Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PENJARINGAN ANAK SEKOLAH DASAR

Pendahuluan

1. Latar belakang
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan,selain
jumlahnya yang besar (30%) dari jumlah penduduk,mereka juga merupakan sasaran yang mudah
dijangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat
komplek dan bervariasi.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian anak sekolah SD/MI masih mengalami
masalah gizi yang cukup serius. Disamping masalah gizi kurang dibeberapa daerah perkotaan
terjadi masalah gizi lebih atau kegemukan pada anak SD/MI.
Prevalensi kecacingan pada anak SD (Depkes, 2000) sebesar 60-80%,karies dan penyakit
periodontal pada anak SD 74,4% (SKTR 2001). Survey kesehatan indera pengelihatan dan
pendengaran pada anak usia sekolah yang dilakukan oleh Depkes pada tahun 1997 ditemukan
kelainan refreaksi senesar 5%.
Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan yang ada disekolah diutamakan pada upaya
peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif. Upaya preventif antara lain kegiatan
penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik. Penjaringan kesehatan merupakan suatu
prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memilah (skrining) anak yang sehat dan
tidak sehat,serta dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta didik.kegiatan ini
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan
dalam program usaha kesehatan sekolah (UKS).

2. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal.

3. Tujuan khusus
- Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik.
- Tersedianya data atau informasi untuk meniulai perkembangan kesehatan peserta
didik,maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan
kesehatan sekolah.
- Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
programpembinaan peserta didik.
4. Kegiatan pokok
No Kegiatan Rincian
1 Pemeriksaan keadaan umum Menilai keadaan fisik secara umum yang
meliputi :
- Hygiene perorangan
- Indikasi kelainan gizi
3 Penilaian status gizi - Kurang energi protein
- Anemi gizi besi (AGB)
4 pemeriksaan gigi dan mulut - Keadaan rongga mulut
- Kebersihan mulut
- Keadaan gusi
- Keadaan gigi
5 Pemeriksaan indera (pengelihatan dan - Mata
pendengaran) - telinga

5. Cara pelaksanaan kegiatan pokok


a. Pemeriksaan keadaan umum
Untuk menilai keadaan fisik secara umum,yang meliputi perorangan dan indikasi
kelainan gizi yang dapat dinilai dengan melihat ; rambut warna kusam ; bibir kering,
pecah-pecah; dan kulit tampak pucat / keriput.
b. Penilaian status gizi dilakukan dengan mengukur Berat Badan, Tinggi Badan,
Pemeriksaan klinis (kelopak mata, bibir, lidah, dan telapak tangan menjadi pucat) gejala 5
L (lesu,lemahletih,lelah,lalai),
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan melihat keadaan rongga mulut, kebersihan
mulut, keadaan gusi, dan keadaan gigi.
d. Pemeriksaan indera (pengelihatan,pendengaran) dengan anamnesis dan pemeriksaan mata
dengan snellen dan pinhole. Pemeriksaan teling dan pemeriksaan tajam pendengaran.
6. Jadwal kegiatan
Dilaksanakan pada bulan Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai