Dilihat dari segi kebutuhan anak yang masih kecil serta belum dapat berdiri
anak ketika terjadi perceraian.2 Diterangkan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)
bahwa hadhanah menjadi tanggung jawab kedua orang tua, ibu dibebani kewajiban
atas pemeliharaan anak begitu pula ayah mempunyai tanggung jawab biaya
No.I tahun 1974 tentang Perkawinan yang kemudian dipertegas oleh Kompiulasi
Hukum Islam (KHI) sebagai Hukum Positif, yang merupakan acuan bagi pengadilan
1
Dr. Drs. H. Abdul Manan, SH. S.IP. M.Hum, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan
Peradilan Agama, Jakarta, Prenata Media, 2005, hlm. 423. Lihat Juga : Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta,
PT. Ikhtiar Baru Van Houve, t.th, hlm. 415-416.
2
Drs. Abd. Rahman Ghazali. M.A, Fiqh Munakahat, Jakarta: Prenata Media, 2003, hlm. 175-
176
3
Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 1997/1998, hlm.112.
Dalam pasal 41 undang-undang perkawinan dinyatakan:
1. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-
anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak. Bila mana ada
perselisihan mengenai penguasaan anak, pengadilan dapat memberi
keputusannya.