Bab 2 Revisi
Bab 2 Revisi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1 Definisi
kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir (menstrual age of pregnancy).
Kehamilan cukup bulan (term atau aterm) adalah masa gestasi 37-42 minggu
(259-294 hari) lengkap. Kehamilan kurang bulan (preterm) adalah masa gestasi
minggu (294 hari). Bayi cukup bulan (term infant) adalah bayi dengan usia gestasi
37-42 minggu. Bayi kurang bulan (preterm infant) adalah bayi dengan usia gestasi
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
1) Terjadinya kehamilan
Pembuahan atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur atau ovum wanita
dengan sel benih atau spermatozoa pria. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan,
nidasi atau implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada
keadaan normal ialah implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
Pertumbuhan dan perkembangan zigot, embrio, janin menjadi bakal individu baru.
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi
dan organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan
a. Uterus
hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan . pada perempuan tidak
kehamilan , uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung
janin , plasenta , dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume
totalnya mencapai 5 1 bahkan dapat mencapai 20 1 atau lebih dengan berat rata-
Uteri
symfisis
pst
pusat
25 cm
cm
30 cm
setinggi px 32 cm
40 minggu / 10 Pertengahan pst-px 38-40 minggu : 33-
ismus uteri bagian dari serviks, batas anatomi menjadi sulit ditentukan,
minggu menjadi satu bagian dengan corpus, dan pada kehamilan akhir diatas 32
(tanda hegar), warna menjadi livide atau kebiruan. Sekresi lendir serviks
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane basalis. Diantara molekul-
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat
seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin di dalam uterus sampai akhir
kuat terbungkus . hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut collagen
bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak
kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterem, terjadi penurunan lebih lanjut dari
relative dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter-remodel menjadi serat.
kehamilan yang berikutnya akan berulang. Waktu yang tidak tepat bagi perubahan
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick . perubaha ini meliputi
penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel
otot polos.
ketebalan mukosa, mengendorkan jaringan ikat, dan hipertrofi sel oto polos.
berwarna keputihan, menebal , dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari
peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina
d. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang daoat ditemukan di ovarium. Folikel
ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamialn dan setelah itu
minimal .
funsi produksi progesterone dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang atau
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
e. Payudara
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-
vena di bawah kulit akan lebih terlihat . putting payudara akan lebih besar,
kolostrum. Setelah bulan pertama suatu cairan bewarna kekuningan yang disebut
mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan air susu belum dapat diproduksi
prolactin akan merangsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan meningkatkan
produksi air susu. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan kehitaman.
Jika payudara makin membesar, striae seperti yang terlihat pada perut akan
muncul.
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan
isi konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan intrauterine. Berat janin 2,5-
3,5 kg, berat plasenta 0,5 kg, cairan amnion 1,0 kg, berat uterus 1,0 kg,
1. Sistem respirasi
kompliansi dada menurun. Volume residu paru menurun, kapasitas vital menurun.
2. Sistem Gastrointestinal
muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung
konstipasi lebih sering lapar atau perasaan ingin makan terus (mengidam), juga
akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologis tertentu dapat terjadi
muntah- muntah banyak sampai lelbih dari 10 kali per hari ( hyperemesis
gravidarum).
b. Anemia relative
4. Metabolisme
kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
menurun
umumnya.
5. Traaktur urinarius
estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.
6. Kulit
7. Perubahan psikis
juga kesehatan atau keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh dan uapaya memeriksakan diri
secara teratur dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut ngidam yaitu
keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis
makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain), tetapi kehamilan yanmg tidak
nafsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan
kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan
kandungannya.
2.1.2 Persalinan
2.1.2.1 Definisi
bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu.
pasca persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan
bayi bau lahir. Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya
kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses
hidup diluar uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan normal atau persalinan
spontan adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa melalui alat-alat
atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umummya
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraski uterus tidak
Kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
(kontraksi dianggap adekuat atau memadai jika terjadi tiga kali atau lebih
dalam waktu dalam 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih).
1) Fase akselerasi.
3) Fase Deselerasi
jam.
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi.
vaginanya.
c. Perineum menonjol.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya
adalah :
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
b. Uterus naik
Persalina kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam
setelah itu.
2.1.3 Neonatal
2.1.3.1 Definisi
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang
ibu melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia
1 bulan.
Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42
minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI, 2007)
Masa Neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai
dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus Dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
15. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan
16. Alat perkemihan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan
17. Pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam skrotum dan pada bayi
Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang
disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian awal dengan menjawab
4 pertanyaan:
Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau
tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak
Keadaan umum bayi dinilai setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak.
5. Respiratory (pernapasan).
Setiap penilaian deberi nilai 0, 1, dan 2. Bila dalam 2 menit nilai apgar
tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh
karena bila bayi mendertita asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya
dengan itu penilaian apgar selain pada umur 1 menit, juga pada umur 5 menit.
SKOR APGAR
Tanda Skor
Tanda 0 1 2
jantung 100)
ekstremitas
(Stimulasi
kaki atau
orofaring)
merah muda
Ekstremitas
berwarna biru
Pada waktu 2 jam setelah lahir, akan terjadi penurunan kadar gula dalam
darah tali pusat yang semula 65 mg/100 ml, bila terjadi gangguan perubahan
Sesaat sesudah bayi baru lahir, ia akan berada di tempat yang suhunya lebih
rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Pada suhu lingkungan
yang tidak baik akan menyebabkan bayi menderita hipertermi, hipotermi, atau
trauma dingin (cold injury). Kehilangan panas dapat dikurangi dengan mengatur
kelahiran. Pernapasan ini terjadi akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan
perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Tekanan rongga dada
bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru,
yang pada janin cukup bulan mengandung 80 sampai dengan 100 ml cairan,
kehilangan 1/3 dari cairan ini. setelah lahir cairan yang hilang diganti dengan
paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena
umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta
melalui vena cava inferior dari foramen ovale ke atrium kiri terhenti. Dengan
diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi
lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan. Ini menyebabkan foramen ovale
menutup. Sirkulasi darah janin pun berubah menjadi sirkulasi yang hidup di luar
2.1.4.1 Definisi
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan semula (sebelum
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk
komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab
kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomer dua
setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan
perhatian yang tinggi, pada masa ini. Adanya permasalahan pada ibu akan
berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya karena bayi tersebut
tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. Dengan demikian,
2.1.4.2 Etiologi
Masa Nifas atau puerperium dimulai sejak satu jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca persalinan
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang
meliputi upaya pencegahan deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit
Masapasca persalinan adalalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi.
Bagi ibu yang mengalami persalinan untuk pertama kalinya, ibu menyadari
(sarwono, 2013 )
a) Puerperium dini.
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.
b) Puerperium intermedial.
c) Remote puerperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
2013 )
a. Sistem reproduksi.
1. Involusi uterus.
iskemia miometrium. Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraaksi yang
terus menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta sehingga membuat uterus
otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah
mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil.dan lebar nya 5 kali
lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan, hal ini disebabkan karena
berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs
Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil ,
uterus uterus
gram
(minggu 2)
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan lika yang kasar dan
menonjol kedalam kavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, dengan cepat luka
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas
thrombus. Luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut. Hal ini disebabkan
pada tempat implantasi plasenta hingga terkelupas dan tak dipakai lagi pada
pembuangan lochia.
c. Perubahan ligamen.
Setelah bayi lahir, ligamen dan diafragma pelvis fasia yang merengang
sewaktu kehamilan dan saat melahirkan, kembali seperti sedia kala. Perubahan
ligamen yang dapat terjadi pasca melahirkan antara lain: ligamentum rotundum
bentuk seperti corong. Hal ini disebabkan korpus uterus berkontraksi, sedangkan
servik tidak berkontraksi, sehingga perbatasan antara korpus dan servik uteri
berbentuk cincin. Warna servik merah kehitam hitaman karena penuh pembulu
darah. Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan
2-4 jari setelah 1 minggu hanya 1 jari saaja yang yang dapat masuk.
Oleh karena itu hiperpalpasi dan retraksi serviks, robekan serviks dapar
sembuh. Namun demikian, selesai involusi, ostium eksternum tidak sama waktu
sebelum hamil. Pada umumnya ostium eksternum lebih besar, tetap ada retak-
e. Lochia.
Akibat involusi uteri lapisan, luar desidua yang mengelilingi situd plasenta
akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa
Rubra 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel desidua, verniks
merah
plasenta.
peredangan , setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam
keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ketiga . higmen tampak
mitiformis yang khas bagi wanita multipara.ukuran vagina akan selalu lebih besar
g. Sistem Pencernaan
1. Nafsu makan.
2. Motilitas.
3. Pengkosongan usus.
h. Sistem perkemihan.
1. Hemostatis internal.
i. Sistem muskuloskeletal.
2. Kulit abdomen.
3. Strie.
4. Perubahan ligamen.
5. Simpisis pubis.
j. Sistem endokrin.
1. Hormon plasenta.
2. Hormon pituitary.
4. Hormon oksitosin.
1. Suhu badan.
2. Nadi.
3. Tekanan darah.
4. Pernafasan.
Kunjung
Waktu Tujuan
an
1 Mencegah perdarahan masa nifas karena
6-8 jam
post atonia uteri
partum Mendetaksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, Rujuk bila perdarahan
berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu atau
salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan karena atonia
uteri.
Pemberian ASI awal
Membina hubungan antara ibu dan
bayinya.
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia.
Jika petugas kesehatan menolong
persalinan, ia harus tinggal dengan ibu
dan BBL untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran/ sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil
2 6
hari Memastikan involusi uteri berjalan
post normal: uterus berkontraksi, fundus di
partum bawah pusat, tak ada perdarahan
abnormal, tak ada bau.
Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan makanan,
cairan dan cukup istirahat.
Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan bayi, tali pusat,
menjaga bayi Tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
3 2 Sama seperti di atas ( 6 hari post partum)
minggu
post
partum
4 6 Menanyakan kepada ibu tentang
minggu penyulit-penyulit yang dialami pada ibu
post mau pada bayinya.
partum Menberikan konseling untuk KB
(Prawiroharjo, sarwono.2013.)
2.1.5 KB atau pelayanan kontrasepsi
2.1.5.1 Definisi
Keluarga berencana menurut WHO adalah tindakan yang memakai individu atau
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
Usia Subur) dengan usia istri kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda
2. Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak
5. Penggunaan IUD (Intra Uterine Divice) bagi yang belum mempunyai anak
pada masa ini dapat dianjurkan, terlebih bagi calon peserta dengan kontra
hampir 100%, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak.
program.
3. Menjarangkan kehamilan. Periode usia istri antara 20 30 / 35 tahun
merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak
dua orang dan jarak antara kelahiran adalah 2 4 tahun. Ini dikenal sebagai
catur warga.
dan melahirkan.
2. Segera setelah anak pertama lahir, maka dianjurkan untuk memakai IUD (Intra
atau kurang berbahaya karena yang bersangkutan pada usia mengandung dan
lagi.
c. Dapat dipakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak kehamilan anak
yang direncanakan.
e. Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan
2.1.5.6 Macam-macam KB
1. Metode sederhana meliputi
Coitus Interuptus.
2. Metode modern
(Hanafi, 2004)