utamanya adalah 6-metilgriseofulvin.
Waktu paruh obat ini kira-kira 24 jam, 50% dari dosis oral yang diberikan dikeluarkan bersama
urin dalam bentuk metabolit selama 5 hari.
Efek samping
Leukopenia dan granulositopenia menghilang bila terapi dilanjutkan.
Sakit kepala keluhan utama pada kira-kira 15% penderita yang biasanya hilang sendiri
sekalipun pemakaian obat dilanjutkan.
artralgia, neuritis perifer, demam, pandangan mengabur, insomnia, berkurangnya kecakapan,
pusing dan sinkop, pada saluran cerna dapat terjadi rasa kering mulut, mual, muntah, diare dan
flatulensi.
Pada kulit dapat terjadi urtikaria, reaksi fotosensitivitas, eritema multiform, vesikula dan erupsi
menyerupai morbili.
Indikasi

Efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan oleh jamur Microsporum,
Tricophyton, dan Epidermophyton.
Sediaan dan dosis
Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet berisi 125 dan 500 mg dan suspesi mengandung 125
mg/ml.
Pada anak griseofulvin diberikan 10 mg/kgBB/hari
Untuk dewasa 500-1000 mg/hari dalam dosis tunggal.
Hasil memuaskan akan tercapai bila dosis yang diberikan dibagi empat dan diberikan setiap 6
jam

Kontaindikasi

Griseofulvin bersifat kontraindikasi pada pasien penderita penyakit liver karena obat ini
menyebabkan kerusakan fungsi hati

IMIDAZOL DAN TRIAZOL


Anti jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Yang termasuk kelompok ini ialah
mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan bifonazol.

MIKONAZOL

Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil, mempunyai spektrum ani
jamur yang lebar baik terhadap jamur sistemik maupun jamur dermatofit.
Mekanisme Kerja

Mikonazol menghambat sintesis ergosterol yang menyebabkan permeabilitas membran sel


jamur meningkat
Farmakokinetik
Daya absorbsi Miconazole melalui pengobatan oral kurang baik..
Miconazole sangat terikat oleh protein di dalam serum. Konsentrasi di dalam CSF tidak begitu
banyak, tetapi mampu melakukan penetrasi yang baik ke dalam peritoneal dan cairan
persendian.
Kurang dari 1% dosis parenteral diekskresi di dalam urin dengan komposisi yang tidak berubah,
namun 40% dari total dosis oral dieliminasi melalui kotoran dengan komposisi yang tidak
berubah pula.
Miconazole dimetabolisme oleh liver dan metabolitnya diekskresi di dalam usus dan urin. Tidak
satupun dari metabolit yang dihasilkan bersifat aktif
Indikasi

Diindikasikan untuk dermatofitosis, tinea versikolor, dan kandidiasis mukokutan.


Efek samping

Berupa iritasi dan rasa terbakar dan maserasi memerlukan penghentian terapi.
Sediaan dan dosis

Obat ini tersedia dalam bentuk krem 2% dan bedak tabur yang digunakan 2 kali sehari selama 2-
4 minggu.
Indikasi
Krem 2 % untuk penggunaan intravaginal diberikan sekali sehari pada malam hari untuk
mendapatkan retensi selama 7 hari.
Gel 2% tersedia pula untuk kandidiasis oral.

Posted 11th November 2010 by Yusnita A.,S.farm, Apt


Labels: candida jamur ketokonazole miconazol nystatin Obat

KUMPULAN ARTIKEL

FARMASI
Semua artikel diambil dari berbagai

sumber terpercaya

Classic

Flipcard

Magazine

Mosaic

Sidebar

Snapshot

Timeslide

NOV
5

Apoteker
Kali ini sy mash pemanasan ni ngulas sedikit mengenai apoteker paling dasar...terlalu simple
mungkin..

Apoteker????...

Profesi yg 1 ini mungkin masih kurang populer dikalangan masyarakat awam..g setenar dokter, pilot
dll..bahkan jarang bgt tu dgr seorang anak yang ketika ditanya cita-cita mereka menjawab pgn jdi
apoteker...

seharusnya apoteker itu terkenal lho...coba deh diliat dilingkungan anda berapa banyak apotek yang
ada...tpi sayangnya apoteker ya g pernah dikenal orang krn g pernah memperkenalkan diri dan
mengekspos dirinya...

sekilas sya ulas dl ya siapa si apoteker itu..

Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker (berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian).

OCT
12
refreshing
wah ternyata blog ini msh banyak yg mengunjungi walaupun sdh 3 taun gak eksis...alhamdulillah
smoga bermanfaat bagi yang membutuhkan...

setelah sekian lama gak eksis masih bingung juga ni mau nulis apaan...

hmmm sebenernya keingetan lagi buat nulis karena beberapa hari terakhir ini selalu baca hal2 klise
yang dikeluhkan teman2 sejawat apoteker dan asisten apoteker tentang gaji yang menurut mereka g
sesuai dengan sekolah mereka....

JUN
18

Istilah dalam Farmakologi


n Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik
sifat kimiawi, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup

n Farmakognosi : cabang ilmu yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan, mineral dan hewan yang
merupakan sumber obat.

n Biofarmasi : cabang ilmu yang mempelajari pengaruh pembuatan sediaan farmasi terhadap efek
terapeutik obat.

APR
19

Istilah yang sering jumpa pada obat dan farmasi


BSO = Bentuk Sediaan Obat

BS = Bentuk Sediaan

Inst.

APR
19

OBAT PALSU
Obat palsu adalah yang dengan sengaja dan curang diberi label identitas dan/atau sumber yang
salah. Menurut WHO, terdapat beberapa tipe obat palsu yang semuanya membahayakan keamanan
pasien. Obat palsu ini dapat dikelompokkan menkadi kategori yang berbeda.

Tipe-tipe obat palsu :

1. Produk tanpa bahan aktif

2. Produk dengan bahan aktif yang kurang kadarnya

3. Produk dengan bahan aktif yang tidak benar

4.

APR
3

Zinc Untuk Influenza, Sangat Bermanfaat Jika Diberikan Dalam 24 Jam Pertama
Dari Munculnya Gejala
Influenza biasa sering disebabkan oleh Rhinovirus. Ini adalah salah satu penyakit yang paling luas
dan merupakan penyebab utama kunjungan ke dokter dan ketidakhadiran dari sekolah dan bekerja.
Komplikasi dari influenza termasuk otitis media (infeksi telinga tengah), sinusitis dan eksaserbasi
penyakit saluran napas. Tidak ada pengobatan terbukti manjur untuk influenza ini.

APR
3

Makanan Banyak Mengandung vitamin B Mungkin Menurunkan Risiko Keluhan PMS


(Pre-Menstrual Syndrome)
Wanita yang mengkonsumi makanan kaya vitamin B mempunyai risiko premenstrual syndrome
(PMS) lebih rendah, kata para peneliti. Wanita yang mengkonsumsi makanan banyak mengandung
vitamin B seperti bayam dan sereal yang diperkaya dengan vitamin B memiliki risiko 25% lebih
rendah menderita keluhan PMS, menurut penelitian yang diterbitkan American Journal of Clinical
Nutrition secara online bulan Februari 2011.

MAR
29

MANTOUX TEST
DEFINISI

Uji tuberkulin (tuberculin skin test/TST) merupakan alat diagnostik yang sampai saat ini mempunyai
sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. Pertama
kali Robert Koch membuat filtrat dari kultur Mycobacterium tuberculosis dengan tujuan sebagai terapi.

MAR
3

PENYIMPANAN OBAT
Masa penyimpanan semua jenis obat mempunyai batas waktu, karena lambat laun obat akan terurai
secara kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang.
Tanda2 kerusakan obat kadangkala tampak dengan jelas, misalnya bila larutan bening menjadi keruh
dan bila warna suatu krim berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses
rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

FEB
21

Quinolon
Asam Nalidiksat adalah prototip antibiotika golongan Kuinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun
1960. Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram negatif, tetapi
eliminasinya melalui urin berlangsung terlalu cepat sehingga sulit dicapai kadar pengobatan dalam
darah.Karena itu penggunaan obat Kuinolon lama ini terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja.

Loading
Dynamic Views theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai