Anda di halaman 1dari 8

Analisis Perubahan Sosial yang Terjadi Akibat Unjuk Rasa yang Berujung Anarkis

BAB I
Pendahuluan
I. Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara demokrasi, dimana suara rakyat merupakan kebutuhan
wajib dalam menjalankan roda kepemerintahannya.Namun, karena sangat besarnya
populasi penduduk indonesia, bentuk demokrasi langsung sangat tidak efisien dalam
menjalankan roda kepemerintahan dimana dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili
dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh
langsung terhadap keadaan politik yang terjadi sehingga pada akhirnya demokrasi
perwakilan merupakan alternatif yang terbaik. Seringkali dalam mewujudkan demokrasi
perwakilan di indonesia, suara perwakilan terkadang kurang dapat mengartikan isi hati
sebagian rakyat. Pada akhirnya, rakyat memilih untuk berunjuk rasa / melakukan aksi
demonstrasi.

Indonesia adalah negara hukum yang melindungi setiap warga negara dalam melakukan
setiap bentuk kebebasan berpendapat, menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun
tulisan, hal ini dilindungi peraturan perundang-undangan di Indonesia baik didalam
batang tubuh UUD 1945 pasal 28, maupun diatur secara jelas dalam Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-poin
hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak
memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak mendapatkan
keadilan, dll. Sehingga dapat dikatakan bahwa unjuk rasa seharusnya berjalan lancar dan
aman sehingga penyampaian aspirasi atau tindakan protes tersampaikan. Pada akhirnya,
masyarakat akan terwakili dalam penyampaian aspirasi atau kebijakan kepada
pemerintahan tersebut.

Tetapi di era reformasi ini, unjuk rasa sudah menjadi hal yang meresahkan bagi
masyarakat sekitar, dimana pelaksanaan unjuk rasa dapat berujung anarkis/kekerasan.
Kemudian sebagian orang yang secara sengaja mengikutsertakan anak-anak dalam aksi
unjuk rasa dengan artian anak-anak dijadikan pagar betis untuk menghindari aparat.
Unjuk rasa pun tidak luput dari kerusakan- kerusakan yang diakibatkan oleh demonstran
sehingga dapat merugikan negara. Dan juga aksi unjuk rasa sekarang ini bukan untuk
menyampaikan aspirasi masyarakat melainkan untuk kepentingan politik tertentu.
Sehingga unjuk rasa sekarang ini dianggap sangat meresahkan masyarakat karena
masyarakat melihat banyak aksi unjuk rasa yang dilakukan berujung anarkis bukan untuk
menyampaikan aspirasi atau tindakan protes secara baik dan benar.
II. Identifikasi masalah
1. Tuntutan ekonomi yang meningkat
2. Unjuk rasa yang semula bertujuan menyampaikan aspirasi berujung anarkis
3. Merusak barang- barang yang ada disekitar sehingga merugikan negara
4. Adanya provokatif yang menimbulkan konflik
5. Tindakan aparat apabila unjuk rasa menjadi kerusuhan massa
6. Masyarakat yang resah adanya aksi unjuk rasa yang dilaksanakan

III. Rumusan Masalah


1. Apa penyebab aksi unjuk rasa yang semula untuk menyampaikan aspirasi berujung
anarkis ?
2. Apa dampak sosial yang ditimbulkan akibat unjuk rasa yang berujung anarkis?
3. Bagaimana cara aparat meminimalisasi pengaruh akibat adanya aksi unjuk rasa yang
berjalan rusuh?

IV. Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui penyebab aksi unjuk rasa yang semula untuk menyampaikan
aspirasi berujung anarkis
2. Untuk mengetahui dampak sosial yang ditimbulkan akibat unjung rasa yang
berujung anarkis
3. Untuk mengetahui cara aparat meminimalisasi pengaruh akibat adanya aksi unjuk
rasa yang berjalan rusuh

V. Manfaat penelitian
1. Sebagai bahan referensi aparat dalam mencari tahu penyebab adanya aksi unjuk
rasa yang berujung rusuh
2. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengizinkan aksi unjuk rasa pada
tempat tertentu agar masyarakat sekitar merasa aman
3. Memberikan solusi kepada aparat dalam meminimalisasi pengaruh akibat dari
adanya aksi unjuk rasa yang berjalan rusuh
BAB II
Landasan Teori

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses
penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang
menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.

Deprivasi relatif adalah keadaan psikologis dimana seseorang merasakan ketidakpuasan atas
kesenjangan/kekurangan subjektif yang dirasakannya pada saat keadaan diri dan kelompoknya
dibandingkan dengan orang atau kelompok lain.

Teori Anarkis mengajarkan bahwa negara adalah suatu bentuk tata paksa yang hanya sebenarnya
sesuai bagi masyarakat primitive, dan tidak tidak sesuai untuk masyarakat yang beradap.
Akhirnya negara tersebut akan lenyap, dan akan lahir masyarakat tanpa tata paksa, tanpa
pemerintahan dan tanpa negara.

Perubahan sosial adalah proses sosial yang berlangsung secara terus-menerus dalam kehidupan
masyarakat, berkaitan dengan pergeseran fungsi sistem dan struktur sosial sehingga mengubah
pola perilaku anggota masyarakat.

Teori penularan (contagion teory) : teori yang mengatakan bahwa dalam suatu kerumunan tiap
perasaan dan tindakan bersifat menular, dan bahwa anggota kerumunan hanya mengikuti naluri,
tidak rasional dan tidak mampu mengendalikan perilaku sendiri.

Teori konvergensi (convergence teory) : teori yang mengatakan bahwa perilaku kerumunan
muncul dari sejumlah orang yang mempunyai dorongan, maksud, kebutuhan serupa.

Kontrol sosial adalah sarana atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang untuk
berperilaku selaras dengan kehendak rakyat dalam kelompok besar atau khusus.

Teori pengambilan keputuan

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan
kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam
menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan
yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar

Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmusosial yang menyatakan bahwa dalam sebuah
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
memengaruhi.
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Metode Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini bersifat sosial dan dinamis, sehingga
metode yang digunakan untuk pengumpulan, pengolahan serta analisis data adalah
metode kualitatif. Metode kualitatif dapat digunakan dengan cara interaksi sosial, yaitu
wawancara, catatan lapangan, gambar dan rekaman video secara intensif dengan tujuan
akhir memperoleh pola ataupun benang merah dari permasalahan (Poerwandari, 1998).

3.2 Penelitian kualitatif

Bogdan dan Taylor (1975) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pada umumnya metode kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu:

A. format deskriptif
B. format verifikasi, dan
C. format grounded research.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu
penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok
tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993:89).

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal


menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide,
persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat
diukur dengan angka. Metode ini biasanya menggunakan instrument penelitian berupa
observasi, pedoman wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.

3.3. Narasumber Penelitian


Menurut Arikunto (2010:183) pemilihan sampel secara purposive pada penelitian ini
harus berpedoman pada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :

a) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik


tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling
banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).
c) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dipilih secara purposive dan bersifat snowboll
sampling.
Pertanyaan

Teori Pertanyaan
Deprivasi relatif adalah Apakah anda tidak puas atas
keadaan psikologis dimana unjuk rasa yang dilakukan ini?
seseorang merasakan Apakah anda merasakan ada
ketidakpuasan atas kesenjangan yang timbul dari
kesenjangan/kekurangan aksi unjuk rasa ini sehingga
subjektif yang dirasakannya unjuk rasa berjalan tidak
pada saat keadaan diri dan lancar ?
kelompoknya dibandingkan Ketidakpuasan apa yang anda
dengan orang atau alami sehingga unjuk rasa ini
kelompok lain. berjalan dengan tidak
damai/lancar ?
Teori Anarkis mengajarkan Apakah situasi unjuk rasa ini
bahwa negara adalah suatu berjalan lancar ?
bentuk tata paksa yang
hanya sebenarnya sesuai Apa yang menyebabkan unjuk
bagi masyarakat primitive, rasa ini berjalan anarkis?
dan tidak sesuai untuk
masyarakat yang beradap.
Akhirnya negara tersebut Apakah ada seseorang
akan lenyap, dan akan lahir (provakor) yang menyebabkan
masyarakat tanpa tata paksa, unjuk rasa berjalan tidak
tanpa pemerintahan dan lancar /anarkis?
tanpa negara.

Teori penularan (contagion Apakah tindakan anda


teory) : teori yang (kekerasan) sekarang hanya
mengatakan bahwa dalam mengikuti orang lain ?
suatu kerumunan tiap Apakah anda tidak bisa
perasaan dan tindakan mengendalikan diri sehingga
bersifat menular, dan bahwa unjuk rasa berujung anarkis ?
anggota kerumunan hanya Apakah pengaruh dari orang
mengikuti naluri, tidak lain, anda melakukan aksi ini ?
rasional dan tidak mampu
mengendalikan perilaku Apakah anda tidak peduli, bila
sendiri ada masyarakat yang tiba-tiba
ikut melakukan tindakan
anarkis ini? (seperti:
menjarah)
Teori konvergensi Dorongan apa yang anda
(convergence teory) : teori dapatkan sehingga unjuk rasa
yang mengatakan bahwa ini berlangsung anarkis ?
perilaku kerumunan muncul Apakah maksud dari anda
dari sejumlah orang yang melakukan tindakan ini ?
mempunyai dorongan,
maksud, kebutuhan serupa
Teori pertukaran Apa yang anda inginkan agar
sosial adalah teori dalam unjuk rasa ini dapat kembali
ilmu sosial yang berjalan dengan tertib
menyatakan bahwa dalam kembali?
sebuah Apakah anda tidak takut
hubungan sosial terdapat berhadapan dengan aparat bila
unsur ganjaran, kerusuhan terjadi terus-
pengorbanan, dan menerus ?
keuntungan yang saling Keuntungan apa yang anda
memengaruhi. dapatkan bila unjuk rasa ini
berujung anarkis ?
Kontrol sosial adalah sarana Metode apa yang anda
atau metode yang digunakan gunakan untuk meredam
untuk mendorong seseorang unjuk rasa yang anarkis ini ?
untuk berperilaku selaras Apakah unjuk rasa ini sesuai
dengan kehendak rakyat yang direncanakan bersama ?
dalam kelompok besar atau Bagaimana pendapat anda
khusus. tentang unjuk rasa yang dapat
meresahkan masyarakat
sekitar ini?
Apakah aparat telah
melakukan tugasnya dengan
benar dalam menjaga keamaan
unjuk rasa ini ?
BAB IV
Hasil Penelitian

a. Rumusan masalah 1
1. Para demonstran tidak puas atas unjuk rasa yang dilakukan
2. Demonstran merasakan ada kesenjangan yang timbul dari aksi unjuk rasa ini
sehingga unjuk rasa berjalan tidak lancar
3. Ketidakpuasan yang timbul sehingga unjuk rasa berunjung anarkis karena
permintaan tidak terpenuhi dan tidak adanya solusi tepat yang diberikan.
4. Situasi unjuk rasa berjalan tidak lancar atau anarkis
5. Penyebab terjadinya unjuk rasa yang anarkis adalah suasana panas, sesak, dan
penat sehingga emosi cenderung mudah terpancing
6. Ada provokator yang menyebabkan unjuk rasa ini berjalan anarkis
b. Rumusan masalah 2
1. Tindakan demonstran hanya mengikuti orang lain (sekitarnya)
2. Demonstran tidak bisa mengendalikan diri sehingga unjuk rasa berlangsung
anarkis
3. Demonstran terpengaruh dengan orang disekitarnya sehingga unjuk rasa
berlangsung anarkis
4. Demonstran tidak peduli apabila masyarakat tiba ikutan dalam aksi ini (seperti:
menjarah (dampak unjuk rasa anarkis)
5. Dorongan yang membuat demonstran melakukan aksi ini adalah emosi yang
sudah terlalu memuncak
6. Agar pemerintah tahu bahwa dengan cara unjuk rasa yang anarkis ini, pemerintah
akan segera menuruti permintaan demonstran
c. Rumusan masalah 3
1. Demonstran menginginkan agar permintaan dikabulkan sehingga unjuk rasa ini
tidak berjalan anarkis
2. Demonstran merasa tidak takut berhadapan dengan aparat apabila unjuk rasa tidak
kembali tertib
3. Demonstran tidak mendapatkan keuntungan bila unjuk rasa berjalan anarkis
4. Aparat melakukan tembakan gas air mata untuk meredem unjuk rasa yang anarkis
5. Unjuk rasa yang anarkis tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya
6. Aparat telah melakukan tugasnya dengan baik dalam menjaga aksi unjuk rasa
http://bimma-master.blogspot.co.id/2009/12/uas-sosiologi.html

https://bagusluffie.wordpress.com/2014/06/20/perilaku-kolektif-dan-gerakan-sosial/

http://nanangardhyansa17realmadrid.blogspot.co.id/2014/12/ilmu-negara-tenggelamnya-negara.html

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai