Anda di halaman 1dari 2

JAWA TENGAH

Jawa tengah merupakan salah satu profinsi dari kepulauan jawa dimana banyak dari
kebudayaan jawa ada dan terus berkembang cukup banyak dan dinamis, bahkan ada beberapa budaya
di jawa tengah seperti wayang kulit telah diakui dunia internasional seperti UNESCO. Budaya jawa
tengah tidak hanya sebatas suatu objek yang riil dan dipakai, seperti batik yang digunakan sebagai
sandang bagi kebanyakan masyarakat jawa, tapi juga lebih mengarah kepada system kemasyarakat an
nya sendiri, seperti di solo yang masih memiliki kerajaan yang eksis hingga saat ini, biasa disebut
kasunanan solo yang masih mempertahankan system kemasyarakatanya yaitu pimpinan tertingggi ada
ditangan raja, bukan saja kasunanan solo yang berdiri sebagai kerajaan, tapi banyak kerajaan-kerajaan
besar berdiri diatas tanah jawa khususnya jawa tengah yang tentunya juga turut andil menelurkan
budaya jawa tengah itu sendiri. Ada 7 aspek yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu :

1. Budaya sebagai perlengkapa hidup manusia


Budaya sebagai perlengkapan hidup manusia dapat dicontohkan seperti kain batik yang
dipakai sebagai alternative pakaian yang notabane nya merupakan perlengkapan hidup
manusia dipandang sebagai sandang, kemudian rumah joglo yang hingga saat ini masih
dipakai dan digunakan di kasunanan solo, kemudian ada berbagai macam makanan yang
menjadi cirikhas masing-masing daerah di jawa tengah. Berikut ini akan dijabarkan beberapa
perlengkapan manusia sebagai budaya :
a. Sandang
b. Papan
c. Pangan

Jepara: Rondo Royal (Tape goreng), Pindang Serani, Soto Jepara, Soto Bumbu, Sop
Udang, Sup Pangsit Jepara, Bongko Mento, Singit, Semur Jepara, Sayur Asem Jepara,
Kelan Antep, Gule Petih Jepara, Laksa Jepara, Sayur Keluak Ayam, Kagape kambing,
Bakso Ikan Ekor Kuning, Siomay Tongkol, Tongseng Cumi, Rempah Jepara, Horok-
Horok, Hoyok-Hoyok, Sate Kikil,Kuluban, Pecel Ikan Laut Panggang, Tempong, Kopi
Dapur Kuat, Kopi Tempur, Adon-Adon Coro, Es Gempol* Es Dawet, Dawet Ayu
Rumput Laut, Turuk Bintol, Tawur (makanan), Kicak, Lapis Pati Bodin Jepara, Kacang
Jepara, Kacang Oven, Carang Madu, Durian Petruk , Jeruk Jepara.
Kudus: Soto Ayam Kudus, sate Kerbau, Lentog, dodol, Jenang Kudus.
Purwodadi: swikee, nasi becek, Botok Yuyu, Nasi Jagung.
Banjarnegara: dawet ayu, buntil
Kendal: Bandeng Tanpa Duri (Tandu), Krupuk Petis, Krupuk Rambak,Momoh,Brongkos
Semarang: Lunpia/lumpia, Soto Ayam Semarang , sate sapi, bandeng presto, nasi goreng
babat, ayam goreng kraton tulang lunak, kue-kue pia, sate kambing bumbu kecap,
martabak malabar, kue bandung, tahu petis, tahu gimbal, wingko babat
Boyolali: marning (jagung goreng), paru goreng, Brem cap suling gading, krupuk rambak
Blora: Sega Pecel, sate ayam blora, soto ayam blora, tahu campur
Brebes: telor asin, sate kambing (di Tanjung. Brebes hingga kini dikenal sebagai sentra
penghasil bawang merah
Demak: nasi garang asem, sambel blimbing wuluh, kwaci (Demak pernah terkenal
sebagai sentra penghasil semangka)
Klaten: ayam goreng kalasan, bebek goreng, emping mlinjo
Pati: Soto Kemiri, nasi gandul, sate ayam,
Pekalongan: nasi gandul, soto tauco (tauto), nasi megono
Pemalang: nasi grombyang, lontong dekem, sate loso
Purwokerto: tempe mendoan, gethuk goreng, soto sokaraja / sroto sokaraja, nopia
Cilacap: ikan bandeng, kerupuk tengiri, sale pisang, ikan asin/gesek
Purworejo: kue lompong, clorot (semacam dodol yang dibungkus daun kelapa secara
memilin), gebleg (baca ge- seperti e pada kata senang dan -bleg seperti e pada kata
becek), kue satu, dawet hitam, lanthing
Purbalingga: rujak kangkung, tahu gecot, soto kriyik, es duren, klanting
Rembang: bandeng duri lunak (di Juwana), sirup kawis-ta
Salatiga: bakso urat, bakso babat, kripik paru, ting-ting gepuk
Solo: gudeg, sate kambing, thengkleng, srabi solo, nasi liwet, timlo solo, racikan salat,
krupuk karak/gendar, bakso popular ukuran bola golf, tahu acar, sayur tumpang
Sragen: nasi garang asem, sate sragen, brambang asem
Sukoharjo: welut goreng
Tegal: "teh poci" (teh yang diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula
batu), sate tegal (sate kambing muda khas Tegal), sate bebek majir, pilus, krupuk antor,
nasi bogana (nasi megono), Sauto (soto ayam/babat khas Tegal dengan bumbu tauco).
Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil teh.
Wonogiri: gaplek, tiwul, cabuk
Wonosobo: mie ongklok, sagon, tempe kemul, geblek, wedang ronde, manisan carica,
keripik jamur, dendeng gepuk
Ungaran: tahu bakso, sate kempleng, krupuk bakar

2. Budya sebagai mata pencaharian dan system ekonomi


3. Budaya sebagai unsur kemasyarakatan
4. Budaya sebagai bahasa
5. Budaya sebagai kesenian
6. Budaya sebagai system pengetahuan
7. Budaya sebagai religi.

Anda mungkin juga menyukai