Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

I. Tujuan Percobaan :
Tuuan dari percobaan ini untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap Laju Reaksi
II. Dasar Teori :
a. Laju Reaksi adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan
waktu. Perubahan tersebut biasa sebagai dinyatakan perubahan konsentrasi molar
(molaritas) sehingga laju reaski dapat dinyatakan sebagai perubaan konsentrasi akhir
(hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal (pereaksi) per satuan waktu. Molaritas
didefinisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Laju reaksi
dapat dipercepat dengan dua cara yaitu meningkatkan energy kinetic dan menurunkan
energy aktivasi. Energy kinetic dapat ditingkatkan dengan cara menaikkan suhu
reaksi, sedangkan energy aktivasi dapat diturunkan dengan cara menambahkan katalis
ke dalam campuran reaksi.
b. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi. Katalis
yang memperlambat reaksi yang disebut inhibitor. Namun katalis yang umum
digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Dengan ditambahnya katalis dalam
suatu reaksi, akan memperbanyak terjadinya tumbukan sehingga menurunkan energy
ativasi. Katalis menruunkan energy aktivasi cengan cara mengubah mekanisme reaksi
yaitu membuat tahap-tahap reaksi yang mempunyai energy aktivasi yang lebih
rendah. Katalis tidak mengalami perubahan kimia (tidak ikut bereaksi).
III. Alat dan Bahan :

No. Nama Alat dan Bahan Gambar


1. Tabung Reaksi 3 buah
2. Gelas Ukur 10mL
3. Pipet tetes
4. Larutan H2O2 5%
5 Larutan NaCl 0,1 M
6. Larutan FeCl3 0,1 M

IV. Langkah Kerja :

No. Langkah Kerja Gambar


1. Menyiapkan 3 tabung reaksi dan beri nomor 1,2,
dan 3. Selanjutnya, mengisi tabbing reaksi
dengan larutan H2O2 sebanyak 3mL.
2. Mengamati tabung reaksi 1, dimana tabung
tersebut diisi larutan H2O2 tanpa perlakuan
apapun. Amati apa yang terjadi pada tabung dan
larutan H2O2 tersebut.
3. Menambahkan 5 tetes larutan NaCl 0,1 M ke
dalam tabung reaksi 2 yang berisi larutan H 2O2.
Amati apa yang terjadi pada tabung terbut.
Apakah ada gelembung? Apakah gelembung
yang dihasilkan dalam waktu yang cepat atau
lambat?
4. Menambahkan 5 tetes larutan FeCl 3 0,1 M ke
dalam tabung reaksi 3 yang berisi larutan H 2O2.
Amati apa yang terjadi pada tabung terbut.
Apakah ada gelembung? Apakah gelembung
yang dihasilkan dalam waktu yang cepat atau
lambat?

V. Hasil Pengamatan :

Tabung Reaksi Zat yang dimasukkan ke Jumlah gelembung Waktu (Cepat/


dalam 3 mL H2O2 gas (Ada/Tidak) Lambat)
1 - Tidak ada -
gelembung
2 5 tetes NaCl 0,1 M Ada gelembung Lambat
3 5 tetes FeCl3 0,1 M Ada Gelembung Cepat

VI. Jawab Pertanyaan dan Kesimpulan :


1. Dari percobaan nomor 2 dan 3, manakah yang memiliki laju reaksi yang lebih cepat?
Jawab :
Tabung reaksi 3 memiliki laju reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan
percobbaan pada tabung reaksi 1 dan 2. Hal ini ditunjukan oleh munculnya
gelembung gas pada zat yang bereaksi di dalam tabung reaksi. Pada percobaan tabung
reaksi 3, terdapat gelembung gas yang muncul yang dihasilkan dalam waktu yang
epat, sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan tabung reaksi 3 memiliki laju
reaski yang lebih cepat.
2. Manakah dari bahan yang digunakan yang merupakan katalis H 2O2?
Jawab :
Berdasarkan dasar teori diatas dimana yang menyatakan bahwa katalis merupakan
suatu zat yang mempercepat reaksi. Dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
reaksi pada tabung reaksi 3 merupakan reaksi yang paling cepat. Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa FeCl3 merupakan katalis untuk larutan H2O2.
3. Apakah kesimpulanmu dari percobaan ini?
Jawab :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa katalis
merupakan suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dimana dengan
menambahkan katalis tidak akan menambah jumlah zat yang bereaksi karena katalis
tidak ikut dalam reaksi.
MENGETAHUI REAKSI BOLAK-BALIK

I. Tujuan Percobaan :
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi bolak-balik.
II. Alat dan Bahan :

No. Nama Alat dan Bahan Gambar


1. Gelas Kimia
2. Pengaduk
3. Botol Semprot berisi aquades
4. Larutan KI 1M
5 Larutan K2SO4
6. PbSO4 padat
III. Langkah Kerja :

No. Langkah Kerja Gambar


1. Masukkan PbSO4 ke dalam Gelas Kimia.
Tambahkan KI sebanyak 4 mL, kocok campuran
tersebut atau aduk dengan pengaduk.
2. Diamkan campuran tersebut beberapa saat lalu
pisahkan endapan yang terbentuk. Setelah itu,
cuci endapan dengan aquades.
3. Tambahkan larutan K2SO4 sebanyak 4 mL pada
endapan yang sudah dicuci lalu kocok dan
diamkan beberapa saat.
4. Pisahkan endapan yang terbentuk dari
larutannya dan cuci dengan aquades.
5. Lakukan langkah 1 sampai 4 terhadap endapan
PbSO4 yang dihasilkan pada langkah 4. Ulangi
beberapa kali.

IV. Hasil Pengamatan :

No. Perlakuan Perubahan Warna dan lain-lain

1. PbSO4 (s) + 2KI (aq) Endapan PbI2 berwarna kuning

2. Endapan + K2SO4 (aq) Endapan PbSO4 berwarna putih

Persamaan Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut :


1. PbSO4 (s) + 2KI (aq) PbI2 (s) + K2SO4 (aq)
2. PbI2 (s) + K2SO4 (aq) PbSO4 (s) + 2KI (aq)
V. Jawab Pertanyaan dan Kesimpulan :
Bagaimana hubungan antara kedua persmaan reaksi yang terjadi?
Jawab :
Hubungan antara kedua persamaan reaksi yang terjadi adalah bolak-balik dimana kedua
persamaan reaksi tersebut dapat dibuat atau dinyatakan dalam persamaan reaksi seperti di
bawah ini :

PbSO4 (s) + 2KI (aq) PbI2 (s) + K2SO4 (aq)


Reaksi di atas berlangsung dalam dua arah ke kanan dan ke kiri, hal ini ditunjukan oleh
arah tanda panah yang ada pada persamaan reaksi tersebut. Reaksi yang berlangsung dalam
dua arah bersifat reversible dimana hasil reaksi dapat membentuk pereaksi kembali.
VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan dan persamaan reaksi di tersebut adalah
sebagai berikut.
Jika dalam reaksi dua arah laju reaksi ke kanan (ke arah hasil reaksi) sama dengan
laju reaksi ke kiri (ke arah pereaksi) sehingga tidak terjadi lagi perubahan dalam
kesetimbangan, maka kondisi yang demikian disebut kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan dinamis bersifat reversible.

Anda mungkin juga menyukai