TESIS
SUSILOWATI
057103001 / IKA
PROGRAM MAGISTER KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK
MEDAN
2009
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
PENGARUH WAKTU PENGIKATAN TALI PUSAT TERHADAP
INDEKS ERITROSIT BAYI BARU LAHIR
TESIS
SUSILOWATI
057103001 / IKA
MEDAN
2009
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Judul Tesis : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat
Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir
Nama Mahasiswa : Susilowati
Nomor Induk Mahasiswa : 057103001
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Telah diuji pada
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari
1. Pembimbing utama Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, SpA(K), dan dr.
2. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Anak FK-USU dan Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, SpA(K).
selaku Sekretaris Program Studi periode tahun 2003-2007 dan dr. Hj.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Melda Deliana, SpA(K) selaku Sekretaris Program Studi periode tahun
2007 hingga saat ini, yang telah banyak memberikan nasehat dan
3. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu
tesis ini.
4. Prof. Dr. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), SpA(K), dr. Nelly
Rosdiana, SpA, dr. Selvi Nafianti, SpA, dr. H. Emil Azlin, SpA, dr. Pertin
Sianturi, SpA, dr. Hj. Bugis Mardina Lubis, SpA, dr. Muara P.Lubis, SpOG,
dr. Zulfikar Lubis, SpPK, serta seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu
Kesehatan Anak FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr.
pendidikan ini.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak
di FK- USU.
ini.
9. Teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU, serta semua pihak
Rihan Farih Bunyamin, terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan
drg. Hj. Amalia Oeripto, MS, Sp.Ort, mertua H. Bunyamin (Alm) dan Hj.
Maslachah, serta kakak Suci Utari, adik Iman Prasetio, abang Asmara Jaya,
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
memberikan dorongan, motivasi, bantuan moril dan materil selama penulis
sayang dan karuniaNya kepada kita semua dan segala budi baik yang telah
diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Yang Maha Kuasa.
Susilowati
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Hipotesis 3
1.4. Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
BAB 3. Metodologi
3.1. Desain Penelitian 14
3.2. Tempat dan Waktu 14
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 14
3.4. Perkiraan Besar Sampel 14
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 15
3.6. Persetujuan ( Informed Consent ) 16
3.7. Etika Penelitian 16
3.8. Cara Kerja 16
3.9. Identifikasi Variabel 17
3.10. Definisi Operasional 18
3.11. Pengolahan dan Analisis Data 19
BAB 4. Hasil 20
BAB 5. Pembahasan 23
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
BAB 6. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan 30
6.2. Saran 30
Ringkasan 31
Daftar Pustaka 35
Lampiran
1. Lembar Penjelasan Penelitian Kepada Orang tua 39
2. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan
( Informed Consent ) 40
3. Lembar Kuesioner dan Data Khusus Bayi 41
4. Persetujuan Komite Etik 42
5. Riwayat Hidup 43
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
cm : centimeter
ml : mililiter
Hb : hemoglobin
Ht : hematokrit
RBC : red blood cell
MCV : mean corpuscular volume
MCH : mean corpuscular hemoglobin
MCHC : mean corpuscular hemoglobin concentration
RDW : red cell distribution width
fL : femtoliter, 10-15/L
pg : picogram, 10-12g, g
g/dL : gram per deciliter
% : persen
: alfa
: beta
ml/kg : mililiter per kilogram
SD : standar deviasi
S : simpang baku
mm3 : milimeter kubik
RSU : rumah sakit umum
DM : diabetes mellitus
SC : sectio caesarian
RCT : randomized controlled trial
EDTA : ethylenediamine tetra acetic acid
SPSS : statistic package for the social sciences
CI : confidence interval
n : jumlah subyek / sampel
Z : deviat baku normal untuk
Z : deviat baku normal untuk
X1-X2 : perbedaan klinis yang diinginkan (clinical judgement)
P : tingkat kemaknaan
: lebih besar dari atau sama dengan
> : lebih besar dari
< : lebih kecil dari
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
ABSTRAK
Kata kunci. Waktu pengikatan tali pusat, indeks eritrosit, bayi cukup bulan.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
ABSTRACT
Background. The infant will be separated from the placenta by clamping
and cutting the umbilical cord at the time of birth. The difference timing
of umbilcal cord clamp could have impact to the newborn infant.
A meta-analysis study showed that delayed cord clamping for a minimum
2 minutes is beneficial to the newborn, also it has been socializated by
the Health Department of Republic Indonesia. Unfortunately, there were
only few studies which demonstrated the effect of timing of cord clamping
on red cell indices values in newborn term infants.
Objective. We aimed to investigate whether a difference of timing of cord
clamping might have impact on red cell indices values in normal-weight,
newborn term infants.
Methods. A randomized, single blind trial study was conducted on March to
June 2009, at two general hospitals in Medan, North Sumatera province,
which eligible newborn infants were randomly assigned to early cord
clamping = ECC (15 seconds after delivery) in the first group or delayed cord
clamping = DCC (2 minutes after delivery) in the second group. The infants
were placed on the mothers abdomen before the umbilical cord were
clamped and red cell indices values were measured from the umbilical cord
blood.
Results. Totally 60 infants were eligible which consist of 30 infants of each
group. From red cell indices values, we found mean MCV value was 101.76
(4.03) fL in the ECC and 103.95 (4.27) fL in the DCC group (95% CI: -
4.338 -0.042; P=0.046), mean MCH value was 35.02 (1.52) pg in the
ECC and 35.21 (1.61) pg in the DCC group (95% CI: -1.000 0.616;
P=0.635), mean MCHC value was 34.24 (0.93) g/dL in the ECC and 34.51
(0.79) g/dL in the DCC group (95%CI: -0.716 0.176; P=0.230), mean RDW
value was 16.46 (0.92)% in the ECC and 16.34 (0.85)% in the DCC group
(95%CI: -0.338 0.578; P=0.602).
Conclusion. There was a significant difference on MCV value between early
and delayed cord clamping.
Keywords. Timing of umbilical cord clamping, red cell indices, term infant.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada saat dalam kandungan, janin berhubungan dengan ibunya melalui tali
pusat yang merupakan bagian dari plasenta. Namun pada saat dilahirkan,
dan pemotongan tali pusat. Tindakan tersebut dilakukan pada kala ketiga
persalinan, yaitu saat bayi lahir lengkap sampai plasenta lahir lengkap.
Setelah tali pusat dijepit dengan cunam, kemudian dipotong dengan jarak 5
selama beberapa dasawarsa dan definisi pengikatan tali pusat dini serta
detik sampai 5 menit setelah lahir dimana pada rentang waktu tersebut
berbagai negara lain di seluruh dunia masih bervariasi.3-6 Suatu studi meta-
baru lahir cukup bulan selama minimal 2 menit ternyata bermanfaat untuk
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
bayi.4 Di Indonesia, Departemen Kesehatan sudah melakukan sosialisasi
bayi normal.8
pada bayi baru lahir. Disebutkan bahwa bayi baru lahir dapat menderita
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
1.3. Hipotesis
baru lahir.
baru lahir.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
volume eritrosit (sel darah merah=red blood cell=RBC) di bawah kisaran nilai
lanjut.10,11
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
4
nilai indeks eritrosit MCV, MCH dan MCHC menurun sejajar dengan
Hematokrit
MCV (fL) = x 10
Jumlah eritrosit (juta)
Hb
MCH (pg) = x 10
Jumlah eritrosit (juta )
Hb
MCHC (g/dL) = x 100
Hematokrit
Penurunan indeks eritrosit MCV, MCH, dan MCHC dapat terjadi pada
defisiensi besi yang kronik. Secara umum, penurunan indeks ini sejajar
dengan penurunan konsentrasi Hb, dan indeks eritrosit dapat bernilai normal
elektronik, maka nilai indeks eritrosit MCV dan MCH lebih sensitif
2. Anemia hemolitik
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
B. Anemia mikrositik normokromik
3. Talasemia
1. Anemia pernisiosa
2. Anemia megaloblastik
Nilai indeks eritrosit MCV dan RDW juga dapat berguna untuk
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Tabel 2.1. Klasifikasi anemia berdasarkan nilai MCV dan RDW 14
Hemoglobin (Hb) merupakan kompleks protein yang terdiri dari heme yang
eritrosit. Rangkaian hematopoiesis dimulai dari yolk sac, limpa, hati, dan
sintesis Hb.21
Saat janin tumbuh, tidak hanya volume darah dalam sirkulasi janin-
minggu, dan relatif konstan sampai usia cukup bulan. Nilai Hb janin pada
pertengahan masa kehamilan berkisar 12 g/dL, dan pada saat cukup bulan
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
berukuran makrositik dengan nilai MCV sedikitnya 180 fL pada masa janin
dan normalnya mengalami penurunan hingga 105 fL sampai 115 fL pada usia
dengan nilai MCV yang besar berkisar 110 fL sampai 128 fL, nilai hematokrit
darah pada bayi normal cukup bulan berkisar 69 sampai 107 ml/kg,
sampai 143 ml/kg.12 Setelah lahir, bayi akan mengalami penurunan kadar Hb
karena bayi baru lahir mengalami transisi dari kondisi relatif hipoksia dalam
eritropoiesis. Kadar Hb paling rendah pada bayi cukup bulan terjadi pada
usia 6 sampai 12 minggu, yaitu sekitar 9,5 sampai 11,0 g/dL.23 Di sisi
lain, disebutkan bahwa bayi cukup bulan memiliki jangka hidup eritrosit
yang lebih singkat dibanding dewasa dan pada bayi prematur lebih
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
tali pusat yang merupakan bagian dari plasenta dimana tali pusat memiliki
dua pembuluh darah arteri umbilikal dan satu pembuluh darah vena umbilikal
dimana diameter arteri lebih kecil dibanding vena.1 Adapun nilai normal
pengikatan tali pusat dapat meningkatkan volume darah, dan sejumlah darah
yang diterima oleh bayi bergantung pada saat tali pusat diikat setelah
dilahirkan.7,12
Parameter Mean SD
menambah darah sekitar 100 ml terhadap sirkulasi bayi baru lahir. Pada bayi
dengan pengikatan tali pusat dini memiliki rerata volume darah 78 ml/kg
memiliki rerata 98,6 ml/kg. Seperempat dari transfusi plasenta terjadi dalam
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
15 detik pertama, 50% dalam menit pertama, dan 80% dalam 5 menit
empat jam pertama terjadi pada bayi yang menerima transfusi plasenta, dan
pada bayi dengan pengikatan tali pusat dini terjadi pencegahan transfusi
plasenta dimana tidak terjadi perubahan volume darah bayi. Bayi dari ibu
darah plasenta tersisa yang lebih besar. Adapun faktor yang berkaitan
transfusi plasenta.12,22
Waktu terbaik untuk pengikatan tali pusat telah menjadi perdebatan selama
beberapa dasawarsa, dan definisi pengikatan tali pusat dini serta tertunda
bervariasi.3-6 Selama lebih dari seabad, pengertian dari pengikatan tali pusat
dini adalah pengikatan tali pusat kurang dari 1 menit pertama setelah
detik setelah lahir, sedangkan tertunda jika dilakukan 45 detik sampai 5 menit
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
darah yang bermakna dari plasenta ke bayi (transfusi plasenta).3,7 Suatu
pusat pada bayi baru lahir cukup bulan selama minimal 2 menit ternyata
dengan penundaan pengikatan tali pusat (20 detik setelah lahir) dapat
(setelah pulsasi terhenti),25 dan dari lima penelitian lain pada bayi cukup
Penelitian pada bayi saat berusia 72 jam, bayi dengan pengikatan tali
pusat tertunda memiliki rerata volume darah sekitar 93 ml/kg dan massa
pertama kelahiran.26
cukup bulan yang dilakukan pengikatan tali pusat dini (dalam 15 detik setelah
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
pengikatan tali pusat tertunda pada bayi baru lahir secara normal dan cukup
Di lain pihak, dampak lain dari tindakan pengikatan tali pusat tertunda
pada bayi baru lahir juga ditemukan, di antaranya polisitemia dimana terjadi
peningkatan Ht.4,7,28,29 Dari suatu ulasan artikel, ditemukan dua dari empat
tali pusat tertunda.25 Namun, dari sebuah penelitian di Belanda pada 37 bayi
patologis.30
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
2.5. Kerangka Konseptual
Cara persalinan
Komplikasi persalinan
Proses persalinan Perdarahan
Trauma lahir
Skor APGAR bayi
Jumlah janin
Transfusi plasenta Plasenta previa
Posisi bayi terhadap plasenta
Waktu pengikatan
Pengikatan tali pusat Dini ( 15 detik )
Tertunda ( 2 menit )
BAYI :
Usia kehamilan MCV
MCH
Saat pengambilan darah
MCHC
RDW
BAB 3. METODOLOGI
Metode yang digunakan adalah uji klinis acak tersamar tunggal untuk menilai
pengaruh waktu pengikatan tali pusat terhadap indeks eritrosit bayi baru lahir.
Populasi target adalah semua bayi yang lahir di Medan. Populasi terjangkau
adalah populasi target yang lahir di RSUP.H. Adam Malik dan RSU. Dr.
Besar sampel dihitung dengan rumus uji hipotesis terhadap rerata dua
populasi independen.31
2
(Z + Z) S
n1 = n2 = 2
(X1 X2)
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008 14
2
(1,96 + 0,842) 0,7
= 2
0,5
S = simpang baku kadar eritrosit pengikatan tali pusat dini dan tertunda :
0,7 g/dL.
Dari hasil perhitungan diperoleh besar sampel minimal adalah 30 bayi pada
setiap kelompok.
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
mendapat diazepam.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
2. Kelainan kongenital mayor
suksadenum, hematoma.
tali pusat terhadap indeks eritrosit bayi baru lahir. Formulir penjelasan
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Kesehatan dari Fakultas Kedokteran
Bayi yang memenuhi kriteria diacak secara sederhana, dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok pertama dengan pengikatan tali pusat dini (15
detik setelah seluruh badan bayi lahir) atau kelompok kedua dengan
pengikatan tali pusat tertunda (2 menit setelah seluruh badan bayi lahir).
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
sesuai, dimana amplop akan dibuka sebelum ibu melahirkan saat di ruang
Pengikatan tali pusat dilakukan sesuai dengan ketentuan isi amplop tersebut
waktu. Setelah seluruh badan bayi lahir, bayi diletakkan di atas perut ibu
Ginekologi.
diambil dari vena umbilikal dengan menggunakan spuit pada saat bayi
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Variabel tergantung Skala
menggunakan rumus Naegel atau new Ballard score dari bayi yang
dilahirkan
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
6. Neonatus cukup bulan : bayi baru lahir dengan usia kehamilan 38
sampai 42 minggu
kepercayaan yang digunakan adalah 95% dan batas kemaknaan P < 0,05.
pusat detik ke-15 dan menit ke-2 setelah lahir dengan indeks eritrosit bayi
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
BAB 4. HASIL
Selama periode penelitian, terdapat 272 ibu hamil yang direncanakan untuk
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008 20
Distribusi dan karakteristik sampel pada kedua kelompok terlihat
pada Tabel 4.1. Besar sampel pada kelompok pengikatan tali pusat dini
banyak ditemukan pada kelompok bayi dengan pengikatan tali pusat tertunda
(63,3%), rerata berat badan lahir lebih besar pada kelompok pengikatan tali
pusat dini (3143 gram), serta panjang badan bayi hampir sama antara
kedua kelompok.
Tabel 4.2. Terdapat perbedaan bermakna hanya pada nilai MCV antara
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Dari hasil pengamatan klinis yang dilakukan pada bayi, dijumpai 3 bayi
(10%) yang menderita pucat pada kelompok I, tetapi tidak ditemukan bayi
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
BAB.5 PEMBAHASAN
Indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC dan RDW dapat digunakan sebagai
saat ini nilai MCV, MCH, MCHC, dan RDW sudah dapat langsung
yang meliputi 1912 bayi baru lahir dalam 15 penelitian controlled trial (8 RCT
pada bayi baru lahir cukup bulan selama minimal 2 menit ternyata
bermanfaat untuk bayi, dimana pada kelompok bayi dengan pengikatan tali
pusat tertunda ditemukan nilai Hb, Ht, dan volume darah yang lebih tinggi
pada usia beberapa jam setelah lahir, kadar feritin bayi yang lebih tinggi saat
berusia 2 sampai 6 bulan, serta risiko anemia yang lebih rendah dibanding
namun tidak ditemukan bukti yang bermakna yang membahayakan bayi, dan
menyangkut nilai indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC, maupun RDW bayi.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
23
Pada karateristik sampel penelitian ini, ditemukan jumlah bayi laki-
laki lebih banyak pada kelompok pengikatan tali pusat tertunda (19%)
dibanding dini (13%), rerata berat badan lahir lebih tinggi pada kelompok
pengikatan tali pusat dini (3154 gram) dibanding tertunda (3064 gram), dan
rerata panjang badan bayi yang hampir sama di antara kedua kelompok
badan lahir bayi terhadap nilai indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC,
detik setelah kelahiran), baik yang lahir secara pervaginam maupun SC.37
Pada penelitian ini, ibu yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah ibu
keterbatasan sarana yang ada, pengukuran volume darah pada bayi tidak
dapat dilakukan.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
penurunan signifikan kadar Hb dan feritin bayi saat berusia 3 bulan dari
kelompok bayi dengan pengikatan tali pusat dini dari ibu hamil yang
antara kadar serum besi ibu yang rendah dengan status besi pada jaringan
plasenta dan serum tali pusat yang rendah, sehingga diduga bahwa status
rerata Hb dan serum besi bayi baru lahir dari kelompok ibu anemia defisiensi
besi, non-anemia defisiensi besi, non anemia-non deplesi besi, tetapi nilai
terendah rerata serum feritin bayi dijumpai dari kelompok ibu dengan anemia
dengan pengikatan tali pusat tertunda.41 Hal ini membuat beberapa peneliti
anemia.38,41
saat 2 menit setelah kelahiran dimana hal ini juga sesuai dengan sosialisasi
studi meta-analisis. Dari pengamatan klinis pada bayi, dijumpai 3 bayi pucat
(10%) pada kelompok pengikatan tali pusat dini, namun penelitian ini tidak
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
mengikutsertakan pemeriksaan hematologis ibu, sehingga analisis lebih
terhadap indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC, dan RDW pada bayi masih
lahir cukup bulan yang diperiksa saat usia 6 bulan memiliki rerata nilai MCV
79,5 (3,7) fL dijumpai pada pengikatan tali pusat dini dan 80,6 (3,2) fL pada
Dari hasil penelitian ini, diperoleh nilai rerata MCV 101,76 (4,03) fL
pada kelompok pengikatan tali pusat dini dan 103,95 (4,27) fL pada kelompok
lebih lanjut dimana bila ditemukan nilai MCV/MCH yang rendah, maka
hal ini dapat ditemukan pada keadaan anemia fetal yang kronis,
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
lebih rendah dari normal yang menyatakan keadaan eritrosit yang
defisiensi besi atau anemia fetal yang kronis yang dialami sejak dalam
kandungan.
baru lahir cukup bulan yang diperiksa saat usia 6 bulan memiliki rerata nilai
MCH 25,9 (1,6) pg pada kelompok pengikatan tali pusat dini dan 26,2 (1,3)
Pada penelitian ini, diperoleh nilai rerata MCH 35,02 (1,52) pg pada
kelompok pengikatan tali pusat dini dan 35,21 (1,61) pg pada kelompok
pengikatan tali pusat tertunda (P=0,635). Rerata nilai MCH ini masih dalam
baru lahir cukup bulan yang diperiksa saat usia 6 bulan memiliki rerata nilai
MCHC 32,6 (12) g/dL pada kelompok pengikatan tali pusat dini dan 32,5 (9)
g/dL pada pengikatan tertunda (P=0,56).35 Di Zambia, pada bayi cukup bulan
didapatkan rerata nilai MCHC 30,0 (2,0) g/dL pada pengikatan tali pusat
tertunda (setelah pulsasi tali pusat terhenti) dan 29,8 (1,6) g/dL pada
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Dari hasil penelitian ini, diperoleh nilai rerata MCHC 34,24 (0,93)
g/dL pada kelompok pengikatan tali pusat dini dan 34,51 (0,79) g/dL pada
herediter.13,22
Untuk nilai indeks eritrosit RDW, pada penelitian ini ditemukan rerata
nilai RDW 16,46 (0,92)% pada kelompok pengikatan tali pusat dini dan
Sedangkan dari penelitian lain pada bayi baru lahir cukup bulan, belum
ditemukan kesimpulan hasil berkaitan dengan hal ini. Adapun nilai RDW
RDW yang lebih besar. Nilai RDW yang meningkat dapat dijumpai pada
anemia hemolitik, dan nilai RDW ini juga dapat dipergunakan sebagai
penelitian ini, maka tidak banyak variasi ukuran eritrosit pada bayi.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Dari penelitian di Meksiko pada bayi baru lahir cukup bulan, pada
berbeda dijumpai pada penelitian di Libya, dimana bayi kuning lebih banyak
tertunda.
menimbulkan bias, seperti status gizi, maupun anemia pada ibu yang
dapat mempengaruhi hasil akhir penelitian ini. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan suatu studi acak tersamar dalam
lengkap dan kadar besi pada ibu karena pemeriksaan ini dapat
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
6.1. Kesimpulan
peningkatan nilai MCV secara bermakna. Namun hal ini tidak ditemukan
6.2. Saran
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
30
RINGKASAN
Pada saat dalam kandungan, janin berhubungan dengan ibunya melalui tali
pusat yang merupakan bagian dari plasenta, kemudian saat dilahirkan, bayi
memberikan dampak pada bayi baru lahir dan waktu terbaik untuk
bahwa penundaan pengikatan tali pusat pada bayi baru lahir cukup bulan
pengikatan tali pusat hingga 2 menit ini untuk bayi normal. Namun, hanya
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008 31
Penelitian uji klinis acak sederhana tersamar tunggal ini dilakukan di
dua RSU (RSUP H.Adam Malik dan RSU Pirngadi) di Medan, propinsi
Sumatera Utara, dalam kurun waktu Maret sampai Juni 2009, yang
dilakukan pada bayi baru lahir yang memenuhi kriteria dimana bayi diacak
salah satu kelompok, yaitu kelompok I yang dilakukan pengikatan tali pusat
dini (15 detik setelah kelahiran) atau tertunda (2 menit setelah lahir) pada
Bayi diletakkan di atas perut ibu sebelum dilakukan pemotongan tali pusat
perbedaan bermakna pada nilai MCV (P < 0,05) antara pengikatan tali
pusat dini dan tertunda, namun hal ini tidak ditemukan pada nilai MCH,
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
SUMMARY
At the time of pregnancy, the fetal is still attached to the mother via the
umbilical cord, which is part of the placenta, but at the time of delivery, the
infant is separated from the placenta by clamping and cutting the umbilical
cord.
The difference timing of umbilcal cord clamp could have impact to the
newborn infant. The optimal timing of cord clamping has been a controversial
issue for decades. The definition of early and delayed umbilical cord clamping
for 2 minutes in health term neonates. Unfortunately, there were only few
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
33
A simple randomized single blind clinical trial study was performed at
two general hospitals (H. Adam Malik and Dr. Pirngadi) in Medan, North
envelopes, into one of the two groups, the first group was performed early
cord clamping = ECC (15 seconds after delivery) or delayed cord clamping =
DCC (2 minutes after delivery) in the second group. Samples were collected
consecutively. The infants were placed on the mothers abdomen before the
umbilical cord were clamped and timing of cord clamping was measured
using time meter. This study was cooperated with the Obstetric and
Red cell indices values were measured using electronic blood counting
hours of age.
study, there was a significant difference on MCV value (P < 0.05) between
early and delayed cord clamping, but we did not found it on MCH, MCHC,
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Daftar Pustaka
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008 35
other red cell disorders. Edisi ke-1. New York: McGraw Hill; 2008. h.3-
27.
14. Lanzkowsky P. Classification and diagnosis of anemia during childhood.
Dalam: Lanzkowsky P, penyunting. Manual pediatric hematology and
oncology. Edisi ke-2. New York: Churchill Livingstone; 1995. h.1-13.
15. Bates I. Approach to the diagnosis of blood diseases. Dalam: Lewis SM,
Bain BJ, Bates I, penyunting. Dacie and Lewis practical haematology.
Edisi ke-9. London: Elsevier; 2001. h.579-87.
16. Newman WA. Dorlands illustrated medical dictionary. Edisi ke-28.
Philadelphia: Saunders; 1994. h.995.
17. Raspati H, Reniarti L, Susanah S. Anemia defisiensi besi. Dalam:
Permono HB, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M,
penyunting. Buku ajar hematologi onkologi anak. Edisi ke-1. Jakarta:
BP IDAI; 2005. h.30-43.
18. Kosasih EN, Kosasih AS. Bidang hematologi klinik. Dalam: Kosasih EN,
Kosasih AS, penyunting. Tafsiran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Edisi ke-1. Tangerang: Karisma; 2008. h.58-60.
19. Bain BJ, Bates I. Basic haematological techniques. Dalam: Lewis SM,
Bain BJ, Bates I, penyunting. Dacie and Lewis practical haematology.
Edisi ke-9. London: Elsevier; 2001. h.19-43.
20. Miller DR. Anemias: general conciderations. Dalam: Miller DR, Baehner
RL, Miller LP, penyunting. Blood diseases of infancy and childhood.
St.Louis: Mosby; 2005. h.111-27.
21. Lubis B. Eritropoisis. Dalam: Permono HB, Sutaryo, Ugrasena IDG,
Windiastuti E, Abdulsalam M, penyunting. Buku ajar hematologi
onkologi anak. Edisi ke-1. Jakarta: BP IDAI; 2005. h.1-6.
22. Brugnara C, Platt OS. The neonatal erythrocyte and its disorders.
Dalam: Nathan DG & Orkin SH, penyunting. Nathan and Oskis
hematology of infancy and childhood. Edisi ke-5. Philadelphia: WB
Saunders; 1998. h.19-52.
23. Amir I, Dhewi S. Anemia pada bayi prematur. Dalam: Abdussalam M,
Trihono PP, Kaswandani N, Endyarni B, penyunting. Pendekatan
praktis pucat: masalah kesehatan yang terabaikan pada bayi dan anak.
Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM; 2007. h.93-
101.
24. Ibrahim HM, Krouskop RW, Lewis DF, Dhanireddy R. Placental
transfusion: umbilical cord clamping and preterm infants. J Perinatol.
2000; 20:351-4.
25. Moss AJ, Couchard MM. Placental transfusion: early versus late
clamping of the umbilical cord. Pediatrics.1967; 40(1):109-26.
26. Usher R, Sephard M, Lind J. The blood volume of the newborn infant
and placental transfusion. Acta Paediatr Scand. 1963; 52(5):497-512.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
27. Aziz SFA, Shaheen MY, Hussein S, Soliman MS. Early cord
clamping and its effect on some hematological determinants of blood
viscosity in neonates. Diunduh dari: http://www.OBGYN.net. Diakses
Desember 2007.
28. Cunningham MD, Gomella TL, Hall BD, Kruger J, Alpan G, Allen MC,
dkk. Polycythemia dan hyperviscosity, Dalam: Gomella TL,
Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE, penyunting. Neonatology:
management, procedures, on call problems, diseases and drugs.
Edisi ke-5. New York: McGrawHill; 2004. h.341-4.
29. Sarkar S, Rosenkrantz TS. Neonatal polycythemia and hyperviscosity.
Fetal & Neonatal Medicine. 2008; 13:248-55.
30. Ultee CA, Van der Deura J, Swart J, Lasham C, Van Baar AL. Delayed
cord clamping in preterm infants at 3436 weeks gestation: a
randomized controlled trial. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2008;
93(1):77.
31. Madiyono S, Moeslichan S, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto H.
Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting.
Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung
Seto; 2008. h.311.
32. Hoffbrand AV. Pembentukan sel darah (haemopoiesis). Dalam:
Hoffbrand AV, Petit JE, penyunting. Kapita selekta haematology
(Essential haematology). Edisi ke-4. Jakarta: EGC; 2005. h.1-37
33. Van Rheenen P, De Moor L, Eschbach S, De Grooth H, Brabin B.
Delayed cord clamping and haemoglobin levels in infancy: a randomised
controlled trial in term babies. Tropical Medicine and International
Health. 2007; 12(5):603-16
34. Emhamed MO, Van Rheenen P, Brabin BJ. The early effects of delayed
cord clamping in term infants born to Libyan mothers. Tropical Doctor.
2004; 34:218-22.
35. Chaparro CM, Neufeld LM, Alavez GT, Cedillo REL, Dewey KG. Effect
of timing of umbilical cord clamping on iron status in Mexican infants: a
randomised controlled trial. Lancet. 2006; 367:1997-2004.
36. Cernadas JMC, Carroli G, Pellegrini L, Otano L, Ferreira M, Ricci C, dkk.
The effect of timing of cord clamping on neonatal venous hematocrit
values and clinical outcome at term: a randomized, controlled trial.
Pediatrics. 2006; 117(4):779-86.
37. Aladangady N, McHugh S, Aitchison TC, Wardrop CAJ, Holland BM.
Infantss blood volume in controlled trial of placental transfusion at
preterm delivery. Pediatrics. 2006; 117(1):93-8.
38. Gupta R, Ramji S. Effect of delayed cord clamping on iron stores in
infants born to anemic mothers: a randomized controlled trial. Indian
Pediatr. 2002; 39:130-5.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
39. Singla PN, Chand S, Agarwal KN. Cord serum and placental tissue
iron status in maternal hypoferremia. AMJ. 1979; 32:1462-5.
40. Hokama T, Takenaka S, Hirayama K, Yara A, Yoshida K, Itokazu K, dkk.
Iron status of newborns born to iron deficient anaemic mothers. J Trop
Pediatr. 1996; 42:75-7.
41. Grajeda R, Escamilla RP, Dewey KG. Delayed clamping of the
umbilical cord improves hematologic status of Guatemalan infants at 2
mo of age. Am J Clin Nutr. 1997; 65:425-31.
42. Noguera NI, Detarsio G, Perez SM, Bragos IM, Lanza O, Rodriguez JH,
et al. Hematologic study of newborn umbilical cord blood. Medicina.
1999; 59:446-8.
43. Cavaliere TA. Red blood cell indices: implications for practice. Newborn
and Infant Nursing Reviews. 2004; 4(4):231-9.
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 1
dr. Susilowati
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
______________________
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
Nama pasien : ..
Lahir tanggal : .. pkl..
IDENTITAS IBU :
1. Nama : ..
Nama suami : ..
Alamat : ........................................................
Umur : .. .....................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : .......................................................
2. Riwayat menstruasi :
Siklus hari sekali
HPHT. usia kehamilan : ..minggu
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 4
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 5
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan
1. Taman Kanak- Kanak di TK Bhayangkari Medan, selesai tahun 1977
2. Sekolah Dasar di SD Bhayangkari Medan, tamat tahun 1983
3. Sekolah Menegah Pertama di SMP Negeri 1 Medan, tamat tahun 1986
4. Sekolah Menegah Atas di SMA Negeri 1 Medan, tamat tahun 1989
5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1996
Riwayat Pekerjaan
1. Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Puskesmas Kota Sigli,
Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Propinsi Nangroe Aceh
Darussalam, tahun 1996 - 1999.
Pendidikan Spesialis
1. Adaptasi di BIKA FK. USU : 01-12-2004 s/d 31-12-2004
2. Pendidikan Tahap I : 01-01-2005 s/d 31-12-2005
3. Pendidikan Tahap II : 01-01-2006 s/d 24-06-2007
4. Pendidikan Tahap III : 25-06-2007 s/d 12-01-2009
5. Penelitian dan tesis : Maret Juni 2009
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008
LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA
tali pusat pada bayi dilakukan 2 menit setelah lahir (pengikatan tali pusat
tertunda) karena pada pengikatan tali pusat tertunda ini banyak keuntungan
kadar dan cadangan besi pada bayi. Namun hal ini belum dilaksanakan
meningkat karena peningkatan kadar Hb), akan tetapi dari penelitian yang
Oleh karena itu, kami akan melakukan pengikatan tali pusat sesuai
dengan penelitian ini kepada bayi Bapak/Ibu dan mengambil sampel darah
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009
USU Repository 2008