Bab 1,2 Ku
Bab 1,2 Ku
Bab 1,2 Ku
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB). Anemia defisiensi besi
lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Perkiraan
prevalensi anak balita sekitar 43%, anak usia sekolah 37%, lelaki
2
kekurangan zat besi. Hal ini juga secara signifikan terjadi di negara-
anak sekolah (25,4%), ibu hamil (41,8%), wanita usia subur (30,1%),
(Sujarwo, 2009).
puluh enam persen atau kira-kira 1400 juta orang dari perkiraan
8% atau kira-kira 100 juta orang dari perkiraan populasi 1200 juta
gizi (di samping tiga masalah anemia gizi lainnya, yaitu: kurang kalori
hamil dengan paritas >3 berisiko terkena anemia. Hal ini sejalan
dengan penelitian Jannah (2008) ibu hamil yang memiliki paritas >3
dianggap baik ataupun yang tidak baik yang lambat laun akan menjadi
tablet tambah darah (TTD) tetapi hanya 18% saja yang rutin
tercatat ibu hamil yang anemia dengan Hb <8 gram% sekitar 1669
kurang gizi, selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena
kandung berikutnya.
ibu hamil yang Hb kurang dari 11gr/dl sebanyak 17,9% dengan jumlah
5
ibu hamil adalah 512 orang dan pada tahun 2010 ibu hamil yang Hb
kurang dari 11gr/dl adalah 18,4% dengan jumlah ibu hamil 520 orang
sedangkan pada tahun 2011 ibu hamil yang Hb kurang dari 11gr/dl
sebanyak 25% dengan jumlah ibu hamil adalah 530 orang. Masalah
anemia gizi pada ibu hamil merupakan masalah penting yang erat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
hamil.
2. Manfaat praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi anemia
yang paling berat dan terjadi bila konsentrasi hemoglobin (Hb) jauh
penangan anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan ketika ibu hamil
tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah tinggi, seperti ibu hamil,
(Arisman, 2007).
rendah dari normal sebagai kekurangan salah satu atau lebih zat
Tabel 2.1
Nilai Ambang Batas Pemeriksaan Hemoglobin
Kelompok umur/ jenis
No. kelamin Hb (gr/dl)
memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk besi yang
(Waryana, 2010).
dan diserap setiap hari dari usus kecil diperlukan segera. Kelebihan
(Waryana, 2010).
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.
2010).
karena pada masa ini janin menimbun cadangan zat besi untuk
(Sinsin, 2008).
a. Fisiologi
b. Patofisiologi
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang
3. Etiologi anemia
wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita
b. Gangguan pencernaan
atau penyerapan diet yang buruk dari zat besi, vitamin B 12, vitamin
gizi yang paling umum disebabkan oleh kekurangan zat besi atau
keadaan anemia gizi besi, pola makan yang tidak memenuhi gizi
mengurangi risiko anemia zat besi pada ibu hamil (Waryana, 2010).
sebagai berikut:
zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia hipoplastik
d. Anemia hipolitik
Tabel 2.2
Penggolongan Status Anemia Ibu Hamil
No. Kadar Hemoglobin Status Anemia
1 11 gr % Tidak Anemia
2 9-10 gr% Anemia Ringan
3 7-8 gr% Anemia Sedang
4 < 7 gr% Anemia Berat
Sumber Data: WHO dalam Waryana, 2010
17
(Almatsier, 2009).
absorpsi Fe yaitu:
a. Bentuk Fe
nabati.
18
b. Asam organik
e. Kebutuhan tubuh
banyak dibandingkan saat tidak hamil. Zat besi bagi wanita hamil
dan plasentanya. Ibu hamil yang anemia gizi akan melahirkan bayi
folat). Pemberian sebanyak 30 gram zat besi tiga kali sehari akan
menstruasi dan jumlah zat besi yang ditransfer kepada janin lebih
III. Penambahan massa sel darah merah ini mencapai 35% dengan
sebagai berikut:
trimester II dan III jauh lebih besar dari jumlah zat besi yang
daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran
21
karena itu, perlu diupayakan agar jarak antar kehamilan tidak terlalu
sebagai berikut:
susu.
makan makanan yang bergizi 3x1 hari, dengan porsi 2 kali lipat
lebih banyak.
lebih banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kaya zat
besi antara lain kuning telur, ikan segar dan kering, hati, daging,
1. Anemia ringan
2. Anemia sedang
3. Anemia berat
untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat
besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan
2010).
beresiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas
bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian
Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun.
anemia karena pada kehamilan diusia <20 tahun secara biologis belum
menimpa diusia ini. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada
bayi. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos
masyarakat. Mitos memiliki asal kata dari bahasa Yunani yang artinya
hamil tidak boleh makan ikan lele, ikan Sembilan, udang, telur, dan
(Citrakesumasari, 2012).
3. Ikan, sebagian kecil ibu hamil tidak makan jenis ikan apapun,
mau menyusu.
kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan karena
28
terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu
badan lebih dari 500gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati,
bila berat badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih
dari 24 minggu.
dilakukan sejak tahun 1975 dengan melibatkan lintas sektor dan lintas
care (ANC) oleh bidan terhadap ibu hamil (Subarda dkk, 2011).
memadai.
harus sehat.
sebagai berikut:
a. Trimester I : 1 kali
b. Trimester II : 1 kali
bulan.
bulan.
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Seorang bayi yang lahir
kematian bayi 70 kali lebih tinggi di Negara maju (Maryam, 2004 dalam
Jannah, 2008).
dekat berisiko terjadi anemia karena cadangan zat besi belum pulih,
Pada saat hamil dan bersalin terjadi perubahan pada tubuh terutama
yaitu:
32
Terjemahan:
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu(Al-Quran Surah Luqman:14).
anemia pada ibu hamil berdampak bukan hanya pada ibu tetapi juga
tambah darah yang dimulai sejak awal kehamilan sampai masa nifas
(Anna, 2012).
ibu hamil minum tablet besi. Kepatuhan minum tablet besi merupakan
teman dekat. Agar tingkat kepatuhan ibu hamil lebih terjamin, selain
kemungkinan patuh hingga 8,5 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil