Anda di halaman 1dari 13

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Murdani

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 30 tahun

No. Register : 14.12.012120

Alamat : Desa Ujong Pie, Kec. Muara Tiga, Ka. Pidie

Status Pernikahan : Menikah

Pekerjaan : Nelayan

Pendidikan Terakhir : SD

Agama : Islam

Suku : Aceh

Tanggal Masuk : 10 April 2016

Tanggal Pemeriksaan: 28 April 2016

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Data diperoleh dari:
Rekam Medis
Autoanamnesis : 23 Mei 2016

A. Keluhan Utama:
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang:

Pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh pada tanggal 29 April

2016 oleh keluarganya (kakak dan adik pasien) karena mengamuk. Pasien

mengamuk karena ibunya tidak memenuhi keinginannya untuk membelikan

1
2

sepeda motor dari harta peninggalan ayahnya. Selain mengamuk, pasien

melempar dan merusak barang di rumah.

Pasien sangat marah karena ibu dan saudaranya menganggapnya gila hingga

membakar dan merusak rumah mereka. Pasien mengaku ada yang

membisikkannya untuk membakar dan merusak rumah ibu dan saudaranya

tersebut bisikan sudah, bakar saja rumahnya. Pasien tidak melihat bayangan

maupun cahaya saat itu.

Pasien mengatakan bahwa setiap kali sebelum mengamuk, pasien

sebelumnya mengkonsumsi ganja maupun sabu-sabu. Pasien juga mengamuk jika

kehabisan ganja dan sabu-sabu. Pasien sudah sejak tahun 1996 mengkonsumsi

ganja. Ganja pada awalnya dikenal pasien dari temannya yang dibeli orang lain.

Ganja dikonsumsi sebanyak empat kali dalam sehari sebanyak kira-kira satu

linting setiap kali konsumsi. Ganja dikonsumsi saat pasien merokok. Sementara

itu sabu-sabu dikonsumsi pasien sejak tahun 2006, dikonsumsi sebanyak dua kali

dalam sehari sebanyak seujung jari setiap kali konsumsi. Sabu-sabu dikonsumsi

dengan cara menghisap dengan menggunakan botol yang dibuat khusus. Ada

kalanya pasien kehabisan ganja dan sabu-sabu, Pasien mengenal sabu-sabu dari

seorang narapidana saat pasien di penjara.

Pasien pernah dipenjara karena terlibat kasus narkoba. Pasien ditembak

aparat kepolisian pada bagian kaki kirinya. Pasien pernah menjadi pengedar ganja

ke berbagai daerah di Aceh hingga ke Kota Pekanbaru. Pasien sangat membenci

polisi dari beberapa daerah terutama polisi dari polres. Pasien merasa bahwa

mereka ingin menangkapnya. Pasien mengatakan bahwa ia pernah beberapa kali


3

berkelahi dengan mereka dan ia tidak takut kepada mereka karena ia dapat

memukul dan melawan mereka.

Pasien sering memukul orang lain yang dianggap melawannya. Pasien

merasa bahwa orang lain ingin mencelakakan dan memukulnya. Pasien suka

memukul dan melawan orang yang merasa kuat dan ketua dalam suatu gank.

Namun pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah memukul ibu maupun

keluarganya.

Pasien mengatakan bahwa ia tidak takut dengan orang lain karena ia

memiliki kekuatan dan ilmu yang diturunkan oleh gurunya (teman alm. ayah

pasien). Kekuatan atau ilmu itu bernama Kekunta Raja yang dengan kekuatan itu

pasien menjadi kebal terhadap tembakan dan pukulan. Kekuatan ini juga membuat

pasien seperti The Rock, yaitu orang-orang dalam Smack Down dan peperangan

yang kuat. Kekuatan lainnya adalah Kunto Manta Amat yang dapat membuat

pasien berjalan sangat cepat seperti sebuah pengalamannya yang dapat menempuh

perjalanan dari Lampriet ke Krueng Raya hanya dalam waktu 15 menit. Kekuatan

lain yang dimilik pasien adalah Putroe Kembang yang dapat membuat pasien

disukai banyak perempuan. Pasien mengatakan dengan kekuatan ilmu itu ia dapat

disukai oleh 100.000 perempuan. Pasien juga mengatakan bahwa ia disukai oleh

100.000 perempuan di rumah sakit tempat ia dirawat sekarang. Pasien

mengatakan ilmu itu didapat dari gurunya tersebut yang sudah bertapa di Arab

Saudi dengan ular, macan, harimau dan sebagainya. Hal ini membuat pasien dapat

pula memiliki kekuatan seperti ular, macan, singa dan lain-lain.


4

Pasien mengatakan pernah mendapat wahyu atau mukjizat dari Allah berupa

ilmu sauh yang membuat pasien mampu membuat rantai/ besi menjadi rapuh.

Akan tetapi ilmu itu sudah dikeluarkan.

Keseharian pasien bekerja sebagai nelayan. Pasien mengaku tidak pernah

mengkonsumsi alkohol. Pasien melakukan aktivitas seperti biasa seperti makan,

mandi dan merawat diri. Pasien mengaku sering keluyuran dan juga bangun

tengah malam untuk menelepon pacar-pacarnya untuk melakukan masturbasi.

Pasien mengaku sering mendapat godaan dari luar pikirannya namun

godaan itu dapat dilawan karena ia kuat dan dekat kepada Allah. Namun pernah

suatu ketika saat ia sedang bersujud dan menerima ilmu dari gurunya, ia digoda

oleh seorang wanita dan kemudian keluar sperma dari kemaluannya.

Pasien pernah melihat arwah tetangganya yang bernama Mawajah. Saat itu

pasien sedang ingin berbuat jahat kepada anak almarhumah Mawajah tersebut

berupa pelecehan seksual. Namun saat pasien mmbuka pintu rumah tetnagganya

tersebut, pasien segera melihat penampakan arwah Mawajah tersebut. Hal itu

membuat pasien segera berlari kencang dan mengurungkan niatnya untuk

melakukan tindakan asusila kepada anak tetangganya tersebut.

Di ruang rawat, pasien masih merasa polisi mengejar untuk menangkapnya.

Pasien juga merasa bahwa teman-teman dalam satu ruang tempat ia dirawat ada

yang ingin memukulnya. Namun ia telah bersiap dengan kekuatan yang ia miliki.

Pasien juga masih mengatakan bahwa sebanyak 100.000 perempuan di RSJ

menyukainya. Pasien masih mendengar bisikan yang sulit dijelaskan yang pada

intinya bisikan tersebut menyuruh pasien untuk tidak berdiam diri. Pasien juga

masih melihat setan di ruang rawat sebelah ruang tempat ia dirawat yang mencoba
5

menyerangnya. Pasien mengatakan bahwa ia dapat menyatukan pikirannya

dengan pikiran orang lain. Pasien juga mengatakan bahwa ia sudah beberapa kali

melakukan hubungan suami istri dengan beberapa ruh siswa perawat yaitu Maya,

Mimi dan Oja dengan mempersatukan pikirannya dengan pikiran siswa perawat

tersebut.

Pasien mengatakan bahwa ia sudah beberapa kali dirawat di RSJ yaitu pada

tahun 2014, 2015 dan terakhir kali pada bulan Mei lalu. Pasien mengatakan bahwa

ia rutin minum obat, namun sejak beberapa waktu lalu pasien tidak minum obat

karena ia merasa tidak gila. Pasien mulai sering mengamuk terutama setelah

permintaannya untuk membeli sepeda motor tidak dipenuhi dan puncaknya

hingga pasien membakar dan memecah rumah ibu dan keluarganya karena tidak

terima mereka menganggapnya gila.

C. Riwayat Penyakit Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

Pasien didiagnosis mengalami gangguan jiwa mulai dari tahun 2014 hingga

sekarang. Pasien pernah dirawat sebelumnya di RSJ Banda Aceh pada tahun

2014, 2015 dan terakhir sekitar 1 bulan (bulan Mei lalu) sebelum pasien

masuk rumah sakit jiwa saat ini.

2. Riwayat Penyakit Medis Umum

Disangkal

3. Riwayat Penggunaan Zat


Pasien mengaku mengkonsumsi NAPZA yaitu berupa ganja (Cannabis

sativa syn) sejak tahun 1996, empat kali dalam sehari sebanyak kira-kira

satu linting setiap kali konsumsi. Ganja dikonsumsi saat pasien merokok.
6

Sementara itu sabu-sabu dikonsumsi pasien sejak tahun 2006, dua kali

dalam sehari sebanyak seujung jari setiap kali konsumsi. Sabu-sabu

dikonsumsi dengan cara menghisap dengan menggunakan botol yang dibuat

khusus. Namun pasien mengaku sudah berhenti mengkonsumsi ganja

maupun sabu-sabu sejak ia dirawat. Selain sebagai pemakai, pasien

mengaku bahwa ia juga pernah menjadi pengedar.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara. Pasien merupakan anak dari

istri pertama alm. ayahnya, sementara dari istri kedua, pasien memiliki saudara

sebanyak 4 orang. Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang

mengalamai hal serupa dengan dirinya.

E. Riwayat Pengobatan

Clozapin 100 mg 2x1, trifluoperazine 5 mg 2x1, hexymer 2 mg 2x1, dan

merlopam 2 mg 1x1.

F. Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Pekerjaan

Tingkat ekonomi pasien tergolong menengah ke bawah. Pasien bekerja

sebagai nelayan.

Riwayat Perkawinan

Pasien sudah menikah.

Aktivitas Sosial
7

Pasien mengaku berinteraksi dengan teman-temannya secara baik. Tidak

ada permusuhan di antara mereka. Namu jika ada kelompok orang yang merasa

paling hebat dan bertindak sebagai orang yang memiliki posisi paling tinggi,

pasien akan melawan dan memukulnya karena ia merasa masih ada yang lebih

kuat dan lebih hebat seperti dirinya.

G. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya termasuk ibu, saudara

kandung dan saudara tirinya yang meiliki gangguan seperti pasien berupa

mengamuk, marah-marah dan memukul orang lain, termasuk yang memiliki

kemampuan dan kekuatan seperti dirinya.

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Internus
a. Status Present
Penampakan umum : laki-laki, rapi, sesuai usia
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : tidak diperiksa
Frekuensi Nafas : 20 x/i
Frekuensi Nadi : tidak diperiksa
Temperatur : tidak diperiksa
b. Kepala : Dalam batas normal
c. Leher : Dalam batas normal
d. Paru : Dalam batas normal
e. Jantung : Dalam batas normal
f. Abdomen : Dalam batas normal
g. Ekstremitas : Dalam batas normal
h. Genitalia : Tidak diperiksa

2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)
c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)
d. Mata : Pupil bulat, isokor (+), 3mm/
3mm RCL (+/+), RCTL (+/+).
e. Motorik : Dalam batas normal
8

f. Sensibilitas : Dalam batas normal


g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
h. Gangguan khusus : (-)

IV. STATUS MENTAL


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Laki-laki, sesuai umur
2. Kebersihan : Bersih
3. Kerapian : Rapi
4. Kesadaran : Jernih
5. Perilaku dan psikomotor : Normoaktif
6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

B. Keadaan Emosi
1. Afek : Appropriate
2. Mood : Meluap-luap
3. Emosi
Arus : Baik
Kedalaman : Dangkal
Pengendalian : Lemah
Stabilitas : Tidak stabil
Empati : Baik
Kecemasan : (+)

C. Pembicaraan
Kuantitatif : Logorrhea
Kualitatif : Baik
Spontan : (+)
D. Pikiran
1. Proses pikir
Psikosis : (+)
Asosiasi longgar : (+)
Berfikir tidak logis : (+)
Neologisme : (+)
Inkoheren : (+)

2. Isi pikir
Cukup ide : (+)
Waham
1) Waham tersistematisasi : (-)
2) Waham somatik : (-)
3) Waham nihilistik : (-)
4) Waham kemiskinan : (-)
5) Waham paranoid
- Waham persekutorik : (+)
9

- Waham kebesaran : (+)


- Waham referensi : (-)
6) Erotomania : (+)

Thought

- Thought withdrawal : (-)

- Thought insertion : (+)

- Thought broadcasting : (-)

- Thought echo : (-)

Delution

- Delution of control : (-)


- Delution of influence : (+)
- Delution of passivity : (-)
- Delution of perception : (+)

E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik : (+)
Halusinasi visual : (+)
Halusinasi taktil : (+)
Halusinasi olfaktorik : (-)
Halusinasi Somatik : (-)
2. Ilusi : (-)

F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
Diri : Baik
Tempat : Baik
Waktu : Baik

4. Daya ingat
Seketika : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka panjang : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Baik

G. Daya Nilai
10

1. Norma sosial : Baik


2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik

H. Tilikan (Insight)
T1 : Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit

I. Judgement
Baik

V. RESUME

Pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh tanggal 29 april 2016.

Pasien mengamuk, marah-marah dan membakar rumah sehingga pasien dibawa

oleh keluarga ke RSJ. Sebelumnya pasien juga sering marah-marah di rumah dan

membanting serta merusak barang-barang. Pasien juga sering memukul orang lain

karena menganggap dialah yang paling hebat. Pasien juga sering keluyuran.

Pasien mengatakan bahwa sering kali ia mengamuk setelah sebelumnya

menghisap ganja atau sabu-sabu dan ia juga mengamuk jika persediaan NAPZA

tersebut habis. Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kekuatan yang didapatkan

dari gurunya yang bertapa di sebuah gua di Arab Saudi bersama ular, singa dan

harimau berupa kekebalan tubuh, kemampuan berjalan sangat cepat, kemampuan

memikat perempuan serta kekuatan dalam bernyanyi hingga ribuan lagu. Pasien

mengatakan dengan kekuatan yang ia miliki, ada sebanyak 100.000 perempuan

yang menyukainya dan sebanyak 100.000 perempuan di RSJ juga menyukainya.

Pasien mengatakan bahwa ia dapat berkekuatan menyerupai ular, singa dan

harimau. Pasien juga mengatakan bahwa ia pernah diberi wahyu atau mukjizat

oleh Allah namun saat ini mukjizat itu sudah dilepas. Selain itu pasien merasa

bahwa polres sedang mencari dan memburunya. Pasien juga berpikir bahwa orang

lain disekitarnya ada yang ingin mencelakai dan memukulnya. Pasien mengatakan
11

bahwa ia masih mendengar bisikan dalam pikirannya yang sulit dijelaskan, berupa

bisikan setan. Pasien mengatakan bahwa ia sudah beberapa kali melakukan

hubungan seksual dengan ruh beberapa siswa perawat seperti Maya, Mimi dan

Oja dengan cara menyatukan pikirannya dengan pikiran siswa perawat tersebut.

Pasien juga mengatakan bahwa masih ada yang meraba dirinya termasuk bagian

kemaluan. Pasien juga mengatakan bahwa ia masih sering melihat setan di kamar

rawat sebelah kamar tempat ia dirawat. Pasien sebelumnya seorang pemakai

NAPZA berupa ganja sejak tahun 1996 dan sabu-sabu sejak tahun 2006.

Sebelumnya pasien pernah didiagnosa gangguan jiwa pada tahun 2014, 2015 dan

terakhir pada bulan Maret lalu dan kemuadian berobat jalan namun pasien putus

obat.

VI. DIAGNOSIS BANDING


1. F19.50 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Multiple dan
Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya dengan Gangguan Psikotik Lir-

Skizofrenia
2. F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
3. F20.0 Skizofrenia Paranoid

VII. DIAGNOSIS SEMENTARA


F19.50 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Multiple dan
Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya dengan Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Axis I : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Multiple


dan Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya dengan Gangguan
Psikotik Lir-Skizofrenia
Axis II : Tidak ada data

Axis III : Tidak ada diagnosis

Axis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan pekerjaan dan tempat

tinggal serta berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal


12

Axis V : GAF Scale 20-11

(bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam

komunikasi dan mengurus diri)

IX. TATALAKSANA

a. Terapi psikofarmaka
Injeksi haloperidol decanoas 50 mg/cc secara intra muskular

(ekstra)
Injeksi Diazepam ampul 10 mg/cc secara intramuscular (bila

diperlukan)
Clozapin tablet 100 mg 2 x sehari
Bamgetol tablet 200 mg 2 x sehari
Trifluoperazine tablet 5 mg 2 x sehari
Hexymer tablet 2 mg 3 x sehari
Trihexyphenidyl 2 mg 2 x sehari
b. Psiko edukasi terhadap pasien
Memberikan pengetahuan kepada pasien mengenai penyakitnya,

termasuk memberikan penjelasan mengenai kemungkinan penyebab

penyakit dan berbagai keadaan yang akan atau tengah dialami pasien.
Mencoba meyakinkan pasien untuk berpikir lebih rasional dan positif

dalam menghadapi kehidupan sehari hari, termasuk memberikan

kepercaaan diri kepada pasien agar lebih mudah bergaul dengan orang

lain.
Menjelaskan kepada pasien tentang terapi yang diberikan, termasuk

mengingatkan pasien untuk teratur minum obat dan kegunaan obat

tersebut selama proses pengobatan.


Mengingatkan kembali kepada pasien bahwa pemakaian NAPZA dan

alkohol tidak baik bagi tubuh dan itu akan meningkatkan kejadian

kekambuhan dari penyakitnya.


13

Menyarankan kepada pasien untuk secara teratur rutin mencoba

menjalankan shalat, berzikir dan membaca Al-Quran

X. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai