Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
jenjang pendidikan DIII Keperawatan
NAMA:
KANIA YULIANA DEWI
A01401911
i
KATA PENGANTAR
v
7. Teman teman organisasi Uty, Dwi, Kuni dan Ani yang selalu memberikan
semangat dan memberikan motivasi kepada penulis
8. Teman spesial Ludi yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
membantu penulis dalam belajar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bentuk dan isi. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan dan keperawatan selanjutnya.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Prosedur Keperawatan ............................................................. 4
D. Manfaat Prosedur Keperawatan ........................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5
A. Pengkajian ............................................................................................ 5
B. Keluarga ............................................................................................... 14
C. Kehamilan ............................................................................................ 19
D. Senam Hamil ........................................................................................ 33
E. Kerangka Konsep ................................................................................. 41
BAB III METODE PENERAPAN ............................................................ 42
A. Jenis/Desain/Rancangan ....................................................................... 42
B. Subyek Penerapan ................................................................................ 42
C. Fokus Penerapan .................................................................................. 42
D. Definisi Operasional............................................................................. 42
E. Instrumen Penerapan ............................................................................ 43
F. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 43
G. Lokasi Dan Waktu Penerapan .............................................................. 43
H. Analisis Data Dan Penyajian Data ....................................................... 43
I. Etika Penerapan .................................................................................... 44
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas tidur yang kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi kesehatan
pada ibu serta janin yang ada dalam kandungan. Hal tersebut terjadi karena
perubahan-perubahan yang dialami ibu hamil. Seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan keluhan yang diakibatkan oleh pembesaran perut, perubahan
anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-
keluhan pada ibu hamil (Vankatashihah, 2009).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2015 jumlah wanita hamil di
Indonesia 5.382.779 jiwa. Berdasarkan profil kesehatan jawa tengah tahun
2015 jumlah wanita hamil di provinsi Jawa Tengah 612.292 jiwa.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten kebumen tahun 2015 jumlah wanita
hamil di kebumen 201 jiwa.
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik
fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Sarwono, 2013).
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang
terjadi (Mansur, 2009). Menurut hasil penelitian Astria (2009) sejak saat
hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang
persalinan terutama pada trimester III umumnya saat menghadapi persalinan
(52.5%) dan sisanya tidak mengalami kecemasan (47.5%).
Keluhan-keluhan bagi ibu hamil trimester ke III diantaranya nyeri
punggung bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid, gangguan tidur,
1
2
diastasis recti, nyeri pelvis dan lain - lain. Salah satu keluhan yang sering
muncul yaitu gangguan tidur. Gangguan tidur yang sering dialami wanita
hamil, pada trimester III lebih tinggi, karena adanya ketidaknyamanan seperti
nyeri pinggang banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur
(Komalasari, 2014).
Menurut Field T (2007), kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan
mengganggu proses kekebalan tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk
menangkal penyakit pun akan berkurang. Hal ini akan memperbesar risiko
berat bayi lahir rendah dan beberapa komplikasi kesehatan lain. Gangguan
tidur menimbulkan depresi dan stres yang berpengaruh pada janin yang
dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin mengalami peningkatan
denyut jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat janin menjadi
hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur ini adalah depresi dan bayi yang
dilahirkan memiliki sedikit waktu tidur yang dalam.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tidur ini
antara lain dengan olahraga, mengkonsumsi obat-obatan yang aman bagi ibu
hamil, hipnoterapi, edukasi tidur (sleeping education) dan latihan relaksasi
(Hegard, 2010). Olahraga yang diperuntukkan bagi ibu hamil adalah olahraga
yang aman bagi kehamilannya. Olahraga ini bisa bersifat individual seperti
jalan-jalan pagi hari atau olahraga yang bersifat kelompok seperti senam
hamil. Jenis olahraga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil
(Roosytasari, 2009).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam hamil sangat
membantu mengatasi gangguan tidur ibu selama kehamilan melalui
gerakangerakan dan latihan pernafasan dalam senam hamil. Salah satu
manfaat senam hamil diantaranya yakni untuk meningkatkan durasi tidur ibu
hamil. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan rutin dan benar akan
terasa efek relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk mengatasi
kecemasan dan ketegangan. Latihan relaksasi secara fisiologis akan
menimbulkan efek relaks yang melibatkan syaraf parasimpatis dalam sistem
syaraf pusat. Dimana salah satu fungsi syaraf parasimpatis ini adalah
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan pemberian senam hamil dapat
meningkatkan kualitas tidur pada kehamilan trimester ke tiga di keluarga Tn.
X Desa Semondo, Gombong.
5
6
3) Struktur peran
Menjelaskan tentang peran suami, anggota keluarga lain dan
ibu yang sedang hamil, apakah ada perubahan peran selama ibu
hamil.
4) Struktur nilai atu norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga
dengan kelompok atau komunitas yang berhubungan dengan ibu
hamil, seperti keyakinan tertentu yang tidak boleh dilakukan ibu
hamil.
e. Fungsi keluarga
(Harnilawati, 2013)
1) Fungsi afektif
Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
keluarga dengan ibu hamil untuk mengurangi kecemasan,
dukungan keluarga terhadap ibu hamil yaitu memberikan
motivasi kepada ibu hamil untuk persiapan persalinan,
kehangatan kepada ibu hamil untuk mengurangi keluhan
keluhan yang terjadi paa ibu hamil dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai terhadap ibu hamil.
2) Fungsi sosialisasi
Mengkaji tentang bagaimana interaksi atau hubungan dalam
anggota keluarga terhadap ibu hamil, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku tentang
ibu hamil.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat di lihat dari kemampuan keluarga melaksanakan
lima tugas kesehatan keluarga yaitu keluarga mampu mengenal
kehamilan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
pada ibu hamil, melakukan perawatan terhadap ibu hamil,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
9
Prevensi Sekunder
a) Perilaku pencarian kesehatan (1603)
b) Perilaku kesehatan prenatal (1607)
c) Kepercayaan kesehatan : merasa mampu untuk perform
(1701)
d) Kepercayaan kesehatan : merasa mamapu untuk mengontrol
(1702)
e) Kepercayaan kesehatan : merasa mampu sebagai sumber
(1703)
f) Kepercayaan kesehatan : merasa mampu mengatasi (1704)
g) Kompetensi komunitas (2700)
h) Status kesehatan komunitas (2701)
i) Efektifitas skrining kesehatan komunitas (2807)
j) Efektifitas program komunitas (2808)
k) Kontrrol resiko kesehatan komunitas : tradisi budaya tidak
sehat (2810)
2) NIC
Prevensi primer
a) Pendidikan kesehatan (5510)
b) Fasilitas pembelajaran (5520)
c) Mengajar : kelompok (5604)
d) Manajemen kasus (7320)
e) Pengembangan kesehatan komunitas (8500)
f) Pendidikan kesehatan (5510)
g) Pengembangan program (8700)
h) Culture brokerage (ctrategi untuk menjembatani diantara
budaya klien dan sistem yankes) (7330)
i) Dukungan pengambilan keputusan (5250)
j) Panduan sistem kesehatan (7400)
k) Skrining kesehatan (6520)
l) Identifikasi risiko (6610)
12
d. Tindakan observasi
Implementasi keperawatan yang ditunjukkan kepada keluarga
meliputi:
a. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan
informasi, mengidentfikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
ibu hamil, mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan pada ibu
hamil yang tepat untuk individu dengan cara mengidentifikasi
konsekuensi jika tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber
sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang konsekuensi
tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat ibu hamil dengan cara
mendemonstrasikan cara perawaatan menggunakan alat dan fasilitas
yang ada di rumah mengawasi keluarga melakukan perawatan pada
ibu hamil.
d. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat
lingkuangan sehat untuk ibu hamil, dengan cara menemukan sumber
sumber yang dapat digunakan keluarga, melakukan perubahan
lingkungkan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada guna untuk melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara
mengenalkan fasilitas yang ada di lingkungan keluarga, membantu
keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
5. Evaluasi Keperawatan
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan
evaluasi diperlukan untuk melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum
berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali
kunjungan keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap
sesuai dengan waktu dan kesediaan klien atau keluarga. Tahapan
14
B. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Harmoko (2012), Keluarga adalah perkumpulan dua atau
lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi,
dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, 2012) sebagai
berikut
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada
hierarki kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin
mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan
menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesn,
memberikan umpan balik, dan valid.
b. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
Posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misal status
sebagai istri atau suami.
15
c. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent
power), keahlian (exper power), hadiah (reward power_, paksa
(coercive power), dan effektif power.
d. Strukur nilai dan norma
1) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau
tidak dapat mempersatukan annggota keluarga.
2) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
3) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
e. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (2010)
1) Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa,
memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan
menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang produktif
serta memberikan status pada anggota keluarga.
3) Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama
beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
4) Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi
efektifnya.
5) Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat
tinggal, perawatan kesehatan.
16
f. Tugas Keluarga
Tugas keluarga meliputi pemerliharaan fisik keluarga dan
anggotnya, pemeliharaan sumber sumber daya yang ada dalam
keluarga, pembagian tugas masing masing anggonya sesuai dengan
kedudukannya masing masing, sosialisasi antara para anggotanya,
pemeliharaan antara keterlibatan anggota keluarga, pengaturan jumlah
anggota keluarga, membangkitkan dorongan dan semangat para
anggota.
g. Peran Keluarga Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
1) Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkunmgan.
2) Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3) Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial
dan spriritual.
h. Tahap Perkembangan Keluarga (Setiadi,2008), membagi keluarga
dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:
17
C. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)
betul-betul penuh perjuangan (Maulana, 2008).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
20
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada
vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen.
5) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadangkadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat
tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu
jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
6) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas
untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma
uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
7) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah
tanda adanya janin di dalam uterus.
8) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu
menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
c. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
2) Denyut jantung janin
Mendengar denyut jantung janin bisa dilakukan dengan
cara mendengarkan dengan stetoskop moral Laennec,
menggunakan doppler,dicatat dengan feto electro kardiogram,
dilihat dari ultrasonograf dan
23
e) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif
untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk
kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat
mempengaruhi pola tidur.
f) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu
hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan
23
tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah
posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-
tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit
kepala atau pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga
dapat menyebabkan sakit kepala.
g) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti
kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit
seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak
menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan
dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
h) Meludah
Meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala
morning sickness.
i) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan
merasa kesulitan memasang kancing atau rok celana
panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat
25
f) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di
malam hari sehingga merasa kesulitan untuk tidur
nyenyak. Gangguan tidur yang sering dialami wanita
hamil, pada trimester III lebih tinggi, karena adanya
ketidak nyamanan seperti nyeri pinggang banyak buang
air kecil, dan spontan bangun dari tidur.
Kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan
mengganggu proses kekebalan tubuh, 29
sehingga
kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit pun akan
berkurang. Hal ini akan memperbesar risiko berat bayi
lahir rendah dan beberapa komplikasi kesehatan lain.
Gangguan tidur menimbulkan depresi dan stres
yang berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Stres
ringan menyebabkan janin mengalami peningkatan denyut
jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat
janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut dari gangguan tidur
ini adalah depresi dan bayi yang dilahirkan memiliki
sedikit waktu tidur yang dalam.
kualitas tidur dapat di ukur dengan kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kuesioner ini
dapat digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan
gangguan tidur orang dewasa dalam interval satu bulan.
PSQI dikembangkan untuk beberapa tujuan, seperti untuk
memberikan ukuran yang valid dan memiliki nilai kualitas
tidur yang terstandar, untuk membedakan antara orang
dengan tidur yang baik atau memiliki gangguan tdur, dan
untuk memudahkan peneliti untuk menafsirkan dan
penilaian klinis yang berguna untuk menentukan kualitas
tidur seseorang. PSQI berada 0 sampai 21.Interpretasi skor
31
D. Senam Hamil
1. Pengertian Senam Hamil
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi
ibu hamil. Senam hamil memiliki prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan pada senam hamil
dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil,
mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan serta
mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan.
Tujuan dari program senam hamil adalah membantu ibu hamil agar
nyaman, aman dari sejak bayi dalam kanfungan hingga lahir. Senam
hamil merupakan latihan relaksasi yang dilakukan oleh ibu yang
mengalami kehamilan sejak 23 minggu sampai dengan masa kelahiran
dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan
selama kehamilan (prenatal care) (Manuaba, 2010).
2. Tujuan Senam Hamil
a. Tujuan umum, yaitu melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga
kondisi otot otot dan persendian yang berperan dalam proses
mekanisme persalinan, mmpertinggi kesehatan fisik dan psikis serta
kepercayaan pada diri sendiri dan penolong alam menghadapi
persalinan, dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang
fisiologis.
