Bismillah. Cukup lama saya ingin menulis tentang sistem nonlinier lalu sering niatan memudar seiring
aktivitas. Niatan muncul kembali setelah mendapat pertanyaan2 seputar teknik kontrol dari beberapa rekan
akhir2 ini. Melalui tulisan ini saya ingin menceritakan tentang linierisasi sistem nonlinier, suatu teknik yang
penting untuk membantu engineer menganalisis kestabilan sistem nonlinier. Konsep dan contohnya saya
pelajari dari bukunya (Vukic, Kuljaca, Donlagic, & Tesnjak, 2003). Konsep ringkasnya kurang lebih sebagai
berikut ini.
1 () = 1 (1 , 2 )
(1)
2 () = 2 (1 , 2 )
dapat kita cari pendekatan liniernya menjadi
1 = 11 1 + 12 2
2 = 21 1 + 22 2
atau bila disederhanakan penulisannya menjadi
() = ()
dengan:
11 12 1
= [ 22 ] = [ ] = [ ] ; , = 1,2.
21 2 =0
Untuk mendemonstrasikan teknik linierisasi ini, saya gunakan sistem Van der Pol Oscillator, osilator dengan
redaman nonlinier, yang dinyatakan dengan persamaan
(1 2 ) + () = 0; = constant > 0
Dengan menetapkan variabel state 1 = dan 2 = , maka model state-space dapat kita rumuskan
sebagai berikut
1 () = 2
(2)
2 () = 1 + (1 12 )2
Sehingga kita dapatkan
1 = 2
2 = 1 + (1 12 )2
Lalu kita cari model liniernya dengan menurunkan f1 dan f2
1
11 = [ ] =0
1 =0
1
12 = [ ] =1
2 =0
2
21 = [ ] = 1 21 2 = 1 2(0)(0) = 1
1 =0
2
22 = [ ] = (1 12 ) = (1 02 ) =
2 =0
Jadi, model persamaan linier dari sistem nonlinier osilator Van der Pol adalah
1 () = 2
2 () = 1 + 2
Model pendekatan linier ini yang akan digunakan untuk mengetahui karakteristik dan jenis kestabilan sistem,
khususnya pada equilibrium state di titik asal. Untuk analisis kestabilan dan penjelasan lebih lanjut tentang
osilator Van der Pol akan saya sambung pada tulisan berikutnya, insya Allah.
Penutup
Saran/kritik boleh disampaikan via WA: 0857 33 484 101, Email: alfiyahibnumalik@gmail.com
http://mnurq.ga/
Referensi
Vukic, Z., Kuljaca, L., Donlagic, D., & Tesnjak, S. (2003). Nonlinear Control Systems. New York, Basel: Marcel
Dekker, Inc.