Ekonomi/Profit
Menguntungkan
Sosial/People secara ekonomi
Diterima (economically
secara Tiga Pilar
Pembangunan
viable)
sosial Berkelanjutan/
(socially Triple Bottom
acceptable) Line
Ramah lingkungan
(environmentally
Lingkungan/Planet sound)
Percepatan kegiatan investasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Tetapi percepatan kegiatan investasi tanpa mempertimbangkan aspek kelestarian fungsi lingkungan hidup
dan sosial akan menjadi sumber bencana dan ancaman bagi kesejahteraan masyarakat itu sendiri
Peranan & Upaya Sektor Perbankan dalam Mewujudkan
Pembangunan Berkelanjutan & Berwawasan Lingkungan
Kegiatan Perekonomian Sustainable growth with equity:
berkelanjutan & Pro-Growth; Pro-Jobs; Pro-Poor;
berwawasan Lingkungan
Pasal 33 Hak atas LH yang baik & Pro-Environment
SE Bank
ayat 4 dan Sehat
Indonesia No.
Pasal 28 H
15/28/DPNP Sosial Ekonomi
ayat (1)
Jakarta, 31 Juli
UUD 1945
2013 (Bank
Peraturan Bank Umum Sustainable
Indonesia (PBI) Konvensional)
Development
No. dan
UU No. 7
14/15/PBI/2012 SE Bank & Green
Tahun 1992
Tentang Indonesia Growth
Perbankan No.13/ 10 /DPbS
sebagaimana tanggal 13 April
telah diubah 2011 (Bank
dengan Umum Syariah Lingkungan
UU No. 10
Tahun 1998 Upaya pengelolaan
LH sebagai salah Upaya Pengelolaan
satu kriteria Lingkungan Hidup
Prinsip Kehati- prospek usaha diterjemahkan sebagai Sustainable
hatian dalam
Penyaluran
dalam menentukan 1. Amdal/UKL-UPL (Izin Banking
Kualitas Kredit Lingkungan), dan
Kredit & AMDAL
2. PROPER
The Journey to Sustainable Banking
1. Defensive Banking in this stage, sustainability issues are opposed as
they are seen as a threat to bank profitability.
UKL-UPL
Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012
+ 2 Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL
1
+
3 Izin Lingkungan
Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012, persyaratan
lingkungan yang digunakan dalam penyalura n penyedian dana (Kredit) sesuai dengan UU
10/98, PB No. 14/15/PBI/2012 dan SE BI 2011 dan 2013 untuk rencana usaha dan/atau
kegiatan wajib UKL-UPL adalah UKL-UPL beserta persetujuannya yaitu Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL dan Izin Lingkungan;
Dokumen Lingkungan hidup yang telah mendapat persetujuannya sebelum
berlakunya PP 27/2012 (sebelum 23 Feb 2012) dipersamakan sebagai izin
lingkungan
Posisi Amdal/UKL-UPL terkait Persyaratan Kredit Perbankan
Debitur
BANK Kredit Pemilik Usaha
dan/atau kegiatan
Penilaian risiko keuangan dan reputasi terkait dengan risiko lingkungan akibat
kinerja lingkungan suatu usaha dan/atau kegiatan telah menjadi praktek baku
bisnis perbankan
Prinsip-Prinsip Program Keuangan
Berkelanjutan di Indonesia
1. Prinsip Pengelolaan Risiko : Integrasi aspek perlindungan lingkungan
dan sosial dalam manajemen risiko LJK ;
Kredit
13 March 2007
Sumber: CIBC Environmental Risk Management
There have been and continue to be criticisms of financial
institutions focused on the financing of projects with sensitive
social and environmental impacts
2. Review description of Is there any potential risk that may affect project design
and investment and/or operational costs?
project facilities
3. Review public consultation a. Are the procedures and activities completed (or
planned)?
procedures and activities b. Review key public concerns and how they are
addressed in projectplanning/AMDAL documents.
c. Have there been any protests or negative publicity
regarding the project?
4. Review support from the Does the local community understand the benefits of the
development of renewable energy projects for them?
local communities
Generic Environmental &
Social Governance (ESG)
Risk Process Flow Chart
Pada saat proses aplikasi
permohonan kredit telah
diterima oleh pihak perbankan,
proses Penilaian risiko
lingkungan dan sosial dapat
dilakukan. Proses tersebut
pada dasarnya terdiri dari 4
phase/tahapan, yaitu:
Dokumen 1. Phase 1: Desktop reviews;
AMDAL/ 2. Phase 2: In-depth
UKL-UPL sbg
interviews;
Basis
penelaan 3. Phase 3: Detailed
mendalam investigations;
4. Phase 4: On going
monitoring
SIDBIs Existing Project Life Cycle Proposed E&S Risk Management Initiatives
Project Monitoring
Project completion report
Site visits and Quarterly Project Monitoring (as part of site visit format for E-I,
progress reports for E-II)
compliance to disbursement Legal provisions
condition Implementation commitments
External Audits Condition of on-going operations
Enforce Loan Recovery
Mechanism if required.
Pasal 34 UU 32/2009
Batas dokumen Peraturan Gub. atau
UKL-UPL Bupati/Walikota
Izin PPLH
1
izin Usaha
Izin
dan/atau
Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
Lingkungan kegiatan Hulu Migas (Pra-Kontruksi, Konstruksi,
Operasi dan Paska Operasi)
Proses
Amdal atau
UKL-UPL
Izin Pinjam
Pakai 2
Kawasan Implementasi
Hutan
(IPKH)
Izin
Lingkungan &
Audit Lingkungan
Rencana
Usaha
atau
Pelepasan
Izin PPLH
serta
Hidup
dan/atau
Kawasan Continuous
kegiatan Hulu
HPK Improvement Tata Kelola:
Migas 1. Proses Permohonan &
Penerbitan Izin
Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dan
Lingkungan;
Pengawasan
Tata Ruang Pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) 2. Proses pelaksanaan
PP No. 27 Tahun 2012: Lingkungan Hidup izin lingkungan dan
3
Lokasi rencana usaha dan/atau pelaporan
Penaatan Pelaksanaan Izin
kegiatan wajib sesuai dengan
LH BML KBKL Lingkungan;
rencana tata ruang;
3. Proses pengawasan
Tidak sesuai rencana tata Penegakan Hukum
RTRW/RDTR ruang, Dokumen Amdal atau
dan penegakan hukum
Lingkungan Hidup terhadap izin
UKL-UPL tidak dapat dinilai lingkungan
atau diperiksa
Izin Lingkungan dan Izin Usaha Tenaga Listrik
Izin Usaha untuk Penyedian Tenaga Listrik PP 14 Tahun 2012
UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
tentang Kegiatan Usaha
Penyedian Tenaga Listrik
Persyaratan administratif,
teknis, dan lingkungan.
Izin usaha penyediaan tenaga listrik Persyaratan lingkungan berlaku
(Pasal 19 a) ketentuan PUU di bidang PPLH.
Pasal 19 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) PP 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah: pemanfaatan ruang di atas dan di bawah tanah yang tidak terkait dengan
penguasaan tanah dapat dilaksanakan apabila:
a. tidak mengganggu penggunaan dan pemanfaatan tanah yang bersangkutan
ditunjukkan oleh hasil studi AMDAL;.
b. Kegiatan yang mengganggu pemanfaatan tanah harus mendapat persetujuan
pemegang hak atas tanah: pemegang hak atas tanah tidak keberatan terhadap
pemanfaatan ruang di atas dan atau di bawah tanah karena pemegang hak atas
tanah mempunyai kepentingan terhadap pemanfaatan ruang tersebut;
c. Kegiatan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Proyek Strategis Nasional dan Percepatan Pelaksanaannya
13. Proyek Penyedian Infrastruktur Air Minum
1. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan (SPAM);
Tol;
14. Proyek Penyedian Infrastruktur Sistem Air
2. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Limbah Komunal;
Nasional/Strategis Nasional Non tol;
15. Proyek Pembangunan Tanggul Penahan Banjir
3. Proyek pembangunan Infrastuktur Sara dan (NCICD);
Pra-sarana Kereta Api Antar Kota;
16. Proyek Pembangunan Lintas Batas Negara
4. Proyek Pembangunan Infrastruktur Kereta (PLBN) dan Sarana Penunjang;
Api dalam Kota (i.e. LRT Palembang);
17. Proyek Bendungan;
5. Proyek Revitalisasi Bandar Udara;
18. Program Peningkatan Jangkuan Broadband;
6. Proyek Pembangunan Bandar Udara Baru;
19. Proyek Infrastruktur IPTEK Strategis Lainnya
7. Proyek Bandar Udara Strategis Lainnya; (Technopark);
8. Proyek Pembangunan Pelabuhan Baru dan 20. Pembangunan Kawasan Industri Prioritas
Pengembangan Kapasitas; /KEK
9. Program Satu Juta Rumah; 21. Pariwisata;
10. Proyek Pembangunan Kilang Minyak 22. Proyek Pembangunan Smelter
11. Proyek Pipa Gas/Terminal LPG; 23. Proyek Pertanian dan Kelautan
12. Proyek Infrastruktur Energi Asal Sampah;
24. Program Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan;
Lampiran Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Izin Lingkungan Proyek Strategis Nasional Berdasarkan Perpres No 3 Tahun 2016
KLIK BKPM:
Pembangunan/Konstruksi Proyek
Pengurusan izin lingkungan (UKL-UPL), IMB
Strategis Nasional
dan perizinan lainnya bagi perusahaan industri
di dalam kawasan industri dilakukan secara
Dapat Dimulai setelah Memperoleh
pararel dengan pelaksanaan konstruksi
Perizinan paling kurang:
KONFLIK KEBIJAKAN
1. Penetapan lokasi atau Izin Lokasi;
2. Izin Lingkungan; dan
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Pasal 16 ayat (2) Perpres No. 18 Tahun 2016
(Jika berlokasi di dalam Kawasan Terkait Percepatan Pembangunan Pembangkit
Hutan) Listrik Berbasis Sampah: Kegiatan untuk
memulai konstruksi dapat langsung dilakukan
Sumber: Pasal 14 Perpres No. 3 Tahun bersamaan secara paralel dengan pengurusan
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan IMB dan izin lingkungan - KONFLIK KEBIJAKAN
Proyek Stategis Nasional
Izin Lingkungan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Satu Izin Lingkungan dapat digunakan untuk
Rencana Usaha persyaratan berbagai izin usaha dan/atau kegiatan
dan/atau kegiatan
Hasil Proses Amdal atau Izin Usaha
UKL-UPL: dan/atau
1. SKKLH dan Izin
Proses AMDAL Kegiatan
Lainnya
Lingkungan;
atau UKL/UPL atau
2. Rekomendasi
Pasal 40 ayat (1) UU UKL/UPL dan Izin
32/2009: Izin Lingkungan.
lingkungan
persyaratan untuk
RTRW/RDTR memperoleh izin
usaha dan/atau
kegiaran; Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Pasal 109 UU
32/2009: Melakukan
usaha dan/atau PUU terkait dengan bangunan gedung:
kegiatran tanpa izin Amdal atau UKL-UPL dan Izin Lingkungan
lingkungan Pidana sebagai salah satu persyaratan IMB
Pasal 73 UU 26/2007:
Menerbitkan izin tidak CATATAN: Persyaratan Amdal atau UKL-UPL dalam PUU Bangunan
sesuai tata ruang: Pidana, Gedung, setelah terbitnya UU No. 32/2009 dan PP No. 27 Tahun 2012
denda, dan dipecat harus diterjemahkan menjadi IZIN LINGKUNGAN
Beberapa PUU terkait dengan Pembangunan
Bangunan Gedung
PUU terkait dengan bangunan gedung: Amdal atau UKL-UPL
dan Izin Lingkungan sebagai salah satu persyaratan IMB:
1. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. PP 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Gedung
Bangunan Negara
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2007 tentang
Rencana Kegiatan Pedoman Teknis IMB Gedung (Permen PUPERA NO
5/PRT/M/2016 tentang IMB)
Pembangunan Gedung
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
1. UU 32 Tahun 2009 tentang PPLH Negara;
2. PP 27 Tahun 2012 tentang Izin 7. Peraturan Menteri PU No. 10/PRT/M/2008 tentang
Lingkungan Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang
3. Peraturan-Peraturan MENLH Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi dengan UKL-UPL:
terkait i.e. Kajian Dampak
8. Peraturan Mendagri No. 32 Tahun 2010 tentang Pedoman
Lingkungan
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Amdal dan UKL-UPL dalam Peraturan Menteri PUPERA
NO 5/PRT/M/2016 tentang IMB (Pasal 28 & Pasal 32)
Pasal 32 Permen PUPERA No. 5/PRT/M/2016:
Pasal 28 Permen PUPERA
No. 5/PRT/M/2016: 1) Ayat (1): Pemohon harus mengurus perizinan
dan/atau rekomendasi teknis lain dari instansi
Tahapan penyelenggaraan berwenang untuk permohonan IMB bangunan
IMB meliputi: gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum
1) proses dan bangunan khusus sesuai ketentuan peraturan
prapermohonan IMB; perundang-undangan.