b. Tujuan khusus yaitu memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot otot dinding perut, otot otot dasar panggul, ligament dan
jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melonggarkan
persendian yang berhubungan dengan proses persalinan membentuk
sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas,
menguasai teknik pernafasan dalam persalinan, dan dapat mengatur
diri kepada ketenangan. Tujuan senam hamil, yaitu: melatih ibu
untuk beraaptasi lebih baik dengan kehamilannya, melatih dan
mempersiapkan ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayinya,
34
napas tersebut, tangan yang berada di atas perut ikut serta diangkat
mencapai kepala, keluarkan napas melalui perut secara perlahan,
tangan yang diangkat ikut serta diturunkan, lakukan gerakan latihan
ini sekitar 8 10 kali dengan tangan silih berganti, bentuk gerakan
lain : tangan yang berada di atas perut dibiarkan mengikuti gerakan
saat melakukan tarikan dan saat mengeluarkan napas, tangan
tersebut seolah olah memberikan pemberat pada perut untuk
memperkuat diafragma, tujuan latihan meningkatkan penerimaan
konsumsi oksigen ibu dan janin, menghilangkan rasa takut dan
tertekan, mengurngi nyeri saat kontraksi.
i. Latihan relaksasi. Latihan relaksasi dapat dilakukan bersamaan
dengan otot tulang belakang otot dinding perut dan otot liang dubur
atau sama relaksasi total. Teknik relaksasi antara lain: sikap tubuh
seperti merangkak, bersikap tenang dan relaks, badan disangga pada
persendian bahu dan tulang paha, bentuk latihan: tubuh disangga
persendian bahu dan tulang paha, lengkungkan dan kendurkan
tulang belakang, kembangkan dan kempiskan otot dinding perut,
kerutkan dan kendorkan otot liang dubur, lakukan latihan ini 8 10
kali, bentuk latihan yang lain: tidur miring dengan kaki membujur,
terlentang dengan kaki ditekuk, tidur miring dengan kaki ditekuk,
tujuan latihan kombinasi melatih dan melemaskan perssendian
pinggul dan persendian tulang paha, melatih otot tulang belakang,
otot dinding perut.
j. Latihan relaksasi dengan posisi duduk telungkup antara lain: sikap
tubuh menghadap sandaran kursi, kedua tangan disandaran kursi,
kepala diletakkan diatas tangan, bentuk latihan: tarik napas dalam
dan perlahan hembuskan, dilakukan pada kala I (pertama), tujuan
latihan meningkatkan ketenangan, mengendalikan dan mengurangi
rasa nyeri, latihan ini dapat dilakukan pada kala I (masa pembukaan
pada proses persalinan) sehingga mengurangi nyeri
40
sedemikian rupa sehingga terjadi hasil akhir his untuk mengejan dan
sambil tarik napas dalam.
E. Kerangka Konsep
Amenorea
Mual dan muntah
Kehamila Tanda kehamilan Mengidam
n Pingsan
Anoreksia
Gangguan Penatalaksanaan Mamae membesar
kehamilan kehamilan Sering miksi
pada Kunjungan ANC 4 Pembesaran perut
trimester ke kali dalam 36 Tanda hegar
III minggu Gerakan janin
Gangguan Detak jantung janin
tidur
BAB III
METODE PENERAPAN
A. Jenis/Desain/Rancangan Penerapan
Desain penerapan dalam karya tulis menggunakan deskriptif. Deskriptif
yaitu suatu pengumpulan atau pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat,
metode untuk gambaran situasi pada pasien serta mengumpulkan data
berdasarkan fakta yang ada dan sebenar benarnya, melalui penerapan.
Penerapan berpedoman dengan proses tindakan yang meliputi penerapan
senam hamil, kualitas tidur sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil.
B. Subyek Penerapan
Subyek penerapan yang digunakan adalah 1 pasien kelolaan dengan ibu
hamil trimester ke III yang mengalami gangguan tidur.
C. Fokus Penerapan
Fokus penerapan adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan
titik acuan penerapan:
Penerapan senam hamil untuk meningkatkan kualitas tidur.
D. Definisi Operasional
Studi kasus penerapan prosedur keperawatan:
1. Senam hamil adalah olahraga yang diperuntukkkan untuk ibu hamil, yang
terdiri dari tiga latihan yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan
pernafasan serta relaksasi
2. Kualitas tidur adalah suatu alat ukur tidur menggunakan Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI)
43
E. Instrumen Penerapan
Insrument yang digunakan untuk penerapan prosedur keperawatan yaitu
SOP senam hamil dan Kuisioner kualitas tidur PSQI untuk mengetahui
kualitas tidur ibu hamil.
1. Justice (keadilan)
keadilan dalam melakuka suatu penerapan prosedur keperawatan.
Hak dan kewajiban yang memberikan penerapan prosedur keperawatan
dengan yang diberikan penerapan prosedur harus seimbang. Hak pemberi
penerapan prosedur keperawatan yaitu tidak ada paksaan dan kewajibanya
yaitu memberikan prosedur sesuai SOP (Standar Prosedur Operasional).
