Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Dzaky Asyari
1113103000078
Pembimbing:
dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ
Penguji:
Dr. dr. Irmansyah, Sp.KJ (K)
A. Keluhan Utama
Pasien dijemput dari rumah dengan keluhan sering marah-marah menggedor
pintu kamar ibu tirinya untuk meminta uang rokok dan sering keluyuran malam serta
sering berbicara sendiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
E. Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat gangguan jiwa di keluarga pasien. Pasien merupakan anak
ketiga dari 3 bersaudara. Kakak laki-laki dan kakak perempuan sudah menikah
mendahului pasien. Usia pasien dengan kakak pertamanya terpaut 8 tahun dan 3 tahun
denan kakak keduanya . Saat ini, pasien hanya tinggal bersama ibu tiri pasien.
Keteragan
: Pasien
: Laki Laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
B. Alam Perasaan
Mood : eutim
Afek : luas
Keserasian : serasi
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi : halusinasi auditorik berupa suara teman wanita yang
menghinanya
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
D. Pikiran
Proses Pikir
Produktivitas : Cukup. Pasien menjawab semua pertanyaan
Kontinuitas pikiran : Koheren.
Hendaya Berbahasa : Tidak ada hendaya dalam berbahasa
Isi Pikir
Preokupasi : tidak ditemukan
Waham :Waham rujukan. Pasien seperti merasa tetangga yang
melewati rumahnya seakan menghinanya.
E. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan:
Taraf pendidikan : SMA
Kecerdasan :Cukup baik. Pasien dapat menjawab penjumlahan
sederhana, namun perkalian sederhana tidak bisa
Pengetahuan umum : Baik. Pasien mengetahui presiden pertama dan yang
saat ini menjabat di NKRI
Daya konsentrasi : Cukup baik. Pasien hanya mampu mengurangi 100 dengan 6
secara berturu-turut hingga 82.
Orientasi :
Waktu : Baik. Pasien mengetahui tanggal, bulan, dan tahun saat
dilakukan pemeriksaan yaitu tanggal 21 Januari 2017
Tempat : Baik. Pasien mengetahui lokasi dirinya berada yaitu di ruang
Antareja RS Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor
Personal : Baik. Pasien mengenali pemeriksa sebagai dokter muda
Daya ingat:
Daya ingat jangka panjang
Baik. Pasien mengingat masa kecilnya ketika masih SD
Daya ingat jangka pendek
Baik. Pasien mengingat menu makan pagi yang dikonsumsinya
Daya ingat jangka sesaat
Baik. Pasien mampu menyebutkan 3 objek (bulpoin, kertas, sepatu) selangi
beberapa pertanyaan
Kemampuan baca tulis
Baik. Pasien dapat membaca dan menulis namanya
Pikiran Abstrak
Baik. Pasien dapat menjelaskan arti peribahasa berakit-rakit dahulu bersenang-
senang kemudian sebagai bersusah payah dahulu baru dapat menikmati hasil
Kemampuan Menolong Diri
Baik. Pasien dapat makan dan minum sendiri.
Kemampuan Visuospasial
Baik. Pasien dapat mengikuti gambar jam yang dicontohkan pemeriksa.
F. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien tidak terganggu
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
Baik. Pasien ketika diberi perumpamaan melihat nenek yang ingin menyebrang,
pasien memutuskan akan membantunya menyebrang
2. Uji daya nilai
Baik. Pasien ketika diberi perumpamaan menemukan dompet di jalan
memutuskan untuk mengembalikan dompet yang ia temukan kepada pemiliknya
apabila di dalam dompet tersebut terdapat kartu identitas walaupun uang di
dalamnya banyak.
3. Penilaian realita
Terganggu. Pasien memiliki waham rujukan dan halusinasi auditorik
H. Tilikan
Tilikan derajat I. Pasien tidak merasa jika pasien sedang sakit jiwa.
B. Status Neurologis
GCS : 15 (E4V5M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : Bulat, anisokhor, RCL +/+, RCTL +/+
Parase N. kranialis : (-)
Motorik : Kekuatan , tonus baik, rigiditas (-), spasme (-),
hipotoni (-), eutrofi, gangguan keseimbangan dan
koordinasi (-)
Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : Normal
Reflek patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Gaya berjalan : Normal
Stabilitas postur tubuh : Normal
Tremor di tangan : (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
10/1/2017
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL KETERANGAN
RUJUKAN
Hb 14,5 14 - 16 Normal
Leukosit 8.820 4000 - 10000 Normal
Trombosit 242.000 150000 - 400000 Normal
Hematokrit 43 40 - 50 Normal
GDS 116 <140 Normal
SGOT 17 27 - 40 Normal
SGPT 33 34 - 40 Normal
Ureum 15 10 - 50 Normal
Kreatinin 0,9 0,5 1,5 Normal
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien dibawa ke RSMM karena sering marah-marah menggedor
pintu untuk minta uang rokok dan sering keluyuran sejak 1 minggu SMRS.