2) Ayat (2): Perizinan dan/atau rekomendasi teknis
2) proses permohonan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
IMB; lain:
3) proses penerbitan a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
IMB; dan (AMDAL);
4) pelayanan administrasi b. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
IMB. Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL);
c. Ketentuan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP); dan
d. Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
(SIPPT).
Integrasi Amdal/UKL-UPL dan Izin Lingkungan dalam Siklus
Proyek Usaha dan/atau Kegiatan
Siklus Proyek (Project Cycle)
Proses
Tahap
Amdal/UKL-
Perencanaan
UPL dan Izin
Lingkungan
Sumber: Utility-Scale
Solar Photovoltaic
Tahap Power Plants
Pelaksanaan In partnership with
A Project Developers
Guide, IFC-WB (2015)
Esensi Dasar Amdal & UKL-UPL dalam PP 27/2012
Amdal dan UKL:-UPL: Dokumen LH yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan (i.e. Penerbitan
Izin Lingkungan, Kredit Perbankan, dokumen lelang untuk Proyek KPS
dalam kaitannya dengan Penjaminan Investasi, Due Diligence, pengawasan lingkungan)
Pengambil Keputusan
Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
SPT Pengumuman 10 hari Paling lama 30 hari kerja Durasi waktu tergantung Paling lama 75 hari Paling lama 10
kerja & Durasi waktu kerja hari kerja
Konsultasi Publik tergantung (PEMERINTAH) PEMRAKARSA
PEMERINTAH
PEMRAKARSA Total 85 hari kerja
Aspek Yuridis: PUU terkait dengan Proses Amdal dan Izin Lingkungan
PUU terkait dengan BAKU MUTU PUU terkait dengan
PUU terkait dengan
PENAATAN Lingkungan
LINGKUNGAN (BML), KRITERIA BAKU 6 PERSYARATAN 7 Hidup (Pengawasan dan
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (KBKL) PERIZINAN SEKTOR
Penegakan Hukum LH)
3
2
PUU terkait dengan
PERSYARATAN
Izin PPLH
LOKASI KEGIATAN
(RUANG) atau izin Usaha
larangan untuk Proses dan/atau Pelaksanaan usaha
melakukan aktivitas Amdal dan kegiatan dan/atau kegiatan serta
tertentu di dalam Izin Izin Lingkungan & Audit LH
lokasi tertentu Lingkungan IPKH) atau
Izin
1 Pelepasan
Kawasan Usaha dan/atau Kegiatan
PUU terkait dengan HPK (Jika Ramah Lingkungan;
proses Amdal, UKL- Rencana berlokasi di Kualitas LH yang baik dan
UPL dan Izin Usaha dalam
Sehat
Lingkungan serta dan/atau kawasan
kegiatan wajib HP atau
Audit LH
Amdal HL)
Tata Kelola Izin Lingkungan
4 PUU terkait dengan
PUU terkait dengan kewajiban PENYEDIANAN SARANA dan
5
Prosedur Sampling
PRASARANA, serta PELAKSANAAN TINDAKAN perlindungan dan Kualitas LH termasuk
pengelolaan lingkungan hidup Pemetaannya
Contoh Penerapan Kompetensi PUU dalam Penyusunan Amdal
PUU KESESUAIAN LOKASI KEGIATAN dengan
TATA RUANG i.e.:
Usaha dan/atau Kegiatan PLTU dengan berbagai
PP No. 26/2008, Perda RTRW Provinsi, Perda Fasilitas Pendukungnya
RTRW Kab/Kota;
Jika Telsus/TUKS ada pengerukan dan
dumping, apakah lokasi dumpinya sesuai Transmisi
dengan Peraturan Menteri Perhubungan No.
52/2011
Pembangkit Perumahan dan
(PLTU) workshop
PUU Amdal i.e.: Penentuan Pendekatan Studi
Amdal dan Kewenangangan sesuai PP 27/2012
dan Peraturan MENLH No 8/2013
PUU terkait dengan kewajiban PUU terkait dengan PUU terkait dengan PERSYARATAN
PENYEDIANAN SARANA dan Prosedur Sampling PERIZINAN SEKTOR:
PRASARANA, serta PELAKSANAAN Kualitas LH termasuk Izin usaha penyediaan tenaga listrik dan
TINDAKAN PPLH i.e.: Pemetaannya: Izin Operasi: UU No. 30/2009 dan PP
Penyediaan Fasilitas Penyimpanan LB3 i.e. fly SNI: 19.7119.6.2005: No. 14/2012;
ash dan bottom as sesuai dengan PP No. Lokasi Pemantauan Izin pembuangan aur limbah ke laut: PP
101/2014; Kualitas udara
Fasilitas pengelolaan limbah pelabuhan: PP 19/1999 dan Permenlh No 12/2006
ambien;
No. 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan SNI 6964.8:2015: Izin Telsus/TUKS: UU No. 17 Tahun 2008
Lingkungan Maritim dan Permenlh No. Metode pengambilan , PP 61 Tahun 2009, Permenhub No.PM
5/2009: contoh uji air laut 51 tahun 2011
Aspek Teknis/Scientifik Amdal
Tahap Tahap Pra- Tahap Tahap Tahap Pasca-
Perencanaan Konstruksi Konstruksi Operasi Operasi
Ekosistem Alami
(Natural Sumber Pencemaran
Ecosystem) & Udara dan
Biodiversity i.e. Penyebaran
Kawasan Hutan Pencemaran Udara
Aspek Manajemen
Penyusunan Amdal
Kooordinasi &
Data & Informasi Komunikasi: i.e. Tim
Dampak Lingkungan Penyusun, Pakar,
Pemerintah & Koordinasi dengan
Masyarakat KPA & Penilaian
Dokumen AMDAL
3. Jika wajib Amdal, pendekatan studi Amdal yang Pasal 8 PP No. 27 Tahun 2012
akan dilakukan:
a. Tungal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
4. KPA yang berwenang untuk melakukan Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013
penilaian Amdal atau Instansi LH yang Pasal 10 dan Pasal 11 serta
berwenang menilai UKL-UPL Lampiran II-Lampiran IV;
Pasal 23
Berbagai Regulasi Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan dapat diakses
Sistem Informasi Amdal
www.dadu-online.com/infrastruktur/puu_pplh/
Proses Penapisan (Screening) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan i.e. pembangkit
listrik/Energi (i.e. PLTS) beserta infrastruktur pendukungnya
Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Peraturan Kegiatan
1. Multisektor 5
MENLH No. 05/2012
2. Pertahanan 3
14 Bidang 3. Pertanian 3
72 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 1
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
7. Teknologi Satelit 5
Rencana usaha dan/atau 8. Perindustrian 8
kegiatan dilakukan: 9. Pekerjaan Umum 12
Di dalam Kawasan 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
Pembangunan
Pembangunan Jenis Rencana
PLTD/PLTG/ Usaha dan/atau
Kegiatan yang
PLTU/PLTGU 100 Bersifat
MW (dalam satu Strategis yang
lokasi) Penilaiannya
dilakukan oleh
KPA Kabupaten/
Kota
Pembangunan
jaringan transmisi Lampiran IV
Saluran Udara Peraturan
MENLH No. 8
Tegangan Tinggi Tahun 2013
(SUTT) > 150 kV
Jenis Rencana
Pembangunan PLTA dengan Usaha dan/atau
Kapasitas daya (aliran Kegiatan yang
langsung) 50 MW Bersifat Strategis
yang
Penilaiannya
dilakukan oleh
KPA Kabupaten/
Pembangunan PLTP Kota
Dokumen Amdal
dinilai oleh KPA
Pusat
Luas perizinan
(WKP Panas Bumi), 200 ha
Energi baru dan terbarukan, yaitu: Panas
bumi tahap eksploitasi yang berlokasi di
Luas daerah terbuka untuk
dalam kawasan hutan lindung yang
usaha panas bumi 50 hectares diperbolehkan sesuai ketentuan PUU
Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Kawasan Lindung
ilmu pengetahuan;
bersinggungan Yang tercantum dalam
Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas
terluar dari telah ditetapkan sesuai lindung;
kawasan dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
2
lindung pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari
3
rencana usaha dan/atau
berdampak penting bagi lingkungan
kegiatan yang akan hidup;
dilaksanakan tersebut 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Kewenangan Penilaian
Dokumen Amdal
Strategis nasional Strategis Provinsi
(Lampiran II) (Lampiran III)
KPA
Strategis Provinsi Pusat Strategis Kab/Kota
(Lampiran III) (Lampiran IV)
Tidak bersifat
Strategis Kab/Kota Strategis (Lampiran
(Lampiran IV) KPA IV)
Provinsi
Tidak bersifat 1. Lebih dari 1 wilayah
kab/kota atau lintas
Strategis (Lampiran
kab/kota;
IV) 2. Wilayah laut 0-12 mil
1. Lebih dari 1 wilayah KPA
provinsi Kab/Kota
2. Wilayah NKRI dalam
sengketa dgn negara lain; 1. Satu wilayah
3. Wilayah laut > 12 mil Strategis Kab/Kota kab/kota
4. Lintas batas NKRI dengan (Lampiran IV)
negara lain
Keterangan: wilayah
Tidak bersifat laut 0-4 Mil tidak lagi
Lampiran II-IV Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 Strategis (Lampiran menjadi kewenangan
IV) kab/kota
Konsep Dasar Kajian Dampak Lingkungan (KDL)
Pemrakarsa
harus membuktikan bahwa rencana
usaha dan/atau kegiatan (PROJECT) yang
akan dilakukan tersebut aman bagi
lingkungan hidup (ramah lingkungan)
Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Tools/Instrument KDL
yang digunakan:
AMDAL atau UKL-UPL
Dampak LH:
Ekologis;
Sosial, & Lokasi/Ruang Rencana
Kesmas Usaha/Kegiatan:
Komponen-Komponen LH
Terkena Dampak: Ekologis,
Sosial dan Kesmas
Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Environmental Impact Assessment- EIA)
EIA is a window
Identifikasi
1 PROSES for the Future:
the process of
2 Dampak Lingkungan
identifying the
future
consequences of a
(biogeofisik-kima & current or
Prediksi Sosial-Ekonomi) dari proposed action.
Rencana Pembangunan
3
Pengambilan
Evaluasi 4 Keputusan
Mitigasi
Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999
KAJIAN DAN MUATAN DOKUMEN AMDAL
Saran, pendapat dan Tanggapan dari:
Menjawab 10 Kriteria
PENGUMUMAN AMDAL Kelayakan LH
KONSULTASI PUBLIK
DAMPAK
Prakiraan= Besaran &
POTENSIAL
A sifat penting dampak untuk
RENCANA setiap DPH PENILAIAN
KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL
C
IDENTIFIKASI EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
PENGELOLAAN &
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK EVALUASI HIPOTETIK PEMANTUAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2
POTENSIAL
DAMPAK LINGKUNGAN
D
DAMPAK TP +
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTETIK
DAMPAK
PENTING Dampak Penting
Dampak
POTENSIAL 3 HIPOTETIK
E 3
RONA
LINGKUNGAN lingkungan
DAMPAK
POTENSIAL
F
Evaluasi = telaahan lainnya
Analisis atas terhadap keterkaitan dan
Kegiatan di interaksi seluruh DPH
Surat Persetujuan KA karekterisk dampak lingkungan Surat Kelayakan Lingkungan
Sekitar
PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS PENGENDALIAN
Proses
Penilaian 1. Pasal 27-28, Pasal 69 dan Pasal 110 UU
32-2009;
Kualitas /Mutu Amdal
2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
Amdal Proses 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Penyusunan 4. Kepmenaker No.122/2016: SKKNI
Amdal; Penyusun Amdal;
Pemrakarsa
5. Peraturan MENLHK No.
P.65/Menlhk/Sekjen/Kum.1/7/2016:
251 dari 487 Kab/Kota
Sertifikasi Standar & Sertifikasi Kompetensi
yang memiliki KPA Penyusun Penyusun Amdal;
berlisensi
(http://www.menlh.go.i
Amdal 6. PUU lainnya terkait dengan BNSP, LSP
dan Sertifikasinya
d/DATA/data_lisensi_a
mdal.PDF or Penyusun Amdal :
http://www.dadu- 1. Perorangan 1. Pasal 27-28 UU 32-2009;
online.com/infrastruktu 2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
r/kpa/2013/) 2. LPJP Registrasi LPJP 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Pentingnya SDM Penyusun & Penilai Amdal yang Kompeten
Aktor Komisi Penyusun Amdal :
Kunci 1. Perorangan
Penilai
Proses
Amdal 2. LPJP Pemrakarsa
Amdal
Diambil berdasarkan data & Persyaratan dan Kewajiban Izin Usaha dan/atau kegiatan ramah
Disusun sesuai
informasi yang valid dan Lingkungan sebagai Sistem lingkungan;
dgn NSPK
terpercaya serta terverifikasi Perlindungan Lingkungan dapat Peningkatan Kualitas lingkungan
Amdal, a.l. :
secara scientifik; diterapkan, dipantau secara hidup (fungsi lingkungan hidup);
Permenlh No
Kualitas Izin Lingkungan: Izin terukur dan ditaati di setiap Tahap Peningkatan Kesejahteraan
16/2012;
lingkungan bersifat lengkap & Kegiatan Pelaksanaan masyarakat
Permenlh No.
rinci, operasional dan site (Pra-Konstruksi, Konstruksi, Operasi Terwujud amanat Pasal 33 ayat (4)
8/2013
specific serta enforceable. dan Paska Operasi) dan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
Dampak LH: Interaksi antara Kegiatan dan Lingkungan
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
1. Biogeofisik-kimiai: i.e. hidrologi, topografi, geomorfologi, 1. Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
biodiversity, kualitas air; (Proyek) terhadap lingkungan;
2. Sosekbud: i.e. demografi, akses publik, dan potensi relokasi
3. Kesehatan masyarakat: prevalensi penyakit, perubahan 2. Dampak lingkungan terhadap rencana usaha
kesmas. dan/atau kegiatan (Proyek) i.e. Perubahan
iklim, Geologi;
Lingkungan/
Ekosistem
DESKRIPSI RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
antara lain ;
1. Rencana lokasi kegiatan i.e. luas
lahan yang akan digunakan ;
2. Deskripsi proses utama, termasuk
perkiraan besarannya
Dampak Rencana Usaha
3. Sumber daya yang digunakan dan
perkiraan besarnya;
LH dan/atau Kegiatan 4. Limbah yang akan dihasilkan, jenis,
dan perkiraan besarnya;
5. Rencana mitigasi dampak yang
Perubahan Parameter LH Dampak LH: Interaksi sudah direncanakan dari awal
disebabkan oleh adanya Aktivitas Yang antara Kegiatan dan (terintegrasi dalam desain rencana
terjadi pada Periode waktu tertentu & di kegiatan).
Area (Ruang) yang tertentu
Lingkungan
Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Proses Produksi dan
Karekteristik fisik
Sumberdaya yang
Rencana Usaha dan/atau
digunakan:
Proses dalam tahap operasi
kegiatan:
(i.e. Proses manufaktur, Komponen-komponen utama
proses ektraksi, jenis dan kegiatan, lokasi dari setiap
jumlah ouput yang dihasilkan, komponen utama, koridor lintasan,
jenis dan jumlah bahan baku pengaturan horizontal dan vertikal,
dan energi yang dibutuhkan, terowongan, kegiatan2 pada setiap
B3 yang digunakan, disimpan tahapan (i.e. Konstruksi dan operasi),
dan dihasilkan, transportasi kegiatan pendukung (air,
bahan baku pembuangan limbah, jalan dll)
Usaha dan/atau
Limbah LB3 Kegiatan
Pengelolaan LB3
Sumber: Final EIA study of the PV Plant and the TL Route Project in North Jordan/JSO (2014)
Contoh Ringkasan Dampak Lingkungan PLTS
Sumber: Final EIA study of the PV Plant and the TL Route Project in North Jordan/JSO (2014)
Contoh Ringkasan Dampak Lingkungan PLTS
Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan
Pemantauan Dampak Lingkungan
1. Dampak yang dipantau :
a. jenis dampak yang terjadi,
b. komponen lingkungan yang
terkena dampak, dan
c. indikator/parameter yang
dipantau dan sumber
dampak.
2. Bentuk pemantauan
lingkungan hidup:
