Anda di halaman 1dari 5

SUCTIONING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Rumah Sakit Umum


Wiradadi Husada RSWH.Kep.SPO.101 00 1/5

Tanggal terbit : Ditetapkan :


Direktur RSU Wiradadi Husada

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 18 November 2015
dr. Laeli Isticharijah
NIP. 0110001
Pengertian Suctioning merupakan tindakan mengangkat sekresi yang
terdapat pada dinding bronchus atau trachea. Tindakan ini
dilakukan pada pasien yang tidak terpasang ET, terpasang ET,
dan pasien tracheostomy (TT).
Tujuan 1. Mengangkat secret yang tidak bisa
dikeluarkan sendiri atatu dibatukkan oleh pasien.
2. Mengurangi penumpukan CO2 di paru
paru.
3. Mencegah terjadinya
bronchopneumonia.
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi ke
seluruh jaringan.
Kebijakan 1. Tindakan suctioning dilakukan oleh tenaga medis dan atau
paramedic terlatih dan memahami management airway
2. Tindakan suctioning dilakukan sesuai dengan prosedur
yang berlaku di RSU Wiradadi Husada
Prosedur Persiapan alat :
1. Peralatan oksigenasi : air viva, oksigen
+ selang.
2. Peralatan suction yang lengkap :
suction dinding, selang suction, tubing / kateter suction steril
yang sesuai dengan usia dan nomor.
3. Sarung tangan steril atau pinset steril.
4. kom sedang berisi normal saline
5. Ember yang berisi larutan savlon untuk
tempat suction kath bekas.
SUCTIONING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Rumah Sakit Umum


Wiradadi Husada RSWH.Kep.SPO.101 00 2/5

Handuk untuk alas dada.


Cara Kerja :
Pada pasien yang tidak terpasang ET (suctioning
oropharingeal)
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur klien
2. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Mengatur posisi klien (perhatikan keadaan umum klien)
4. Pasang handuk pada bantal atau di bawah dagu klien
5. Pilih tekanan dan tipe unit vakum yang tepat
6. Tuangkan air steril/ normal salin dalam wadah steril
7. Ambungkan kateter penghisap steril ke regulator vakum
8. Ukur jarak antara daun telinga dan ujung hidung klien
9. Basahi ujung kateter dengan larutan steril
10. Penghisapan, masukkan ke satu sisi mulut klien dan
arahkan ke orofaring dengan perlahan
11. Sumbat port penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan
rotasi kateter saat menariknya, tidak boleh lebih dari 15
detik.
12. Bilas kateter dengan larutan steril. Bila klien tidak
mengalami disteress pernafasan, istirahat 20-30 detik,
sebelum memasukkan ulang kateter.
13. Bila diperlukan penghisapan ulang, ulang langkah 9 -11
14. Bila klien mampu minta untuk nafas dalam dan batuk efektif
diantara penghisapan.
15. Hisap secret pada mulut atau bawah lidah setelah
penghisapan orofaringeal.
16. Buang kateter penghisap bersamaan dengn pelepasan
hanscoon
17. Cuci tangan

Pada Pasien terpasang ET (Suction ET)


1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Observasi saturasi, nadi, pernapasan,
tekanan darah, dan irama EKG.
SUCTIONING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Rumah Sakit Umum


Wiradadi Husada RSWH.Kep.SPO.101 00 3/5

4. Berikan oksigen dengan konsentrasi


tinggi melalui air viva atau ventilador.
5. Atur tekanan pada suction, bayi = 60
100 mmHg, Dewasa = 120 200 mmHg.
6. Gunakan sarung tangan atau pinset
steril.
7. Pilih kateter suction yang sesuai
dengan umur pasien dan ukur ETT / TT ( 1/3 diameter
ERR / TT ).
8. Sambungkan kateter suctioning pada
selang suction.
9. Lakukan ventilasi dengan air viva 3 x,
dengan oksigen 12 15 lt / menit.
10. Masukkan kateter dalam keadaan
terbuka, jika ada reflek trachea angkat katheter 1 2 cm
kemudian tutup kateter dan angkat kateter dengan gerakan
memutar ( lama tindakan 5 15 detik )
11. Berikan kembali oksigen dengan
konsentrasi tinggi 12 15 lt/menit melalui air viva.
12. Perasat ini boleh diulangi sampai
bersih / banyak berkurang.
13. Monitor kembali hemodinamik dan tana
vital pasien.
14. Jika akan suction hidung dan mulut
lakukan suctioning ETT / TT dahulu sampai selesai,
kemudian suctioning hidung dan yang terakhir adalah mulut.
15. Bilas selang kateter dengan air yang
asa diember, matikan suction dan buang suction pada
ember penampung tersebut.
16. Alat alat dirapikan kembali dan
SUCTIONING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Rumah Sakit Umum


Wiradadi Husada RSWH.Kep.SPO.101 00 4/5

dokumentasikan.
Suction tracheostomy
1. Nyalakan peralatan pengisap dan atur regulator vakum
pada tekanan negative yang sesuai
2. Jika diindikasikan tingkatkan oksigen tambahan sampai
100% atau sesuai program dokter
3. Gunakan peralatan pengisap dengan membuka bungkusan
dengan tetap menjaga kesterilan pengisap tersebut.
4. Buka pelumas. Tekan dalam bungkusan kateter steril yang
terbuka tersebut tanpa menyentuh bungkusannya.
5. Kenakan masker dan pelindung mata
6. Kenakan sarung tangan steril pada kedua tangan atau
kenakan sarung tangan bersih pada tangan tidak dominan
dan sarung tangan steril pada tangan dominan.
7. Angkat kateter pengisap dengan tangan dominan tanpa
menyentuh permukaaan yang tidak steril. Angkat selang
penghubung dengan tangan tidak dominan. Masukkan
kateter ke dalam selang.
8. Periksa apakah peralatan berfungi dengan baik dengan
mengisap sejumlah normal saline dari Waskom
9. Lumasi 6-8 cm kateter distal dengna pelumas larut air
10. Angkat peralatan pemberian oksigen, jika terpasang dengan
tangan tidak dominan. Tanpa melakukan pengisapan,
dengan perlahan tetapi cepat, insersikan kateter dengan ibu
jari dan jari telunjuk dominan ke dalam hidung dengan
gerakan sedikit mirimg ke arah bawah atau melalui mulut
saat klien menghirup nafas.
11. Lakukan pengisapan secara intermitten sampai selam 10
detik dengan meletakkan dan mengangkat ibu jari tidak
dominan dari lubang ventilasi kateter sambil memutarnya ke
dalam dan keluar di antara ibu jari dan jari telunjuk dominan.
12. Bilas kateter dengan selang penghubung dengan normal
saline sampai bersih.
Unit Terkait ICU, IRNA, IBS, IGD
SUCTIONING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

Rumah Sakit Umum


Wiradadi Husada RSWH.Kep.SPO.101 00 5/5

Anda mungkin juga menyukai