Anda di halaman 1dari 66

PANDUANSUPLEMEN PRAKTEK

MELAKSANAKAN REVIEW RP2KPKPPENYUSUNAN REVIEW MEMORANDUM


PROGRAM
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

A. PENDAHULUAN

Dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman agar tercapai 0 ha luasan kumuh di
tahun 2019 maka diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif, yang meliputi seluruh aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) untuk tingkat
Kota/Kabupaten dan Rencana pPenataan lLingkungan pPermukiman (RPLP) untuk tingkat
Desa/Kelurahan.

Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)/ Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)/ Slum Improvement Action Plan (SIAP) adalah
rencana lima tahun pengurangan kawasan kumuh yang terintegrasi yang ditetapkan pemerintah
kota/kabupaten yang menguraikan sebuah perencanaan tingkat kota dan kawasan serta skenario untuk
pengurangan kawasan kumuh kota, juga mengidentifikasi kebutuhan investasi maupun sumber-
sumber pembiayaannya.

Saat ini dibeberapa kKota/kabupaten telah disusun RP2KPKP/RKPKP/SIAP di 176 kota/kabupaten


dan disebagian besar 6.143 dDesa/Kkelurahan telah disusun menyusun RPLP1. Sebagai bagian dari
siklus pembangunan maka kegiatan review dokumen perencanaan harus dilakukan setiap tahunnya.
Dokumen RP2KPKP dan RPLP merupakan living document yang dapat direviewvisi setiap tahun
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masing-masing wilayah.

Berdasarkan dokumen RP2KPKP yang telah tersusun, terindikasi bahwa isi memorandum program
kegiatan skala kawasan dan lingkungan belum sinkron. Penetapan kawasan perencanaan lebih banyak
merekap problem solving di tingkat kelurahan. Selain itu memorandum program belum sepenuhnya
dipahami oleh pemerintah daerah, sehingga perlu dilakukan review secara partisipatif dengan
pemangku tingkat kabupaten/kota.

Untuk melakukan review, Tim KOTAKU Pusat dan Daerah, Pemerintah Daerah dan World Bank
telah melakukan pendalaman panduan RP2KPKP dan pendalaman persoalan lapangan di beberapa
kota sebagai lokasi kajian (Kota Yogyakarta, Kota Malang, Kota Ambon dan Kota Bogor), sehingga
dipandang perlu merumuskan Suplemen Penyusunan Review Memorandum Program RP2KPKP
sebagai bagian dari buku panduan penyusunan RP2KPKP yang diterbitkan oleh Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman Direktoral Jenderal Ciptakarya tahun 2016. .

Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya telah mengeluarkan panduan penyusunan
RP2KPKP pada April 2016, yang telah digunakan sebagai acuan dalam penyusunan maupun review
RP2KPKP yang dilaksanakan di kota/kabupaten pada tahun 2016. Pedoman tersebut tetap digunakan
sebagai acuan dalam kegiatan menyusun atau mereview RP2KPKP namun untuk menggali
pemahaman substansi maupun memperkuat proses perencanaan agar lebih partisipatif maka
pertanyaan-pertanyaan kunci, kebutuhan data/informasi/dokumen, serta proses-proses penting yang
harus dilaksanakan oleh pemangku kepentingan di kota/kabupaten diringkas ke dalam panduan ini.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1
Sumber Data SIM

1
Panduan Suplemen ini disusun dengan maksud memberikan arahan gambaran kepada Tim
Pendamping untuk dalam melakukan fasilitasi Pokja PKP dalam penyusunan/review dokumenmen
RP2KPKP.

Sementara tujuannya adalah . Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan keterampilan pendamping


dalam memfasilitasi proses penyusunan/review RP2KPKPmengasah : (1). membangun pola ber pikir
spasial dan komprehensif, menyadari pentingnya peta dan GIS, menyadari pentingnya kolaborasi
berbagai pihak sejak dini, serta (2) meningkatkan keterampilan pendamping dalam memfasilitasi
proses penyusunan/review RP2KPKP.. review memorandum program; (3) tersususnnya memorandum
program agar terintegrasi antara skala kawasan dan skala lingkungan.

Kegiatan Ppraktek ini merupakan proses diskusi secara interaktif yang dipandu oleh Fasilitator
Diskusi. Fasilitator Diskusi berperan sangat penting untuk menjaga alur, struktur, dan arah diskusi,
memastikan hasil diskusi sesuai harapan di setiap sesi dengan mengajukan pertanyaan pemicu diskusi.

Durasi latihan/exercise penyusunan/review RP2KPKP yang mengikuti panduan ini adalah sekitar 4
hari. Exercise akan diikuti oleh Tim Pendamping sebuah kota/kabupaten. Dalam Ketika exercise,
mungkin latihan/exercise, akan ditemukan banyak keterbatasan (termasuk waktu, sumber daya dan
nara sumber dan resources), sehingga hasil exercise, walaupun menggunakan data riil dari suatu
kota/kabupaten, perlu pengecekan dicek kembali maupun pengulangan dan bahkan diproses kembali
dengan data yang lebih lengkap dan analisis yang lebih seksama.

Dalam kondisi riil (bukan exercise), proses perencanaan akan dilaksanakan dan dipimpin oleh Pokja
PKP, didampingi Tim Pendamping sebagai Fasilitator Diskusi. dan Pertemuan dapat dilakukan
berkali-kali, dengan pemangku kepentingan yang berbeda maupun secara bersamaan. Sehingga perlu
dibuat strategi pelaksanaan proses perencanaannya.

2
Dalam exercise ini, hal yang paling penting adalah seluruh peserta terlatih dalam berpikir spasial dan
komprehensif, paham pentingnya peta dan GIS, menyadari pentingnya kolaborasi berbagai pihak
sejak dini, serta mendapat gambaran tahap-tahap yang perlu dilakukan.

C. TAHAPAN KEGIATAN

Tahapan kegiatan praktek penyusunan/review dokumen memorandum program skala kawasan dan
skala lingkungan perencanaan sebagai berikut :

3
4
ABAIKAN DULU

Lihat penjelasan di detailnya saja. Apakah sudah


runut sesuai dengan RP2KPK atau belum.. Atau
setidaknya sesuai dengan judul panduan

Menetapkan Konsep pengembangan


Kawasan

Merumuskan kebutuhan
Penanganan Kawasan
Permukiman

5
C. C. PERSIAPAN
Sebelum berlatih perlu dipersiapkan hal berikut :
1. Menyiapkan datPeta, data, dan dokumen relevan, diantaranya:
a. Peta
Peta Dasar (skala 1:10.000) minimal memuat sebaran kumuh Kota/Kabupaten,
batas kecamatan, batas kelurahan, Badan Air (Laut, sungai dan lain-lain), Rel
Kereta.
Peta Tematik : Peta kontur, Peta Risiko Bencana, Peta jaringan drainase Kota,
Peta Sanitas, Peta Jaringan jalan, Peta Tata Guna Lahan/Pola Ruang, dll. ( Jika
dimungkinkan tersedia juga dalam bentuk peta Shp)
Peta Kawasan (Skala 1 : 5000), minimal memuat notasi rumah, jalan, batas
wilayah (Kelurahan, Kecamatan), Sungai, Pantai, rel kereta api.
b. Dokumen rencana, kebijakan, peraturan, kajian ilmiah
RTRW dilengkapi peta kondisi eksisting dan rencana, bila memungkinkan Buku
Data dan Analisis RTRW
RDTR dilengkapi peta kondisi eksisting dan rencana
RTBL dan PZ (Peraturan Zonasi) yang mengatur Bagian Wilayah Kota secara
detail baik ketinggian bangunan, sempadan, tipologi bangunan yang diijinkan,
guidance untuk building design, termasuk penataan landscape pada kawasan
yang direncanakan.
Dokumen lain yang relevan, misalnya dokumen perencanaan sektoral dan
dokumen perancangan yang dibuat oleh komunitas atau LSM.
RP2KPKP/RKPKP/SIAP
SK Kumuh Kota/Kabupaten
RPLP/NUAP
Berbagai kajian ilmiah terkait isu di kota/kabupaten yang dibahas
c. Dataa-data
Profil kumuh
Baseline 100-0-100

Selain penyiapan data-data, sebaiknya peserta dibagi tugas untuk memahami data dan kebijakan
kota/kabupaten sehingga proses diskusi dalam exercise akan lebih mendalam, misalnya: Asmandat
mempelajari hasil baseline dan analisanya; Korkot mempelajari RTRW atau kebijakan terkait
permukiman; Askot UP mempelajari tata ruang/tata guna lahan dan perkembangan kota; Askot
Infra mempelajari urusan jalan dan drainase, Askot KK mempelajari urusan sanitasi dan air
minum,dan lain sebagainya.

1 Peta a. Peta Dasar (skala 1:10.000) minimal memuat sebaran kumuh


Kota/Kabupaten, batas kecamatan, batas kelurahan, Badan
Air (Laut, sungai dan lain-lain), Rel Kereta.
b. Peta Tematik : Peta kontur, Peta Risiko Bencana, Peta
jaringan drainase Kota, Peta Sanitas, Peta Jaringan jalan,
Peta Tataguna Lahah/Pola ruang, dll. ( Jika dimungkinkan
tersedia juga dalam bentuk peta Shp)
2 Dokumen a. RTRW dilengkapi peta kondisi eksisting dan rencana
Rencana b. RDTR dilengkapi peta kondisi eksisting dan rencana
kebijakan, c. RTBL dan PZ (Peraturan Zonasi) yang mengatur Bagian

6
peraturan Wilayah Kota secara detail baik ketinggian bangunan,
sempadan, tipologi bangunan yang diijinkan, guidance
untuk building design, termasuk penataan landscape pada
kawasan yang direncanakan.
d. Dokumen lain yang relevan, misalnya dokumen perencanaan
dan perancangan yang dibuat oleh komunitas atau NGOs
yang mendampingi.
e. RP2KPKP/RKPKP/SIAP
f. SK Kumuh Kota/Kabupaten
g. RPLP/NUAP
3 Data a. Profil kumuh
b. Baseline 100-0-100

PENTING
Selain penyiapan data-data, sebaiknya dalam tim korkot diberikan tugas untuk bisa memahami
data dan kebijakan kota/kabupaten sehingga proses pembahasan lebih mendalam, misal :
Asmandat ( mempelajari hasil baseline dan analisanya); Korkot (RTRW atau kebijakan terkait
permukiman); Askot UP (Tata ruang/tata guna lahan dan perkembangan kota); Askot Infra (Jalan
dan Drainase), Askot KK (Sanitasi dan Air Minum), dan lain sebagainya.
2. Menyiapkan Perlengkapan,
3. Perlengkapan yang dibutuhkan sebagai berikut :
a. Projector;
b. Flipchart;
c. Kertas Plano
d. Plastik Mika untuk Overlay;
e. Selotip;
f. Spidol warna warni permanent;
g. Alat pendukung Notulen,
h. Kertas warna-warni ukuran kecil (post -it notes)

4. Memetakan Narasumber dan Peserta Diskusi


a. Untuk mendapatkan informasi yang detail sesuai dengan kondisi dan karakteristik
Kkota/kabupaten serta mendapatkan masukan terhadap konsep penanganan kumuh ke
depan, maka perlu dipetakan narasumber yang peduli serta mau bekerjasama untuk
terlibat dalam praktek penyusunan/review dokumen perencanaan. Adapun narasumber
dapat berasal dari Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, praktisi, kelompok peduli,
NGOs LSM, warga dan lainnya sesuai dengan kebutuhan. Dalam exercise, apabila
narasumber tidak memungkinkan dihadirkan, maka sebaiknya Tim Pendamping
membekali diri terlebih dahulu informasi-informasi relevan yang akan membantu
pelaksanaan exercise. Semakin banyak narasumber yang terlibat dan berkontribusi maka
rumusan perencanaan akan semakin baik
b. Selain narasumber dipetakan serta dibangun juga kolaborasi dengan pihak-pihak yang
dapat menyumbangkan ide dan tenaganya untuk membantu penyusunan/review dokumen
perencanaan, misalnya Ahli GIS untuk menyusun Ppeta berbasis GIS, ahli perencanaan
Kota untuk memberikan ide gagasan untuk konsep pengembangan, ahli Tanah dan
lainnya sesuai dengan kebutuhan yang ada di dokumen perencanaan, Ahli Community
Development

7
c. Jumlah peserta sebaiknya tidak terlalu banyak namun semua harus terlibat aktif, karena
setelah exercise peserta diharapkan memiliki kapasitas memadai dalam mendampingi
Pemda dan Masyarakat menyusun perencanaannya

d. Kegiatan praktek ini membutuhkan fasilitator diskusi yang memiliki kompetensi dalam
perencanaan spasial yang mampu memandu proses diskusi dengan pertanyaan-
pertanyaan kritis yang yang tidak semuanya ada dalam panduan ini sehingga dapat
memicu peserta untuk mempresentasikan, menjelaskan, membuat perkiraan-perkiraan,
mengecek data dan referensi lain. Fasilitator juga perlu trampil dalam mencari benang
merah/keterkaitan antara buah pikiran satu peserta dengan peserta lainnya.

D. PELAKSANAAN PRAKTEK
Sebelum pelaksanaan praktek dimulai, maksud, tujuan serta output kegiatan disampaikan terlebih dahulu
kepada seluruh peserta. Seluruh data/peta/dokumen pendukung siap, baik yang versi cetak maupun
versi format soft copy file untuk ditampilkan di layar sesuai keperluan. Peserta menyiapkan Peta kota
(Peta DasarDasar2 kota dan peta sebaran kumuh ) berukuran A0 sudah siap di atas meja. Selanjutnya,
praktek akan dipandu Fasilitator Diskusi mengikuti alur sebagai berikut 3. Peta dasar minimal memuat
terkai : batas kecamatan, batas kelurahan, sungai/pantai, deliniasi kumuh, bantaran rel kereta api.
Sebelum pelaksanaan praktek dimulai harus disampaikan terlebih dahulu kepada seluruh peserta terkait
dengan maksud, tujuan serta output kegiatan.

5. Mempelajari Mendiskusikan Gambaran/Kondisi Umum Kota/Kabupaten/Kota

Tujuan: Mengetahui gambaran/kondisi umum Kota/Kabupaten/Kota dari peta kota yang


sudah disiapkan

Pertanyaan/ Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung
1 Batas wilayah, kecamatan, Peta dasar (1 : Tulis jawaban peserta / Peta kKota yang sdh
topografi, kegiatan- 10.000) yang sudah narasumber kedalam sudah ditandai dengan
kegiatan dominan di kota ada sebaran kumuh metaplan atau post-it. beberapa informasi
(perdagangan, industri, kabupaten/kotakota/ Tempelkan pada peta penting terkait
pusat pemerintahan, kabupaten. yang telah disediakan. gambaran/kondisi umum
pariwisata, heritage, pusat Atau ditandai langsung kabupaten/kota/kabupaten.
kota), badan air (sungai, Kajian historis diatas peta
danau, situ, dll) perkembangan kota. menggunakan spidol. Lembar Plano 1 dan Tabel
2 Sosial ekonomi dan 1 dalam computer yang
budaya masyarakat : Notulen mencatat berisi informasi gambaran
jumlah penduduk, substansi yang umum kota/kabupaten.
kepadatan penduduk disampaikan oleh
tinggi-sedang-rendah, narasumber atau
komposisi penduduk, fitur peserta kedalam plano
khas khusus (c:pendatang, dan ditabulasi ke dalam
mahasiswa, pekerja), computer/laptop
kegiatan ekonomi, budaya
khas, dlldan lain-lain.
3 Daerah rawan bencana,
probabilitas, ekosistem
kota, dsb. potensi
bencana, dll

2
Peta dasar minimal memuat: batas kecamatan, batas kelurahan, sungai/pantai, deliniasi kumuh, bantaran rel
kereta api, dan fitur alam lainnya
3
Fasilitator diskusi dapat mengembangkan sendiri pertanyaan sesuai konteks dan kebutuhan diskusi

8
Note :
Sebelum pelaksanaan sebaiknya dipersiapkan data-data yang terkait dengan gambaran/kondisi
umum kota/kabupaten.

1 Data dan Gambaran Kabupate/Kabupaten yang ditayangkan, membantu proses


pelaksanaan diskusi

9
2 Peserta menempelkan informasi tentang kota/kabupaten di atas peta yang telah disediakan

6. Mempelajari Fenomena Kekumuhan Kabupaten/Kota


6.1. Mempelajari Memahami Profil Kumuh Kabupaten/Kota/Kabupaten
Tujuan : Memahami dan dan memetakan sebaran permukiman kumuh sesuai SK
Bupati/Walikota
Persiapan : Fasilitator menyiapkan dan tabel-tabel data tekait dengan sebaran Llokasi
permukiman kumuh yang sesuai dengan SK Bupati/walikota atau yang telah diverifikasi dan
disepakati oleh Pemerintah Daerah. Bagikan kepada peserta.

10
Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Penetapan luasan kumuh 1. SK 1. Tulis jawaban Peta Kota sebaran
sesuai SK Bupati/Walikota: Permukiman peserta / narasumber permukiman kumuh
- Berapa luas total kumuh Kumuh kedalam metaplane yang sudah ditandai
kota? Bupati/Walik atau post-it. dengan informasi
- Bagaimana lingkup ota 2. Petakan/Tempelkan penting terkait dengan
kawasan kumuh dalam 2. Peta Dasar pada peta yang telah pertanyaan No 2-6.
SK, apakah berdasarkan 3. Data Baseline disediakan. Aatau
kecamatan, kelurahan, ditandai langsung Lembar Plano 2.1 dan
atau lainnya diatas peta Tabel 2.1 dalam
- Bagaimana sebaran dan menggunakan spidol computer yang berisi
luasan kumuh Fasilitator 3. Notulen mencatat list lokasi kumuh
menyiapkan dan tabel- jawaban masing- sesuai SK kumuh dan
tabel data tekait dengan masing pertanyaan kolom-kolom
Lokasi permukiman (21-6) ke dalam informasi penting dari
kumuh yang sesuai kolom-kolom dalam pertanyaan no 1-6 (satu
dengan SK tabel tabel yang kolom untuk jawaban
Bupati/walikota atau berisi list kawsan dari satu pertanyaan)
yang telah diverifikasi kumuh sesuai SK
dan disepakati oleh kumuh dan
Pemerintah Daerah. substansi yang
Bagikan kepada peserta. disampaikan oleh
2 Dimana lokasi permukiman narasumber atau
kumuh tersebut peserta kedalam
terkonsentrasi, misal: tabel plano dan
bantaran sungai, kawasan computer/laptop
perdagangan, kawasan (Lihat lampiran 1)
industri, kawasan pusat kota
dan jasa, permukiman,
pinggir pantai, dll.
Bagaimana hal tersebut
terjadi?Bagaimana penetapan
luasan kumuh sesuai SK
Bupati/Walikota?
Berapa luas total kumuh Peta Kota yang sdh
kota? ditandai dengan
Bagaimana lingkup kawasan informasi penting
kumuh dalam SK, terkait pertanyaan 1-4
apakah berdasarkan indikator kumuh
kecamatan, kelurahan,
atau lainnya Lembar Plano 2.2 dan
Bagaimana sebaran lokasi Tabel 2.2 dalam
kumuh dan luasannya di computer yang berisi
peta list lokasi kumuh
3 Apakah ada perbedaan sesuai SK kumuh dan
tingkat kekumuhan antar kolom-kolom
lokasi kumuh tersebut (berat, informasi penting dari
sedang, ringan)Dimana lokasi pertanyaan no 1-4 (satu
permukiman kumuh tersebut kolom untuk jawaban
terkonsentrasi, misal: dari satu pertanyaan)
bantaran sungai, kawasan
perdagangan, kawasan
industri, kawasan pusat kota
dan jasa, permukiman,
pinggir pantai, dll

11
Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
4 Berapa jumlah penduduk
yang berada di masing-
masing lokasi kumuh (per
kelurahan)Apakah ada
perbedaan tingkat kekumuhan
antar lokasi kumuh tersebut
(berat, sedang, ringan)
5 Berapa tingkat kepadatan
penduduk di lokasi kumuh,
dimana tingkat kepadatan
tertinggi atau terendah?
Berapa jumlah penduduk
yang berada di masing-
masing lokasi kumuh
6 Tarik kesimpulan tentang
gambaran permukiman
kumuh di tingkat kota/kab
sesuai SK kumuh, (no 2-6 di
atas):
- Lokasi kumuh, sebaran,
konsentrasinya
- Tingkat kekumuhan
- Jumlah penduduk
- Tingkat kepadatan
penduduk
- Pertumbuhan penduduk
- Indikasi kawasan rawan
kumuh, dllBerapa
tingkat kepadatan
penduduk di lokasi
kumuh, dimana tingkat
kepadatan tertinggi atau
terendah?
7 Tarik kesimpulan tentang
gambaran permukiman
kumuh di tingkat kota/kab
sesuai SK kumuh, (no 2-6 di
atas):
- Lokasi kumuh, sebaran,
konsentrasinya
- Tingkat kekumuhan
- Jumlah penduduk
- Tingkat kepadatan
penduduk
- Dll

12
Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Fasilitator mempersiapkan 1. Peta Dasar Tulis jawaban peserta /
dan mencetak profil lokasi Kota yang narasumber kedalam
kumuh (7 indikator / Aspek) sudah ada metaplan atau post-it
termasuk legalitas lahan deliniasi (satu persoalan satu
dalam bentuk tabel yang permukiman warna)
mencantumkan persentase kumuh. Petakan/Tempelkan pada
dan angka numerik. *) 2. SK peta yang telah
Berilah warna dalam tabel Permukiman disediakan. Atau ditandai
tersebut, dengan ketentuan : Kumuh langsung diatas peta
merah untuk masalah >75%, Walikota/ menggunakan spidol
Kuning 51-75%, Biru 25- Bupati
50%. (lihat contoh 3. Data baseline sepakati warna yang
dilampiran). Dan bagikan 4. Profil Kumuh menunjukan persoalan
bahan yang telah disiapkan kumuh yang paling tinggi
kepada seluruh peserta. disetiap kecamatan,
2 Diskusikan dengan peserta misalnya warna merah
berdasarkan data tersebut, merupakan permasalahan
persoalan yang paling kumuh yang paling tinggi
menonjol di tingkat kelurahan (Misal, persentase, 0-
dan ditingkat kabupaten. <25% : putih; 25-50% :
Tandai lokasinya. biru; 51-75% kuning dan
3 Diskusikan secara mendalam 76-100% merah)
satu per satu aspek/indikator
terkait sebab dan akibatnya, Notulen mencatat
masalah bersifat sistemik substansi yang
(penanganan skala kota) atau disampaikan oleh
bersifat lingkungan. (Materi narasumber atau peserta
Pembahasan dapat dimulai kedalam plano dan tabel
dengan permasalahan yang dalam computer (Lihat
paling menonjol di tingakat lampiran 2)
kota)
4 Diskusikan keterkaitan antar
aspek/indikator kumuh (akar
masalahnya)

6.2. Pengamatan Spasial Lokasi yang berpotensi Kumuh


Tujuan : Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi kumuh

Pertanyaan/ Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung
1 Identifikasi kawasan- Peta kota dengan Pelajari perkembangan Peta kota/kab yang
kawasan yang sedang informasi lokasi kota/kab, dan amati di sudah ditandai lokasi
tumbuh, atau kawasan yang kumuh yang peta, beri tanda lokasi kumuh, lokasi
mulai ditinggalkan, dan/atau digunakan berpotensi menjadi berpotensi kumuh baru,
kawasan-kawasan sekitar sebelumnya. kumuh baru/hampir dan lokasi yang tidak
lokasi kumuh eksisting yang kumuh, serta lokasi yang akan menjadi kumuh.
berpotensi kumuh. Kajian historis tidak akan menjadi
Kenali pola lokasi-lokasi perkembangan kumuh (c: perkantoran
tersebut. kota. pemerintah, hutan kota,
kawasan yang memiliki
Kajian-kajian estate manager yang
terkait fenomena tangguh, dll).
kekumuhan di Dari peta, kenali pola
kota/kab ybs lokasi kumuh (dari kajian
sebelumnya), berpotensi

13
menjadi kumuh baru, dan
tidak kumuh berdasarkan
sebaran, besaran, dan
karakteristiknya (mis.
Sepanjang sungai, sekitar
kawasan industri, dsb).

6.3. Menyimpulkan Akar Penyebab Kumuh di Kota/Kabupaten


Tujuan : Mengidentifikasi hal yang perlu diantisipasi agar kekumuhan tidak berlanjut dan
tidak muncul kumuh baru.

Pertanyaan/ Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung
1 Diskusi penyebab terjadinya Peta yang Pemandu kelas Buah pikiran penyebab
kumuh di kotanya. digunakan pada menuliskan judul kumuh yang sudah
diskusi kegiatan di depan terjadi di
sebelumnya, yang peserta: Penyebab kota/kabupatennya.
sudah ditandai kumuh di kab/kota kita.
lokasi kumuh, Minta peserta
berpotensi menuliskan dalam
kumuh, dan tidak metaplan, apa saja
akan kumuh. penyebab terjadinya
kumuh di wilayahnya.
Contoh: Kota tidak siap
menghadapi urbanisasi,
lemahnya penegakan
peraturan, menurunnnya
fungsi pelayanan kota
Karena kota tidak
produktif lagi, tidak
siapnya pendanaan untuk
mengakomodasi
pertumbuhan kota, dsb.
Tempelkan hasil jawaban
peserta di dinding,
kelompokkan hasil
jawaban dengan tema
yang sama/mirip, dan
beri judul.

14
2 Diskusi potensi penyebab Minta peserta Potensi penyebab
kumuh yang akan terjadi di menuliskan dalam kumuh di kota/kabnya
masa yang akan datang, metaplan, potensi pada masa yang akan
diluar dari kelompok penyebab kumuh yang datang.
jawaban yang sudah akan terjadi di masa yang
didiskusikan sebelumnya. akan datang di luar dari
kelompok jawaban yang
sudah ada, misalnya:
potensi kumuh baru
karena rencana perluasan
pelabuhan, potensi
kumuh baru pusat kota
Karena buruknya
pelayanan transportasi
umum, dll.
Tempelkan hasil jawaban
di dinding dan
kelompokkan, beri judul
untuk setiap kelompok
jawaban.
3 Akar penyebab masalah Diskusikan dengan Akar penyebab kumuh
kumuh. peserta dari judul yang perlu diantisipasi.
kelompok jawaban mana
yang menjadi akar
penyebab masalah.
Gunakan teknik fasilitasi
sebab akibat. Beri panah
ke arah judul-judul yang
menjadi akar penyebab
kumuh, misalnya akar
penyebab masalah adalah
tidak siapnya
menghadapi urbanisasi.
4 Skenario Do Nothing: apa Diskusikan, secara Akibat dari berbagai
yang akan terjadi bila umum apa yang akan fenomena kekumuhan
perkembangan kota terjadi dengan kota yang ada di kota/kab
dibiarkan secara organik, apabila mengambil ybs.
tanpa intervensi apapun? Skenario Do Nothing.
Apakah akan dapat mencapai
visinya? Bagaimana dampak
terhadap perekonomian,
kondisi sosial, dsb?

6.4. Memahami Kondisi Eksisting Kabupaten/Kota melalui Indikator Kumuh


Tujuan : Mengetahui dan memetakan persoalan terkait 7 indikator/aspek dan 19 kriteria kumuh di
lokasi kumuh/kelurahan dan tingkat kota/kabupaten/kota mengacu kepada data baseline serta
profil kumuh di RP2KPKP

Persiapan :
Fasilitator mempersiapkan dan mencetak profil lokasi kumuh (7 indikatoraspek dan 19 kriteria
kumuh), termasuk identifikasi legalitas lahan dan identifikasi pertimbangan lain dalam bentuk
tabel yang mencantumkan persentase dan angka numerik. Berilah warna dalam tabel tersebut,
dengan ketentuan : merah untuk masalah >75%, Kuning 51-75%, Biru 250-50%. (lihat contoh
dilampiran). Dan bagikan bahanprofil tersebut yang telah disiapkan kepada seluruh peserta.

15
Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Diskusikan dengan peserta 1. Peta Dasar Kota Tulis jawaban peserta / Peta Kota yang sdh
menggunakan Rangkuman yang sudah ada narasumber kedalam ditandai dengan
Tabel (7 Indikatoraspek delineasi metaplan atau post-it informasi penting
Kumuh dan 19 kriteria), permukiman (satu persoalan satu terkait pertanyaan 1-4
persoalan yang paling kumuh. warna) indikator kumuh
menonjol di tingkat 2. SK Permukiman Petakan/Tempelkan pada
kelurahan dan di tingkat Kumuh peta yang telah Lembar Plano 2.2 dan
kota/kabupaten/kota. Tandai Walikota/Bupati disediakan. Atau ditandai Tabel 2.2 dalam
lokasinya sesuai warna. 3. Data baseline langsung diatas peta computer yang berisi
Diskusikan pula indikasi 4. Profil Kumuh menggunakan spidol list lokasi kumuh sesuai
penyebab hal tersebut 5. Rangkuman SK kumuh dan kolom-
menjadi persoalan paling Tabel 7 sepakati warna yang kolom informasi
menonjol di kab/kota. indikator kumuh menunjukan persoalan penting dari pertanyaan
2 Diskusikan secara per kelurahan kumuh yang paling no 1-4 (satu kolom
mendalam satu per satu tinggi disetiap untuk jawaban dari satu
aspek/indikator terkait kecamatan, misalnya pertanyaan)
sebab dan akibatnya, warna merah merupakan
masalah bersifat sistemik permasalahan kumuh
(penanganan skala yang paling tinggi
kota/kawasan) atau bersifat (Misal, persentase, 0-
lingkungan. (Materi <25% : putih; 25-50% :
Pembahasan dapat dimulai biru; 51-75% kuning
dengan permasalahan yang dan 76-100% merah)
paling menonjol di tingkat
kota). Kaitkan pula dengan Notulen mencatat
kondisi alam, sosial, substansi yang
ekonomi, lingkungan, risiko disampaikan oleh
bencana, dan status tanah. narasumber atau peserta
3 Diskusikan keterkaitan ke dalam plano dan tabel
antar aspek/ indikator dalam computer (Lihat
kumuh, hingga ketemu ( lampiran 2)
akar masalahnya. )

Hasil diskusi profil permukiman kumuh akan menjadi bahan informasi utama dalam kegiatan
diskusi selanjutnya (Memetakan kebijakan dan sisttem pelayanan eksisting permukimnan kumuh;
diskusi memahami kondisi eksisting kawasan permukiman kumuh dan perencanaan kawasan
permukiman kumuh prioritas).

Teknis pelaksanaan diskusi saat membahas setiap permasalahan bisa dilanjutkan/dikaitkan dengan
arah kebijakan pemerintah daerah (sesi memetakan kebijakan/rencana dan struktur/sistem
pelayanan eksisting terkait permukiman kumuh).

16
3 Peta hasil mempelajari sebaran kumuh dan memetakan persoalan kumuh

7. Memetakan Memahami Kebijakan/Rencana Dan Struktur/Sistem Pelayanan Eksisting


Terkait Permukiman Kumuh Di Kota/Kabupaten/Kota.

Tujuan: Memahami dan Mmemetakan kebijakan/rencana dan struktur/sistem pelayanan eksisting


yang relevan dengan lokasi permukiman kumuh sesuai SK kumuh

No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Apakah persoalan atau 1. Peta Dasar Lakukan pemetaan dari Peta Kota yang sdh
upaya penanganan kumuh Kota yang kebijakan/ rencana dan ditandai atau dioverlay
sudah tertuang dalam visi sudah ada struktur/ sistem eksisting dengan informasi penting
misi pemerintah deliniasi sesuai urutan pertanyaan kebijakan pemerintah
Kota/Kabupaten ybs. permukiman no 1-12 daerah
2 Bagaimana struktur dan kumuh.
pola ruang/ tata guna lahan 2. Dokumen Manfaatkan plastic mika Lembar Plano 3 dan
tingkat kota dan khususnya RP2KPKP/R untuk overlay/ super Tabel 3 dalam computer
di lokasi permukiman TRW/RDTR/ impose dan memudahkan yang berisi list lokasi
kumuh. Apakah ada yang RTBL/PZ/Do membaca hasil-hasil kumuh sesuai SK kumuh
tidak sesuai? kumen dan kolom-kolom

17
No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
3 Bagaimana rencana arah penataan diskusi dari masing2 informasi penting dari
pengembangan ruang yang pertanyaan pertanyaan no 1-12 (satu
kota/kabupaten secara relevan kolom untuk jawaban
umum dan khususnya yang 3. Rencana Notulensi catat ke dalam dari satu pertanyaan)
terkait lokasi permukiman Induk Jalan, plano lembar 3 dan Tabel
kumuh? Termauk arahan Drainase, Air 3
untuk mengatur kepadatan, Minum,
urbanisasi, dsb. RISPAM,
4 Bahaslah satu persatu RAD AMPL,
indikator kekumuhan, SSK, Buku
dimulai dari persoalan Putih
ketidakteraturan bangunan, Sanitasi,
jalan, drainase, air minum, RISPK
sampah, sanitasi, kebakaran, 4. Peta Risiko
dan ruang terbuka hijau. Bencana,
Dengan poin bahasan sbb: dokumen
a. Bagaimana akibatnya kajian
bila diambil Skenario kebencanaan
Do-Nothing (tidak lainnya.
melakukan tindakan
apapun)
b. Bagaimana
program/rencana/kebij
akan/strategi yang ada
di pemerintah daerah
yang ada?
c. Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
d. Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan.
5 Identifikasi lokasi rawan Peta Risiko
bencana dan akibat Bencana,
perubahan iklim, tingkat dokumen dari
risiko bencana dan IRBI/ BPBD, dan
kebijakannya. Secara umum kajian
dan khususnya di lokasi kebencanaan
permukiman kumuh. lainnya.
Kebijakan terkait.

No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Apa visi dan misi 5. Peta Dasar
pemerintah Kota/Kabupaten Kota yang Lakukan pemetaan dari Peta Kota yang sdh
sudah ada kebijakan/ rencana dan ditandai atau dioverlay
deliniasi struktur/ sistem eksisting dengan informasi penting
permukiman sesuai urutan pertanyaan kebijakan pemerintah
kumuh. no 1-12 daerah
6. Dokumen
RPp2KPKP/R Manfaatkan plastic mika Lembar Plano 3 dan
TRWW / untuk overlay/ super Tabel 3 dalam computer
RDTR/RTBL impose dan memudahkan yang berisi list lokasi
/PZ/Dokumen membaca hasil-hasil kumuh sesuai SK kumuh
penataan diskusi dari masing2 dan kolom-kolom
ruang yang pertanyaan informasi penting dari

18
No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
relevan pertanyaan no 1-12 (satu
Notulensi catat ke dalam kolom untuk jawaban
plano lembar 3 dan Tabel dari satu pertanyaan)
3

2 Apakah persoalan atau


upaya penanganan kumuh
sudah tertuang dalam visi
misi pemerintah
Kota/Kabupaten
3 Bagaimana struktur dan
pola ruang/ Ttata guna lahan
tingkat kota dan khususnya
di lokasi permukiman
kumuh. Apakah ada yang
tidak sesuai?
5 Persoalan Keteraturan
Bangunan:
- Bagaimana
Kkebijakaan//strategi
apa yang ada di
pemerintah daerah
yang ada?
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu diterkait
dengan upaya
menangani persoalan
keteraturan bangunan
secara umum dan
khususnya terkait
lokasi permukiman
kumuh.libatkan dalam
perencanaan.

19
No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
6 Persoalan Jalan RTRW/RDTR/RP
Lingkungan: JMD, Peta
- Bagaimana jaringan jalan
kebijakan/strategi yang
ada di pemerintah
daerah yang ada?
Bagaimana Kebijakan/
rencana dan struktur
eksisting jaringan jalan
tingkat kota yang
terhubung dengan
jaringan jalan yang
berada di lokasi
permukiman kumuh.
(Arteri-Kolektor-
Lokal-Lingkungan)
baik kondisi Eksisting
dan Rencana/
kebijakan)
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam
perencanaan.Bagaiman
an Kebijakan/ rencana
dan struktur eksisting
jaringan jalan tingkat
kota yang terhubung
dengan jaringan jalan
yang berada di lokasi
permukiman kumuh.
(Arteri-Kolektor-
Lokal-Lingkungan)
baik kondisi Eksisting
dan Rencana/
kebijakan)
7 Persoalan Drainase: RTRW (Peta
- Bagaimana Jaringan Drainase
kKebijakan/ rencana Minum)
dan struktur eksisting
jaringan drainase
tingkat kota yang
terhubung dengan
drainase di lokasi
permukiman kumuh.
(primer-sekunder dan
tersier) baik kondisi
esksisting maupun
rencana/ kebijakan
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan.
-

20
No Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
8 Persoalan Air Minum: RTRW (Peta
- Kebijakan/rencana dan Jaringan Air
struktur/sistem Minum)
eksisting jaringan air
minum ditingkat kota/ RISPAM, RAD
kabupaten yang terkait AMPL,
dengan pelayanan air
minum di lokasi
kumuh
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan.
-
9 Persoalan Sampah: RTRW (Peta
- Kebijakan/rencana dan Jaringan
struktur/sistem Persampahan)
eksisting pengelolaan
Sampah ditingkat kota/ RISPAM, RAD
kabupaten yang terkait AMPL,
dengan pelayanan di
lokasi kumuh
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan.
11 Persoalan Kebakaran: RTRW, RISPK
- Kebijakan/rencana dan
struktur/sistem
eksisting perlindungan
kebakaran di tingkat
kota/ kabupaten yang
terkait dengan
pelayanan di lokasi
kumuh
- Gap antara kebijakan
dengan kondisi
riil/kebutuhan
- Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan
-
12 Identifikasi lokasi rawan Peta Risiko
bencana dan akibat Bencana,
perubahan iklim, Ttingkat dokumen dari
risiko bencana dan IRBI / BPBD, dan
kebijakannya. Secara umum kajian
dan khususnya di lokasi kebencanaan
permukiman kumuh. lainnya.
Kebijakan terkait.

Hasil diskusi akan menjadi bahan pendalaman untuk sesi memahami kondisi eksisting kawasan
permukiman dan merumuskan konsep pengembangan kawasan.

21
4Peta memetakan kebijakan pemda

8. Menyepakati Delineasi Rencana Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Skala


Kawasan Permukiman Kumuhdan Lingkungan

Tujuan: Menetapkan kawasan permukiman kumuh terdiri dari beberapa dengan


mengelompokkan lokasi-lokasidelineasi permukiman kumuh sesuai SK kumuh dengan
kriteriapertimbangan yang disepakati berdasarkan hasil review yang dilaksanakan pada
langkah 4, 5, dan 6 agar penanganan kumuh dapat dilaksanakan pada skala kawasan
secara lebih komprehensif, dan terintegrasi dengan siystem atau jaringan infrastruktur
kota dan optimal. .

Pertanyaan/ TTopik bBahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung

22
1 Review kembali poin-poin Peta dasar yang Review plano lembar 1, Teridentifikasinya
penting hasil diskusi sudah ada sebaran 2, 3 dan table-tabel 1, kawasan
sebelumnya sekaligus kumuh kota/ 2.1, 2.2, dan 3. permukiman kumuh
melengkapi kekurangan kabupaten.
data dan informasi sehingga Tulis kriteria-kriteria Lembar Plano 4 dan
penetapan Kawasan dapat Data-data hasil yang didiskusikan ke Tabel 4 dalam
benar2 mempertimbangkan diskusi sebelumya dalam metaplan/post it computer yang
al: yang ditulis dan kertas plano lembar berisi kriteria serta
- Sebaran, konsentrasi diplano lembar 1, 4.1 dan record ke dalam poin2 penting lain
permukiman kumuh kota 2, 3 dan tabel2 1, table 4. yang didiskusikan
- Karakter 2.1, 2.2, dan 3. dalam tahap D4.
geomorfologi/bentang Tarik delineasi Kawasan
alam dalam peta. Jika peta Peta Kota yang sdh
- persoalan kumuh 7 sudah terlalu penuh maka ditandai dengan
indikator overlay peta dengan delineasi Kawasan-
- keterkaitan persoalan plastic mika dan tandai kawasan
kumuh antara lokasi- delineasi Kawasan pada permukiman kumuh
lokasi kumuh sesuai SK plastic mika
kumuh menggunakan spidol
- kebijakan/rencana dan
system/struktur yang
mengikat lokasi kumuh
sehingga perlu
direncanakan sebagai
satu satuan kawasan
2 Diskusikan dan sepakati
dengan peserta, kriteria-
kriteria yang menjadi bahan
pertimbangan untuk
menetapkan sebuah
kawasan agar penanganan
bisa dilakukan secara
komprehensif, efisien dan
optimal.
3 Setelah disepakati
kriterianya, lakukan
deliniasi kawasan-kawasan
yang memenuhi kriteria
tersebut peta kota yang
menjadi peta kerja sejak
awal praktek. Satu
kota/kabupaten dapat terdiri
dari beberapa kawasan
permukiman kumuh

Dalam proses pembentukan kawasan (penggabungan beberapa delineasi/spot permukiman


kumuh)kedalam satu hamparan delineasi kawasan/clustering), dengan dasar pertimbangan sebagai
berikut (contoh) :
1. Kesamaan karakteristik/tipologi kumuh
2. Lokasi dengan jarak yang berdekatan
3. Pembentuk sistem/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani dalam bentuk
delineasi/spot kumuh.
4. Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan penanganan kawasan.
5. Arah pengembangan kota
6. Dan lain-lain

23
Dalam sesi ini, tidak dipaksakan seluruh delineasi/spotlokasi permukiman kumuh harus masuk
dalam kawasan rencana kawasan permukiman kumuh. Lakukanlah lalternatif iterasi alternatif set
kawasan secara berulang-ulang sehingga mendapatkan kawasan permukiman kumuh yang ideal,
sehingga penanganannya dapat komprehensif, efisien dan optimal. .

5 Peta hasil kesepakatan kawasan permukiman kumuh.

9. Merumuskan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh


Tujuan: Merumuskan konsep pengembangan masing-masing kawasan permukiman kumuh

Pertanyaan/ Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung
1 Ingatkan peserta bahwa Peta dasar yang Notulen mencatat Peta Kota yang sdh
konsep pengembangan sudah ada gagasan-gagasan konsep ditandai dengan konsep
kawasan permukiman kumuh delineasi untuk masing-masing masing-masing kawasan
harus mendukung rencana Kawasan dan Kawasan ke dalam
pengembangan kota atau informasi2 lembar plano 5 dan table Lembar Plano 5 dan
memperkuat identitas atau informasi penting 5 dalam computer/laptop Tabel 5 dalam computer
visi kota. terkait Kawasan yang berisi Rumusan
hasil langkah 7 konsep pengembangan

24
2 Diskusikan gagasan-gagasan kawasan permukiman
konsep pengembangan untuk Lembar plano dan kumuh.
masing-masing kawasan table 5.1 dan 5.2.
dengan mempertimbangkan
pengembangan kota atau RTRW, RDTR
memperkuat identitas atau
visi kota (mau kemana kota
dan lokasi kawasan yang
kita pilih mau dijadikan
apa). Lihat hasil diskusi
sebelumnya.

6 Peta merumuskan konsep pengembangan kawasan permukiman kumuh

10. Merumuskan kebutuhan Penanganan Kawasan Permukiman.

Tujuannya : Merumuskan kebutuhan penanganan disetiap kawasan permukiman, sesuai dengan


jumlah kawasan yang telah disepakati sebelumnya.

Persiapan: Pastikan Peta Kawasan (1:5000) sudah di cetak sebagai alat diskusi. Pada peta harus
muncul notasi gambar rumah dan jaringan jalan, dll.

Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Tuliskan kembali data-data 1. Peta Kawasan 1. Tempelkan Peta Kawasan yang
persoalan kumuh beserta 2. Data Baseline data numerik berisi kebutuhan
numeriknya (data dapat diambil 3. RTRW permasalahand penanganan
4. RDTR
dari hasil memahami profil i atas peta
kumuh) ke dalam peta. dengan

25
2 Simpulkan permasalahan kumuh 5. Pengaturan menggunakan Lembar Plano 6 dan
yang paling banyak di kawasan Zonasi pos-it. Tabel 6 dalam
tersebut. Rekap numeriknya dan 6. Dokumen Gunakan computer yang
urutkan permasalahannya dari Sektoral warna yang berisi Rumusan
tinggi ke rendah. sama untuk kebutuhan
3 Diskusikan satu persatu satu masalah. penanganan
permasalahan kumuh dalam 2. Notulen kawasan
kawasan secara mendalam. Awali mencatat permukiman
diskusi dengan indikator kumuh jawaban
ketidakteraturan bangunan. peserta ke Matriks yang
4 Untuk setiap indikator kumuh, lembar plano 6 menggambarkan
pahami: Apa penyebab masalah di dan tabel 6 berbagai alternatif
kawasan tersebut? Apakah dalam laptop. penanganan,
kondisinya sama di seluruh estimasi dampak
kawasan? Apakah secara sistemik terhadap
terjadi di seluruh kota dan seluruh
kawasan? Ataukah ada
blok/koridor tertentu yang
memiliki isu sama/berbeda? Bila
ada, buatlah delineasinya.
5 Kebutuhan pemenuhan pelayanan
setiap indikator dalam 5 tahun ke
depan:
a. Bagaimana pertumbuhan
penduduk, komposisinya,
perkembangan ekonomi,
guna lahan, dsb di kawasan
ini dalam 5 tahun ke depan?
b. Apakah ada rencana proyek
besar dari pemerintah
maupun swasta di kawasan
ini yang akan merubah arah
perkembangan kota secara
signifikan?
c. Bagaimana perubahan
tersebut akan mempengaruhi
kebutuhan pemenuhan setiap
indikator?
6 Kebijakan/program yang ada
untuk setiap indikator:
a. Apa saja?
b. Apakah bisa memenuhi
kebutuhan 5 tahun ke depan?
c. Apakah mempengaruhi
kawasan?
d. Apa yang akan terjadi
apabila tidak dilakukan
intervensi tambahan apapun?
Apakah akan mampu
mencapai visi kota dan
kawasan?

26
7 Untuk setiap indikator, eksplorasi
ide alternatif penanganan masalah:
a. Bagaimana agar mendukung
konsep pengembangan kawasan?
b. Bagaimana potensi dampak
terhadap rumah tangga/lingkungan
yang dilayani.
c. Pertimbangkan status legalitas
tanah.
d. Bagaimana risiko dampak
terhadap lingkungan, sosial, dan
bencana? Apakah perlu mitigasi
khusus?
e. Siapa saja yang terlibat?
Bagaimana pelibatan masyarakat?
9 Berdasarkan kegiatan tersebut,
identifikasi yang harus
diselesaikan skala kota, kawasan
dan lingkungan. Pertimbangkan
keterkaitan antar kawasan.
10 Simpulkan hasil pembahasan.

Masing-masing indikator tidak bisa dipecahkan secara sendiri-sendiri, kecuali bila (1) tidak bergantung
pada prasarana lain, dan (b) ruang/lahan memungkinkan. Bila banyak indikator negative berkumpul, akan
saling mempengaruhi/bergantung. Bila kepadatan bangunan tinggi, harus membongkar banyak asset
warga. Jadi bagaimana menangani masing-masing indikator bergantung pada ada tidaknya ruang dan
keterkaitan dengan indikator lain.

27
7 Peta Merumuskan kebutuhan di salah satu kawasan permukiman kumuh

28
29
8 Contoh Notulensi hasil diskusi yang dicatat dalam kertas plano

30
11. Memetakan Pola Penanganan dan Skenario Pantahapan

Tujuannya adalah untuk memperoleh rumusan pola penanganan berdasarkan kebutuhan/alternatif-


alternatif penanganan yang telah teridentifikasi sebelumnya, baik skala kawasan maupun skala
lingkungan, Skenario dan pentahapannya.
Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Peserta diminta untuk 1. Peta 1. Tandai lokasi- Pola Penanganan dan
melihat hasil diskusi Kawasan lokasi sesuai Skenario Pentahapan
merumuskan kebutuhan 2. Hasil diskusi dengan pola
penanganan kawasan Merumuskan penanganan di atas
permukiman. kebutuhan peta.
2 Pola penanganan yang Penanganan
cocok untuk Kawasan 2. Notulen mencatat
menyelesaikan masalah Permukiman jawaban peserta ke
sesuai alternatif . lembar plano 7 dan
penanganan. tabel 7 dalam
laptop.
3 Bagaimana skema
skenario pentahapan skala
kota dan kawasan (apa
yang harus dilakukan)
sehingga diakhir tahun
2019 tercapai 0 Ha
Kumuh.(Lihat Tabel hal 3-
103)

Skenario yang dikembangkan adalah yang menuju visi kota/ kondisi jangka panjang. Dengan pandangan ini
terbuka kemungkinan untuk pembangunan lingkungan secara besar-besaran meskipun akan membutuhkan
lebih dari 3 tahun. Peremajaan di wilayah yang diperkirakan cepat berkembang sangat mungkin layak
secara teknis & keuangan, dan melibatkan investasi Pemda dan swasta yang besar. Skenario yang kita cari
bisa memberikan gambaran tersebut bagi bila sesuai, dan menempatkan warga pada posisi aktif.

Catatan:
1. Penanganan masalah permukiman kumuh harus dilakukan secara tuntas.
2. Penanganan tidak harus diselesaikan dalam satu tahun, tapi dapat dilakukan maksimal jangka 5
tahun.
3. Penanganan harus dapat melihat berapa luasan hektar kumuh yang dapat tertangani dan berapa
banyak masyarakat yang terlayani.
4. Penanganan harus memperhatikan kegiatan yang dapat langsung dilaksanakan dan kegiatan yang
harus dilakukan persiapan terlebih dahulu.
5. Penanganan kasus per kasus atau secara komprehensif (jangan sampai kegiatan yang sudah
dibangun, rusak akibat dampak kegiatan yang sedang dilaksanakan).
6. Penanganan memperhatikan pola penanganan.
7. Penanganan dapat memberikan dampak/berimplikasi luas.

31
Tabel Pola Penanganan dan Skenario Pentahapan

Skenario Pentahapan (Tahun)


Kawasan Pola 2017 2018 2019 2020
Penanganan
Kebutuhan Penanganan
Pencegahan

Peningkatan Sukun Pemugaran Perbaikan rumah Pembangunan Penyediaan


Kualitas (137,63 Ha) terdampak Turap Ruang Terbuka
Penataan Jalan
Inpeksi
Pembangunan
Drainase
Pembangunan
IPAL
Peremajaan Sosialisasi dan Penyiapan Pembangunan
Konsolidasi lahan Rumah Rumah
Sementara Terdampak
Pembangunan IPAL
Jalan dan
Drainase
Relokasi Sosialisasi
Penyiapan Lahan Penyiapan Lahan
Pembangunan
Rumah dan
Infrastruktur
pendukung
Blimbing
(82,09 Ha)

9 Tabel hasil diskusi pola penanganan, skenario dan pentahapan secara umum

Lakukan kegiatan yang sama untuk setiap kawasan di seluruh kota sebelum menyusun
Road Map Penanganan Kumuh Kota.

12.Memahami Kondisi Eksisting Kawasan Permukiman Kumuh


Tujuan: Memahami profil dan kebijakan/rencana terkait Kawasan permukiman kumuh yang
disepakati pada langkah ke-7.

32
Pertanyaan/ Topik bBahasan Data/Dokumen Aksi Output
(contoh) Pendukung
1 Lakukan analisa terhadap Lembar plano 2.1 Tulis profil masing- Lembar Plano 5.1 dan
profil seluruh Kkawasan dan 2.2 serta masing Kawasan ke 5.2 serta Tabel 5.1 dan
permukiman kumuh dengan table Tabel 2.1 dalam lembar plano 5.1 5.2 yang berisi list
memanfaatkan hasil-hasil dan 2.2 dan table 5.1 dalam Kawasan kumuh dan
langkah 5: computer. kolom2 yang
- Luas kumuh Peta dasar yang - Luas kumuh menjelaskan profil
- Tingkat kekumuhan sudah ada - Tingkat kekumuhan Kawasan kumuh
- Jumlah penduduk delineasi kawasan - Jumlah penduduk
- Tingkat kepadatan kumuh kota/ - Tingkat kepadatan
penduduk kabupaten. penduduk Peta Kota delineasi
- Tipologi kumuh - Tipologi kumuh Kawasan kumuh yang
- Kondisi/persoalan terkait 7 RTRW, RDTR, - kondisi/persoalan sdh ditandai dengan
indikator kumuh dan dan dokumen terkait 7 indikator profil masing-masing
status lahan. rencana sectoral kumuh (jumlah rumah kawasan
- Risiko bencana lainnya. Buku tangga terdampak)
- Kebutuhan pelayanan analisis - permasalahan status
terkait 7 indikator RTRW/RDTR tanah
kumuh/kebutuhan ruang terkait kebutuhan
dan status tanahnya pelayanan. Tulis profil masing-
3 Lakukan analisa . masing Kawasan terkait
kebijakan/rencana dan kebijakan/rencana dan
struktur/sistem pelayanan struktur/sistem pelayanan
eksisting yang relevan eksisting yang relevan
dengan masing-masing dengan masing-masing
Kawasan dengan Kawasan dengan ke
memanfaatkan hasil-hasil di dalam lembar plano 5.2
langkah 6. dan table 5.2 dalam
- kesesuaian pola computer.
ruang/guna lahan - kesesuaian pola
- rencana-rencana2 ruang/guna lahan
pengembangan kawasan - rencana2
strategis pengembangan
- kebijakan/rencana dan kawasan strategis
sruktur/system pelayanan - kebijakan/rencana dan
kota terkait 7 indikator sruktur/system
4 Catatlah point-point penting pelayanan kota terkait
yang terkait dengan hasil 7 indikator
diskusi ini, dan yang akan
menjadi bahan diskusi Profil masing-masing
selanjutnya. Kawasan diperoleh
dengan
mengelompokkan data2
lokasi kumuh yang sudah
diidentifikasi di langkah
5 dan langkah 6 sehingga
jika table2 hasil lengkap
dan ditabulasikan dengan
baik maka tidak sulit
untuk memperoleh profil
Kawasan ini.

Tandai masing-masing
Kawasan di peta dengan
informasi2 penting
terkait profil kawasan

33
Ketika mereview data baseline, cek seluruh indikator/parameter yang pernah diukur. Jadi bukan
hanya indikator yang dimunculkan dalam MIS saja (eh gimana ya bahasanya..). Misalnya, terkait
jalan lingkungan, tidak hanya mengenai kondisi jalan saja, tapi juga jalan yang tidak dilengkapi
drainase dan data mengenai genangan. Atau (cari contoh lain.. yang di ambon kan kita coba2
explore berbagai indikator untuk menganalisis lebih dalam)

34
13.Merumuskan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh
Tujuan: Merumuskan konsep pengembangan masing-masing kawasan permukiman kumuh

Pertanyaan/ Topik bBahasan Data/Dokumen Aksi Output


(contoh) Pendukung
1 Lakukan review terkait Peta dasar yang Review Plano lembar 3, Peta Kota yang sdh
dengan visi misi pemerintah sudah ada Lembar plano 5.1 dan ditandai dengan konsep
daerah (lihat di plano hasil delineasi 5.2. masing-masing kawasan
langkah 7) Kawasan dan .
Hasil diskusi langkah 7 dan informasi2 Lembar Plano 6 dan
8). informasi penting Notulen mencatat Tabel 6 dalam computer
terkait Kawasan gagasan-gagasan konsep yang berisi Rumusan
2 Jelaskan kepadaIngatkan hasil langkah 8 untuk masing-masing konsep pengembangan
peserta bahwa konsep Kawasan ke dalam kawasan permukiman
pengembangan kawasan Lembar plano dan lembar plano 6 dan table kumuh.
permukiman kumuh harus table 5.1 dan 5.2. 6 dalam computer/laptop
mendukung rencana
pengembangan kota atau RTRW, RDTR
memperkuat identitas atau
visi kota.

3 Diskusikan gagasan-gagasan Peta dasar yang Tulis jawaban peserta / Peta Kota yang sudah
konsep pPengembangan sudah ada sebaran narasumber kedalam ditandai dengan beberapa
untuk masing-masing kumuh kota/ metaplan atau post-it. informasi penting terkait
Kkawasan dengan kabupaten. Tempelkan pada peta gambaran/kondisi umum
mempertimbangkan yang telah disediakan. kota/kabupaten dan
memahami kondisi eksisting Atau ditandai langsung gagasan konsep
Kawasan permukiman RTRW, RDTR diatas peta menggunakan pengembangannya.
kumuh ( langkah 8). spidol
Lembar Plano 1 dan

35
Notulen mencatat Tabel 1 dalam computer
substansi yang yang berisi informasi
disampaikan oleh gambaran umum
narasumber atau peserta kota/kabupaten
kedalam plano dan
ditabulasi ke dalam
computer/laptop

36
14. PERENCANAAN KAWASAN PERMUKIMAN
Tujuan: (1) Merumuskan infrastruktur utama sebagai pengikat kawasan (diambil dari permassalahan
kawasan dan kebijakan pemerintah kota/ kabupaten); (2) Menggali alternatif langkah penanganan di
kawasan yang didiskusikan.

Persiapan: Pastikan Peta Kawasan prioritas (1:5000) sudah di cetak sebagai alat diskusi. Pada peta
harus muncul notasi gambar rumah.
Perencanaan kawasan permukiman kumuh dilakukan diseluruh kawasan permukiman kumuh
yang telah disepakati bersama. Untuk mempercepat proses dapat dilakukan Pembahasan ber
kelompok sesuai dengan jumlah kawasan permukiman kumuh. Namun dalam praktek saat ini
hanya akan dibahasan dalam satu kawasan saja.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Sepakati dengan peserta Peta dasar yang 1. Peta kawasan Peta kawasan
untuk merumuskan sudah ada sebaran permukiman kumuh permukiman kumuh
infrastruktur utama sebagai kumuh kota/ yang telah yang disepakati, yang
pengikat kawasan kabupaten. disepakati diletakan sudah ditandai dengan
permukiman dimulai dari diatas meja dan demand, sistem
permasalahan yang sifatnya Peta kawasan telah dilapisi oleh pelayanan, dan
jaringan (misal Air Minum, 1:5000 atau lebih plastik. alternatif solusi.
Sanitasi, Jalan, Drainase, detil sesuai 2. Tulislah kembali
Sampah, Kebakaran, dll) atau kebutuhan. permasalahan / Lembar Plano 7 dan
berdasarkan permasalahan demand setiap Tabel 7 dalam
paling menonjol di tingkat persoalan komputer yang berisi
kota/kabupaten.Sebelum 3. Tuliskanlah hasil rumusan infrastruktur
membahas perencanaan diskusi dan tempel utama sebagai pengikat
kawasan permukiman di peta. kawasan.
kumuh, pastikan terlebih 4. Buka dokumen
dahulu ketersediaan Peta baseline dan
Kawasan prioritas (1:5000) perencanaan Pemda
sudah di cetak, sekaligus maupun sektoral
sebagai alat diskusi. Peta untuk
harus sudah muncul notasi memperdalam isu
gambar rumah. dan kebijakan

37
2 Ajak peserta untuk melihat dikawasan
kembali hasil diskusi perencanaan yang
memahami kondisi eksisting telah disepakati
kawasan permukiman kumuh 5. Tulislah isu-isu
dan profil permukiman penting dikertas
kumuh, berdasarkan plano tersendiri.
permasalahan yang dibahas. 6. Deliniasi kawasan
Dan tempelkan data numerik menjadi blok-blok /
ke dalam peta. (langkah 5 segmen
dan langkah 8)Sepakati 7. Beri kode/nama
dengan peserta untuk untuk setiap blok
merumuskan infrastruktur
utama sebagai pengikat
kawasan permukiman
dimulai dari permasalahan
yang sifatnya jaringan (misal
Air Minum, Sanitasi, Jalan,
Drainase, Sampah,
Kebakaran, dll) atau
berdasarkan permasalahan
paling menonjol di tingkat
kota/kabupaten.
3 Diskusikan dengan peserta
bahwa data numerik tersebut
merupakan demand
(kebutuhan) yang harus
dipenuhi.
Bagaimana kebijakan pemda
untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan petakan sistem
pelayanan yang ada saat ini.
Ajak peserta untuk melihat
kembali hasil diskusi
memahami kondisi eksisting
kawasan permukiman kumuh
dan profil permukiman
kumuh, berdasarkan
permasalahan yang dibahas.
Dan tempelkan data numerik
ke dalam peta. (langkah 5
dan langkah 8)

38
4 Ajak peserta untuk
mencari/menggali alternatif
solusi yang memungkinkan
untuk memenuhi kebutuhan
permasalahan tersebut,
dengan mempertimbangkan
hasil analisis yang dilakukan
sebelumnya. Solusi seperti
apa yang paling efektif dan
efisien? Bagian mana yang
perlu diselesaikan oleh
tingkat kota dan tingkat
masyarakat.Diskusikan
dengan peserta bahwa data
numerik tersebut merupakan
demand (kebutuhan) yang
harus dipenuhi.
Bagaimana kebijakan pemda
untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan petakan sistem
pelayanan yang ada saat ini.
5 Ajak peserta untuk
mencari/menggali Alternatif
Solusi yang memungkinkan
untuk memenuhi kebutuhan
permasalahan tersebut.
(Croscek dengan kebijakan
pemerintah daerah dan
kondisi existing jaringan
yang ada)
Apakah ada yang perlu
diselesaikan oleh tingkat kota
dan mana yang bisa
diselesaikan di tingkat
masyarakat).
Simpulkan bersama terkait
dengan isu-isu, indikasi
kegiatan yang dilakukan di
tingkat kota/kawasan dan
tingkat kelurahan, dan
kemungkinan dimulai
kegiatan beserta durasinya.
6 Lakukan diskusi secara ulang
untuk indikator kumuh
berikutnya. Simpulkan
bersma terkait dengan isu-isu
dan kegiatan yang dilakukan
di tingkat kota dan tingkat
kelurahan.
7 Lakukan deliniasi blok-blok
atau segmen dalam satu
kawasan permukiman, agar
penanganan lebih mudah dan
terpadu.Lakukan diskusi
secara ulang sesuai dengan
masalah berikutnya.

Perencanaan kawasan permukiman kumuh dilakukan diseluruh kawasan permukiman kumuh yang
telah disepakati bersama. Untuk mempercepat proses dapat dilakukan Pembahasan ber kelompok

39
sesuai dengan jumlah kawasan permukiman kumuh. Namun dalam praktek saat ini hanya akan
dibahas satu kawasan saja.

40
15. Menetapkan Pola Penanganan Di Kawasan Permukiman Kumuh
Tujuan: Merumuskan pola penanganan di kawasan permukiman kumuh.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Fasilitator mengajak diskusi Peta hasil diskusi 1. Lihat peta hasil Peta Kota/ Kawasan
peserta, setelah mendapatkan penetapan diskusi perencanaan permukiman yang sdh
gambaran perencanaan kawasan kawasan ditandai dengan pola
kawasan permukiman permukiman dan permukiman. penanganan
kumuh, ,simpulkan pola apa peta hasil diskusi 2. Petakan / deliniasi
yang mungkin cocok untuk Merumuskan lokasi-lokasi sesuai Lembar Plano 8 dan
untuk penanganan di infrastruktur dengan pola Tabel 8 dalam computer
kawasan (bisa satu pola, bisa utama sebagai penanganan. yang berisi Detail Pola
lebih dari satu pola atau pengikat kawasan penanganan kumuh
campuran).

41
Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
2 Delineiasi lokasi-lokasi 3. Hitung luasan disetiap kawasan
dikawasan permukiman hektarnya sesuai pola permukiman kumuh
kumuh yang memerlukan dan lokasinya
pola penanganan pemugaran,
peremajaan, relokasi dan Tulis jawaban peserta /
pencegahan. Tulis luas Ha narasumber kedalam
yang akan ditangani. metaplan atau post-it.
Tempelkan pada peta
yang telah disediakan.
Atau ditandai langsung
diatas peta menggunakan
spidol

Notulen mencatat
substansi yang
disampaikan oleh
narasumber atau peserta
kedalam plano dan
ditabulasi ke dalam
computer/laptop

Dalam proses perencanaan yang riil, perlu kajian-kajian yang lebih detil/mikro, seperti berapa
kemungkinan penduduk terdampak, kondisi sosial budaya setempat, dsb.

16.Menetapkan Skenario Penanganan Ddan Pentahapan


Tujuan: Menetapkan skenario penanganan dan pentahapan

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung

42
1 Meneruskan diskusi hasil Peta hasil diskusi Notulen mencatat Peta Kota yang sdh
pola penanganan. Ajak penetapan substansi yang ditandai dengan Skenario
peserta untuk menetapkan kawasan disampaikan oleh Penanganan dan
skenario penanganan dan permukiman dan narasumber atau peserta Pentahapan.
pentahapan tingkat kota. peta hasil diskusi kedalam plano dan
Siapkan tabel diatas plano Merumuskan ditabulasi ke dalam Lembar Plano 9 dan
yang berisi nama kawasan, infrastruktur computer/laptop Tabel 9 dalam computer
luas, pola penanganan dan utama sebagai yang berisi Detail Pola
tahun pelaksanaan pengikat kawasan Keterangan : Skenario penanganan dan
2 Diskusikan satu per satu Berikan tanda pada pentahapan
kawasan. kolom tahun kegiatan.
Dikawasan dan pola Contoh :(V) =
penanganan, mana kegiatan pelaksanaan; (x) =
yang bisa langsung
penyiapan.
dilaksanakan dan mana
kegiatan yang harus
melakukan proses
konsolidasi lahan terlebih
dahulu.
3 Lakukan diskusi menetapkan
skenario penanganan dan
pentahapan di tingkat
kawasan.
4 Diskusikan satu per satu
segmen (Blok) di dalam
kawasan.
Kawasan dan pola
penanganan, mana kegiatan
yang bisa langsung
dilaksanakan dan mana
kegiatan yang harus
melakukan proses
konsolidasi lahan terlebih
dahulu.

Catatan:
8. Penanganan masalah permukiman kumuh harus dilakukan secara tuntas.
9. Penanganan tidak harus diselesaikan dalam satu tahun, tapi dapat dilakukan maksimal
jangka 5 tahun.
10. Penanganan harus dapat melihat berapa luasan hektar kumuh yang dapat tertangani dan
berapa banyak masyarakat yang terlayani.
11. Penanganan harus memperhatikan kegiatan yang dapat langsung dilaksanakan dan kegiatan
yang harus dilakukan persiapan terlebih dahulu.
12. Penanganan kasus per kasus atau secara komprehensif (jangan sampai kegiatan yang sudah
dibangun, rusak akibat dampak kegiatan yang sedang dilaksanakan).
13. Penanganan memperhatikan pola penanganan.
14. Penanganan dapat memberikan dampak/berimplikasi luas.
Contoh :
1. Kegiatan paling mudah dilaksanakan (Kesiapan masyarakat, kelembagaan)
2. Tidak ada masalah lahan
3. Dampak paling banyak
4. Dll.

43
17. Penyusunan Konsep dan Strategi Pencegahan Kumuh
Tujuan : merumuskan pola pencegahan berdasarkan analisa kerentanan muncuk dan
tumbuhnya permukiman kumuh yang telah teridentifikasi baik skala kawasan maupun skala
lingkungan.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Mengingat kembali visi Kota RTRW 1. Tandai lokasi- Konsep dan Strategi
Tanpa Kumuh dan visi Baseline lokasi sesuai Pencegahan Kumuh
kota/kabupaten yang dibahas. Pola Ruang dengan pola

44
Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
2 Berdasarkan hal-hal yang Foto-foto penanganan di atas
telah didiskusikan, rumuskan pendukung peta.
konsep yang harus dilakukan
untuk pencegahan kumuh
dengan menggunakan
matriks: siapa melakukan apa
dan bagaimana, termasuk:
a. Kebijakan
pencegahan kumuh
b. Kebutuhan
pencegahan
c. Strategi Pencegahan
Berlaku di kawasan
permukiman kumuh maupun
rawan kumuh/non kumuh.