Hak ibu hamil yaitu tidak ada paksaan, adanya keterbukaan, sesuai
dengan SOP (Standar Prosedur Operasional) dan kewajiban mengikuti
dari awal sampai akhir.
2. Beneficience (manfaat)
Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar
operasional prosedur guna mendaptkan hasil yang bermanfaat semaksimal
mungkin dan meminimalkan dampak yang merugikan bagi ibu hamil.
Manfaat dari penerapan prosedur keperawatan yaitu meningkatkan
pengetahuan dalam meningkatkan kualitas tidur dan kemandirian ibu
hamil trimester ke III dalam melakukan senam hamil
3. Ringht for human dignity (menghormati harkat dan martabat manusia)
Mempertimbangkan hak hak klien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi terbuka terkait prosedur keperawatan yang akan
dilakukan, bebas dari paksaan dan menentukan pilihan. Menentukan
pilihan dapat dilakukan dengan informed consent, menjelaskan manfaat
penerapan prosedur keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya S. SKM., Dodit. (2013). Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian.
Surakarta : Politeknik Kesehatan.
Anggraeni, Poppy. (2010). Serba serbi senam hamil. Yogyakarta : Intan Media
Astria, Y. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan
Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Jakarta. http:// perpus.fkik.uinjkt.ac.id. Diakses tanggal 15
Januari 2014.Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah
Dalam Angka Tahun 2015. Jawa Tengah : Badan Pusat Statistik Provinsi
Jawa Tengah.
Brayshaw, E. (2008). Senam Hamil dan Nifas. Jakarta : EGC
Utami, Aris Puji. (2015). Hubungan Frekuensi Senam Hamil dengan Kualitas
Tidur pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Palang Tuban. Prodi
DIII Kebidanan STIKES NU Tuban, 11, 24 34.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen
tahun 2015. Kebumen : Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.
Fiel T., Diego M., Reif M. H., Figueireda B., Schan B. S., and Khunc. 2006 Sleep
Disturbances in Depressed Pregnant Women and Their Newborns, Infant
Behavior and Development, 30 (2007) : 127 13
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori
dan Praktek. Jakarta : ECG
Hanafiah, T. M. (2008). Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam
Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin, USU Medan.
Hamoko. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan komunitas. Sulawesi Selatan :
Pustaka AS Salam.
Hegard, Hanne K. 2010. Experience of Physical in Danish Nulliparous Women
With A Physically Active Life Before Pregnancy, A Qualitative Study. BMC
Pregnancy and Childbirth, 10(33).
Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta :
Kemenkes RI
Komalasari, Kokom. (2014). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : Refika
Aditama
Mansur, Herawati. (2009). Psikologi Ibu & Anak untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Manuaba, I. B. G., dkk. (2010). Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB.
Jakarta : EGC
Mardliyahg. 2016. BAB II Tinjauan Pustaka. http://digilibunimus-gdl-
mardliyahg-6020-2-babii.pdf.
Maryam. 2016. BAB II Tinjauan Pustaka.
http://digileb.uns.ac.id/perbedaanefektivitassenamhamil.pdf
Maulana, Mirza. 2008. Buku Pegangan Ibu Panduan Lengkap Kehamilan. Kata
Hati : Yogyakarta
Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Muhimah, N & Safei. (2010). Panduan Senam Hamil, Khusus Ibu Hamil.
Jakarta : Power book
Prawirohardjo, Sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Rahmi, Assyifa. (2016). Pengaruh Sistem INA CBGs Terhadap Pengklaiman
BPJS di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Medan :
Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan.
Rikadewi. 2016. BAB II Tinjauan Pustaka. http://digilibunimus-gdl-rikadewi-
6020-2-babiii.pdf.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Setiadi. (2008). Konsep & Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.
Utama, Esa Dima. (2014). Hubungan Senam Lansia dengan Kualitas Tidur pada
Lansia Berdasakar Skor Pittsburgh Sleep Quality Index di Panti Sosial
Tresna Werdha Budhi Luhur Bantul Yogyakarta. Yogyakarta : Universias
Muhammadiyah Yogyakarta.
Wahyuni & Layinatun Nimah. (2013). Manfaat Senam Hamil untuk
Meningkatkan Durasi Tidur Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9,
128 134.
Yuliana, Lina. (2013). Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge
Planning Pasien di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Padalarang :
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus.