Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

Disusun Oleh:

Annisa Noer Umami

AKADEMI KEBIDANAN ADILA


BANDAR LAMPUNG
2013/2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
Topik : Asuhan Masa Ibu Hamil
Subtopik : Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Hari/Tanggal : 3 September 2014
Tempat : Balai desa
Penyuluhan/Pembicara : Annisa Noer Umami
Sasaran : Ibu Hamil
Karakteristik : Ibu Yang Belum Mengetahui Kebutuhan Bagi Ibu dan
Janinnya
Jumlah : 10 orang
Tujuan Utama : Diaharapkan ibu dapat mengenal, mengetahui,serta
memahami tentang kebutuhan fisik ibu hamil
Tujuan Khusus :
1. Diharapakn ibu mengetahui Pengertian Kebutuhan-kebutuhan dasar ibu hamil
2. Diharapkan ibu mengetahui jenis-jenis Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Materti :
1. Diharapakn ibu mengetahui Pengertian Kebutuhan-kebutuhan dasar ibu hamil
2. Diharapkan ibu dapat mengetahui bagaimana kebutuhan oksigen ibu hamil

3. Diharapkan ibu dapat mengetahui bagaimana kebutuhan nutrisi ibu hamil

4. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan Personal Hygiene

5. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan eliminasi ibu hamil

6. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan seksual ibu hamil

7. Diharapkan ibu dapat memahami pola istirahat yang baik

8. Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Perawatan Payudara

9. Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Iminisasi pada Ibu Hamil

10. Diharapkan ibu dapat mengetahui tanda bahaya saat hamil

Kegiatan :
NO MATERI KEGIATAN
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Salam
(3menit) 2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
3. Menyampaikan waktu yang akan digunakan dan
mendiskusikannya dengan peserta.
4. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang
disampaikan.
2 Proses 1. menjelaskan pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
(20 menit) 2. Menjelaskan kebutuhan oksigen ibu hamil selama trimester I,
II, dan III
3. Menjelaskan kebutuhan nutrisi ibu hamil selama trimester I,
II, dan III
4. Menjelaskan kebutuhan personal hygiene ibu hamil selama
trimester I, II, dan III
5. Menjelaskan kebutuhan pakaian ibu hamil selama trimester I,
II, dan III
6. Menjelaskan kebutuhan eliminasi ibu hamil selama trimester
I, II, dan III
7. Menjelaskan kebutuhan seksual ibu hamil selama trimester I,
II, dan III
8. Menjelaskan mengenai Poal Istirahat yang Baik.
9. Menjelaskan tentang Perawatan Payudara
10. Menjelaskan ketidaknyamanan dan bagaimana cara
mengatasinya
3 Evaluasi 1. Menggali pengetahuan tentang Kebutuhan Dasar Ib Hamil
(15 menit) pada peserta degan menanyakan pada peserta mengenai
Kebutuhan Dasar Ibu Hmail
2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
3. Mengklarifikasi pertanyaan peserta dan menarik kesimpulan
dari materi yang diberikan

4 Penutup 1. Penyuluhan mengucapkan terimkasih atas segala


(5 menit) perhatiannya
2. Mengucapkan salam penutup

Materi :
Lampiran
Pendahuluan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adannya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahn tersebut yaitu perubahan fisik. Kebuuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygien, eliminasi,
seksual, senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, dan tanda bahaya dalam kehamilan.
Kebutuhn-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.

1. Oksigen
Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil tua sebelum kepala
masuk panggul, paru-paru terdesak ke atas sehingga menyebabkansesak nafas.
Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu :
Latihan nafas dengan senam hamil
Tidur dengan bantal yang tinggi
Makan tidak terlalu banyak
Hentikan merokok
Konsultasikan ke dokter bila ada gangguan nafas seperti asma
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus danoksigenasi fetoplasenta
dengan mengurangi tekanan vena asenden (hipotensisupine)
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan
hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat
besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).
1. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
1. Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan
berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi
nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang
tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.
Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi
sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
2. Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi
sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6
porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau
produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
3. Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang
kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000
miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju
cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1
cangkir.

4. Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang
kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin
C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-
eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1
kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
5. Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin,
diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-
kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas,
daging, dan minyak kanola.
6. Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan
B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel
darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah
Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi
jantung janin siap berdenyut.
2. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan perkembangan.
Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya kehamilan.

a. Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat)
berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.

b. Minggu ke-14

Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan
untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga
perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.

c. Minggu ke-17

Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat
besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal
pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang
berkembang.

d. Minggu ke-24

Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat
menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya
kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal,
gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.

e. Minggu ke-28

Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi
pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula.
Pilihannya, bayam dan buah kering.
3. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi
beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak.
Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
a. Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan
pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-
300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan
ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk
olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak,
Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

b. Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa
kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin
meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan
hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

c. Yodium

Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap
metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin
tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.

d. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)


Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan
dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari,
Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini
bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.

e. Air

Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari
sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur
proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama
masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit
serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain
air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan
lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan
softdrink.

3. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung
kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental,
psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat
dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan
memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya
pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan
dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa
mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
a. Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan
ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan
endapan minyak yang menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi
darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
b. Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada
gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan
sikat dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan
menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang
berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan
karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium
untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada
gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat
rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
c. Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting
susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan
baik pada saat diperlukan.

4. Eliminasi
1. Eliminasi pada Ibu Hamil
Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran
uterus, BAB normal konstitensi lunak.
Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul
Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas
Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone
progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain
itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi
serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.
Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak
peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar
agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama
pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada
awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih sehingga
kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga
menyebabkan desakan pada kantung kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk
mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan
terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini
menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan
mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan
menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung kemih.
Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan
menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat
kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang
air besar dan harus menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali
melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri
dari daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan
tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi
wewangian karena tissue yang kasar diberi wewanggian atau bergambar apat menimbulkan
iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi
air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih.
Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan
membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika
ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang lama
(misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebeblum berangkat tidur di
malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, ibu
hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan
minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur karena :
a. Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen
b. Tekanan uterus yang membesar
c. Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk panggul

Konstipasi di cegah dengan :


a. Cukup banyak minum
b. Olahraga
c. Pemberian laksatif ringan seperti jus buah-buahan
2. Hal-hal untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada masa kehamilan
BAK : untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan
menjaga kebersihan sekitar alat kelamin
BAB : perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga pada
ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktifitas
jasmani dan makan bersehat. (Manuaba, 1998:96)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancer, untuk
memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan
sekitar kelamin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga
buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan
makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir
menjadi lebih besar dan berdarah.
3. Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine
a. Diet dan asupan

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah
urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.selain itu, minum
kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.

b. Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak
tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah
pengeluaran urine

c. Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait
dengan tersedianya fasilitas toilet.

d. Stress psikologis

Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena
meningkatnya

5. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti
berikut ini.
Sering abortus dan kelahiran premature
Perdarahan pervaginam
Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra
uteri

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya coitus
ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.
Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati.
Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, coitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah
seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk
kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama,
gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya
ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.
1. Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester
Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks
menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah,
lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi,
kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Trimester kedua: minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua, umumnya libido
timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan
sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester
pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga.
Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa
lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran
darah ke organ-organ seksual dan payudara.
Trimester ketiga: minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki
trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh
bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan
lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual.
Tapi jika termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal
yang normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.
2. Bahaya Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil
Hal diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan berisiko
seperti:

a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan berisiko terjadi keguguran


berulang
b. Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim),
c. Khawatir terjadi perdarahan hebat saat hubungan seksual Riwayat kelahiran
prematur, ini juga mengancam terjadinya persalinan sebelum waktunya.

d. Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput ketuban yang
berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman yang ada di daerah vagina robek,
akibatnya hubungan seksual akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim
melalui sel-sel sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin

e. Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids, dll.

Suami atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini sebaiknya
tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh berdasakan penilaian dan
pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila hubungan seksual tidak dapat di hindari
sebaiknya menggunakan kondom. Dampak yang paling ditakuti bukan saja penularan ke
janin, namun penularan ke pasangan juga.

6. Pola Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak bolehdigunakan
sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.Wanita hamil juga harus
menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yangsangat lama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yangmendukung kesehatan sendiri, maupun
kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larutmalam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus
dipertimbangkan dan kalau mungkindikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam +
sekitar 8 jam/ istirahat/tidur siang 1 jam.
7. Perawatan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting susu
yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.

8. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting susu
yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Hindari pemakain bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa
2. Gunakan bra dengan bentuk menyangga payudara

9. Tanda-tanda Kehamilan
1. Perdarahan
Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran :(Varney, 2002)

a. Aborsi Spontan

Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis, semata-mata
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Yang tergolong ke dalam abortus spontan yaitu:

b. Abortus kompletus artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga


rahim kosong.
c. Abortus Inkompletus yaitu hamya sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan

d. Abortus Insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung, dengan ostium


sudah terbuka dam ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.

e. Abortus Imminens yaitu keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini
keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obatan hormonal dan
antispasmodik serta istirahat.

f. Missed Aborsi yaitu janin mati, namun tertahan cukup lama di dalam
(berminggu-minggu)

g. Mola hidatidosa

1) Merupakan proses degenerasi pada vili korionik plasenta menyebabkan perkembangan


vesikel jernih mirip kista berbentuk seperti seikat anggur
2) Mola lengkap ; seluruh vesikel, tidak terdapat janin
3) Mola parsial ; vesikel disertai perkembangan janin yang tidak hidup
4) Biasanya merupakan neoplasma benigna, dapat berkembang menjadi
Koriokarsinoma

h. Kehamilan ektopik
Ketika kehamilan berimplantasi dimana saja kecuali didalam endometrium uterus.
Kehamilan Tuba : Berjumlah 95 % dari kehamilan ektopik.
Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
1) Plasenta Previa adalah implantasi plasenta di segmen bawah uterus, secara lengkap atau
parsial akan menutupi lubang os servikal interna. Hal ini mungkin merupakan penyebab
serius perdarahan antepartal pada trimester ketiga persalinan
2) Solusio Plasenta adalah jika plasenta yang terimplantasi secara normal terlepas secara
prematur, perdarahan mungkin berasal dari tepi plasenta atau dalam massa plasenta. Oleh
sebab itu perdarahan

2.Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadang kala disertai kejang

a. Preeklamsia ; terjadi peningkatan tekanan darah disertai proteinuria


akibat kehamilan terutama pada komplikasi primigravida, terjadi setelah usia gestasi
20 sampai 40 minggu, kecuali jika terdapat penyakit tropoblastik
b. Eklamsia ; preeklamsia disertai kejang satu kali atau lebih

c. Hipertensi vaskuler kronis atau penyakit ginjal dengan atau tanpa disebabkan
oleh preeklamsia atau eklamsia

d. Hipertensi gestasional (hipertensi akibat kehamilan atau PIH / Pregnancy


Induced Hipertension) ; peningkatan tekanan darah selama kehamilan tanpa
proteinnuria atau terjadi dalam 24 jam pertama pascapartum pada wanita dengan
tekanan darah normal, dan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi vaskuler

e. Proteinuria Gestasional ; proteinuria tanpa hipertensi yang berdampingan,


tanpa adanya bukti infeksi traktus urinarius atau riwayat penyakit renovaskuler
intrinsik

f. Edema gestasional ; perkembangan akumulasi cairan yang berlebihan dan


merata dalam jaringan (lebih besar dari piting edema 1+ setelah istirahat di etempat
tidur selama 12 jam) tanpa hipertensi yang berdampingan atau proteinuria

3. Demam tinggi
a. Varisela
Infeksi Varisela Maternal :
1) Dapat ditularkan ke bayi baru lahir jika terjadi 6 hari sebelum sampai 2 hari menjelang
kelahiran
2) 10 sampai 30 % kasus infeksi varisela pada orang dewasa mengakibatkan pneumonia
varisela
3) Pada 40 % kasus pada kehamilan, pneumonia varisela mengakibatkan kematian ibu.
Tanda dan Gejala Klinis Infeksi varisela :
1) Demam
2) Menggigil
3) Gatal dan nyeri pada daerah lesi
4) Lesi dimulai: di kepala dan leher, kemudian menyebar ke badan dan ekstremitas, pecah
dan mengkristal
b. Infeksi Traktus Urinarius
Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medik pada wanita hamil .

4.Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan penyebab terbesar persalinan
prematur dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum
terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu
sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini
(periode laten).
Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10% dari semua persalinan. Pada umur
kehamilan kurang dari 34 minggu, kejadiannya sekitar 4%. Sebagian dari ketuban pecah dini
mempunyai periode laten melebihi satu minggu. Early ruptura of membran adalah ketuban
pecah pada fase laten persalinan.Disamping itu ketuban pecah dini yang disertai kelainan
letak akan mempersulit pertolongan persalinan yang dilakukan ditempat dengan fasilitas
belum memadai.

5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak


Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak dikarenakan
karena beberapa masalah, yaitu :Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22
minggu atau selama persalinan.
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau
kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak
diobati.
Gejala yang kadang-kadang ada :
a. Tanda-tanda kehamilan berhenti
b. Tinggi fundus uteri berkurang
c. Pembesaran uterus berkurang

6. Ibu muntah terus dan tidak mau makan


Keadaan ibu hamil yang mengalami muntah secara terus menerus dan tidak nafsu
makan disebut Hiperemesis Gravidarum (Manuaba, 1998). Gejala klinik Hiperemesis
Gravidarum :
Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas, tetapi muntah yang
menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa
wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif.
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dialksanakan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setalah kehamilan 4 bulan, menganjurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti atau
biskuit kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berlemak
sebaiknya dihindari

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Jadi, kebutuhan Dasar Ibu Hamil sanagat banyak, seperti yang telah dijelaskan pada materi
ini, dimana kebutuhan ibu hamil harus dilakukan selama kehamilanya.
Saran
Diharapkan ibu dapat memahami tentang materi yang disampaikan mengenai Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil.
Disaranakan ibu selalu mamantau kebutuhan-kebutuhanya dalam masa kehamilan.
Evaluasi
Jenis : Soal dan Pertanyaan
Bentuk : Lisan
Jumlah :2
Pertanyaan : 1. Mengapa saat hamil frekuensi saat BAK terjadi terlalu sering?
2.Bagaimana cara merawat payudara?

Daftar Pustaka :
1. http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
2. Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
3. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.
5. Walsh, Linda. 2001. Community Based Care During the Childbearing Year. W.B
Saunders Company. United States of America.
6. . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.

Anda mungkin juga menyukai