Tahap berikut ini merupakan exercise penyusunan Dokumen Rencana Kawasan. Dalam
kondisi riil, proses ini dilakukan di seluruh kawasan permukiman kumuh. Namun untuk
exercise, pembahasan dibatasi hanya pada satu kawasan terpilih/kawasan prioritas.

18.Rencana Kawasan Permukiman Kumuh PrioritasPerumusan Rencana Aksi dan


Memorandum Program

Tujuan: merumuskan rencana aksi program penanganan kawasan permukiman kumuh yang
terukur, sesuai dengan kebutuhan kawasan yang telah disepakati di dalam suatu
memorandum keterpaduan program. Merumuskan Konsep Kawasan permukiman kumuh
prioritas, dan identifikasi program/kegiatan di kawasan prioritas
Persiapan : Pastikan penyiapan peta tematik sesuai dengan jumlah kawasan (skala 1: 5.000)
sudah di cetak sebagai alat diskusi. Pada peta harus muncul notasi gambar rumah dan
jaringan jalan, dll.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
11 Lihat diskusi sebelumnya pada 1. Peta Tematik 1.Tempelkan / Rencana Aksi,
tabel Perumusan kebutuhan (1 : 5000) tandai Memorandum
penanganan kawasan 2. RTRW/RDTRK keterangan dan Rencana
permukiman kumuh. Ajak 3. Peta Jaringan sesuai tata guna InvestasiPeta
peserta untuk menentukan Peta Kawasan lahan dan konsep Kota dan
indikator indikator untuk Prioritas (1 : pengembangan Kawasan yang
menentukan kawasan prioritas 5.000) atau peta kawasan. sudah ditandai
hasil diskusi prioritas

45
23 Perumusan rencana Perencanaan 2.Tandai sesuai kawasan/
Penanganan Bangunan Gedung kawasan dengan blok/segmen.
yang tidak teratur : permukiman. perumusan ke
- Tandai bangunan yang tidak dalam peta. Lembar Plano
teratur, Lembar Plano 8 3.Notulen 10 dan Tabel
- Tandai bangunan yang tidak Pola Penanganan mencatat 10 dalam
layak huni, jawaban peserta computer yang
- Berikan informasi kepadatan Lembar Plano 9 ke lembar plano berisi
bangunan kawasan. Skebario 8 dan tabel 8 Kawasan/Blok
- Tandai/petakan rencana Penanganan dan dalam Prioritas, dan
kegiatan atau kebijakan Pentahapan laptop.Menentuk konsep-konsep
terkait penataan bangunan an indikator kawasan/blok
yang telah dan akan kawasan priorias prioritas.
dilakukan oleh Pemda. 4.Pilih kawasan
- Diskusi dan rumuskan ide- prioritas
ide untuk Aspek Bangunan 5.Pilih
gedung dikaitkan dengan Blok/Segmen
hasil diskusi merumuskan dikawasan
kebutuhan penanganan prioritas
kumuh. 6.Merumuskan
Blok/Segmen mana di konsep
kawasan terpilih untuk 7.
menjadi prioritas dalam 8.Tulis jawaban
penanganan. peserta /

46
33 Perumusan rencana narasumber
penanganan Aspek Jalan kedalam
Lingkungan: metaplan atau
- Tandai jalan yang kurang post-it.
dari 1,5 meter Tempelkan pada
- Tandai jalan yang kualitasnya peta yang telah
buruk disediakan. Atau
- Tandai Petakan sirkulasi ditandai
utama jalan Primer yang langsung diatas
terkoneksi dengan jalan peta
lingkungan menggunakan
- Tandai jalan Primer yang spidol
perlu ditambah untuk 9.
membuka akses kawasan 10. Notulen
permukiman kumuh. mencatat
- Tandai rencana kegiatan substansi yang
penanganan jalan yang telah disampaikan
dan akan dilaksanakan oleh oleh narasumber
pemda. atau peserta
- Diskusikan ide-ide penataan kedalam plano
jalan agar standar pelayanan dan ditabulasi ke
minimum. dalam
- Diskusi dan rumuskan ide- computer/laptop
ide untuk Aspek Jalan 11.
dikaitkan dengan hasil 12.
diskusi merumuskan
kebutuhan penanganan
kumuh.Diskusikan konsep-
konsep dan desain
penanganan kawasan dilokasi
prioritas yang tidak lepas dari
konsep pengembangan
kawasan.
44 Lakukan kajian yang sama
untuk perumusan rencana
penanganan Aspek penyediaan
air minum, drainase
lingkungan, pengelolaan air
limbah, pengelolaan
persampahan, dan proteksi
kebakaranIdentifikasi Program-
program / Kegiatan yang sesuai
dengan konsep/desain
penanganan kawasan prioritas.
5 Hasil diskusi disusun dalam
Tabel Rencana aksi
Penanganan Kawasan
Permukiman Kumuh, yang
dilengkapi dengan volume,
total biaya, dan tahun
penanganan.
6 Susun memorandum program
yang berisi volume, tahun
penanganan, sumber

47
pendanaan dan penanggung
jawab.
Catatan : setiap indikator yang dibahas sebaiknya dalam layer peta yang berbeda

10 Peta perumusan rencana Penanganan

48
49
19. Penyusunan Desain Teknis

Tujuan: menterjemahkan rencana penanganan kawasan permukiman kumuh yang telah dibahas
sebelumnya kedalam bentuk rancangan/desain teknis untuk diimplementasikan pada tahun pertama.

Persiapan : Pastikan penyiapan peta teknis (skala 1: 1.000) pada kegiatan yang akan
diimplementasikan pada tahun pertama.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Melakukan penyusunan site 1. Peta Teknis Penyusunan site Peta site plan
plan sebagai acuan untuk (Skala 1 : plan, gambar yang memuat :
pelaksanaan dilapangan. 1.000) visualisasi (3D), 1) Ploting
2 Menyusun gambar visualisasi 2. Tabel Tabel komponen komponen
before - after memorandum pembangunan, rencana; 2)
3 Menyusun daftar komponen program. DED. Jenis dan
pembangunan tahun pertama 3. SNI ukuran
4 Menyusun DED (Gambar 4. Permen komponen; 3)
Kerja, RAB, RKS) PUPR No 28 Kondisi
Tahun 2016 Eksisting.

Catatan :
Penyusunan rencana teknis mengacu kepada standar teknis yaitu SNI dan pedoman teknis yang lain
(Permen PUPR No 28 tahun 2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum)

20. Legal Drafting

Tujuan : Menyusun substansi rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman perkotaan
kedalam satu dokumen yang terpadu dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakehoder.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output


Pendukung
1 Penyusunan Draft 1. Draft Perwal / 1. Penyusunan Perwal/Perbup
Perwal/Perbup Perbup 2. Pembahasan yang telah
2 Harmonisasi dengan SKPD dan disahkan oleh
terkait harmonisasi Bupati/walikota
3 Pengajuan Ranperwal/ 3. Penyusunan
ranperbup dan
4 Penetapan penyempurnaan
perwal/perbup

50
Kawasan prioritas terpilih diusahakan dapat menjadi triger atau virus menjadi
contoh dan menggerakan kesadaran masyarakat untuk meniru/menduplikasi

Menyusun Rencana Pembangunan Infrastruktur


Tujuan: Merumuskan rencana pembangunan infrastruktur kawasan prioritas.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi


Pendukung
1 Lanjutkan Peta Kawasan Tulis rencana
hasil diskusi Prioritas (1 : pembangunan
rencana 5.000) atau peta infrastuktur di
hasil diskusi atas plano.
kawasan
Perencanaan
kumuh kawasan Notulen
prioritas. permukiman. mencatat
2 Buatlah substansi yang
rencana Hasil diskusi disampaikan
pembangunan Plano 7 dan oleh
infrastuktur tabel 7 narasumber
kawasan atau peserta
secara detail, Konsep/Desain kedalam plano
sehingga bisa kawasan kumuh dan ditabulasi
muncul prioritas. ke dalam
kebutuhan Data-data computer/laptop
anggaran, numerik (jika
volume, dimungkinkan
sumber cek lokasi )
anggaran,
tahun
pelaksanaan.

Alternatif 1
Tujuan Topik bahasan (contoh) Data/Dok
umen
Pendukun
g

51
Merumu 1 Sebelum Peta dasar
skan membahas yang sudah
rencana rencana ada Pe
sebaran
Kawasa penanganan
kumuh
n kawasan kota/
permuki prioritas, kabupaten.
man pastikan
kumuh terlebih
prioritas dahulu
ketersediaan
Peta
Kawasan
prioritas
(1:5000)
sudah di Da
cetak,
sekaligus
sebagai alat
diskusi. Peta
harus sudah
muncul
notasi
gambar
rumah.

52
2 Ajak peserta Ca
untuk
mempelajari
kebutuhan
(demand)
satu per satu
masalah
berdasarkan
data yang
telah didapat Pa
dari tahapan
mempelajari
profil
kumuh)
khusus
kelurahan/del
iniasi kumuh
dalam
kawasan
permukiman
kumuh
prioritas.
Dan
memetakan
sistem yang
ada saat ini
di lokasi
permukiman
kumuh.
(tahap 4)

Contoh :
Masalah Air
Minum :
Kebutuhan
total satu
kawasan : .....
..

Kebutuhan
berdasarkan
lokasi kumuh
: .........

3 Cek
Bagaimana
Kebijakan
Pemda dalam
menyelesaika
n
permasalaha
n sesuai

53
RTRW/RDT
RK dan dok
lainnya.
Mana
Kebijakan
yang
dilakukan
tingkat kota
dan
kebijakan
yang dapat
dilakukan
oleh
masyarakat
4 Ajak peserta
untuk
memetakan
sistem
pelayanan
yang ada saat
ini dilokasi
tersebut .
Contohnya :
Masalah Air :
Sumur Bor,
PDAM, Air
Mobil Tangki

5 Ajak peserta
untuk
mencari/men
ggali
Alternatif
Solusi yang
memungkink
an untuk
memenuhi
kebutuhan
permasalaha
n tersebut.
(Croscek
dengan
kebijakan
pemerintah
daerah dan
kondisi
existing
jaringan yang
ada)
Apakah ada
yang perlu
diselesaikan

54
oleh tingkat
kota dan
mana yang
bisa
diselesaikan
di tingkat
masyarakat).

