BAGIAN I
SPESIFIKASI UMUM
1. Umum
1.1. Letak/Lokasi Pekerjaan Sebagaiman terlihat pada gambar-gambar adalah
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai Lamasi
Kabupaten Luwu (SYC)
2. Ketentuan Umum
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-syarat serta gambar
bestek.Segala perubahan hanya dianggap sah dan dibenarkan apabila mendapat
persetujuan Direksi secara tertulis.Segala perintah dan petunjuk dari Direksi harus
ditaati dan dilaksanakan dengan baik demi sempurnanya pekerjaan. Pada akhir
pelaksanaan dan setelah berakhirnya masa pemeliharaan, pekerjaan harus
diserahkan kepada Direksi dalam keadaan baik dan memuaskan, yang disertai
Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dalam keadaan baik dan memuaskan.
3. Fasilitas Pelaksanaan
Semua fasilitas pelaksanaan (temporary works) harus disimpan, dilakukan,
dioperasikan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa, kecuali yang sudah diatur dalam
kontrak.Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dan memelihara semua jalan,
jembatan, saluran, tanggul dan lain-lain yang digunakan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan. Sebelum mengangkut, membawa dan memindahkan peralatan berat,
Pnyedia jasa harus menginspeksi batas-batas beban yang diizinkan pada jalan-
jalan yang akan dilewati. Oleh karena itu Penyedia Jasaharus membicarakan
dengan Direksi atau yang berwenang sebelum memulai pekerjaan.Penyedia jasa
harus memelihara/melindungi sarana lingkungan dan lain-lain pada waktu dan
akibat dari pelaksanaan pekerjaan. Jika menurut Direksi, Penyedia jasa beroperasi
diluar areal lokasi Pekerjaan dan mengakibatkan kerusakan alam/lingkungan, maka
Direksi berhak untuk meminta kepada Penyedia jasa untuk melakukan perbaikan
atas beban Penyedia Jasa. Untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan dan
modifikasi yang dilakukan Penyedia Jasa terhadap hal-hal tersebut diatas adalah
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.Penyedia Jasa harus menjaga setiap
kemungkinan bahaya yang akan timbul. Oleh karena itu Penyedia Jasa harus dapat
mengatur peralatan pelaksanaan maupun bahan di lokasi dengan sebaik-baiknya
terhadap pengangkutan, penempatan material dan pengisian bahan bakar untuk
peralatan dan kendaraan yang dipergunakan untuk mencegah terjadinya bahaya
kebakaran.Semua material, peralatan untuk keperluan pelaksanaan disiapkan oleh
Penyedia Jasa setiap saat dan Penyedia Jasa harus menyiapkan fasilitas pengecekan
tanpa meminta tambahan biaya untuk keperluan tersebut.
4. Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan.Disamping peralatan kerja utama,
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlah yang cukup.Selama
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan
penerangan pada malam hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat dikontrol pada
malam hari.
5. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan pekerjaan
sebagai berikut :
* Sebelum pekerjaan dimulai (0 %)
* Pekerjaan mencapai 50 %
* Pekerjaan selesai seluruhnya (100 %)
Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan tempat yang sama
setiap tahapan sehingga dapat menggambarkan kemajuan secara kronologis dan
jelas. Foto-foto yang baik khususnya yang dapat menunjukkan tahapan pekerjaan
0 %, 50 % dan 100 %, yang dianggap penting disusun dalam album dan
diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta negatif filmnya, dan
selanjutnya menjadi dokumen proyek.
7. Pengamanan
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan dan tata tertib ditempat
pekerjaan.Penyedia Jasa berkewajiban mengambil tindakan yang perlu demi
keamanan pekerjaan. Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih dan teratur
rapih.Penyedia Jasa wajib menolak orang-orang yang dinilai Direksi mengganggu
jalannya pekerjaan. Bila perlu Direksi minta bantuan penguasa setempat dan
Pemborong tidak berhak menuntut ganti rugi karenanya.
8. Keselamatan Kerja
Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta
keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-pekerja, antara lain dengan
menyediakan kotak PPPK lengkap dengan obat kebutuhan sebagai alat penolong jika
terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan. Biaya perawatan menjadi beban Penyedia
Jasa.Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja sesuai
peraturan yang berlaku.Pengguna pekerjaan konstruksi dan peyedia bertanggung
jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi karyawan dan pekerja di
tempat pekerjaannya, masyarakat umum di sekitar lokasi pekerjaan, kegiatan
konstruksi termasuk alat, bahan dan hasil pekerjaan, dan kondisi lingkungan di
sekitar pekerjaan konstruksi.Peraturan perundangan yang terkait teknologi
konstruksi dan K3 yang berlaku, persyaratan dan standar mutu, standar teknik,
standar K3 dan standar lingkungan yang mutakhir dan terkait dengan jenis
pekerjaan.Pengguna pekerjaan konstruksi dan Penyedia wajib menyepakati tersusun
dan terlaksananya Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K).
Pembagian tanggung jawab K3 di antara PPK dan Penyedia diuraikan dalam
ketentuan tentang Hak dan Kewajiban Para Pihak.Penyedia setiap saat harus
melakukan tindakan yang patut diambil untuk menjaga keselamatan dan kesehatan
personil/tenaga kerjanya. Dengan mengusahakan sendiri atau bekerjasama dengan
instansi kesehatan seperti rumah sakit dan klinik terdekat, penyedia harus
memastikan bahwa dokter/tenaga medis, fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K), tandu dan layanan ambulan tersedia pada setiap saat diperlukan,
termasuk akomodasi bagi personil penyedia dan semua personil dibawah PPk yang
cedera, fatal atau sakit akibat kerja.Penyedia harus merencanakan, menerapkan dan
memelihara tempat kerja yang sesuai dengan semua persyaratan kesehatan dan
kebersihan yang diperlukan, untuk meningkatkan produktifitas dan untuk
mencehag timbulnya setiap jenis wabah penyakit menular.Penyedia harus menunjuk
Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 di lapangan sesuai ketentuan risiko pekerjaan
yang dilaksanakan, yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan
mencegah terjadinya kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus memenuhi
persyaratan untuk melakukan tugas tersebut, dan harus memiliki wewenang untuk
mengeluarkan instruksi dan mengambil langkah-langkah pengamanan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan, Penyedia harus menyiapkan apa saja yang
diperlukan oleh Petugas/Ahli K3 tersebut dalam melaksanakan tanggung jawab dan
wewenangnya yang berhubungan dengan K3.Penyedia harus mengirimkan kepada
Direksi Lapangan, rincian setiap terjadinya kecelakaan kerja sesegera mungkin
setelah terjadinya kecelakaan. Penyedia harus menyimpan rekaman dan membuat
laporan secara periodic yang terkait dengan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan, kerusakan terhadap harta milik, sebagaimana diminta oleh Direksi
Lapangan.Penyedia berkewajiban mematuhi semua peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perburuhan dan sosial yang berlaku di
Indonesia.
9. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat- syarat
kontrak. Program tersebut harus di buat dalam bentuk barchart dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
1) Jenis Kegiatan dan volume.
2) Waktu Pelaksanaan.
3) Program dan realisasi kemajuan pekerjaan.
4) Jumlah dan jenis tenaga kerja, peralatan dan material yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
mobilisasi, persiapan dll, serta kelonggaran waktu dengan adanya hari libur umum.
14.2. Peralatan
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua peralatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup dan jenis alat yang sesuai.
Apabila Direksi Pekerjaan memandang belum sesuai dengan kontrak, maka
Penyedia jasa harus segera memenuhi kekurangannya agar pekerjaan dapat
dikerjakan dengan sempurna.
15. Lain-Lain
Hal-hal yang belum terdapat dalam persyaratan ini yang diperkirakan akan ber-
pengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan, akan di tambahkan di dalam Aanwijzing
(Peninjauan Lapangan).
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi :
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 15 (lima
belas) hari sejak diterbitkan SPMK yang meliputi ;
- Mendatangkan peralatn-peralatn terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
- Mempersiapkan fasilitas kantor, rumah, gudang dan sebagainya
- Mendatangkan personil-personil
- Mobilisasi peralatn terkait dan personil Penyedia Jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
2. Pembersihan Lapangan
Penyedia jasa harus membersihkan lapangan kerja sebelum pekerjaan di mulai dari
semua tumbuhan, termasuk pohon-pohon, akar-akaran dan lain-lain pada daerah
tertentu ditempat pekerjaan.Semua hasil pembongkaran/pembersihan tersebut
dibuang ketempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Ukuran-ukuran
daerah yang akan dibersihkan tercantum pada gambar-gambar rencana atau
ditentukan oleh Direksi sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3. Pekerjaan Pengukuran
3.1 Titik Tetap (Bench Mark)
Sebelum pekerjaan dimulai Direksi menentukan titik tetap lapangan yang
ketinggiannya akan diberikan secara tertulis pada pihak Penyedia jasa.Titik
tetap ini akan merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga (peil-peil) pada sumbu
tanggul dan bangunan-bangunan lainnya.Selama pelaksanaan, Penyedia jasa
diwajibkan untuk menjaga dan mencegah kemungkinan-kemungkinan rusak
dan berubahnya titik tetap.Jika merasa perlu Direksi dapat memerintahkan
kepada pemborong untuk mengadakan pengecekan peil titik tetap lainnya.
5. G u d a n g
Penyedia jasa diharuskan membuat gudang untuk menyimpan bahan-bahan dan
peralatan kerja.Bilamana gudang di tempatkan diluar lokasi pekerjaan, maka tempat
gudang harus dipilih yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Biaya yang timbul akibat hal ini menjadi
tanggungan Pemborong.
8. Rencana Kerja
8.1. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi paling lambat satu minggu setelah dikeluarkan
surat perintah mulai kerja (SPMK).
8.2. Persetujuan dari rencana kerja ini, sekali-kali tidak membebaskan penyedia
jasa dari tanggung jawab. Juga tidak berarti memberi hak pada penyedia jasa
untuk menuntut ganti rugi, bila dalam pekerjaan alat-alat bantu yang
digunakan atau urutan dari cara pelaksanaan ternyata tidak tepat.
8.3. Jika disebabkan oleh perubahan-perubahan keadaan, konstruksi atau
kelambatan-kelambatan kerja terdahulu, dengan persetujuan Direksi
Penyedia jasa dapat menyusun kembali rencana kerjanya.
17. P e r s e l i s i h a n
17.1. Apabila terjadi perselisihan antara pihak Direksi dan pihak Penyedia jasa,
maka harus diusahakan penyelesaian secara musyawarah.
17.2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
dibentuk Panitia Arbitrage yang terdiri dari :
- Seorang wakil dari pihak Direksi
- Seorang wakil dari pihak Pemborong
- Seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut
- Pengangkatannya disetujui oleh kedua belah pihak
17.3. Bilamana cara-cara diatas belum dapat dicapai penyelesaiannya, maka
perselisihan tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Makassar.
23. P e n u t u p
Bilamana terdapat kekeliruan dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan ini, maka akan ditinjau kembali/akan dibahas dalam Aanwyzing.
Bilamana dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan ini terdapat
kekurangan-kekurangan maupun pasal-pasal yang tidak dipergunakan, maka akan
diadakan ralat atau pasal-pasal tambahan
BAGIAN II
SPESIFIKASI TEKNIS
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi dan Nomor Pembayaran :
Satuan Pekerjaan
Demobilisasi 1.1
1.1.1. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan
untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan
telah selesai ke tempat semula.
2.1.1. Umum
Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan alat berat seperi
Excavator kapasitas 0.93 m spesifikasi harus disesuaikan dengan pekerjaan
normalisasi sungai dan atau menggunakan excavator long arm. Penyedia jasa
harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana. Pekerjaan
ini harus mencakup penggalian, penanganan pembuangan dan pembuatan stok
tanah yang ditentukan oleh direksi.
2.2.1. Umum
Bahan hasil galian yang menurut pendapat direksi memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan timbunan, urugan kembali dapat diangkut langsung
ke tempat tujuan atau stok pile atas persetujuan direksi
2.3.1. Umum
Yang dimaksud Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan dalam pasal ini ialah
galian yang berasal dari tanah hasil galian sungai yang dirapihkan menggunakan
bulldozer termasuk pelaksanaan semua timbunan yang berhubungan dengan
bagian-bagian pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan timbunan bekas
galian.
perapihan ini harus dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi di lapangan
3.1.1. Umum
Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan alat berat seperi
Excavator kapasitas 0.93 m spesifikasi harus disesuaikan dengan pekerjaan
normalisasi sungai dan atau menggunakan excavator long arm. Penyedia jasa
harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana. Pekerjaan
ini harus mencakup penggalian, penanganan pembuangan dan pembuatan stok
tanah yang ditentukan oleh direksi.
3.2.1. Umum
Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan pasangan bronjong
sesuai ukuran dan ketinggian yang tercantum dalam gambar atas petunjuk
Direksi. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam gambar dapat di
tanyakan kepada Direksi.
3.2.2. Cara Pelaksanaan
a. Bronjong yang dipakai adalah bronjong pabrikasi sesuai dengan standar SNI
yang terbuat dari kawat lunak berlapis seng galvanis yang dianyam dengan
menggunakan mesin penganyam (pabrikasi).
b. Ukuran Bronjong yang dipakai adalah :
- Panjang = 2,0 m
- Lebar = 1,0 m
- Tinggi = 0,5 m
- Mesh = 10 x 12 cm
c. Diameter kawat untuk anyaman bronjong yang dipakai adalah 3,00 mm, dan
kawat sisi memakai diameter 3,4 mm
d. Semua bagian tepi dari bronjong termasuk panel dan sekat harus terikat
rapat pada kawat sisi secara mekanikal, hal ini untuk menjaga terlepasnya
anyaman, dengan diameter kawat pengikat adalah 2,2, mm
e. Pengisian/Pemasangan
- Batu yang digunakan untuk pengisian bronjong harus cukup keras dan
tahan lama serta tidak lapuk.
- Batu harus diletakkan dalam bronjong dengan hati-hati untuk mencegah
kerusakan kawatnya dan batu yang dipakai adalah batu kali atau batu
gunung dengan ukuran besar antara 15 20 cm dan batu pengunci antara
10 - 20 cm.
- Bronjong dapat disetujui oleh Direski untuk dipasang apabila sudah
memenuhi standar spesifikasi tersebut diatas.
4.1.1. Umum
Pekerjaan kosrekan adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan menggunakan
alat Bulldozer. Dengan membersihkan akar-akar dan semak belukar termasuk
pohon-pohonyang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan dan juga dengan
melakukan pengerukan atau kosrekan tebal 20 cm
4.2.1. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dari luar dipadatkan adalah
pekerjaan menimbun pada bagian pekerjaan konstruksi atau tanggul dimana
timbunan diambil dari luar yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat berat