Anda di halaman 1dari 3

TEORI ATOM

Maksudnya :

" (Dia) yang mengadakan langit dan bumi. Dia menjadikan kamu sendiri
berpasang-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan
itu. Allah SWT itu tiada seperti seumpama 'SESUATU' apa pun dan Ia Amat
Mendengar lagi Amat Melihat." ( Surah Asyuraa)

Sebelum teori atom di ketengahkan oleh Barat pada abad 19 masihi sebenarnya
teori atom telah pun di perkatakan semenjak zaman Yunani lagi.

Leukippos dan Demokritus (460 380 SM)


Leukippos merupakan orang pertama yang
mencetuskan tentang kewujudan atom. Beliau
bersama dengan Demokritus muridnya
mengemukakan bahwa materi atau benda
terbentuk dari partikel yang sudah tidak terbagi
lagi. Yang kemudian mereka namakan dengan
sebutan atom dari bahasa Yunani atomos iaitu
bermaksud tidak dapat di bahagi. Menurut
Leukippos, atom adalah elemen yang tak terbatas

dan abadi, terus bergerak, serta memiliki bentuk yang jumlahnya tak
terbatas. Atom inilah yang membentuk segala sesuatu yang ada. Selain itu, atom-
atom tersebut bersifat padat dan penuh.
Demokritus menyatakan bahawa atom di umpamakan seperti pasir yang
membentuk pantai, di mana pasir tersebut tidak dapat lagi de pecahkan kepada
bahagian yang lebih kecil. Ini bermaksud sekiranya sesuatu materi itu di pecahkan,
ia akan berakhir dengan sesuatu yang di namakan sebagai atom iaitu sesuatu yang
akhirnya tidak dapat di bahagikan lagi. Beliau juga berpendapat bahawa atom
semestinya padat dan tidak mempunyai struktur internal dan mempunyai ruang
untuk pergerakkan nya.

Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia berpendapat bahwa materi
bersifat berterusan iaitu materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak
terbatas. Ini menyatakan bahawa aristotle tidak menyetujui teori tentang atom.
Beliau lebih cenderung menerima pendapat Empedokles (432 S.M) yang
mengatakan bahawa prinsip yang mengatur alam semesta tidaklah tunggal
melainkan terdiri dari empat anasir atau zat.

Memang dia belum memakai istilah anasir (stoikeia) yang sebenarnya


baru digunakan oleh Plato, melainkan menggunakan istilah 'akar'
(rizomata). Empat anasir tersebut adalah air, tanah, api, dan udara. Keempat
anasir tersebut dapat dijumpai di seluruh alam semesta dan memiiki sifat-sifat
yang saling berlawanan. Api dikaitkan dengan yang panas dan udara dengan
yang dingin, sedangkan tanah dikaitkan dengan yang kering dan air dikaitkan
dengan yang basah. Salah satu kemajuan yang dicapai melalui pemikiran
Empedokles adalah ketika ia menemukan bahwa udara adalah anasir
tersendiri. Para filsuf sebelumnya, misalnya Anaximenes, masih mencampur
adukkan udara dengan kabut.

Empedokles berpendapat bahwa semua anasir memiliki kuantiti yang seakan


sama. Anasir sendiri tidak berubah, sehingga, misalnya, tanah tidak dapat
menjadi air. Akan tetapi, semua benda yang ada di alam semesta terdiri dari
keempat anasir tersebut, walaupun berbeda komposisinya. Contohnya,
Empedokles menyatakan tulang tersusun dari dua bagian tanah, dua bagian air,
dan empat bagian api. Suatu benda dapat berubah karena komposisi empat
anasir tersebut diubah.

Oleh karena Aristosteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa
itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama
berabad-abad lamanya.

Anda mungkin juga menyukai