Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti kuliah dan membaca bahan ajar pada bab ini,
mahasiswa dan pembaca diharapkan akan :
A. Pengertian Kematangan
Tabel 4.1.
Pertumbuhan
Pematangan
Pemasakan
Kelayuan
KEMATANGAN HORTIKULTURA
Influorescen
Perkembangan Buah
Tanaman Hias
Bibit Bunga Potong (daun) Hias Berbunga Bunga Potong (bunga) Biji
1. Peraturan
2. Strategi pemasaran
3. Sistim pemanenan
Selain itu, tingkat kematangan yang telah lewat akan menyulitkan upaya
memperpanjang umur saat penyimpanan. Hal ini tentunya berdampak negatif
terhadap teknologi penyimpanannya. Demikian pula halnya bilamana komoditi
panenan dalam kondisi belum mencapai tingkat kematangan optimal, akan
mempersulit upaya penanganan pasca panen seperti perangsangan
kematangan pada tingkat yang seragam, maupun tercapainya tingkat nutrisi
terkandung yang maksimal. Untuk kasus yang terakhir ini, disebabkan karena
pada tingkat kematangan yang belum optimal, tentunya pertumbuhan dan
perkembangan jaringan belum pada tingkat kedewasaan yang optimal,
sehingga secara langsung akan berpengaruh terhadap kompleksitas senyawa
tersimpan.
Penampilan yang baik tidak selalu berarti kualitas nutrisi dan rasanya
juga baik/enak. Buah atau sayuran yang sedikit lecet dan cacat di bagian luar
mungkin saja sama baiknya dalam hal rasa dan nilai nutrisinya bila
dibandingkan dengan yang berpenampilan menarik. Oleh karena itu, perlu pula
menambahkan kriteria kualitas selain penampilan yang dapat sebagai indikator
bagi alternatif dilakukannya memilihan oleh konsumen. Indek kualitas tersebut
haruslah relatif mudah untuk dievaluasi dan metode evaluasi yang obyektif
harus mudah pula diterapkan dan harus dikembangkan.
Tabel 4.2.
Komponen Indikator
1. Genetik,
2. Kondisi di lapangan (saat prapanen),
3. Teknik dan waktu pemanenan,
4. Perlakuan paska panen, dan
5. Interaksi faktor-faktor tersebut di atas.
Namun demikian, hingga kini belum ada suatu metode penetapan indek
panen yang tepat untuk masing-masing jenis komoditi baik itu buah, sayur,
maupun tanaman hias bunga potong dan tanaman obat dan rempah. Hal
tersebut didasarkan pada kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan
organ panenan sangat beragam walaupun pada satu pohon induk yang sama.
Sebagai contoh, bilamana indek panenan di dasarkan pada perubahan warna,
buah yang telah berwarna memarah dapat dipanen. Metode ini biasanya
dilakukan oleh para petani, namun bagi perkebunan besar indek panenan lebih
ditetapkan berdasarkan ukuran. Bilamana ukuran besar-kecil organ panenan
ditetapkan sebagai indek panen, belum tentu ukuran besar menandakan organ
panenan tersebut telah memasuki fase kematangan yang baik untuk
1. Tingkat nutrisi,
2. Ukuran buah,
3. Pengaruh iklim dan musim,
4. Posisi buah dalam pohon,
5. Jenis tanah,
6. Kadar air tanah,
7. Metode pemupukan dan jenis pupuk serta dosis yang digunakan, dan
8. Penggunaan bahan kimia lainnya seperti zat pengatur pertumbuhan.
Tabel 4.3.
Pisang
Pada umumnya kriteria buah pisang dikatakan telah matang atau siap
dipanen dilihat pada sudut-sudut buah sudah tumpul atau tidak tegas. Buah
pisang yang telah tidak memperlihatkan sudut-sudut buah dengan jelas
diartikan bahwa proporsi antara daging buah dengan kulit sudah tinggi. Kondisi
seperti ini dicapai saat buah dalam tandan belum berwarna kuning. Bilamana
pisang dipetik pada keadaan seperti ini, proses pemasakan membutuhkan
waktu yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis (varietas) pisang, yaitu
berkisar 7 15 hari.
Nangka
Mangga
Kriteria buah mangga siap dipanen untuk keperluan pasar yang cukup
jauh biasanya menggunakan kriteria bahwa buah telah cukup berkembang
penuh. Kondisi ini dicirikan dengan telah penuhnya sudut buah (ujung buah)
terbentuk.
Pepaya
Nanas
Semangka
Belimbing
Kubis
Kriteria yang mudah dilihat untuk kubis dapat dipanen adalah telah
terjadi berubahan warna pada daun terluar yang membentuk krop ke arah hijau
terang dan nampak lapisan lilin berkurang. Tanda yang paling mudah adalah
pada ujung daun terluar yang membentuk krop telah menggulung ke arah luar.
Kubis Bunga
Tomat
1. Secara visual
Dengan melihat warna kulit dan ukuran buah, ada tidaknya sisa tangkai
putik, mengeringnya tepi daun-daun tua, dan terdapat beberapa bagian
tanaman mongering karena tua (bukan karena penyakit atau kerusakan
lainnya).
2. Secara fisik
Dapat dilihat pada mudah tidaknya buah terlepas dari tangkai buah dan
berdasarkan berat jenis buah.
4. Secara perhitungan
Yang dihitung adalah jumlah hari setelah bunga mekar. Kisaran umur buah
siap panen bervariasi antar varietas, yaitu berkisar 60 100 hari.
5. Secara fisiologis
Yaitu dengan mengukur laju respirasi.
Terong
Buah terong agar memiliki kualitas jual yang baik sebaiknya dipanen
bilamana buah telah menunjukkan tanda-tanda kulit halus dan mengkilap.
Buah yang telah lewat matang maksimal atau akan mencapai masak biasanya
berwarna lebih suram dan telah membentuk cukup banyak serabut. Biasanya
buah pada kondisi seperti ini memiliki ukuran tertentu yang dikehendaki dan
belum menjadi keras atau muncul garis atau warna lain seperti biasanya.
Bunga Potong
Bunga potong krisanatau seruni akan memiliki kualitas mekar yang baik
jika dipanen setelah kuntum-kuntum bunga menunjukkan setengah mekar
untuk jenis standar. Sedangkan untuk jenis spray, bunga potong dipanen
setelah kurang lebih sejumlah 5 10 persen kuntum bunga telah setengah
mekar.
Bunga potong gladiol siap dipanen bilamana pada satu rangkaian bunga
telah nampak 2 3 kuntum bunga mekar. Kondisi ini biasanya dicapai setelah
tangkai bunga berumur 60 70 hari sejak pembentukan organ reproduktif ini.
Gambar 4.2. Gradasi perubahan tingkat kematangan pada buah jeruk besar
(atas), jeruk keprok (tengah), dan manggis (bawah). Khusus
pada buah jeruk keprok (jeruk ukuran kecil) dan manggis
(tanda X), fase tingkat kematangan yang tidak dapat dijadikan
patokan sebagai indek pemanenan. (Gambar diambil dari
majalah Trubus).
DAFTAR PUSTAKA
Kader, Adel A., 1993. Postharvest Handling. In Preece, John E. and Read,
Paul E. (Eds). The Biology of Horticulture An Introductory Textbook.
John Wiley and Son. Inc.
Pantastico, Er. B., H. Subramanyam, M.B. Bhatti, N. Ali, and E.K. Akamine,
1975. Kriterias to Product Harvest. In Pantastico, Er. B. (Ed).
Postharvest Physiology, Handling, and Utilization of Tropical and Sub-
Tropical Fruits and Vegetables. The Avi Publishing Company. Inc.,
Connecticut.
Reid, Michael S., 1985 Product Maturation and Maturity Indices. In Kader, Adel
A., et.al. (Eds). Postharvest Technology of Horticultural Crops.
Cooperative Extension Univ. Of California.
Wills, R.B.H., W.B. McGlasson, D. Graham, T.H. Lee, and E.G. Hall, 1989.
Postharvest An Introduction to The Physiology and Handling of Fruit
and Vegetables. An AVI Book.