Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN SENAM UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA

DENGAN IBU HAMIL TRIMESTER KE TIGA

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
jenjang pendidikan DIII Keperawatan

NAMA:

KANIA YULIANA DEWI

A01401911

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu kondisi maternal berkembangnya fetus di dalam
tubuh (DeCherney et al., 2007). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
menjadi 3 trimester, trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester II dari bulan 4 sampai 6 bulan, trimester III dimulai dari bulan 7
sampai 9 bulan (Prawirohardjo, 2014).
Ketika hamil akan terjadi perubahan fisik pada wanita seperti rasa mual
dan muntah di pagi hari, meningkatnya frekuensi buang air kecil, pembesaran
uterus, nyeri punggung dan pergerakan janin. Sedangkan perubahan emosi
yang terjadi selama kehamilan meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi.
Kondisi tersebut menyebabkan gangguan tidur pada ibu hamil (Rafknowledge,
2004 dalam Siallagan, 2010).
Masa kehamilan dan sesudah melahirkan merupakan masa yang rawan
bagi seorang wanita untuk mengalami gangguan tidur, pada awal kehamilan
(trimester pertama), seorang wanita hamil lebih banyak menghabiskan waktu
untuk tidur. Yang biasanya tidur 6-7 jam/hari, bias menjadi 8-10 jam sehari
(Prasadja, (2009). Namun pada masa kehamilan yang berlangsung selama
sembilan bulan terdapat keluhan-keluhan bagi ibu hamil diantaranya adalah
nyeri punggung bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid, gangguan tidur,
diastasis recti, nyeri pelvis dan lainlain.Gangguan tidur yang sering dialami
wanita hamil, pada trimester tiga lebih tinggi, karena adanya ketidaknyamanan
seperti nyeri pinggang banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur
(Komalasari, 2014). Hal ini memerlukan aktivitas yang dapat membantu untuk
melenturkan otot-otot yang kaku yaitu dengan cara berolah raga. Jenis
olahraga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam
hamil adalah latihan jasmani yang bertujuan membuat elastis otot dan
ligament yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi
dan relaksasi, serta mengatur teknik pernapasan. (Saminem, 2008 ).
Penurunan durasi tidur pada ibu hamil dapat membuat kondisi ibu hamil
menurun, konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood
bekerja, dan cenderung emosional. Gangguan tidur menimbulkan depresi dan
stres yang berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Stres ringan
menyebabkan janin mengalami peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang
berat dan lama akan membuat janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari
gangguan tidur ini adalah depresi dan bayi yang dilahirkan memiliki sedikit
waktu tidur yang dalam (Field et al, 2007 dikutip Wahyuni, dkk 2013:).
Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk
mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik terhadap calon ibu /
merupakan suatu usaha untuk mencapai kondisi yang optimal dalam
mempersiapkan proses persalinan dengan cara dirancang latihan-latihan bagi
ibu hamil ( Maryunani dan Sukaryati, 2011). Senam hamil mempunyai
manfaat yaitu 1) mengurangi stress selama kehamilan dan pada masa pasca
melahirkan, 2) mengurangi sakit punggung selama trimester ketiga, 3)
membentuk sikap tubuh yang prima, 4) mempertinggi kesehatan fisik dan
psikis, 5) memberikan kenyamanan (relaksasi) pada ibu hamil, 6)
menguasaiteknik-teknik pernafasan (Wahyuni dan Layinatunni'mah, 2014).
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan
bertambah, pencernaan jauh lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak
(Sulistyawati, 2009).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil
Mengikuti Senam Hamil : (1) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan,
penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.Pengetahuan merupakan suatu domain yang sangat
penting untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang. Suatu penelitian
mengatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan mampu
bertahan lama dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoatmodjo,
2012). (2) Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap merupakan kesediaan
untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu.Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional
terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2010). (3) Notoatmodjo (2010)
mengemukakan bahwa motivasi berasal dari kata Latin moreve yang berarti
dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Lebih
dijelaskan Notoatmodjo bahwa pengertian motivasi tidak terlepas dari kata
kebutuhan atau needs atau want. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri
manusia yang perlu ditanggapi atau direspons.
Keberadaan dukungan keluarga yang adekuat terbukti berhubungan
dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi
kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Di samping itu pengaruh positf dari
dukungan keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam
kehidupan yang penuh dengan stres. Dukungan dan kasih sayang dari anggota
keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu hamil
merasa takut dan khawatir dengan kehamilan, oleh karena itu selama
kehamilah seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami
(setiadi,2008)
Menurut data hasil survei National Sleep Foundation (2012), 78% wanita
hamil di Amerika mengalami gangguan tidur (Wahyuni dkk, 2013).Gangguan
tidur selama kehamilan terjadi selama trimester 1 (13%-80%) dan trimester
ketiga (66%-97%), sedangkan di Indonesia wanita hamil pada trimester ketiga
97% mengalami gangguan tidur. Berdasarkan hasil studi Ceki Purwati 2016 di
BPM Yuni Martini Amd, Keb merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan swasta yang bisa digunakan untuk memeriksaan kehamilan yang
berada di Desa Bumiharjo Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen
Berdasarkan dokumentasi di BPM Yuni Martini Amd, Keb Desa Bumiharjo
Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen terdapat 35 ibu hamil dengan ibu
hamil yang mengalami gangguan tidur sebanyak 6 orang.
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur, salah
satu diantaranya adalah kecemasan (Cahyatin & Mubarok, 2007) dalam
Komalasari (2014). Kecemasan sering kali mengganggu tidur. Seseorang yang
pikirannya dipenuhi dengan masalah pribadi dan merasa sulit untuk rileks saat
akan memulai tidur. Kecemasan meningkatkan kadar norepinefrin dalam
darah melalui stimulasi sistem saraf simpatis. Perubahan kimia ini
menyebabkan kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta
lebih banyak perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun
(Kozier et.al, 2010) dalam Komalasari (2014).Penurunan durasi tidur pada ibu
hamil dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang,
mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja, dan cenderung
emosional. Gangguan tidur menimbulkan depresi dan stres yang berpengaruh
pada janin yang dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin mengalami
peningkatan denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat
janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah depresi
dan bayi yang dilahirkan memiliki sedikit waktu tidur yang dalam (Field et al,
2007 dikutip Wahyuni, dkk 2013:).
Setelah di lakukan senam hamil di harapkan gangguan tidur yang sering
dialami wanita hamil, pada trimester tiga teratasi, dengan senam hamil dapat
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot otot dinding perut, otot
otot panggul, ilgament dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan dan setelah di lakukan senam hamil dapat mengurangi
kecemasan dan meningkatkan kesiapan untuk melahirkan. Sehingga dapat
meningkatkan durasi tidur pada wanita hamil trimester ke tiga.
Saat dilakukan senam hamil tidak ada instruktur, tetapi akan penulis akan
menjadi instruktur. Kesalahan gerakan dapat diminimalisir dengan latihan
sebelum melakukan senam hamil.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan pemberian senam hamil dapat
meningkatkan kualitas tidur pada kehamilan trimester ke tiga?
C. Tujuan Prosedur Keperawatan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian senam hamil
dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga
2. Tujuan Khusus
a) Mampu mengetahui asuhaan keperawatan dengan pemberian senam
hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga
b) Mampu mengetahui diagnosa keperawatan dengan pemberian senam
hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga
c) Mampu mengetahui perencanaan asuhan keperawatan dengan
pemberian senam hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil
trimester ke tiga
d) Mampu mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
pemberian senam hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil
trimester ke tiga
e) Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan dengan pemberian senam
hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga
D. Manfaat Prosedur Keperawatan
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan kualitas tidur
ibu hamil trimester ke tiga melalui senam hamil
2. Bagi Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga melalui
senam hamil
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur senam
hamil pada asuhan keperawatan pasien maternitas

Anda mungkin juga menyukai