OLEH
DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI
2009
ABSTRAK.1
PENDAHULUAN..2
KLASIFIKASI & SIFAT-SIFAT ANTIGEN3
SIKLUS REPLIKASI.....5
PERKEMBANGBIAKAN DALAM BIAKAN SEL.6
MASA PENULARAN...................................................................................................6
PATOGENESIS.6
GAMBARAN KLINIS...8
DIAGNOSIS LABORATORIUM.....9
EPIDEMIOLOGI & IMUNITAS ..10
PENATALAKSANAAN.12
PENCEGAHAN 13
DAFTAR PUSTAKA..16
Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi. Rotavirus termasuk dalam famili
reoviridae. Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G dan hanya grup A, B dan C yang
menginfeksi manusia. Rotavirus memiliki sedikitnya 14 serotipe G dan 20 serotipe P.
Rotavirus memiliki RNA untai ganda dan kapsid ganda tanpa amplod. Rotavirus
ditransmisikan melalui jalur fecal oral dan menginfeksi 2/3 proksimal ileum.
Gejalanya khas meliputi diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah diikuti
dehidrasi. Diagnosis laboratorium bergantung dari terlihatnya virus pada feses yang
dikumpulkan secara dini dan pada kenaikan titer antibodi.
Penatalaksanaan diare karena rotavirus bersifat suportif, untuk mengkoreksi
kehilangan cairan dan elektrolit karena infeksi rotavirus bersifat self limited. Pada
tahun 1998, vaksin rotavirus yang mengandung 4 macam serotipe yaitu G1-G4 yang
dinamakan vaksin Rotashield telah digunakan pada bayi di Amerika Serikat. Adanya
laporan tentang kejadian intususepsi sesudah vaksinasi, mengakibatkan penundaan
pemberian vaksin ini pada tahun 1999. Dua buah vaksin yang terbaru saat ini sedang
dalam pengembangan tahap akhir dan dari penelitian terlihat aman dan efektif.
Kata kunci : Rotavirus, diare, self limited, vaksin.
Rotavirus memiliki RNA untai ganda. Virion rotavirus yang tidak berselubung
terdiri dari 3 kapsids konsentrik yang mengelilingi genom RNA. Genom ini terbagi
menjadi 11 segmen yang mengkode 6 protein struktural dan 6 protein non struktural.5
Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G, berdasar pada epitop antigen pada protein
SIKLUS REPLIKASI
Rotavirus adalah agen yang bersifat pemilih dalam hal kultur. Kebanyakan
rotavirus grup A manusia dapat dibiakkan jika sebelumnya diberikan enzim
proteolitik tripsin dan jika terdapat tripsin dalam level yang rendah dalam medium
kultur jaringan. Ini bisa memecahkan protein kapsid luar dan memudahkan pelepasan
selubung. Sangat sedikit strain rotavirus nongrup A yang telah dibiakkan.2
MASA PENULARAN
Penularan dapat terjadi selama fase akut dan selanjutnya penularan terus dapat
berlangsung selama didalam tubuh orang itu masih ditemukan ada virus. Rotavirus
biasanya tidak ditemukan sesudah hari ke-8 sejak infeksi, walaupun virus masih
ditemukan selama 30 hari atau lebih pada penderita dengan gangguan sistem
kekebalan (immunocompromised). Gejala klinis akan hilang rata-rata setelah 4 6
hari.3
PATOGENESIS
Rotavirus merupakan penyebab sebagian besar penyakit diare pada bayi dan
anak-anak tetapi tidak pada orang dewasa. Masa inkubasinya 1-3 hari. Gejala yang
khas meliputi diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah diikuti dehidrasi.
Pada bayi dan anak-anak, kehilangan banyak elektrolit dan cairan bisa fatal
jika tidak diobati. Penderita dengan kasus yang lebih ringan mempunyai gejala selama
3-8 hari dan kemudian sembuh sempurna. Dapat terjadi infeksi asimtomatik dengan
serokonversi. Pada anak-anak dengan imunodefisiensi, rotavirus dapat mengakibatkan
penyakit yang lebih berat dan lebih panjang. Orang dewasa yang berkontak dapat
terinfeksi, seperti yang ditunjukkan oleh serokonversi, tetapi mereka jarang
menunjukkan simtom, dan virus jarang terdeteksi dalam feses mereka. Sumber infeksi
yang sering ditemukan adalah kontak dengan kasus pediatrik. Tetapi epidemi penyakit
yang berat telah terjadi pada orang dewasa, terutama dalam populasi yang tertutup,
misalnya dalam bangsal geriatrik. Rotavirus golongan B terlibat dalam penjangkitan
yang luas penyakit gastroenteritis berat pada orang dewasa di Cina.2
Dalam studi kohort pada bayi yang diikuti dari sejak lahir hingga 2 tahun
pertama, sebanyak 50% infeksi rotavirus bersifat asimtomatik. Infeksi primer lebih
berat daripada infeksi berulang. Durasi sakit dari 3-9 hari. Pada infeksi dengan gejala,
penyakit rotavirus dikategorikan ringan pada 62% anak-anak, 35% sedang dan 3%
kasus berat; 7% anak-anak membutuhkan rawat inap.
Pada sebuah studi pada anak-anak dengan diare rotavirus, 64% mengalami
muntah, 64% mengalami demam, 14% mengalami dehidrasi, dan 18% di rawat inap.
Pada anak-anak yang mengalami gejala, onset sering tiba-tiba, dengan demam dan
muntah yang diikuti dengan diare yang bersifat berair dan eksplosif dengan frekuensi
10x per hari. Feses tidak berdarah dan biasanya sangat sedikit mengandung leukosit,
tetapi pada 20% dapat ditemui mukus.
Karena kesulitan menilai dehidrasi pada anak-anak, data yang ada terbatas
untuk menilai kejadian dehidrasi pada diare rotavirus. Dibandingkan dengan diare
pada anak karena patogen lain, diare pada rotavirus lebih cenderung mengandung
banyak air, mual, muntah, kehilangan selera makan, nyeri perut dan dehidrasi. Pada
anak-anak yang dirawat inap dengan infeksi rotavirus, kebanyakan anak-anak
mengalami kombinasi demam, muntah dan diare. Namun dapat juga muncul 2 gejala
DIAGNOSIS LABORATORIUM
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN
Rotavirus sapi hidup dan rotavirus resus dilaporkan dapat berfungsi sebagai
vaksin yang dilemahkan pada manusia. Masih belum diketahui bagaimana imunitas
heterotipik efektif dapat ditimbulkan pada manusia oleh rotavirus hewan. Pendekatan