KNG Training Center // Lidar Data Processing

Proses Olah Data LiDAR (Auto Classification)

1. Pembuatan Tile
a. Import AOI (*.dgn)
b. Membuat layer grid pada tools
c. Membuat layer trajectory pada tools
d. Setting block name :
- Klik icon atau terra scan setting -> block naming formulas -> add -> append ->
minimum easting -> ketik underscore -> minimum northing -> ok -> ok -> close
e. Memunculkan grid per 2000km, dengan cara :
- Setting -> Design file -> Grid -> Grid Lock 2000
- Setting -> View Attributes -> Grid
f. Menggambar tile :
- Klik icon rectangle -> gambar satu dua gambar -> klik icon panah -> pilih gambar
rectangle sample -> klik icon copy paste -> klik rectangle sample -> paste pada
sudutnya -> seleksi semua tile -> pindahkan ke layer grid

2. Pembuatan Project
a. Buka tools define project pada terrascan
b. Bikin file -> new project -> ganti project file directory menjadi separate directory -> pilih
directory penyimpanan project -> load class (autoclass) .ptc / bisa bikin sendiri -> klik OK

c. Pada define project pilih file -> save project as -> pilih directory -> OK
d. Pada project pilih block -> add by boundaries -> pada numbering pilih sesuai block name
yang telah dibuat sebelumnya -> ok -> ok
e. Untuk memunculkan nama tile, pilih semua .bin kotak tile -> klik block -> draw
boundaries -> unique end of name diganti menjadi -> full file name -> edit -> rename 000
replace nothing -> ok
f. Blok semua .bin -> klik block -> delete definition

Page 1
KNG Training Center // Lidar Data Processing

g. Klik pada gambar, blok semua tile dan numbernya -> klik block -> add block boundaries -
> selected strings -> ok -> file -> save project -> matikan layer default -> hapus boundary
buatan manual di awal

3. Import LAS
a. Import LAS ke dalam project : File -> import point to project -> pilih LAS -> OK OK -> data
LAS yang terimport secara otomatis tersimpan sebagai BIN
b. Untuk melihat hasil import : pada terra scan -> pilih file -> open Block -> klik salah satu
blok -> view -> display mode -> color -> temp (0) edit menjadi salah satu warna lain

4. Import Trajectory
a. Buka tools trajectory
b. Klik file -> set directory -> file -> import file -> pilih yang sBet -> pilih sistem proyeksi -> ok

c. Bikin poligon batas sebagai pemotong trajectory yang mengelilingi area -> select that ->
pada windows trajectory -> pilih tools -> delete outside polygon -> bikin layer trajectory -
> tools -> draw into design -> ok ok
d. Hapus poligon bantu

5. Proses Auto classification

a. Pada windows terrascan -> pilih tools -> macro -> file -> open -> pilih settingan autoclass
.mac -> file save
b. Pada windows project -> pilih tools -> run macro -> all block -> browse settingan ->
neighbour (buffer) 50m -> ok tunggu
c. Pada window terrascan -> pilih file -> open block -> view -> display mode -> pilih ground
doang

6. Konversi Sistem Proyeksi Ellipsoid ke Geoid

a. Membuat poligon batas load model geoid -> Klik poligon batas -> pada terra scan
windows klik tools -> convert to geoid model -> setting seperti di bawah ini :

Page 2
KNG Training Center // Lidar Data Processing

b. Pada project windows -> pilih tools -> adjust to geoid

7. Pembuatan Intensity
a. Pada terrascan window : Tools -> Addon -> View histogram -> Lihat ukuran rata-rata
ketinggian atas yang paling amannya -> close point -> select all tile
b. Pada project window : Tools -> Export raster images -> Color by : Intensity hits -> Select
classes : Pilih tanda panah (>>) matikan overlaps point -> Value : average -> Format :
Geotif+TFW -> Pixel size : 0.3m -> Range 000-(nilai rata2 di histogram) -> Scheme :
Selected color -> Define : File > remove all > File > Open > pilih grayscale.msc > ok -> File
naming : Selected text elements -> Directory : Pilih daerah penyimpanan -> OK

8. Pembuatan kontur
a. Pada terrascan window : Tools -> Macro -> Pilih settingan macro untuk kontur -> save
b. Pada project window : Tools -> Run Macro -> Pilih settingan -> Run -> Setelah selesai
maka klik file -> edit project information -> pada sparated directory pilih folder kontur ->
file -> save project as di folder kontur
c. Buka terra model

Blok TILE -> Pilih Utility -> pada draw contour pilih kontur parameter yang telah tersedia
-> pada label pits pilih spot height -> pada seed file browse seed file -> name prefix
dihapus -> directory pilih daerah penyimpanan -> pada project browse project yang telah
dibuat dan buat 11 classes -> ok -> ok -> otomatis file kontur dgn tersimpan di directories

9. Manual Code
a. Setting klasifikasi :
0 Temp 8 First Pulse
* Zero length line 63 0 0 * Zero length line 8 11 0
1 Nonground 9 Model Key Points
* Zero length line 1 76 0 * Zero length line 9 27 0
2 Ground 10 Smooth / Model Key Pts
* Zero length line 2 32 0 * Zero length line 10 28 1
3 Low vegetation 11 Contour key pts
* Zero length line 3 2 0 * Zero length line 11 1 0
4 Medium Vegetation 12 Building Roof
* Zero length line 4 64 0 * Zero length line 12 2 0
5 High vegetation 17 overlape points
* Zero length line 5 9 1 * Zero length line 17 9 0
6 Low point 21 High spike points
* Zero length line 6 0 1 * Zero length line 18 0 0
7 High Spike
* Zero length line 7 9 0

Page 3
KNG Training Center // Lidar Data Processing

b. Setting manual macro autoclassification :

- Add deduceline number
- Add cut overlaps -> select all -> action : classify to single class -> to class : 17
overlape points -> ok
- Add classify point by class -> from class 0 temp -> to class 1 non ground -> ok
- Add classify point by low point -> from class 1 non ground -> to 6 low point -> search
single point -> ok
- Add classify point by low point -> from class 1 non ground -> to 6 low point -> search
group point -> ok
- Add classify point by ground -> ok ok
- Add classify point by bellow surface -> from class 1 non ground -> to 6 low point -> ok
ok
- File -> save as -> nama settingan
c. Setting manual warna intensity
- Membuat settingan warna hitam putih dengan menyamakan nomor RGB dari 0
hingga 256 per 2 angka, sampel :
R256 G256 B256
R254 G254 B254

R2 G2 B2
d. Setting manual kontur
- Bentuk settingan kontur dengan interval 1 meter :

[TerraModeler contour settings] MajorDepressionWeight=1

DrawMode=1 OnlySelectedDomains=0
ElemType=2 OnlyElevations=0
DrawMinor=-1 MinElevation=0.0000
DrawBasic=0 MaxElevation=0.0000
DrawMajor=-1 UseMinArea=-1
MinorInterval=1.0000 HillArea=100.00
BasicInterval=1.0000 DepArea=200.00
MajorInterval=5.0000 BuildComplex=-1
DrawTicks=0 Smoothing=-1
DrawLabels=-1 Thin=0
ColorBy=0 ThinDistance=5.000
MinorLevel=47 ThinDeviation=1.000
BasicLevel=49 ThinAngle=20.00
MajorLevel=48 LabelOn=2
MinorColor=52 LabelPosition=1
BasicColor=52 LabelRotation=1
MajorColor=6 LabelEvery=200.000
MinorStyle=0 LabelCutUnder=0
BasicStyle=0 LabelOwnLvlClr=1
MajorStyle=0 LabelLevel=50
MinorWeight=0 LabelColor=4
BasicWeight=0 LabelStyle=0
MajorWeight=1 LabelWeight=0
MinorDepressionLevel=47 LabelPrefix=
BasicDepressionLevel=49 LabelSuffix=
MajorDepressionLevel=48 LabelDecimals=0
MinorDepressionColor=52 LabelPlus=0
BasicDepressionColor=52 LabelMinus=-1
MajorDepressionColor=6 TickEvery=50.000
MinorDepressionStyle=0 TickOnlyDepr=0
BasicDepressionStyle=0 TickUseMaxArea=0
MajorDepressionStyle=0 TickMaxArea=10000.00
MinorDepressionWeight=1 TickTriangle=0
BasicDepressionWeight=0 TickLength=1.000

Page 4
KNG Training Center // Lidar Data Processing

- Bentuk settingan spot height :

[TerraModeler peak/pit settings]
PeakLevel=1
PeakColor=5
PeakWeight=1
PitLevel=1
PitColor=5
PitWeight=1
ContourInterval=1.000
PeakArea=200.0
PitArea=200.0
- Seed untuk pembuatan kontur :

10. Export Data Berdasarkan Batas

a. Pemotongan Data Sesuai AOI : Buka macro -> pilih Output Point -> Class : Pilih any class -
> Inside fence only -> to file : pilih area penyimpanan -> Format : Scan binary 16 bit line -
> ok
b. Eksport Point Cloud tanpa grid : Buka macro -> pilih Output Point -> class : ground ->
inside fence only diuncheck -> Format : ENZ -> browse : pilih lokasi penyimpanan ketik
#blok.xyz -> OK
c. Eksport Point Cloud berbentuk grid : Buka macro -> pilih Export Latice -> pilih Ground ->
File format : xyz.text -> ok

Page 5
KNG Training Center // Lidar Data Processing

11. Editing Manual

a. Add or remove sedikit point : Hidupkan TIN untuk membantu -> kemudian panggil

menggunakan tools -> Kemudian gunakan tools

untuk editing dan untuk

automatic add point interpolating. Setiap proses editing harus dipastikan yang dipilih
yaitu Ground.
b. Add or remove banyak point : Ciptakan titik-titik interpolasi terlebih dahulu pada area
yang bolong -> Membuat poligon -> Copas to somewhere which has much point cloud ->
pada terrascan klik Output -> Write to design -> pilih ground -> Inside fence only -> drag

and drop (copas) semua poin ke area yang kosong menggunakan tools -> Kemudian

menggunakan tools maka point cloud tersebut akan membentuk surface interpolasi
mengikuti bentuk interpolasi manual -> blok poin baru -> export as txt dengan pemisah

spasi -> ok -> delete all point interpolation -> read

new point hasil interpolasi.
c. Drift (Menyesuaikan DEM terhadap titik kontrol di lapangan) : Melihat Dz (Beda tinggi
DEM dengan titik kontrol lapangan) dengan cara klik tools pada define project window ->
pilih Output Control Report -> browse titik kontrolnya dlm bentuk txt > kemudian
menggunakan macro -> transform point sesuai Dz.

Line : artinya nomor line trajectory yang akan diturunkan

Page 6