Anda di halaman 1dari 1

Ndeso satu kata yang saat ini lagi populer karena diucapkan oleh seorang anak presiden, Katrok,

Ndeso tanpa kita sadari juga pernah kita dengar dalam acara yang dibintangnya Tukul Arwana
disebuah televisi swasta. Ndeso yang mempunyai arti ketinggalan jaman, katrok, udik , kampungan
yang identik dengan penduduk desa. Penduduk desa yang kurang maju kebudayaannya, kurang maju
pendidikannya serta teknologinya. Ndeso juga diartikan ketinggalan jaman, karena mereka masih
memegang teguh adat istiadat dan budaya dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar pula
orang ndeso masih murni tidak terpengaruh dari budaya asing yang masuk akibat semakin majunya
teknologi informasi.

Apakah satu kata Ndeso merupakan bentuk ujaran kebencian atau sekedar guyonan, hal tersebut
bisa dinilai dari kalimat yang mengikutinya serta gelagat temperamen pengucap disertai mimik
kebencian atau gurauan. Saya tidak mau membahas polemik permasalahan tersebut, dalam tulisan
kali ini saya coba mengangkat kata Ndeso yang identik dari kehidupan desa.

Tanpa kita sadari atau sengaja kita buta mata banyak perilaku kehidupan ndeso yang patut dijadikan
teladan dan contoh membangun negeri ini terlebih negeri ini sedang dilanda krisis sosial, krisis
budaya, dan krisis toleransi. Yang kesemuanya masih kita jumpai dalam perilaku kehidupan ndeso
kepedulian sosial, gotong royong dan toleransi masih terjaga dibanding dengan kehidupan warga kota
yang katanya sudah maju tidak ndeso lagi.

Gotong royong, bentuk kerjasama warga pada moment yang berhubungan dengan warga , seperti
membangun rumah, membersihkan saluran irigasi, membangun jembatan dan lain-lain masih banyak
kita jumpai dikehidupan Ndeso.

Kepedulian sosial , warga saling berbagi makanan setelah masak pagi hari walau sekedar antar
tetangga yang dilakukan ibu-ibu, atau juga memberi tetangga yang tidak mampu, masih banyak kita
jumpai pula dikehidupan ndeso pula.

Hal biasa pula warga menepikan jemuran tetangga ketika musim hujan agar tidak kehujanan, menjaga
anak-anak ketika sitetangga tidak ada dirumahnya. Salah satu bentuk toleransi masih banyak pula
kita jumpai juga dikehidupan ndeso.

Toh pada moment hari raya idul fitri beberapa hari yang lalu banyak orang-orang kota pada Mudik
ya ujung-ujungnya ke Ndeso juga untuk bersilaturahmi dengan sanak familynya, berkeliling
ketetangga saling minta maaf yang biasanya disambut dengan sukaria dengan berbagai macam
sajian kue dan makanan. Itu juga gambaran masih terjaganya kehidupan berkeluarga, bertetangga,
bermasyarakat yang tidak kita jumpai dikehidupan kota yang cenderung nafsi-nafsi super cuek.

Jadi jangan remehkan Ndeso, sebab disanalah masih kita jumpai perilaku kehidupan bermasyarakat
yang bisa dijadikan contoh untuk menjaga persatuan dan kebhineka tunggal ikaan NKRI tercinta.

Anda mungkin juga menyukai