Contoh :
Untuk
memenuhi
persoalan air
di kel kumuh
: Bisa
melalui SR,
Kran Umum
yang mampu
dilayani oleh
PDAM.
(Jaringan
atau
individu)
6 Simpulkan
bersma
terkait
dengan isu-
isu dan
kegiatan
yang
dilakukan di
tingkat kota
dan tingkat
kelurahan.
7 Lakukan
diskusi
secara ulang
sesuai
dengan
masalah
berikutnya.
8 Ajak
masyarakat
untuk
Lampiran-lampiran

Tabel 1 . Mendiskusikan Gambaran umum Kabupaten/Kota (Langkah Nomor 4)

Kota/Kabupaten :

a. Batas Wilayah

b. Kecamatan

55
JUMLAH LUAS
JUMLAH
WILAYAH KK KEPADATAN
NO KECAMATAN KEPADATAN PERMASALA
DESA KEL MISKIN (KM2)
PENDUDUK
(KM2)
1 NUSANIWE 5 8 88.35 119.191 3.257 1214.2 Daerah Perkan

2 SIRIMAU 4 10 86.82 71.218 2.975 1926.01 Pusat Kota, Ek


Pemerintahan
3 LEITIMUR SELATAN 8 50.5 10.985 499 222.22 Daerah Pegun
4 TELUK AMBON 7 1 93.63 54.346 2.056 489.94 Perekonomian
5 BAGUALA 6 1 40.11 61.555 1.652 1591.4 Pusat Kota, Pu

TOTAL 30 20 359.41 317.295 508.94 5443.77

NO KECAMATAN RESIKO BENCANA SUNGAI / SUMBER AIR CIRI KHAS AMBON P

1 NUSANIWE Tsunami - Way Batu Gantong Ambon Of Music Pelab


(Perbatasan Kudamati-
Manggadua)
2 SIRIMAU Tsunami, Kekeringan Wayruhu (Galala), Way Ikatan Pelagandong Pelab
(Amantelu), Banjir Tinggi Batumerah, Way Batugajah,
Waytomu (Rijali-Batumeja),
sumber air Kapaha dan
Batumerah dari OSA
3 LEITIMUR SELATAN Longsor Sumber air kota (Halong) Masohi (Gotong
royong)
4 TELUK AMBON Tsunami Tinggi,
Kekeringan Tinggi
5 BAGUALA Kekeringan Sedang, Banjir Pelab
Angk
TOTAL

56
Tabel 2.1 : Memahami Profil Kumuh Kabupaten/Kota (Langkah Nomor 5)
Total Luas Kumuh tingkat Kabupaten/Kota : ............. Ha

Tabel 2.2 Memahami Profil Kumuh Kabupaten/Kota (Langkah Nomor 5)

57
Tabel 3. Memahami Kebijakan Kabupaten/Kota

58
Tabel 4. Menyepakati Kawasan Permukiman Kumuh (Langkah Nomor 7)

Kawasan Luas kelurahan tiipologi/kawasan


1 46,9 Pangkas Pesisir Pantai
Rijali Daerah Sungai
Amantelu Perbukitan
Batumerah
2 24,56 Uritetu Tepi Sungai
Karpan Perbukitan
Batumeja
3 28,8 Urimessing Perbukitan
Ahusen Tepi Sungai
Honipopu
Silale
Kudamati
Waihaong
Wainitu

59
Tabel 5. Merumuskan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh (Langkah No 8)

Konsep Pe
Kawasan Luas kelurahan tiipologi/kawasan
Kaw
1 46,9 Pangkas Pesisir Pantai Penataan Kawa
Rijali Daerah Sungai mendukung pe
Amantelu Perbukitan waterfron city
Batumerah

2 24,56 Uritetu Tepi Sungai Penataan Kawa


Karpan Perbukitan Permukiman K
Batumeja mendukung pe
sungai

3 28,8 Urimessing Perbukitan Penataan Kawa


Ahusen Tepi Sungai Permukiman K
Honipopu mendukung pe
Silale ecocity
Kudamati
Waihaong
Wainitu

Tabel 6 . Merumuskan Kebutuhan Penanganan Kawasan permukiman (Langkah No. 8)

NO KAWASAN INDIKATOR JML/UNIT PENYEBAB KONDISI SAAT INI KEBIJAKAN PEMDA


PERMASALAHAN PERMASALAHAN

60
1 SUKUN Air minum Akses jaringan air Menggunakan Sudah ada jaringan
minum karena ada
(1.5) pemutusan jaringan - Sumur
(ketidakmampuan - PDAM
- HIPPAM
membayar)

Sampah (1.5, 1.1, 1.2, - Kondisi topograf - Masyarakat - Manajemen


1.4,1.6) yg curam membuang ke sistem
- Petugas tidak mau sungai persampahan
mengangkut - Penumpukan - Kebijakan 1 TPS
- Pembatasan waktu sampah untuk 1000KK, 1
di TPS (jadual TPS - Sudah ada TPA gerobak utk
bersih sampai jam jarak 3 KM 100KK
08.00) - TPS berlokasi di - Penambahan
- Terkendala lahan tengah TPS utk yg tidak
untuk TPS permukiman ada lokasi TPS
terdekat >
1000M
- Target
pengurangan
dari SSK 65%

Limbah tercampur 53% - Masyarakat tdk - Black water - Target 85%


dengan drainase memiliki langsung di Offsite, 15%
septictank hanya buang ke sungai onsite (SSK
mempunyai Closet 2016)
- Kepadatan - Terdapat
bangunan arahan
- Lahan (jika pembanguna
membangun n Ipal skala
septictank pribadi) kawasan

61
35 % tidak punya 1533 rumah - Akses jalan kecil (1,5 - Bangunan di - ok RDTR,
keteraturan bangunan m); Legalitas lahan; bantaran sungai Pengaturan KDB,
(1.8, 1.6, 1.4, 1.3, 1.1) kawasan sempadan memiliki izin KLB, TB :
sungai; kontur lahan (status lahan Permukiman tepi
curam; tempat legal): AJB, sungai :
penampungan sertifkat, kuitansi KDB=80-90%
gepeng (menjadi jual beli KLB=0,8-1,8
permanen) tanah - (1.3) masy banyak TB=1-2 lantai
milik pemkot mengambil jalan
- Terbagi menjadi 2: untuk teras
- Kawasan rumah
bantaran sungai - Kepadatan
- Kawasan karena bangunan sangat
legalitas lahan tinggi
- Konstruksi
bangunan
- Jaringan jalan
menjadi jalur air
(musim hujan)
- Konstruksi
bangunan sistem
lama (tanpa
pondasi shg suit
ketika ada pemb.
Drainase,
jalan/linnya
- Banyak
permukiman
tumbuh di daerah
rawan longsor
sangat tinggi
- Penduduk
moyoritas
pendatang di
bantaran
2 Blimbing dst - - -

62
Kawasan Aspek masalah Alternatif Bangunan Kegiatan/Program Status
Penanganan Terdampak tanah Skala

Sukun Keteraturan 1. Penataan 454 1. Memundurkan AJB, 1.Kebijaka


Bangunan 1533 bantaran S. bangunan kuitansi jual utk pen
bangunan Metro Di sepanjang sungai beli kumuh
- Mengembalikan 2. Membangun jalan - M
sempadan inspeksi dan turap - M
- mengurangi resiko 3. Menyediakan RTH t
longsor 4. Pelebaran Jalan L < (
- mengembalikan 1.5 m - S
fungsi kawasan 5. memperjelas status i
lindung kepemilikan tanah - R
sempadan sungai 2. Jalan In
- mengurangi 3. Turap
pencemaran 4. Konsoli
-membuka akses
jalan dg lebar <
1.5 m 920 1. Pelebaran Jalan L <
2. Penataan 1.5 m AJB,
permukiman 2. menata struktur jalan sertifkat
(rehab)
- membuka akses
jalan link L < 1.5
M
- menata jaringan
jalan

159 1. Knsolidasi tanah


2. membuka akses jalan
3. Penataan L< 1.5 AJB,
permukiman kuitansi jual
dengan beli,
konsolidasi Sertifkat
Lahan
- membuka akses dg
L <1.5 m
- mengurangi
kepadatan
bangunan
- menata jaringan
jalan
- menyediakan RTH
Persampahan 1. Perbaikan 1387 1. Penambahan jam 1. Penam
1387 Rumah manajemen operasi TPS, TPS
tangga persampahan penambahan petugas, 2. Penamb
kawasan penambahan frekuensi 3. Penam
pengangkutan pengangk
2. Perbaikan 801 2. Penambahan armada 4. Pena
manajemen : gerobak bermotor, pengangk
persampahan truk sampah 5. Penamb
khusus untuk 3. Fasilitas TPS
topograf yg curam 4. Edukasi
(bandungrejo, 5. melayani RT agar
sukun, tanjung) sampah terangkut 2X
seminggu

63
Kawasan Aspek masalah Alternatif Bangunan Kegiatan/Program Status
Penanganan Terdampak tanah Skala

- Limbah RT - IPAL Kawasan


tercampur - IPAL Komunal 60%
drainase 1353 - Tj. Rejo 8 tiitk
- Bangunan tidak - Bd Rejo 3 titik
memiliki kloset - Sukun 3 titik
leher angsa yg - Biofl 40%
terhubung dg
septictank
- 553

- Jalan kualitas - Perbaikan jalan - Perbaikan jalan Perbaikan


buruk 36127 M lingkungan lingkungan akses/kole
- Perbaikan jalan - Perbaikan jalan akses dengan ja
akses (kolektor, (kolektor, dll)
dll) Perbaikan
- Drainase 1. Perbaikan drainase kota
14877M Perbaikan utk kualitas yg buruk -
drainase utk 2. Perbaikan drainase bangu
kualits drainase skala kota - Jl. Supr
yang buruk - saluran tertutup 3. Penge
bangunan di (tanju
Bandulan 4. Pemb.
- Jl. Supriyadi Merga
3. Pengerukan
sedimentasi
(tanjungrejo RW 7)
4. Pemb. Drainase
kawasan Mergan
Lori

Kebakaran - Pengadaan apar, - Pengadaan apar, - H


Ketersedaan pawang geni pawang geni p
sarpras (hidran - Hidran (tanjung, - Hidran (tanjung, - J
air, alat bandulan) bandulan) - P
pemadam, - Pembangunan - Pembangunan hidran
ketersediaaan hidran baru baru
jalan L3,5 M) - Pemenuhan - Pemenuhan standar
standar teknis teknis bangunan
bangunan - Tagana
- Tagana
Blimbing dst - - -

64
Tabel 7. Memetakan Pola Penanganan dan Skenario Penanganan dan Pentahapan (Langkah No. 10)

Skenario Pentahapam
Kawasan Pola Tahun 2017 2018 2019
Penanganan
Kebutuhan Penanganan
Pencegahan

Peningkatan Sukun Pemugaran Perbaikan rumah terdampak Pembangunan Turap Penyediaan Ruang
Kualitas (137,63 Ha)
Penataan Jalan Inpeksi
Pembangunan Drainase
Pembangunan IPAL
Peremajaan Sosialisasi dan Konsolidasi lahan Penyiapan Rumah Sementara Pembangunan Ru
Pembangunan Jalan dan IPAL
Drainase
Relokasi Sosialisasi
Penyiapan Lahan Penyiapan Lahan
Pembangunan
Infrastruktur pend
Blimbing
(82,09 Ha)

Tabel 8. Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum Program (Langkah No. 11)

Nama Aspek kekumuhan/ Jenis Satuan Volume Harga Total Biaya Tahun Penganggaran
Kawasan Kegiatan Satuan
2018 2019 2020
Sukun Keteraturan Bangunan
1. Konsolidasi Tanah
2. Jalan Inspeksi
3. Turap
4. Kebijakan/Regulasi
Penataan Rumah
5. Pelebaran Jalan
Kondisi Jalan
1. Perbaikan jalan
akses/kolektor terhubung
dengan jalan lingkungan

Drainase

65
1. Perbaikan drainase skala kota
saluran tertutup bangunan
di Bandulan Jl. Supriyadi
2. Pengerukan sedimentasi
(tanjungrejo RW 7)
4. Pemb. Drainase kawasan
Mergan Lori

Sampah
1. Penambahan jam operasi
TPS
2. Penambahan petugas
3. Penambahan frekuensi
pengangkutan
4. Penambahan armada
pengangkutan
5. Penambahan TPS
Proteksi Kebakaran
1. Hidran ,
2. pos pemadam
3. Jalur pemadam
4. Pembinaan Tagana
Blimbing dst

66

Anda mungkin juga menyukai