a. metode pengumpulan dan
analisis data,
b. lokasi pemantauan,
Pengelolaan Dampak Lingkungan c. waktu dan frekuensi
1. Dampak lingkungan yang dikelola (dampak penting pemantauan.
dan dampak lainnya)
2. sumber dampak (dampak penting & dampak lainnya) 3. Institusi pemantau lingkungan
3. Indikator keberhasilan Pengelolaan Lingkungan hidup:
Hidup a. pelaksana pemantauan,
4. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup b. pengawas pemantauan dan
5. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup c. penerima laporan
6. Periode pengelolaan lingkungan hidup
7. Institusi pengelolaan lingkungan hidup pemantauan
Kewajiban Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam PPLH (UU 32/2009)
AMDAL atau UKL-UPL dan Izin Lingkungan memuat dan menjadi Tata Ruang,
basis pelaksanaan kewajiban Penanggung Jawab Usaha dan/atau Amdal atau UKL-UPL dan Izin
Kegiatan terkait dengan PPLH Lingkungan serta Izin PPL;
Audit LH
Pencegahan ARLH
BML dan KBKLH
Pengendalian
Pencemaran dan (a) Informasi peringatan,
Penanggulangan
/atau Kerusakan (b)pengisolasian, (c) penghentian
Lingkungan Hidup sumber dampak, (d) cara lain (ilmu &
Teknologi)
Memberikan informasi PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu
Dok LH Berisi Kewajiban untuk Melakukan PPLH bagi
Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
Penaatan Kinerja Penanggung Jawab Kewajiban
Usaha dan/atau Kegiatan: Beyond Compliances
a. Ketaatan pelaksanaan perzinan a. Penerapan sistem manajemen
lingkungan;
lingkungan dan PUU di bidang:
b. Pencapaian di bidang efisiensi
a. Pengendalian pencemaran energi;
lingkungan; c. Pengurangan dan pemanfaatan
LB3;
b. Pengendalian kerusakan lingkungan d. Penerapan prinsip pengurangan,
hidup; penggunaan kembali dan daur
ulang limbah padat non-B3;
c. Pengelolaan LB3; e. Pengurangan pencemar udara
b. Kinerja usaha dan/atau kegiatan yang dan emisi GRK;
f. Pencapaian di bidang efisiensi air
melebihi ketaatan dari persyaratan oleh
dan penurunan beban
PUU pencemaran air
g. Perlindungan keanekaragaman
Sumber: Pasal 4 ayat(2) dan Pasal 6 ayat (3) hayati;
Peraturan MENLH No. 3 Tahun 2014 tentang h. Pemberdayaan Masyarakat
Program PROPER
Dokumen Lingkungan Hidup dan Proses Pengambilan
Keputusan
Technical Kriteria Kelayakan
Analysis Facts Lingkungan
(e.g., physical,
INPUT
ecological,
socio-economic,
other)
Information
Amdal Decision Making
1. SKKL atau
Public Rekomendasi
Involvement Values
UKL-UPL; dan
2. Izin Lingkungan
Rencana Usaha
dan/atau
Kegiatan
Other Input
(e.g., benefit-cost
analysis, political priorities)
Souces: modification from The United Nations University, RMIT University, and the United Nations Environment Programme (UNEP)
under a Creative Commons License 2007
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai
sosial atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
entitas dan/atau spesies kunci (key species);
memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan
Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan
Izin PPLH
Pemrakarsa Pelaksanaan
Usaha dan/atau
Proses Izin Usaha Kegiatan
Rencana Usaha Pelaksanaan Izin
Izin dan/atau
dan/atau Amdal atau Lingkungan Lingkungan & Izin
Kegiatan
UKL-UPL Kegiatan PPLH
PPLH Berwenang:
melakukan pemantauan;
meminta keterangan;
membuat salinan dari dokumen
dan/atau membuat catatan yang Tingkat
diperlukan;
memasuki tempat tertentu;
Implementasi Ketaatan
memotret; Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
membuat rekaman audio visual;
mengambil sampel;
Continuous Improvement PUU Bid. PPLH
Izin
memeriksa peralatan;
Menetapkan
memeriksa instalasi dan/atau
c
Lingkungan
alat transportasi; dan/atau
menghentikan pelanggaran
Pejabat Pengawas
tertentu. Lingkungan Hidup
(Psl 74)
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
Penegakan Hukum terhadap Izin Lingkungan
Penegakan hukum, Tantangan Pasal 98-100 UU 32/2009:
yang harus dijawab untuk Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
meningkatkan efektivitas izin Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan
lingkungan Denda
Usaha dan/atau Usaha dan/atau Pemrakarsa: Pasal 109 dan Pasal 119
Kegiatan Kegiatan Pelanggaran UU 32/2009 (Pidana)
Adm
UU No. 32/2009
(3 Okt 2009) 31 Des 2015 Saat ini (2016)
http://www.dadu-online.com/download/index/
click Bintek Amdal Sektor Prioritas
Pedoman Amdal dari US-EPA yang dapat digunakan
sebagai Referensi Penyusunan Dokumen Lingkungan
untuk Bidang Ketenagalistrikan