Anda di halaman 1dari 13

I.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jambu Biji


I. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.

II. Morfologi Tanaman Jambu Biji


A. Akar
Jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang yang bentuknya kerucut panjang,
tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang
lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang dan juga daerah
perakaran menjadi amat luas, hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang
lebih banyak.
B. Batang
Tumbuhan biji jika dilihat secara umum memiliki batang dengan bagian bawahnya
yang lebih besar. Bentuk cabang pada jambu biji yaitu berkayu dan permukaannya
licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus), jambu biji memiliki cabang-cabang dengan ruas yang pendek.
C. Daun
Daun adalah suatu bagian yang penting yaitu berfungsi sebagai alat pengambilan zat-
zat makanan, respirasi dan asimilasi transparansi. Daun jambu biji tergolong tidak
lengkap, karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja yang disebut daun tangkai.
D. Bunga
Bunga jambu biji kecil-kecil berwarna putih. Bunga pada jambu biji terdiri dari
kelopak dua mahkota yang masing-masing terdiri atas 4-5 daun berkelopak. Memiliki
benang sari yang banyak dan berkelopak, berhadapan dengan daun-daun mahkota
memiliki tangkai sari dan mempunyai satu tangkai putik.
E. Buah
Jambu biji memiliki buah sejati tunggal artinya, buah ini terdiri dari satu bunga
dengan satu bakal buah saja dan memiliki lebih dari satu biji. Bentuknya bulat,
bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
F. Kandungan Kimia
Buah,daun,dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tannin, sedangkan pada
batangnya tidak banyak mengandung tannin. Daun jambu biji juga mengandung zat
lain seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam
oleanolat, asam guajaverin, dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (dalam 100gr),
yaitu Kalori 49kali; Vitamin A 25 SI; Vitamin B1 0,02 mg; Vitamin C 87 mg;
Kalsium14 mg; Hidrat Arang 12,2 gr; Fosfor 28 mg; Besi 1,1 mg; Protein 0,9 mg;
Lemak 0,3 gr; dan Air 86 gr.
1. Morfologi Tanaman Daun Kelor

Klasifikasi tanaman daun kelor

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )


Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Dileniidae
Ordo : Capparales
Ordo : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera. Lam
1. Akar

Akar tumbuhan daun kelor ini tunggang, berwarna putih kotor, biasanya bercabang atau serabut
dan juga dapat mencapai kedalaman 5-10 meter. Perakaran ini berguna untuk membantu
menyerap air dalam tanah dan juga menyokong pertumbuhan tumbuhan daun kelor.

2. Batang

Tumbuhan daun kelor ini memiliki batang mencapai 7-11 meter bahkan lebih, batang berkayu,
tegak, berwarna abu abu, kulit tipis, permukaan kasar, percabangan banyak, arah percabangan
cendrung tegak atau miring, dengan tumbuh lurus dan memanjang.

3. Daun

Daun tumbuhan daun kelor berbentuk bulat telur, ukuran relatif kecil, daun majemuk, bertangkai
panjang, tersusun selang seling, beranak daun gasal, helai daun berwarna hijau muda, dan
biasanya di gunakan sebagai bahan masakan atau obat.

4. Bunga

Bunga tumbuhan daun kelor berwarna putih kekuning-kuningan, dan memiliki pelepah bunga
yang berwara hijau, bunga ini tumbuh di ketiak daun yang biasanya ditandai dengan aroma atau
bau semerbak.

5. Buah

Buah tumbuhan daun kelor berbentuk segita memanjang berkisar 20-60 cm atau di kenal dengan
kelentang, buah ini berwarna hijua muda hingga kecokelatan.

6. Biji

Biji tumbuhan daun ini berbentuk bulat berwarna cokelat kehitaman, dalam satu buah biji ini
akan terdapat beberapa butir dalam buah sekitar 10-20 biji bahkan lebih.

Klasifikasi dan Morfologi tanaman jeruk nipis :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia (Christm.)

Morfologi tanaman jeruk nipis :

Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu
ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan
tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.

Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter
0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun
mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar
0,25-0,5 cm berwarna putih Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah.
Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar)
hijau atau kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis
yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat
memperoleh sinar matahari langsung

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bakau

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Rhizophora
Spesies
Rhizophora apiculata
Rhizophora mangle
Rhizophora mucronata
Rhizophora racemosa
Rhizophora stylosa

Bakau adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae.
Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu,
pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar
ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang,
tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lain-lain.

Pohon besar, dengan akar tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang. Tinggi total 4-30 m,
dengan tinggi akar mencapai 0.52 m atau lebih di atas lumpur, dan diameter batang mencapai
50 cm. Bakau merupakan salah satu jenis pohon penyusun utama ekosistem hutan bakau.

Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan kuncup tertutup daun
penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau
muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai, 3,5-13 723 cm. Daun penumpu cepat rontok,
meninggalkan bekas serupa cincin pada buku-buku yang menggembung.
Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak, 2-4-8-16
kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju sekitar 1,5 cm, kuning kecoklatan atau
kehijauan, melengkung. Daun mahkota putih berambut atau gundul agak kekuningan,
bergantung jenisnya. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.

Buah berbentuk telur memanjang sampai mirip buah pir yang kecil, hijau coklat kotor. Hipokotil
tumbuh memanjang, silindris, hijau, kasar atau agak halus berbintil-bintil.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Seledri

Nama latin Apilum graveolens L


Sub kingdom Viridiplantae
Infra kingdom Streptophyta
Super divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub divisi Spermatophytina
Kelas Magnoliopsida
Super ordo Asteranae
Ordo Apiales
Family Apiaceae
Genus Apium L
Spesies Apium Graveolens L
Apium Graveolens var dulce (Mill)
varietas
DC

Morfologi Tanaman Seledri

Akar

Akar yang dimiliki oleh seledri adalah akar tanggung dengan serabut sedalam 30 cm da bawah
permukaan tanah dan menyebar ke samping dengan radius sekitar 5 9 cm dari pangkal batang
seledri yang berwarna putih kotor.

Batang

Bentuk batang seledri bisa dibilang unik, karean bentuknya berupa persegi tapi tidak memiliki
kayu, beruas ruas, bercabang banyak dan juga tidak berambut.

Daun

Bentuk daun seledri ini menyirip ganjil, tepinya beringgit, setiap helai daun yang dimilikinya
tipis, rapat denagn pangkal, dan ujungnya runcing.

Memiliki anak daun sebanyak 3 7 helai, panjangnya sekitar 2-7,5 cm dan lebar 2.5 cm. setiap
daun memiliki tangkai sepanjang 1-2.7 cm, smeua berwarna hijau.

Bunga

Seledri memiliki bunga yang berbentuk paying dnegan jumlah 8 12 buah kecil dipucuk tnaman
tua.

Bunga majemuk berwarna putih tersebut tumbuh pada ketiak yang menbghasilkan 3 8 bunga
per tangkai dan memebentuk bulatan pada ujungnya. Bunga akan menjadi buah setelah dibuahi.

Buah

Seledri memiliki buah yang berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna coklat tua ketika
sudah tua dan bentuk bunga tersebut adalah bulat kecil.
Seledri merupakan salah satu sayuran subtropics yang bisa hidup di tempat dingin denagn
temperature 9 20 derajat celcius untuk menghasilkan kecambah.

Sedangkan pada temperature 10 24 derajat celcius untuk mengahsilkan produksi yang


tinggi.seledri sangat cocok di tanam pada ketinggian antar 0 1200 m dbl dan udaranya
mengandung tingkat kelembaban sekitar 80 90 persen serta sinar matahari yang cukup.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kunyit

Klasifikasi ilmiah kunyit

Kerajaan : plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcumadomestica Val

Tanaman ini dapat tumbuh dengan ketinggian berkisar antara 40 100 cm. Untuk batangnya, tanaman
kunyit memiliki batang bertipe semu dengan bentuk yang membundar dan tegak lurus vertikal.

Batang tersebut membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan yang tersusun dari kumpulan
pelapah daun yang saling membungkus. Karena batang tersusun dari pelapah daun, maka tekstur batang
terasa agak lunak dibandingkan batang tanaman pada umumnya.

Daun dari tanaman Kunyit merupakan daun tunggal dengan bentuk daun bulat telur yang memanjang
berukuran 10 40 cm untuk panjangnya, sedangkan lebarnya berkisar antara 8 12,5 cm.

Daun Kunyit memiliki tipe tulang daun menyirip dengan warna hijau tua hingga pucat. Daun
Kunyit dapat digunakan sebagai obat untuk menghaluskan kulit, membuat kulit bersinar, dan
menjaga kulit tetap lembut serta menghilangkan noda seperti bintik-bintik hitam.

Daun Kunyit ini juga diyakini dapat meringankan penyakit kulit bahkan mengobati luka luar
seperti luka bakar. Manfaat ini muncul karena daun Kunyit mengandung antioksidan kuat
bernama kurkumin.

Bunga dari tanaman Kunyit tergolong bunga majemuk dengan ciri berambut dan memiliki sisik-
sisik pada pucuk batang semu, panjang bunga kira-kira 10 15 cm. Bunga Kunyit juga
dilengkapi dengan mahkota dengan panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm dengan warna putih
kekuningan.

Ujung dan pangkal daun kelopak bunga terlihat runcing, namun tepi daun merata dari pangkal
hingga ujung daun. Bagian dalamnya berupa rimpang dengan bagian yang berbeda dari rimpang
lainnya, dalamnya berwarna jingga kekuningan atau jingga pucat tergantung dari varietasnya.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Singkong


Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang memiliki bunga)

Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dengan biji berkeping dua)

Ordo / bangsa : Euphorbiales

Familia / suku : Euphorbiaceae


Genus / marga : Manihot

Species / jenis : Manihot esculenta Crantz

Morfologi Singkong

Batang

Manihot utillissima atau yang lebih dikenal dengan nama singkong ini memiliki batang yang
berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, berkayu dan tumbuh dengan memanjang. Batang dari
tanaman singkong ini dapat tumbuh 2 hingga 3 cm.

Umbi

Umbi yang dihasilkan oleh tanaman singkong ini berbentuk panjang dengan berat umbinya
sekitar 500 gram dan bahkan lebih. Umbi dari tanaman singkong berwarna coklat keputih-
putihan dengan kulit yang sangat tipis.

Daun

Tanaman singkong memiliki daun yang berbentuk seperti 5 jari dan juga lonjong yang memiliki
garis pada setiap daun dengan tepi yang rata.

Sedangkan pada bagian ujung dari daun singkong tersebut terlihat seperti sangat tajam. Daun
singkong memiliki warna hijau tua dan ada juga daun yang berwarna agak kekuningan.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bambu

Klasifikasi Tanaman Bambu

Kingdom: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Classis: Magnoliopsida
Sub classis: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Familia: Poaceae
Genus: Bambusa
Species: Bambusa sp

Daun bambu (Bambusa sp) memiliki bagian daun yang lengkap karena memiliki bagian-bagian
seperti pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina).
Ciri-ciri daun bambu (Bambusa sp) adalah bangun daun berbentuk lanset (lanceolatus), bentuk
ujung daun meruncing (acuminatus), bentuk pangkal daun tumpul (obtusus), tepi daun rata
(integer), daging daun seperti kertas ( papyraceus atau chartaceus ), pertulangan daun sejajar
(rectinervis) yaitu mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun sedang tulang-
tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampak merupakan arah yang sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun bagian atas berbulu (pilosus), sedangkan permukaan daun bagian bawah
berbulu kasar(hispidus), serta bagian atas daun berwarna hijau cerah sedangkan permukaan
bagian bawahnya berwarna hijau suram.

Klasifikasi dan Morfologi Daun Pandan

Klasifikasi daun pandan wangi

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )


Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Liliopsida ( berkeping satu / monokotil )

Sub kelas : Arecidae

Ordo : Pandales

Famili : Pandanaceae

Genus : Pandanus

Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.

Morfologi daun pandan wangi

Morfologi tanaman daun pandan wangi ini dapat di lihat berdasarkan ciri ciri tanaman diantara
yaitu :

1. Akar

Akar tanaman ini berserabut, akar tunjang yang menopang pada tanaman lainnya, perakaran ini
memiliki panjang mencapai 30-60 cm bahkan lebih, berwarna kecokalatan dan juga dapat
mencapai kedalaman tanah 30 cm.

2. Batang

Batang tanaman daun pandan ini menjalar, berbentuk bulat, lunak, bercabang dan juga dapat
mencapai 2 meter bahkan lebih. Batang daun pandan ini juga di kenal sebagai batang perdu atau
tanaman perdu yang dapat meneduhkan sekitar tanaman daun pandan tersebut.

3. Daun

Daun pandan ini memanjang, yang berbentuk hampir menyerupai daun palem atau rumput, yang
memiliki bagian tepi bergerigi, pangkal ujung merucing, dengan pertulangan yang menonjol
memanjang. Daun pandan ini juga tersusun dalam beberapa garis spiral yang mencapai 3-4 garis,
pada umumnya daun pandan ini berwarna kehijauan muda hingga tua.

4. Bunga

Bunga daun pandan ini merupakan bunga yang majemuk, bebentuk dalam tandan atau tongkol
yang berwarna putih. Bunga ini terletak pada ketiak daun pelindung dan juga terletak di sekitar
ujung bagian batang. Bunga ini biasanya dapat menyerbuk dengan alami maupun dengan
bantuan hewan sekitar.

5. Buah

Buah daun panda berbentuk bulat, dengan permukaan bergerigi dan memiliki duri halus, pada
umumnya buah ini memiliki ukuran yang sangat bervariasi mulai 4 7 cm bahkan lebih. Buah
ini berwarna kehijuan dengan corak yang kemerahan sedikit yang memiliki biji dalam setiap
buahnya. Biji dalam buah ini dapat berkisar antara 10-20 bahkan lebih, dengan bentuk bulat,
pipih, dan juga berdaging halus serta berwarna abu abu atau kecoklatan.

Klasifikasi dan Morfologi Mangga


Klasifikasi Tanaman Mangga :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Class : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili :Anacardiacea

Genus : Mangifera

Spesies :Mangifera laurina

Morfologi Tanaman Mangga

a. Akar

Tanaman mangga memiliki akar tunggang yang bercabang, memiliki panjang bisa mencapai 6
meter. Pemanjangan akar akan berhenti ketika sudah mencapai kepermukaan tanah. Namun, akar
cabang kabawah relatif sedikit, paling banyak akar bisa mencapai kedalaman 30-60 cm.

b. Batang

Batang pada tanaman mangga berbentuk lurus, tegak , keras dan kuat. Memiliki kulit yang kasar
dan tidak beraturan dan berwarna kecoklatan mudah bahkan kehijau yang diakibatkan oleh lumut
.

c. Daun

Daun pada tanaman mangga memiliki warna hijau mudah dan hijau tua, dengan memiliki badan
tulang berurat, dan urat tertutup dengan daun. Bisanya daun memiliki ujung runcing, dan ada
juga yang berbentuk tumpul. Tetapi tergantung dengan varietes pada tanaman mangga tersebut.

d. Bunga

Bunga pada tanaman mangga berbentuk majemuk yang berarti tumbuh dari tunas ujung. Bunga
tersebut terjadi karena adanya penyerbukan pada bunga jantan dan bunga betina sehingga terjad
pembuahan dengan bantuan angin dan sekitarnya. Warna bunga tanaman ini bervariasi ada yang
berwarna kemerahan muda kuning dan hijau tergantung varietesya.

e. Buah

Buah tanaman mangga berbentuk bulat, lonjong dan oval .berwarna hijau tua, kekuningan dan
juga berwarna hijau kekuningan ketika matang. Buah mangga juga memiliki daging tebal dan
berkulit tipis terkadang ada juga mangga yang berkulit tebal.

f. Biji

Biji pada tanaman mangga adalah berkeping dua dikotiledon, warna biji mangga berwarna putih
keabu-abuan dan juga da yang berwarna abu-abu. Biji tersebut di di gunakan untuk penana,an
berikutnya tergantung keinginan.

Klasifikasi dan Morfologi Jagung

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi atau fillum : Angiospermae


Kelas : Monocotyledoneae (Tumbuhan dengan biji berkeping satu)

Ordo / bangsa : Poales

Famili atau suku : Poaceae

Genus atau marga : Zea

Spesies / jenis : Zea mays L.

Morfologi Tanaman Jagung

Morfologi Akar Tanaman Jagung

Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar serabut dengan kedalaman hingga 8 meter,
namun sebagian besar berada pada kedalaman sekitar 2 meter.

Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar adventif dari buku-buku batang tanaman
jagung bagian bawah yang dapat membantu tanaman jagung menjadi tegak.

Batang Tanaman Jagung

Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah terlihat dan beruas-ruas. Ruas terbungkus
oleh pelepah daun yang muncul dari buku. Tanaman jagung memiliki batang yang tidak
mengandung banyak lignin.

Morfologi Daun Tanaman Jagung

Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk yang memanjang. Daun
yang dimiliki oleh tanaman jagung ini berwarna hijau muda pada saat masih muda, dan berwarna
hijau tua pada saat tanaman dewasa, serta berwarna kuning pada saat tanaman sudah tua.

Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun dengan helai daun. Tanaman jagung memiliki daun
yang tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun tanaman jagung. Permukaan daun pada
tanaman jagung ada yang berambut dan ada yang licin.

Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk halter yang merupakan ciri khas yang
dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke dalam famili atau suku poaceae.

Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi oleh sel sel epidermis yang berbentuk seperti
kipas. Struktur tersebut memiliki peran penting dalam melakukan respon tanaman untuk
menanggapi defisit air pada sel-sel daun tanaman jagung.

Morfologi Bunga Tanaman Jagung

Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri atas bunga jantan dan bunga betina, yang
masing-masing terpisah atau diklin dalam satu tanaman atau monoecious.

Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki struktur yang khas dari bunga yang termasuk ke
dalam famili / suku poaceae yang disebut sebagai floret. Pada tanaman jagung, sepasang glumae
atau gulma membatasi dua floret.

Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari tanaman jagung, yang berupa karangan
bunga atau inflorescence. Pada bunga tanaman jagung terdapat serbuk sari yang berwarna kuning
dengan memiliki aroma yang khas.

Morfologi Tongkol Tanaman Jagung

Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan terdapat di antara batang daun
dengan pelepah daun dari tanaman jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu buah tongkol yang
produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah bunga betina.

Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5 hari lebih dulu daripada bunga
betinanya.

Klasifikasi dan Morfologi Daun Sirih

Klasifikasi daun sirih

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Superkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliopsida ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae ( suku sirih sirihan )

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L.

Morfologi daun sirih

1. Akar

Akan daun sirih tunggang, berbentuk bulat memanjang, dengan tumbuha tunas baru yang
banyak, berwarna kecokaltan hingga kekuningan dan tumbuh dengan menjalar

2. Batang

Batang bulat memanjang, dengan mencapai ketinggian 5-15 m, dan tumbuh dengan menjalar
atau merambat. Selain itu, batang ini juga bersulur, beruas, berbuku dengan jarak 5-10 cm, dan
memiliki pertunasan yang banyk dibagian batang. Pada umumnya, batang ini berwarna
kecoklatan hingga kehijauan.

3. Daun

Daun berbentuk bulat oval atau telur, pangkal daun berberbentuk hampir menyerupai jantung,
pertulangan menyirip, permukaan bagian tepi merata, dan juga berbulu pada permukaan bagian
bawah. Daun ini tebal, dengan lebar 2-10 cm, panjang 5-15 cm yang berwarna kehijauan muda
hingga tua.

4. Bunga

Bunga daun sirih termasuk majemuk, perbungaannya sirih ini termasuk bulir yang berdiri dengan
sendirinya yang terletak pada cabang daun yang berhadapan. Bulir ini lengkap yaitu bulir jantan
dan betina, bulir jantan memiliki panjang mencapai 1-3 cm, benang sari pendek. Sedangkan bulir
betina panjang 2-6 cm dan panjang kepala putik mencapai 3-5 cm, pada umumnya bunga daun
sirih ini berwarna merah muda hingga kemerahan tua serta keputihan.

5. Buah
Buah daun sirih ini berbentuk bulat telur kecil, dengan bagian ujung yang gundul, berwarna abu
abu hingga kehitaman, dan terdapat bulu banyak. Selain itu, dalam buah memiliki biji yang ada
didalamnya berbentuk bulat, pipih dan berwarna kehitaman yang mencapai sekitar 10-20 biji
perbuahnya.

Klasifikasi dan Morfologi Daun Pepaya

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

Akar

Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar serabut (radix advencita),
karena akar-akar ini bukan berasaldari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar,
dan bentuknyaseperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang.

Buah

Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu
buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.Pepaya
juga termasuk buah buni(bacca). Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Pepaya
termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah papaya juga bentuknya bulat
sampai lonjong.

Daun

Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiaptumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan dauntunggal, berukuran besar, dan bercangap,
juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) atau upih daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun
bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari
sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari
(palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.

Bunga

Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan


kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-
bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan,
dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan
terdapat bunga jantan, bunga betina purna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat
tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan
berumah satu dan juga bukan berumah dua.

Kandungan Kimia

Kandungan buah pepaya masak (100 gr) - Kalori 46 kal - Vitamin A 365 SI - Vitamin B1 0,04
mg - Vitamin C 78 mg - Kalsium 23 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 12 mg - Besi 1,7 mg -
Protein 0,5 mg - Air 86,7 gram Kandungan buah Pepaya Muda (100 gr) - Kalori 26 kalori. -
Lemak 0,1 gram - Protein 2,1 gram - Hidrat Arang 4,9 gram - Kalsium 50 mg - Fosfor 16 mg -
Besi 0,4 mg - Vitamin A 50 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 19 mg - Air 92,4 gram.

Klasifikasi dan Morfologi Rumput Teki

KLASIFIKASI RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Cyperales

Famili: Cyperaceae

Genus: Cyperus

Spesies: Cyperus rotundus L.

Morfologi Tumbuhan Rumput Teki

a. Akar

Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki
memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar
rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar
di dalam tanah.

b. Batang

Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan
agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal
batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di
pangkal batang.

c. Daun

Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna
permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang
membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa
bunga, lebarnya 2-6 mm.

d. Bunga

Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang,
braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang
perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh
sampai empat puluh.

e. Buah
Buah Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang
lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki
tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki
berbentuk bulat telur dan lepes.

f. Biji

Biji Rumput teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang
tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat
telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari
dan putik tersembul keluar.

Anda mungkin juga menyukai