Anda di halaman 1dari 3

Resume Tektonik Indonesia

Plate Boundaries and Global Tectonic Features

Hotspot
Hotspot merupakan daerah konsentrasi panas dalam mantel bumi yang
berhasil keluar ke permukaan melalui zona lemah. Fenomena hotspot termasuk dalam
fenomena interplate. Adanya fenomena hotspot, dapat menguatkan teori tektonika
lempeng yaitu bahwa sumber atau dapur dari hotspot bersifat tetap pada lokasinya,
sedangkan lempeng yang berada di atasnya akan selalu bergerak. Mengingat bahwa
hotspot dapat muncul ke permukaan melalui zona lemah dari kerak, sementara kerak
sendiri terus bergerak, maka ada suatu masa dimana zona lemah tersebut semakin
jauh dari sumber hotspot sehingga sumber hotspot ini tidak dapat menembus sampai
ke permukaan hingga menemukan zona lemah kembali dari lempeng yang terus
bergerak ini agar dapat menembus ke permukaan.
Dengan anggapan tersebut, maka fenommena hotspot ini akan membentuk
daeah vulkanik. Ketika sebuah pulau vulkanik sudah eksis, pulau yang lain akan
tumbuh di atas hotspot, dan siklus tersebut terjadi berulang-ulang. Proses vulkanik
tumbuh dan mati ini terjadi sepanjang jutaan tahun dan meninggalkan jejak panjang
pulau-pulau dan gunung-gunung vulkanik
Contoh hasil dari fenomena hotspot adalah terbentuknya kepulauan Hawaii.
Lempeng Pasifik, tempat Hawaii terbentuk bergerak kea rah barat, sehingga semakin
kearah timur maka batuan akan berumur semakin muda

Batas- batas lempeng


Batas Divergen merupakan zona batas lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak
saling menjauhi.Produk dari zona ini antara lain MOR (Mid Oceanic Ridge) dan Mid
Continental Rift . Contoh akibat dari pergerakan Divergen : The Great Rift Valley,
Kilimanjaro
Pada dasarnya, produk pegunungan yang dihasilkan oleh pergerakan divergensi tidak
sebesar pegunungan hasil subduksi, bentuknya seperti punggungan tapi melebar
ditengah-tengahnya dimana material dari dalam bumi akan keluar dari sana.
Batas Konvergen merupakan zona batas lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak
saling mendekat.Terbagi menjadi 3 macam

Oceanic- Oceanic : umumnya menghasilkan produk berupa busur kepulauan vulkanik.


Contoh : Andes, Cascades, : Jepang, Tonga, Mariana (daratan tidak terekspos)
Pada batas konvergen O-O ini urutan kejadiannya sbb:
tumbukan partial melting magma naik ke atas akibat densitasnya menurun
magma muncul sampai ke permukaan membeku terjadi pelapukan daerah mulai
ditumbuhi rerumputan jadilan pulau

Continental- Continental : umunnya terjadi coalisi dengan produk berupa pegunungan


non vulkanik. Contoh Hilmalaya.
Produk dari interaksi antar lempeng ini bersifat nonvulkanik dikarenakan terjadinya
coalisi tadi, dimana jika coalisi terjadi, lempeng justru akan tertumbuk dan naik ke
atas atau semakin tebal, sehingga tidak memungkinkan terjadinya partial melting.

Continental- Ocean : umumnya merupakan area subduksi atau daerah terjadinya


subduksi dengan produk berupa gunung api atau area vulkanik. Lempeng samudera
akan menunjam ke dalam lempeng benua karena densitasnya yang lebih besar
dibandingkan dengan lempeng benua, kemuadian pada titk penunjaman tertentu akan
terjadi partial melting karena suhu yang semakin tinggi, lalu magma akan naik karena
densitasnya berkurang, dan kemudian naik sapai ke permukaan membentuk gunung
api vulkanik. Gunung api akan terbentuk di bagian belakang busur penunjaman .
Karena pada daerah ini merupakan tempat naiknya magma ke permukaan yang terjadi
akibat pelelehan material dari lempeng yang tersubduksi.
Contoh : Indonesia, Chile

Batas Transform merupakan zona batas lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak


saling berlawanan arah (saling berpapasan). Zona ini tidak menghasilkan produk
geologi yang berarti. Contohnya adalah pegunungan San Andreas.

Anda mungkin juga menyukai