Kesetimbangan kimia adalah keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan
produk sama dan konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi
bolak-balik dimana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya produk. Reaksi
akan terjadi terus menerus secara mikroskopis sehingga disebut kesetimbangan dinamis.
Suhu:
Apabila temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang membutuhkan kalor (endoterm).
Apabila temperatur sistem dikurangi maka rekasi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat
yang melepaskan kalor (eksoterm).
Contoh : Pada persamaan reaksi
[A] + [B] <==> [C] H = -X
[C] merupakan reaksi eksoterm (melepaskan kalor) dan [A] + [B] merupakan reaksi endoterm
(membutuhkan kalor).
Apabila temperatur dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena jika
temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang
membutuhkan kalor (endoterm).
JENIS KESETIMBANGAN
Kesetimbangan Homogen
Reaksi Kesetimbangan Homogen merupakan reaksi kesetimbangan dimana semua fasa
senyawa yang bereaksi sama. Contoh :
1. N2(g) + 3H2(g) D 2NH3(g)
2. H2O(aq) D H+(aq) + OH-(aq)
3. CH3COOH(aq) D CH3COO-(aq) + H+(aq)
Kesetimbangan Heterogen
Reaksi Kesetimbangan Heterogen adalah reaksi kesetimbangan dimana fasa reaktan dan
produk memiliki fasa yang berbeda. Contoh:
1. CaCO3(s) D CaO(s) + CO3(g)
2. Ag2CrO4(s) D Ag2+(aq) + CrO42-(aq)
3. 2 C(s) + O2(g) D 2CO(g)
Rumus tetapan kesetimbangan KC secara garis besar merupakan perbandingan (hasil bagi)
antara konsentrasi molar ([ ]) zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi molar zat ruas kiri yang
dipangkatkan dengan koefisiennya.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak
dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Perlu diingat:
tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.
Ket :
pX = tekanan parsial yang dicari
nX = mol dari zat yang dicari tekanan parsialnya
En = total mol sistem
Ep = total tekanan parsial sistem