Pasien keluyuran untuk mencari sisa putung rokok untuk dinyalakan kembali.
Pasien merasa susah tidur karena merasa suara televisi yang dinyalakan
sangat keras. Pasien juga merasa mendengar bisikan yang merupakan suara
dari teman wanita yang pernah bekerja bersama di wartel dan pasien muda
curiga terhadap tetangganya yang lewat di depan rumahnya. Suara itu berupa
hinaan terhadap pasien. Selain itu pasien sering mandi dan berganti baju
hingga 7 kali dalam sehari. Hal ini dilakukan pasien karena pasien merasa
gerah dan untuk menghilangkan suara bisikan wanita tersebut.
Pasien mulai mengalami gejala gangguan jiwa pertama kali di
tahun 1998. Penyebab awal adalah pasien mengaku menggunakan narkoba
terhadap keluarga pasien yang kemudian pasien mengurung diri di kamar.
Sehari setelahnya, ayah pasien membawa ke puncak namun justru
memperparah keadaan hingga pasien hendak bunuh diri. Pasien dibawa ke
orang pintar di Citayem setelah itu tapi tidak ada hasil. Pasien sempat belajar
ilmu kebatinan setelahnya dan membuatnya sering berbicara sendiri, tidak
jelas dan hanya berkomunikasi jika ingin minta rokok.
Pasien sempat berobat ke RS Soeharto Heerdjan Grogol di tahun
2000 dan rajin minum obat selama 13 tahun. Sejak tahun 2007 pasien rawat
jalan di RSMM karena ayah pasien meninggal. Sempat di tahun 2013 pasien
tidak minum obat selama 1 bulan karena tidak ada biaya untuk berobat
sehingga harus dirawat di RSMM. Kejadian berulang di tahun akhir 2014 dan
awal 2017, pasien putus obat lagi namun dengan alasan tidak sabar untuk
mengantri saat hendak kontrol di RSMM. Hal itu membuat pasien dirawat
hingga sekarang.
Pasien seorang yang pendiam, tertutup untuk masalah pribadi,
senang menyendiri. Pasien perokok sejak SMA dan dapat menghabiskan 4-5
batang dalam sehari. Pasien pernah mengkonsumsi alkohol dan menggunakan
ganja dan sabu saat kuliah. Hal ini membuat pasien tidak tamat kuliahnya.
Setelah itu pasien mulai bekerja di tahun 2000 sebagai penjaga wartel di
Jakarta Pusat hingga tahun 2005. Setalahnya pasien menjadi kuli di Bogor
hingga sekarang. Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan serupa, sakit
epilepsi, ataupun sakit fisik lain yang diderita pasien.
Berdasarkan pemeriksaan status mental. Didapatkan pasien
kooperatif. Selama wawancara kontak mata adekuat, bicara spontan, mood
eutimia dengan afek luas, kontinuitas pikir koheren. Halusinasi auditorik
berupa suara teman wanita yang menghinanya. Terdapat waham rujukan
berupa perasaan terhina oleh tetangga yang melewati rumahnya. Orientasi
waktu, tempat dan personal baik. Daya ingat jangka panjang, pendek, dan
sesaat baik. Daya nilai sosial baik. Tilikan derajat I dan keseluruhan
penjelasan pasien dapat dipercaya. Tidak ditemukan keluhan fisik. Hasil
laboratorium dalam batas normal.
Diagnosis Aksis II
Pada pasien ditemukan ciri kepribadian skizoid berupa seorang
yang pendiam, tertutup untuk masalah pribadi, dan senang menyendiri.
Diagnosis Aksis IV
Masalah dengan keluarga : Tidak ada
Masalah dengan pekerjaan : Ada, pasien sering tidak masuk untuk
bekerja
Masalah ekonomi : Ada, pasien tidak memiliki uang yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama ini selalu dikasih oleh
kakaknya
Masalah akses ke pelayanan kesehatan : Tidak ada
Masalah berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal : Tidak ada
Diagnosis Aksis V
GAF current: 51
Fungsi psikososial
Halusinasi auditori sudah jarang dan tilikan derajat I
Fungsi sosial
Pasien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dan perawat di bangsal
Fungsi perawatan diri
Pasien mampu merawat diri untuk makan dan mandi
GAF HLPY: 78
Fungsi psikososial
Tidak ada waham dan halusinasi
Fungsi sosial
Pasien berkomunikasi baik dengan keluarga namun cenderung tertutup
untuk masalah pribadi. Pasien juga jarang ikut kegiatan di sekitar
rumah.
Fungsi perawatan diri
Pasien mampu merawat diri untuk makan dan mandi
X. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Risperidone tablet 2 x 2mg po
Merupakan obat antipsikosis atipikal yang bekerja menghambat
reseptor dopamin D2 dan serotonin 5-HT2A
2. Psikoterapi
a. Psikoterapi Suportif
XI. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam