ANGGOTA KELOMPOK
Dimas Nurwansyah (1406531624)
Eliza Habna Lana (1406531611)
Juan Octavian Daniel S (1306409311)
M. Triyogo Adiwibowo (1606843294)
Nabila Putri Salsabila (1406533466)
Rickson Mauricio (1406576906)
Silvia Yusri (1506695480)
Stephanie Sabhanindita (1406575241)
Suryaningrum Pujiastuti (1406569163)
Ulina Ayu Pangesti (1306447726)
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
RINGKASAN...................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Definisi Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
1.5 Metode Penyelesaian Masalah............................................................................2
BAB II GAGASAN..........................................................................................................3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasn....................................................................3
2.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan..........................................................................6
2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui
Gagasan Yang Diajukan.................................................................................................6
2.4 Pihak-Pihak Terkait.............................................................................................8
2.5 Langkah-Langkah Strategis................................................................................9
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................11
3.1 Gagasan Yang Diajukan....................................................................................11
3.2 Teknik Implementasikan...................................................................................11
3.3 Prediksi Hasil Yang Diperoleh..........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13
A. Metodologi Penelitian..........................................................................................13
B. Survei Metode Pembelajaran Problem-Based Learning.......................................17
C. Hasil Survei..........................................................................................................29
D. Hasil Benchmarking.............................................................................................47
2 Universitas Indonesia
DAFTAR GAMB
3 Universitas Indonesia
DAFTAR T
4 Universitas Indonesia
RINGKASAN
5 Universitas Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar dari dua puluh tiga kecakapan yang tertera di atas juga menjadi
kecakapan-kecakapan utama yang dibutuhkan oleh lulusan perguruan tinggi
berdasarkan survei-survei lainnya. Survei yang dilakukan pada tahun 2010 terhadap 116
lulusan sepuluh tahun setelah mereka lulus menyatakan bahwa kecakapan-kecakapan
profesional tersebut sebagian besar diperoleh dan dikembangkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler di luar aktivitas kuliah. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan baru
dalam sistem pembelajaran di perguruan tinggi untuk menjawab tantangan tersebut
melalui kegiatan di dalam kelas selama kuliah.
Dalam PBL pembelajar tidak hanya menyelesaikan masalah, tapi mereka juga
mengkonstruksi pengetahuan baru dalam konteks masalah yang diberikan. Selain itu,
mereka mengembangkan kecakapan bekerja sama dalam kelompok, berbagi informasi
Universitas Indonesia
2
dengan saling mengajar, dan berpikir kritis analitis. Kecakapan (skill) yang
dikembangkan dengan menerapkan PBL, antara lain problem-solving skill, self-directed
learning, interdependent learning, critical thinking, teamwork skill.
Roun
Present State Desired State
d
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
4
BAB II
GAGASAN
Berdasarkan penilaian secara umum, terdapat beberapa hasil yang dapat kami
simpulkan untuk masing-masing pertanyaan yang kami ajukan. Dalam tabel 1. dibawah
ini, disajikan hasil analisis dari tanggapan responden terhadap survei yang telah kami
lakukan.
Aspek Penilaian
Universitas Indonesia
5
Pengaruh Metode Lebih dari 50% responden merasa metode PBL yang
PBL Terhadap Proses saat ini diterapkan memiliki pengaruh negatif, karena
Belajar Mahasiswa metode ini mengharuskan mereka tetap mengulang
mempelajari secara mandiri semua bagian dari topik
yang telah dibagi.
Universitas Indonesia
6
Sementara itu, secara spesifik kami juga melakukan survei terhadap enam belas
(16) mata kuliah wajib di Departemen Teknik Kimia untuk mengkaji lebih dalam
mengenai efektivitas metode PBL untuk masing-masing mata kuliah tersebut.
Persentase keefektifan penggunaan PBL diperoleh dari jumlah responden yang
menyatakan bahwa metode PBL merupakan metode terbaik untuk menjalankan mata
kuliah yang diacu, sedangkan Metode yang Disarankan merupakan hasil survey metode
apa yang dirasa responden paling cocok untuk menggantikan PBL dalam mata kuliah
yang diacu.
Persentase Kefektifan
Mata Kuliah Metode yang Disarankan
Penggunaan PBL
Universitas Indonesia
7
Separasi 5% LBL
Dari semua mata kuliah yang di analisis diatas, dapat dilihat bahwa bagi
mahasiswa, semua mata kuliah tidak dirasa efektif apabila dijalani dengan metode PBL
secara murni. Maka dari itu, perlu dilakukan perumusan kombinasi antara metode PBL
dan LBL agar dapat diciptakan metode kuliah yang lebih komprehensif, yang dapat
menutupi kekurangan keduanya.
2.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan
Upaya mengatasi kelemahan dalam penerapan metode belajar PBL belum
pernah ada sebelumnya. Dari pihak departemen, melalui kepala departemen yaitu Bapak
Sutrasno, mengusulkan bahwa perlu adanya feedback dari fasilitator di setiap akhir
pertemuan. Namun, hingga saat ini belum ditemukan metode belajar baru yang lebih
unggul dibandingkan dengan metode PBL. Konsep modifikasi metode PBL merupakan
hasil evaluasi dari metode PBL yang saat ini diterapkan. Penerapan metode PBL yang
mengharuskan mahasiswa berperan aktif dalam menggali pengetahuan-pengetahuan
Universitas Indonesia
8
Jika tingginya antusias mahasiwa terhadap metode belajar yang baru dengan
kepuasan mahasiswa terhadap sistem yang dijalankan tidak sepadan, maka potensi besar
yang dimiliki mahasiswa terancam tidak termunculkan. Selain itu, manfaat-manfaat
penting yang menjadi luaran dari dijalankannya sistem tersebut justru tidak didapatkan
oleh mahasiswa, dampaknya mahasiswa akan kalah bersaing dengan mahasiswa-
mahasiswa lainnya. Oleh karena itu, penerapan metode PBL seharusnya dapat dilakukan
dengan baik dengan cara melakukan evaluasi terhadap sistem yang ada dan memberikan
solusi atas permasalahan tersebut.
2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki
Melalui Gagasan Yang Diajukan
Gagasan utama yang diajukan dalam laporan ini adalah modifikasi metode PBL
dengan usaha untuk mengatasi kekurangan ataupun kelemahan pada sistem yang saat ini
dijalankan. Gagasan utama yang kami ajukan terbagi atas 4 gagasan pendukung, yaitu
sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman dasar yang kuat bagi mahasiswa setiap topik
pembelajaran
Sebelum dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh fasilitator,
mahasiswa perlu diberikan pemahaman dasar yang cukup sebagai fondasi ilmu
pengetahuan guna mendukung sistem pembelajaran dengan metode PBL. Dengan
diberikannya pemahaman dasar berupa lecturing di awal perkuliahan, diharapkan
pemahaman mahasiswa mengenai materi yang akan dipelajari sudah cukup sebagai
bekal awal agar kegiatan PBL dapat berlangsung baik. Luaran yang diharapkan adalah
dapat tercapainya pemahaman yang sama bagi tiap mahasiswa mengenai suatu topik
pembelajaran yang diberikan oleh pihak fasilitator. Selain itu, diharapkan pula
mahasiswa memiliki antusias untuk mengikuti sistem pembelajaran seperti ini.
2. Controlling pelaksanaan metode PBL
Universitas Indonesia
9
Controlling terhadap pelaksanaan metode PBL dapat dilakukan oleh 3 pihak, yaitu
dosen, fasilitator, dan mahasiswa. Controlling melalui dosen diperlukan agar mahasiswa
tidak kehilangan antusias dengan topik pembelajaran yang diajarkan. Agar setiap dosen
yang membawakan metode PBL di dalam kelas memahami dengan baik konsep PBL,
perlu adanya pelatihan atau workshop. Pelatihan atau workshop terhadap dosen perlu
dilakukan agar dosen dapat lebih memahami bagaimana menerapkan sistem
pembelajaran tersebut sesuai dengan kondisi kelas, bukan hanya secara teoritis tetapi
secara sosial juga komunikatif sehingga ketika menghadapi kesulitan, mahasiswa tidak
segan dan canggung untuk bertanya kepada dosen.
Kemudian, controlling melalui fasilitator diperlukan dengan penerapan sistem
pengawasan kegiatan PBL yang lebih berorientasi pada proses, yaitu salah satunya ialah
dengan memberikan beberapa fasilitator yang merupakan mahasiswa yang tahun
sebelumnya telah mendapatkan mata kuliah tersebut untuk dapat mengawasi
pelaksanaan PBL di 2-3 kelompok belajar. Dengan adanya fasilitator, penilaian
performa dari setiap peserta (mahasiswa) dapat lebih valid dan representatif. Selain itu,
mahasiswa akan lebih tidak segan untuk menanyakan pertanyaan dan meminta bantuan
apabila mengalami kesulitan tertentu. Fasilitator juga perlu diberikan pelatihan atau
workshop dengan tujuan agar mereka dapat mengerti apa yang sebaiknya dilakukan agar
metode PBL ini dapat berjalan dengan baik. Kondisi kelas yang beragam membuat para
fasilitator diharuskan dapat mengetahui keputusan apa yang sebaiknya diambil dengan
tidak lupa melakukan konsultasi kepada dosen yang bersangkutan.
Selain itu, controlling melalui mahasiswa juga menjadi suatu hal penting yang
perlu dilakukan. Hal ini diperlukan agar setiap mahasiswa memiliki rasa tanggung
jawab terhadap kelompoknya masing-masing dan mengerti apa yang harus dilakukan
agar diskusi kelompok bisa berjalan dengan kondusif dan tiap-tiap kelompok bisa
memiliki pemahaman yang sama mengenai topik yang diajarkan.
3. Penerapan mata kuliah wajib terkait kecakapan pemecahan masalah
PBL merupakan metode pembelajaran yang berangkat dari masalah nyata yang
ada sebagai pemicu pembelajaran. Sehingga dibutuhkan pengetahuan sebelumnya
terkait bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah ataupun bagaimana berpikir kritis.
Hal ini dikarenakan PBL hanya melatih kemampuan penyelesaian masalah yang telah
dimiliki sebelumnya untuk menyempurnakan proses belajar, bukan menambah
kecakapan pemecahan masalah kepada mahasiswa tersebut. Penerapan mata kuliah
kecakapan pemecahan masalah ini sebaiknya sebelum mahasiswa menghadapi mata
kuliah yang menggunakan metode PBL dengan metode implementasi yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya. Pada akhirnya, mahasiswa akan siap memecahkan
masalah ketika dihadapkan dengan metode PBL dan dapat mendukung proses
pembelajaran.
4. Pemilihan mata kuliah yang cocok untuk diterapkan metode PBL
Tidak semua mata kuliah cocok menggunakan sistem PBL. Bagi sebagian
mahasiswa, mata kuliah yang dianggap terlalu sukar dianggap tidak cocok
Universitas Indonesia
10
menggunakan sistem ini dikarenakan daya tangkap mahasiswa tidak akan efisien jika
pemahamannya akan materi yang diajarkan hanya sebagian kecil saja. Dampak yang
akan muncul setelah perkuliahan berakhir adalah mahasiswa akan merasa bahwa tidak
ada ilmu yang bertambah setelah mengikuti perkuliahan dikarenakan minimnya
pemahaman. Peran dari tim penyusun kurikulum diperlukan supaya mata kuliah yang
semacam ini tidak dimasukkan ke dalam program pembelajaran PBL dan memilah mata
kuliah mana yang lebih sesuai.
Kami menyarankan mata kuliah yang sebaiknya menggunakan metode PBL
adalah sebagai berikut,
Mata kuliah dengan dasar materi yang telah dikuasai mahasiswa (bukan mata
kuliah dasar, atau yang sama sekali baru)
Merupakan mata kuliah terapan
Mata kuliah yang tidak melibatkan perhitungan matematis kompleks
Mata kuliah yang membutuhkan informasi yang lebih luas atau analisis dengan
cakupan besar
Bila gagasan ini dapat diimplementasikan, maka output yang diharapkan dari
metode PBL untuk meningkatkan keahlian mahasiswa dalam pemecahan masalah,
berkomunikasi secara efektif dan bekerja dalam kelompok dapat tercapai tanpa
mengurangi pemahaman yang seharusnya didapatkan oleh mahasiswa dalam mata
kuliah tersebut. Dengan demikian, kemampuan akademik dan softskill dapat dibangun
pada diri mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja nantinya.
2.4 Pihak-Pihak Terkait
1. Mahasiswa
Mahasiswa dalam proses PBL akan dilatih skill atau keahlian seperti
kemampuan berpikir kritis dan struktural terhadap masalah yang diberikan
sehingga dalam proses pembelajaran akan secara tidak langsung mengaktifkan
dan mengumpulkan kembali prior knowledge serta menemukan sumber-sumber
Universitas Indonesia
11
yang cocok untuk dikaitkan dengan fenomena yag ada. Selain itu mahasiswa juga
berperan untuk engage dalam grup diskusi dan menggabungkan pembelajaran
mereka kedalam reflective writing. Dalam hal ini mahasiswa akan meningkatkan
pemahaman mereka terhadap suatu konteks masalah dan mengaitkannya terhadap
pengetahuan yang sudah mereka pelajari secara efektif.
2. Fasilitator
Fasilitator atau tutor mrupakan sosok yang berperan sebagai guide atau
pembimbing untuk membangun framework dari pembelajaran mahasiswa,
terutama pada analisa masalah dan informasi mengenai komponen dalam tutorial
PBL. Peran fasilitator sangat penting untuk tetap memantau perkembangan
diskusi pada kelompok dan selalu memberikan feedback jika disangka mahasiswa
sudah tidak mengikuti konteks masalah.
3. Dosen
Dosen dalam hal ini berperan dalam memfasilitasi alur berpikir mahasiswa
dalam menjalankan diskusi dan sharing sehingga apa yang dibahas dalam suatu
grup diskusi tetap pada konteks masalah yang dituju dan tidak melebar terlalu
jauh yang dapat mengakibatkan tidak fokusnya pembahasan masalah. Dosen juga
berperan dalam penanaman teori-teori dasar yang nantinya akan berguna untuk
menjalankan PBL.
Dalam hal ini tim penyusun kurikulum juga memiliki peran yang penting
dalam PBL karena harus menciptakan suatu kriteria terhadap proses berjalannya
PBL mulai dari pembagian pemicu sampai report atau laporan dari hasil belajar
dan mengevaluasi secara periodik mengenai keefektifan PBL terhadap hasil
belajar mahasiswa. Selain itu tim penyusun kurikulum juga harus memperhatikan
kualitas dari pemicu yang dikeluarkan kepada mahasiswa apakah relevan dengan
pengetahuan mahasiswa yang sudah dipelajari dan apakah applicable.
Tim penyusun juga harus memperhatikan mengenai kriteria mata kuliah apa
yang cocok untuk diaplikasikan metode PBL seperti ini.
2.5 Langkah-Langkah Strategis
Implementasi gagasan untuk perbaikan sistem belajar Problem Based Learning
(PBL) menjadi sistem Problem Based Comprehensive Learning dapat dilakukan melalui
1. Sosialisasi hasil survei dan gagasan kepada staf dosen Departemen Teknik
Kimia UI.
2. Menerapkan mata kuliah wajib tentang pemecahan masalah pada awal tahun
perkuliahan agar mahasiswa memahami pentingnya penerapan metode PBL pada
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
BAB III
KESIMPULAN
Hal pokok dari dirancangnya gagasan modifikasi metode belajar PBL adalah
sebagai bentuk evaluasi dari metode belajar PBL yang saat ini diterapkan.
Dalam konsep modifikasi metode belajar PBL ini, diperlukan tercapainya tingkat
pemahaman yang sama bagi setiap mahasiswa mengenai topik yang diajarkan.
Kemudian, perlu adanya controlling terhadap pelaksanaan metode PBL agar sistematika
metode ini dapat berjalan dengan baik. Controlling terhadap pelaksaan metode PBL
dapat dilakukan oleh pihak dosen, fasilitator, dan mahasiswa. Kemudian, perlu
diadakannya mata kuliah pemecahan masalah di awal tahun perkuliahan agar
mahasiswa memahami metode pemecahan masalah yang diberikan. Selain itu,
pemilihan mata kuliah yang cocok untuk diterapkannya metode PBL sangatlah penting
dikarenakan apabila metode ini diterapkan pada mata kuliah yang tepat maka
mahasiswa akan antusias dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
3.2 Teknik Implementasikan
Dengan direalisasikannya gagasan modifikasi metode belajar PBL ini, maka akan
didapatkan manfaat bagi mahasiswa sebagi pihak pembelajar, yaitu antara lain
pembelajaran didasarkan pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan
mahasiswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru, serta pembelajaran didasarkan pemecahan
masalah dapat memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Universitas Indonesia
14
Minister of Industry. (2010). Survey Methods and Practices. Ottawa: Statistics Canada.
Walsh, Allin. 2005. The Tutor in Problem Based Learning: A Novices Guide. Hamilton,
Canada: McMaster University
Yew, Elaine H.J, dkk.2016. Problem-Based Learning: An Overview of its Process and
Impact on Learning.[ONLINE: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii
/S2452301116300062]. Diakses pada 16 Mei 2017
Universitas Indonesia
15
LAMPIRAN
A. Metodologi Penelitian
Dalam survei ini, tipe sampel yang digunakan yaitu probability sampling, di
mana tiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Tipe sampel ini dipilih karena mudah, mempercepat proses
pengumpulan data, tidak memakan biaya yang banyak, serta dianggap lebih dapat
mewakili populasi karena tidak bias (peneliti tidak menaruh asumsi apapun
sebelum survei dilakukan). Responden sampel yang acak diasumsikan berasal dari
berbagai latar belakang, sehingga dianggap dapat mewakili populasi.
Jadi, sasaran dari survei ini adalah mahasiswa S1 program studi Teknik
Kimia (baik reguler maupun paralel) dan Teknologi Bioproses semester 6 dan 8,
dengan range IPK yang tidak dibatasi. Dalam konteks ini, IPK dianggap relevan
karena diasumsikan ia mencerminkan tingkat kerajinan dan kemauan belajar
mahasiswa.
Universitas Indonesia
17
di mana:
N = ukuran populasi
z = nilai z (angka deviasi standar suatu proporsi tertentu menyimpang dari rata-
rata)
Rule of thumb:
Universitas Indonesia
18
Tidak terlalu panjang, tidak terlalu kompleks, tetapi singkat, padat, dan jelas
Ada 2 jenis pertanyaan, yaitu open question dan closed question. Open
question merupakan pertanyaan di mana kategori jawaban tidak disediakan untuk
responden, sedangkan closed question merupakan pertanyaan di mana kategori
jawaban disediakan untuk responden. Open question membebaskan responden
untuk mengungkapkan pendapatnya tanpa terpengaruh kategori jawaban, tetapi
jawaban bisa diinterpretasikan berbeda-beda, dan terkadang responden keberatan
untuk menjawabnya. Open question juga dinilai lebih memakan biaya dan waktu,
serta kecenderungan kesalahannya besar.
Universitas Indonesia
19
analisis data menjadi lebih mudah dan murah. Terdapat beberapa tipe closed
question, antara lain:
Two-choice question
Untuk multiple choice, responden diminta untuk memilih satu jawaban dari
sekian banyak pilihan. Untuk checklist, responden diminta untuk memilih
satu atau lebih jawaban dari sekian banyak pilihan. Untuk mengatasi
kekurangan pertanyaan close question yang cenderung mengkotak-kotakkan
informasi, biasanya disediakan pula pilihan Lain-lain sehingga responden
bebas mengutarakan pendapatnya jika diperlukan.
Ranking question
Rating question
Survei percobaan dapat disebarkan ke responden yang dituju. Adanya tahap ini
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi responden, meminimalisasi kesalahan,
dan mendapatkan data yang memenuhi objektif penelitian.
7. Melakukan survei
9. Merekap semua hasil data dalam sebuah dokumen dan menganalisis data
yang diperoleh
Jurusan :
Teknik Kimia
Teknologi Bioproses
Semester :
Universitas Indonesia
21
6 (enam)
8 (delapan)
IPK :
___
Pemberian pemicu
dan klarifikasi istilah
Pendefinisian
Pembuatan laporan
masalah dan
hasil diskusi dan
pembentukan
presentasi
hipotesis
Penelitian dan
pengumpulan
informasi
Universitas Indonesia
22
Ya
Tidak
Jika Ya, silakan melanjutkan pengisian survei ini. Jika Tidak, terima kasih telah mengisi
survei ini.
Pada bagian ini, responden akan diminta untuk mengevaluasi efektivitas metode PBL
secara umum dengan memilih satu atau lebih jawaban.
1. Menurut Anda, apa kelebihan dari diterapkannya metode pembelajaran PBL secara
umum?
Universitas Indonesia
23
Meningkatkan kemampuan menilai diri sendiri dan orang lain dengan objektif
Lainnya:
_____________________________________________________________
2. Menurut Anda, apa kekurangan dari diterapkannya metode pembelajaran PBL secara
umum?
Tidak dapat diaplikasikan secara universal pada setiap jenis mata kuliah (hanya
cocok untuk mata kuliah tertentu)
Mahasiswa harus memiliki dasar yang kuat terlebih dahulu, jika tidak, maka sesi
pembelajaran sulit diikuti dengan baik
Tugas yang diberikan terlalu berat atau memakan banyak waktu untuk
dikerjakan
Tidak siapnya mahasiswa ketika dihadapkan dengan kuis atau ujian tertulis
Lainnya:
_____________________________________________________________
3. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan metode pembelajaran PBL
tidak bisa berjalan dengan baik?
Dosen belum mampu menjadi fasilitator yang baik (kurang memberikan arahan
dan feedback)
Kurangnya panduan atau acuan yang dapat dianggap benar sebagai pegangan
Kemauan belajar dan rasa ingin tahu mahasiswa yang masih kurang
Lainnya:
_____________________________________________________________
4. Menurut Anda, apakah PBL cocok untuk diterapkan pada setiap mata kuliah?
Ya, karena
____________________________________________________________
Tidak,
karena__________________________________________________________
5. Jika menjawab Tidak pada pertanyaan sebelumnya, menurut Anda, jenis karakter
mata kuliah apa yang cocok untuk diterapkan metode pembelajaran PBL?
____________________________________________________________________
___
6. Menurut Anda, apakah PBL yang selama ini anda jalankan sudah efektif?
Sudah, karena
_________________________________________________________
Belum,
karena_________________________________________________________
1 kali pertemuan
Universitas Indonesia
25
2 kali pertemuan
3 kali pertemuan
4 kali pertemuan
Berpengaruh positif, saya tidak perlu mempelajari semua hal secara bersamaan,
melainkan hanya mempelajari satu bagian lalu bertukar informasi dengan yang
lain
Berpengaruh negatif, saya tetap harus mengulang mempelajari semua hal secara
mandiri
Lainnya:
____________________________________________________________
Berpengaruh positif, saya menjadi terpacu untuk banyak mencari informasi dari
berbagai sumber dan belajar secara mandiri
Berpengaruh negatif, saya menjadi malas belajar karena tidak ada yang mengajari
Lainnya:
____________________________________________________________
10. Seberapa luas Anda mencari referensi untuk bahan belajar PBL?
Internet saja
Buku saja
Universitas Indonesia
26
Lainnya:
____________________________________________________________
Berpengaruh positif, saya merasa nilai saya membaik dan kompetensi saya
bertambah
Berpengaruh negatif, saya merasa nilai saya menurun dan kompetensi saya
memburuk
Lainnya:
____________________________________________________________
Pada bagian ini, responden akan diminta untuk memilih metode pembelajaran yang
paling cocok untuk mata kuliah yang menggunakan PBL.
Teknik Kimia
Kimia Dasar
1. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
2. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Universitas Indonesia
27
Lainnya:
____________________________________________________________
Kimia Organik
3. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
4. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
5. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
6. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Universitas Indonesia
28
Lainnya:
____________________________________________________________
Kimia Fisika
7. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
8. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
9. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
10. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Universitas Indonesia
29
Lainnya:
____________________________________________________________
Perpindahan Kalor
11. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
12. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Biologi Molekuler
13. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
14. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Universitas Indonesia
30
Lainnya:
____________________________________________________________
Teknologi Bioproses
Kimia Dasar
1. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
2. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Kimia Fisika
3. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
4. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
31
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
5. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
6. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Biologi Sel
7. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
8. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
32
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Peristiwa Perpindahan
9. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
10. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
11. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
12. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
33
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Perpindahan Kalor
13. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
14. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Rekayasa Biokimia
15. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
16. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
34
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Biologi Molekuler
17. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
18. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Rekayasa Genetika
19. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
20. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
35
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Bioenergetika
21. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
22. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Biokatalisis
23. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
24. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
36
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Kultur Sel
25. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
26. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
Separasi
27. Menurut Anda, apakah penerapan metode pembelajaran PBL pada mata kuliah ini
menghasilkan luaran yang lebih baik dibandingkan jika diterapkan metode
pembelajaran lain?
Ya
Tidak
Sama saja
28. Jika Ya, metode pembelajaran apa yang paling cocok diterapkan untuk mata kuliah
ini?
Universitas Indonesia
37
LBL
Lainnya:
____________________________________________________________
C. Hasil Survei
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
Hasil survei dengan jumlah responden sebanyak 55 orang adalah sebagai berikut
Universitas Indonesia
40
Gambar C. 5 Kekurangan Metode PBL dan Komponen yang Menyebabkan PBL Tidak Efektif
Universitas Indonesia
41
Gambar C. 6 Kecepatan Responden Menangkap dan Memahami Suatu Topik yang Dibahas dengan
Metode PBL
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
Gambar C. 11 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Kimia Dasar
Universitas Indonesia
44
Gambar C. 12 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Kimia Organik
Universitas Indonesia
45
Gambar C. 13 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Kimia Fisika
Universitas Indonesia
46
Gambar C. 14 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Termodinamika Teknik Kimia
Universitas Indonesia
47
Gambar C. 15 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Perpindahan Kalor
Universitas Indonesia
48
Gambar C. 16 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Biologi Molekular
Universitas Indonesia
49
Gambar C. 17 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Peristiwa Perpindahan
Universitas Indonesia
50
Gambar C. 18 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Neraca Masa dan Neraca Energi
Universitas Indonesia
51
Gambar C. 19 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Rekayasa Biokimia
Universitas Indonesia
52
Gambar C. 20 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Rekayasa Genetika
Universitas Indonesia
53
Gambar C. 21 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Biokatalis
Universitas Indonesia
54
Gambar C. 22 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Kultur Sel
Universitas Indonesia
55
Gambar C. 23 Hasil Luaran dengan Menggunakan Metode PBL dan Metode yang Paling Cocok Pada
Mata Kuliah Separasi
Universitas Indonesia
56
D. Hasil Benchmarking
Universitas Indonesia
57
Merujuk hasil benchmarking di atas. Sistem yang diawali dengan lecturing dapat
memberikan perbekalan dasar, sehingga ketika pemicu diberikan, mahasiswa tidak
terlalu bingung dengan topik yang diberikan. Pengalaman pengajar menggunakan
metode PBL dan kemampuan sosial komunikasi juga berpengaruh terhadap aktivitas
mahasiswa, dan diperlukan pengenalan awal agar mahasiswa tidak kebingungan.
Universitas Indonesia