Disusun oleh :
Mukarramah
1
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) saat ini merupakan penyakit yang banyak dijumpai
dengan prevalensi diseluruh dunia 4%. Prevalensinya akan terus meningkat dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 5,4% WHO memperkirakan di Cina
dan India pada tahun jumlahnya akan mencapai 50juta. Di meskipun belum didapat
dengan kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan kegagalan fungsi berbagai
organ terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. Berbagai proses
patologis berperan dalam terjadinya DM, mulai dari kerusakan autoimun dari sel -
tetapi juga mengendalikan faktor risiko lainnya yang sering dijumpai pada
2
Kemajuan ilmu kedokteran telah menemukan berbagai macam obat yang
yang pada awalnya sering menyebabkan kematian akibat komplikasi akut, kini
Komplikasi kronis sangat ditentukan oleh baik tidaknya pengontrolan kadar gula
darah dan beberapa parameter lain seperti tekanan darah, berat badan dan kadar
kolesterol. Sehingga dalam hal ini, obat sangat memegang peranan penting dalam
pengendalian diabetes. Pengendalian kadar gula darah pada diabetes pada mulanya
diabetes yang baru terdiagnosa adalah terapi nonfarmakologi, yaitu mengatur pola
gagal mengendalikan kadar gula darah. Namun sejak tahun 2007 American
Diabetes Association (ADA) dan European Association for the Study of Diabetes
pada saat pertama terdiagnosis diabetes. Konsensus yang sama telah dikeluarkan
oleh Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB Perkeni) dan draf
3
menunjukkan hasil yang cukup memadai dalam pengendalian gula darah pada
pada pasien dengan obesitas. Metformin juga dapat menurunkan kadar trigliserida,
LDL kolesterol dan total kolesterol, dan juga dapat meningkatkan HDL kolesterol.
Besarnya peran metformin dalam terapi diabetes melitus ini sehingga penting untuk
kontraindikasi, keunggulan, efek samping, bentuk sediaan, dosis, aturan pakai, serta
1.2 Tujuan
samping, bentuk sediaan, dosis, aturan pakai, serta interaksi metformin dengan obat
4
BAB II ISI
Nama Dagang :4
Diabex Glufor
Forbetes Glumin
Glucophage Methpica
Benoformin Metphar
Bestab Neodipar
Eraphage Rodiamet
Formell Tudiab
Glucotika Zendiab
Gludepatic Zumamet
2.2 Farmakologi
yang banyak digunakan pada terapi DM tipe 2 atau yang disebut NIDDM (Non
Insulin Dependent Diabetes mellitus) atau diabetes tidak tergantung insulin. Dia
menurunkan level gula darah dengan cara memperbaiki sensitivitas hepar dan
tampaknya juga berpengaruh baik terhadap level lipid dan aktivitas fibrinolitik,
5
Metformin memiliki efikasi antihiperglikemik yang sama dengan
sulfonilurea pada pasien NIDDM obese dan non ebese. Tetapi tidak seperti
metformin pada terapi antidiabet akan meningkatkan efikasi, jadi dapat berguna
pada NIDDM yang tidak dapat dikontrol oleh sulfonilurea tunggal dan dapat
pencernaan yang reversibel dari terapi metformin dapat dikurangi dengan makan
perlu. Jarang terjadi asidosis laktat dan risiko dapat dikurangi dengan pengawasan
hipoglikemik.5,6
Metformin juga dapat memperbaiki profil lipid plasma dan fibrinolitik yang
6
kardiovaskular, karena tidak meningkatkan berat badan, maka metformin adalah
obat first line pada terapi pasien obese dengan NIDDM (tetapi juga baik untuk
banyak digunakan pada pasien DM tipe 2 dengan berat badan lebih dan gemuk.
Agaknya obat ini mempunyai peran yang potensial dalam pengobatan sindrom
resistensi insulin tanpa gangguan toleransi glukosa, termasuk untuk pasien dengan
Metformin tidak menurunkan kadar glukosa darah sampai dibawah kadar glukosa
produksi basal glukosa hati, memperbaiki toleransi glukosa serta menurunkan kadar
insulin, kadar kolesteror, kadar trigliserida dan asam lemak bebas plasma.5,6
memperbaiki parameter metabolik pada orang gemuk non DM dan pada pasien
metabolisme glukosa dan lemak membaik secara nyata, meskipun tetap belum jelas
2.3 Farmakodinamik
7
Mekanisme kerja metformin sebagai antidiabetik oral belum sepenuhnya
diketahui. Banyak tahapan reaksi biokimiawi yang terjadi pada proses metabolisme
glukosa, baik pada sel hati, otot, atau jaringan lemak. Setiap tahapan metabolisme
ini dapat mempengaruhi terjadinya hiperglikemia, sehingga setiap tahap ini dapat
Peran metformin pada tingkat seluler di dalam sel hati dalam menurunkan
glukosa darah dapat dijelaskan berdasarkan hasil penelitian Zhou dkk pada tahun
dalam sel hati. Pada keadaan normal enzim AMPK akan diaktifkan oleh adenosin
monofosfat (AMP) yang terbentuk dari proses pemecahan adenosin trifosfat (ATP)
ini akan menyebabkan peningkatan oksidasi asam lemak dan menekan ekspresi
enzim-enzim yang berperan pada lipogenesis. Selain itu enzim AMPK di hati akan
dan steatosis hati (perlemakan). Jadi enzim AMPK ini mempunyai peran yang
8
dominan pada proses metabolisme glukosa dan lemak di dalam hati, dan mungkin
9
2. Menurunkan ekspresi mRNA pada gen yang terlibat pada oksidasi asam lemak
gen glukoneogenesis.
insulin.
hipoglikemia.
9. Menurunkan level FFA (free fatty acid), TG, LDL, meningkatkan HDL.
2.4 Farmakokinetik
duodendum, kelenjar ludah dan ginjal, jaringan usus halus dapat menjadi depot
10
sama dengan di dalam plasma setelah 24 jam, terlihat pada dosis oral 1,5 gram
darah.
metabolit/konjugatnya.
Ekskresi melalui renal dan waktu paruhnya 4-8,7 jam setelah pemberian oral
pada orang yang sehat, memanjang pada pasien gagal ginjal dan berkorelasi
dengan keatinin klirens. Terdapat fase eliminasi lanjut dengan waktu paruh 0,9-
19 jam. Range untuk klirens renal dan total adalah 20,1-36,9 l/h dan 26,5-42,4
l/h, yang menunjukkan adanya sekresi metformin melalui tubulus. Tidak ada
2.5 Indikasi
atau tanpa kelebihan berat badan dan bila diet tidak berhasil.
2. Sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak responsif terhadap terapi
11
2.6 Kontraindikasi
Laki-laki dengan serum kreatinin > 1,5 mg/dl dan wanita dengan serum
hipoksemia.
Pada ibu menyusui, metformin dapat masuk ke dalam air susu ibu, oleh sebab
Dehidrasi.
Koma diabetik.
Ketoasidosis.
Infark miokardial.
Penyakit hati.
Alkoholisme.
12
2.7 Keunggulan
3. Menekan glukoneogenesis
b. Meningkatkan HDL.
diare, rasa logam di mulut. Keluhan ini relatif cukup tinggi yaitu terjadi pada 5-
13
20% pasien, hal ini berhubungan dengan dosis, cenderung terjadi pada awal
terapi dan seringkali bersifat sementara. Pada 3-5% pasien terapi harus
makanan. Dimulai dengan dosis rendah dan dapat ditingkatkan bertahap. Diare
pada 20% pasien dapat diturunkan dosisnya. Diperkirakan, 5% yang tidak dapat
mentoleransi.
2. Gangguan absorbsi vit B12 dan folat (pernah dilaporkan sampai terjadi anemia).
langsung dihentikan, biasanya efek samping demikian tersebut akan hilang pada
penggunaan selanjutnya.
4. AAL (Acidosis Asam Laktat). Usus adalah sumber utama laktat yang akan
diperbesar oleh hepar bila ambilan glukosa di hepar meningkat sesudah makan.
perifer. Penyebab paling sering berasal dari ginjal (proses juga), dan sumber
Efek samping berupa asidosis laktat ini jarang ditemukan dan dapat dikurangi
dengan mematuhi aturan pakai dan kontraindikasinya (pada gagal ginjal, hepar,
Bentuk sediaan obat yaitu tablet 500 mg dan 850 mg, tablet Ss (tablet lepas
14
2.10 Dosis
rendah, dan ditingkatkan sesuai respon terhadap terapi. Untuk metformin dalam
bentuk tablet, dosis awal dimulai dari 2 kali sehari @ 250-500 mg diberikan pada
saat sarapan/makan, sedangkan untuk tablet lepas lambat (Ss) 500 mg per hari
diberikan satu kali sehari pada saat makan malam. Untuk metformin dalam bentuk
tablet dosis yang dianjurkan 250-500 mg tiap 8 jam atau 850 mg tiap 12 jam
2000 mg perhari, untuk orang dewasa 2550 mg perhari, namun bila diperlukan
dapat ditingkatkan sampai maksimal 3000 mg per hari. Untuk metformin dalam
bentuk tablet lepas lambat, dosis maksimal yang dianjurkan 2000 mg per hari.
Tablet lepas lambat harus ditelan utuh, jangan dihancurkan atau dikunyah.
mengurang efek samping mual, muntah, diare dan gangguan pencernaan lainnya.4
Penggunaan metformin dimulai dengan dosis kecil yang diberikan satu atau dua
Setelah 5-7 hari, jika tidak ada efek samping pada gastrointestinal, dosis dapat
ditingkatkan sampai 850 atau 1000 mg saat makan pagi atau makan malam.
15
Jika timbul efek samping obat pada saluran pencernaan, dosis obat dapat
Dosis efektif maksimal biasanya 850 mg, 2 kali sehari, akan lebih baik lagi
kalau dinaikkan dosisnya sampai 3000 mg sehari. Bila gejala diabetes telah
memadai, mula-mula diberikan satu tablet 500 mg, kemudian dosis metformin
sulfonilurea dapat dikurangi, pada beberapa pasien bahkan tidak perlu diberikan
a. Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, mula-mula diberikan 1 tablet
angsur (4 unit setiap 2-4 hari). Pemakaian tablet dapat ditambah setiap
interval mingguan.
b. Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian metformin adakalanya
metformin, sesudah itu dapat diikuti petunjuk yang diberikan pada (a) di
atas.
16
Penentuan kadar gula darah setelah pemberian suatu dosis percobaan tidak
glukosa.
17
Antihistamin : pada pemakaian bersama biguanida akan menurunkan jumlah
trombosit.
hipoglikemia.
terhadap OHO.
A1c sebesar 1%-1,5%, setara dengan antidiabetik oral golongan sulfonilurea. Selain
dapat menurunkan glukosa darah, terdapat beberapa efek lain seperti penurunan
darah, dan C-reactive protein, suatu pertanda adanya inflamasi. Metformin dapat
menurunkan risiko kematian sampai 36%, dan menurunkan risiko kejadian infark
18
metformin, antidiabetik oral satu-satunya yang mempunyai efek protektif langsung
pada jantung.1
Walaupun frekuensi kejadian ini sangat jarang dilaporkan, namun penelitian yang
pada pasien diabetes tipe 2 yang disertai gagal jantung, tanpa disertai adanya
konsistensi feses, dan darah pada feses. Keluhan yang ditimbulkan oleh metformin
Keluhan dapat timbul pada saat mulai pertama kali penggunaan atau setelah
lama penggunaan. Keluhan pada saluran pencernaan yang terjadi akibat efek
samping obat merupakan salah satu kendala penggunaan metformin. Namun, efek
19
metformin 2 sampai 3 kali dalam sehari sering menjadi kendala bagi pasien
diabetes, yang seringkali juga harus minum beberapa jenis obat lain. Untuk
meningkatkan kepatuhan dan mengurangi efek samping yang sering terjadi, telah
dibuat dengan sistem Gel Shield Diffusion System, sehingga metformin dapat
diminum hanya satu kali saja dalam sehari. Dengan menggunakan teknik ini,
metformin yang terbungkus oleh matrix polimer akan dilepaskan secara perlahan-
lahan saat bereaksi dengan cairan di dalam lambung. Jika diminum sesudah makan
keluhan pada saluran pencernaan. Penelitian retrospektif yang telah dilakukan oleh
sama dapat menurunkan kadar A1c yang tidak berbeda namun dengan efek samping
yang lebih rendah. Namun, jika digunakan pada pasien diabetes yang baru tidak
hasil yang tidak jauh berbeda. Penggunaan metformin-XR satu atau dua kali sehari
yang tidak berbeda bermakna dengan metformin konvensional, di mana A1c turun
dengan efek samping nausea yang lebih minimal. Efek maksimal penurunan A1c
20
Penelitian tersamar ganda yang dilakukan oleh Fujioka juga
memperlihatkan hasil yang tidak jauh berbeda. Pada penelitian yang menggunakan
metformin-XR, 1x500 mg, 1x1000 mg, 1x1500 mg, 1x2000 mg dan 2x1000 mg
selama 24 minggu ini, ternyata dapat menurunkan kadar A1c sebesar 0,6%, 0,7%,
1%, 1% dan 1,2% dalam jangka waktu 12 minggu. Dosis optimal dapat dicapai pada
penggunaan 1500 mg. Pada penelitian ini juga terlihat efek samping yang terjadi
pada saluran pencernaan tidak berkaitan dengan besarnya dosis. Pada penggunaan
21
BAB III
PENUTUP
level gula darah dengan cara memperbaiki sensitivitas hepar dan jaringan perifer
terhadap insulin tanpa mempengaruhi sekresi insulin. Selain itu, metformin juga
berperan dalam perbaikan profil lipid dan aktivitas fibrinolitik. Metformin tidak
terdiagnosis setelah dewasa dan bila diet tidak berhasil, sebagai kombinasi terapi
pada penderita yang tidak responsif terhadap terapi tunggal sulfonilurea, serta
keadaan penyakit kronik akut yang berkaitan dengan hipoksia jaringan., keadaan
samping metformin yaitu gangguan GIT, penurunan absorbsi vit B12 dan folat serta
asidosis laktat (jarang). Untuk mengurangi efek samping yang sering terjadi, telah
dibuat dengan sistem Gel Shield Diffusion System, sehingga metformin dapat
diminum hanya satu kali saja dalam sehari. Dengan menggunakan teknik ini,
metformin yang terbungkus oleh matrix polimer akan dilepaskan secara perlahan-
22