Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Bandung I mengenai pelaksanaan kualitas pelayanan, penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kualitas pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I
masih terus diperbaharui saat ini sejalan dengan transformasinya menjadi
BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I sejauh ini
telah melaksanakan Pelayanan Prima bagi para pesertanya. Semua
pelaksanaan kualitas pelayanan dilakukan secara prosedural, walaupun pada
praktiknya masih belum sempurna. Selain dilaksanakan secara prosedural,
pelaksanaan kualitas pelayanan juga mengandung unsur-unsur kualitas
pelayanan seperti melayani secara akurat yang termasuk kepada unsur
Reliabilitas; lalu kesigapan pegawai BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung
I dalam membantu peserta dan memberikan pelayanan yang cepat tanggap,
termasuk pada unsur Daya Tanggap; pengetahuan dan perilaku pegawai BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Bandung I yang bisa menimbulkan rasa percaya
peserta kepada perusahaan dan perusahaan dapat memberikan rasa aman bagi
peserta, termasuk pada unsur Jaminan; perhatian secara individual yang
diberikan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I kepada para peserta dan
kemampuan dalam memahami kebutuhan peserta, termasuk pada unsur
Empati; dan penampilan fasilitas fisik yang terdapat di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Bandung I, termasuk pada unsur Bukti Fisik.
2. Dalam pelaksanaannya, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I
menghadapi hambatan-hambatan seperti kapasitas kursi yang sedikit, kurang
gesitnya pegawai, pola antrian, sosialisasi prosedur pengajuan klaim yang
salah satunya berakibat pada sulitnya penggabungan formulir data tahap 1
dan tahap 2 sehingga memperlambat pencairan klaim, dan tempat parkir yang
36
37
kurang luas. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, bisa dari masalah
teknis ataupun non teknis. Hambatan-hambatan tersebut membuat unsur-
unsur kualitas pelayanan seperti Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, Empati
dan Bukti Fisik menjadi kurang terpenuhi.
3. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I memilki beberapa cara dalam
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi, seperti menambah kapasitas
kursi di bagian luar ruangan untuk mengatasi masalah kapasitas kursi yang
sedikit, dan diadakannya evaluasi secara rutin untuk memecahkan hambatan-
hambatan yang terjadi selama proses pelayanan. Selain itu BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Bandung I mulai memberlakukan pola antrian yang
baru agar pelayanan yang dilakukan lebih cepat dan professional sehingga
tidak menyulitkan peserta. Dalam sosialisasi prosedur pengajuan klaim, BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Bandung I dibantu dengan adanya website BPJS
Ketenagakerjaan yang memuat informasi mengenai prosedur pengajuan
klaim, lalu juga terbantu oleh peserta yang menginformasikan hal tersebut
kepada peserta lain atau anggota keluarganya. Untuk mengatasi masalah
tempat parkir yang kurang luas, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung I
menggunakan jasa parkir perorangan untuk mengatur dan memaksimalkan
lahan parkir yang ada.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, penulis mencoba untuk
memberikan saran-saran sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Bandung I dalam melaksanakan pelayanan dimasa yang
akan datang.
Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Pengaturan fungsi tempat duduk bagi para peserta harus dilakukan oleh BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Bandung I karena ruangan yang ada tidak begitu
besar sehingga kurang memungkinkan untuk menambah kapasitas tempat
duduk dalam jumlah banyak. Pengaturan tempat duduk dapat dilakukan
dengan cara misalnya peserta yang akan mengisi data awal atau formulir
38
sepele akan tetapi sebetulnya hal tersebut harus menjadi perhatian juga oleh
perusahaan, karena perusahaan harus melayani peserta dengan baik mulai dari
peserta datang hingga peserta selesai dengan keperluannya.