LKTEI
LKTEI
LKTEI
Oleh:
1. Ajeng Nony Wirantika (11140213)
2. Ari Agestiani (12140177)
3. Umi Hartini (11140343)
Assalamualaikum. Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun karya tulis ilmiah ini sesuai
rencana. Dengan tema Optimizing Indonesias Potency Towards World Halal
Lifestyle Center on Medical, Cosmetic and Fashion Sectors, kami memilih sub
tema Peluang Pelaku Bisnis Lokal Dalam Upaya Peningkatan Ekspor Produk-
Produk Halal ke Pasar Dunia dari kelima sub tema yang ditawarkan. Hingga
pada akhirnya kami tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah ini dengan judul
Peluang Pelaku Bisnis Lokal dalam Upaya Peningkatan Ekspor Produk Herbal
Halal ke Pasar Global.
Dengan segala keterbatasan yang ada, kami menyadari bahwa karya tulis
ilmiah ini belum sempurna. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik
maupun saran yang membangun dari para pembaca guna perbaikan di masa yang
akan datang. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterimakasih kepada Ibu
Mirasanti Wahyuni, S.E, M.Si, Akt selaku dosen pembimbing, Ibu Dr.Fitri
Lukiastuti, S.E, M.M selaku dosen pembina serta berbagai pihak yang telah
mendukung tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi islam.
Wassalamualaikum. Wr.Wb.
Tim Penulis
iii
DAFTAR PUSTAKA
Lembar Pengesahan..ii
Kata Pengantar.iii
Daftar Isi....iv
Daftar Gambar...v
Daftar Tabel..vi
Abstrak1
Bab I. Pendahuluan2
1.1.Latar Belakang.2
1.2.Rumusan Masalah4
1.3.Tujuan...4
1.4.Manfaat.4
Bab V. Penutup.17
5.1.Simpulan.....17
5.2.Saran17
Daftar Pustaka..18
Lampiran......19
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
v
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1 Nilai Ekspor dan Impor Komoditas Non Migas Tahun
2008-2013.................................................................
2
Tabel 4.1 Jumlah Produksi Tanaman Herbal (dalam satuan
kilogram) se-Jawa Tengah tahun 2010-
2013..
11
vi
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahun. Ada banyak faktor yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi
tersebut. Salah satu diantaranya adalah kontribusi ekspor. Bahkan menurut
Soepono (2001), ekspor merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini
menunjukkan pentingnya kegiatan ekspor. Sementara itu, seperti terlihat pada
tabel 1.1 nilai ekspor Jawa Tengah masih cenderung fluktuatif. Terutama pada
neraca perdagangan non-migas, defisit (nilai ekspor < nilai impor) lebih sering
terjadi daripada surplus (nilai ekspor > nilai impor).
Tahun Nilai Ekspor (juta US$) Nilai Impor (juta US$) Keterangan
2008 3.185,37 2.453,61 Defisit
2009 2.885,30 2.469,19 Surplus
2010 3.674,04 4.071,64 Defisit
2011 4.259,38 4.468,07 Defisit
2012 4.513,01 5.292,00 Defisit
2013 4.897,00 5.186,00 Defisit
Tabel 1.1. Nilai Ekspor dan Impor Non Migas Tahun 2008-2013
Sumber: Jawa Tengah dalam Angka, 2013
Sebagai provinsi yang kaya akan potensi sumber daya, baik sumber daya
alam maupun sumber daya insani, Jawa Tengah masih berpeluang besar untuk
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui kegiatan ekspor.
Untuk dapat mengoptimalkan nilai ekspor, pelaku bisnis lokal harus lebih
menggali potensi yang ada di provinsi Jawa Tengah yang berpeluang menjadi
komoditas ekspor yang memiliki keunggulan kompetitif di mata dunia.
Di sisi lain, saat ini pasar global sedang mengalami tren halal lifestyle
(gaya hidup halal). Meskipun identik dengan muatan Islam, pada
kenyataannya halal lifestyle (gaya hidup halal) tidak hanya populer di negara
muslim namun juga menjadi tren di negara yang mayoritas penduduknya non-
2
muslim seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand dan sebagainya. Hal
tersebut mengakibatkan potensi halal market di dunia semakin meningkat.
Potensi ini menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia khususnya Jawa Tengah
yang kaya akan sumber daya alam sekaligus sumber daya insani muslim untuk
masuk dalam tren pasar global halal lifestyle (gaya hidup halal) tersebut
melalui kegiatan ekspor komoditas halal.
Diantara banyak potensi yang ada di Jawa Tengah, kami tertarik dengan
sumber daya alam herbal yang banyak ditemukan di provinsi Jawa Tengah.
Didukung dengan kondisi geografis yang memadai, berbagai tanaman herbal
tumbuh subur di hampir setiap daerah di Jawa Tengah. Tanaman herbal ini
dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan ramuan obat maupun kosmetik
tradisional. Selain pemanfaatan di tingkat masyarakat (sebagai tanaman obat
keluarga), sudah banyak juga industri skala kecil bahkan industri skala besar
yang mulai mengembangkan khasiat berbagai jenis tanaman herbal ini agar
lebih memiliki nilai ekonomis.
Kenyataannya, produk herbal tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal.
Sejarah mencatat, beberapa negara yang pernah menjajah Indonesia seperti
Portugis, Spanyol, Belanda, dan Jepang datang ke Indonesia dengan tujuan
awal mencari rempah-rempah (tanaman herbal). Fakta tersebut
mengindikasikan keunggulan produk herbal di mata global, sehingga peluang
sebagai komoditas ekspor menjadi lebih besar. Produk herbal memang pada
realitanya bukan hanya produk unggulan Indonesia. Salah satu pesaing
terberat dari produk herbal lokal ini adalah produk herbal dari negara Cina.
Namun karena negara Cina bukan negara yang mayoritas penduduknya
muslim, kehalalan produk herbal dari Cina ini diragukan. Ini merupakan
peluang kita. Masyarakat Jawa Tengah yang mayoritas adalah muslim dengan
kekuatan sumber daya alam herbal berpotensi mengembangkannya sehingga
dapat menjadi produk unggulan komoditas ekspor yang sejalan dengan gaya
hidup halal.
3
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas mengenai beberapa kondisi
seperti pentingnya ekspor bagi pertumbuhan ekonomi (Soepono,2001),
sumber daya herbal lokal yang berpotensi unggul sebagai komoditas ekspor
serta fenomena halal lifestyle (gaya hidup halal) yang sedang mendunia, kami
tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai peluang pelaku bisnis lokal
dalam upaya meningkatkan ekspor produk herbal halal ke pasar global. Untuk
dapat menginvestigasi masalah tersebut, kami menyusun rumusan masalah
berikut:
1.2.1. Bagaimana potensi produk herbal halal yang ada di Jawa Tengah?
1.2.2. Bagaimana peluang dan peran pelaku bisnis dalam
mengembangkan produk herbal halal lokal agar unggul sebagai
komoditas ekspor di pasar global?
1.2.3. Bagaimana implikasi ekspor produk herbal halal lokal dalam
membumikan gaya hidup halal?
1.3.Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, karya tulis ilmiah ini memiliki
tujuan untuk dapat mengeksplorasi secara optimal potensi produk herbal halal
yang ada di Jawa Tengah, menganalisa peluang dan peran pelaku bisnis dalam
pengembangan yang tepat untuk produk herbal halal lokal tersebut agar dapat
unggul sebagai komoditas ekspor di pasar global serta menguraikan implikasi
ekspor produk herbal halal lokal dalam membumikan gaya hidup halal.
1.4.Manfaat
Karya tulis ini bermanfaat untuk menggali secara optimal potensi produk
herbal halal lokal sehingga dapat berpeluang lebih dalam meningkatkan
ekspor guna meningkatkan dominansi Indonesia dalam kontribusinya terhadap
pengembangan halal lifestyle (gaya hidup halal) dunia, serta multiplier effect
lainnya seperti dampaknya dalam bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan
hidup dan sebagainya.
4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
6
produksi, distribusi logistik dan berbagai tahapan lainnya yang ditempuh
oleh suatu produk hingga sampai di tangan konsumen juga mempengaruhi
hakikat dari kehalalan suatu produk (Zakaria, 2008; Talib, 2013). Secara
komprehensif, kehalalan suatu produk di gambarkan dalam skema berikut:
Pengembanga
Potensi Implikasi
n
9
BAB III
DATA DAN METODE
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 4.1.Jumlah Produksi Tanaman Herbal (dalam satuan kilogram) se-Jawa Tengah tahun
2010-2013
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2013
11
Tabel diatas tentu saja belum mencakup keseluruhan kekayaan hayati
tanaman herbal di Jawa Tengah, masih sangat banyak spesies tanaman
herbal yang belum terakomodir dalam data tersebut karena jumlah
produksinya yang mungkin tidak terlalu material atau bahkan karena
spesiesnya yang belum popular. Produksi tanaman herbal ini kemudian
diserap oleh berbagai skala pasar, mulai dari mikro sampai industri besar
selevel PT.Deltomed Laboratories, PT.Nyonya Meneer, Martha Tilaar,
Mustika Ratu, Jamu Jago, Sidomuncul dan sebagainya.
Penggunaan tanaman herbal kini lebih diminati oleh masyarakat lokal
maupun global dibanding penggunaan zat-zat kimia sintetis karena
tanaman herbal diklaim jauh lebih aman dan tanpa efek samping yang
membahayakan karena sifat alamiahnya. Meningkatnya minat konsumen
akan produk dan obat alami telah mendorong kenaikan permintaan pasar
akan Produk Tanaman Herbal baik sebagai produk farmasi maupun
kosmetik. WHO memperkirakan permintaan untuk obat herbal naik
sebesar 1525% setiap tahunnya. WHO juga memperkirakan bahwa pada
tahun 2050, perdagangan Produk Tanaman Herbal akan meningkat
menjadi 5 triliun USD. Pasar terbesar terlihat pada gambar 4.1.
12
4.2. Pengembangan Produk Herbal Halal di Jawa Tengah sebagai Komoditas
Ekspor Pasar Global
Pada pembahasan sebelumnya telah diekplor berbagai hal mengenai
potensi produk herbal halal dari Jawa Tengah, mulai dari potensi
populasinya, keunggulan budidayanya yang relatif mudah, pangsa pasarnya
yang masih terbuka lebar, keunggulan kompetitifnya dari pesaing produk
sejenis serta produk jadinya yang umumnya berupa obat dan kosmetik.
Namun ironisnya, ekspor Indonesia termasuk Jawa Tengah di dalamnya
didominasi oleh bahan mentah, seperti tanaman kering, ekstrak, bagian-
bagian yang terpisah dan sedikit jumlah produk jadi. Selain itu beberapa
kekurangan dalam pengelolaan salah satu jenis sumber daya hayati yang
potensial ini, mengakibatkan kurang optimalnya ouput dan outcome yang di
dapat dari tanaman herbal ini. Oleh karena itu, berikut berbagai langkah yang
mungkin dapat diupayakan dalam rangka mengembangkan produk potensial
ini sehingga output serta outcome yang dihasilkan menjadi lebih optimal.
4.2.1. Mengembangkan produk herbal halal melalui rantai nilai
. Dengan rantai nilai yang lebih panjang, diharapkan dapat
menciptakan nilai tambah bagi tanaman herbal. Sehingga, ekspor
tanaman herbal kedepannya tidak hanya dalam bentuk bahan mentah
yang rendah nilainya namun bertransformasi menjadi berbagai varian
produk jadi yang terdiversifikasi baik menjadi obat-obatan maupun
kosmetik yang bernilai jual tinggi. Skema nya sebagai berikut:
14
Sertifikasi produk halal di Indonesia diotorisasi oleh Majelis
Ulama Indonesia. Wujudnya berupa fatwa tertulis Majelis Ulama
Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan
syariat Islam. Sertifikat Halal MUI ini merupakan syarat untuk
mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari
instansi pemerintah yang berwenang. Bentuk fisiknya dapat dilihat
pada gambar 4.2.2 Sertifikasi
Halal MUI pada produk pangan,
obat-obat, kosmetika dan produk
lainnya dilakukan untuk
memberikan kepastian status
kehalalan, sehingga dapat
menenteramkan batin konsumen
dalam mengkonsumsinya.
Kesinambungan proses produksi
halal dijamin oleh produsen Gambar 4.2.2. Sertifikat Halal
dengan cara menerapkan Sistem MUI
Jaminan Halal.
4.2.3. Mengembangkan produk herbal halal melalui promosi brand image
Pada pembahasan sebelumnya juga telah dijelaskan sekilas tentang
perlunya relasi personal dengan konsumen untuk memperkenalkan
keunggulan-keunggulan produk sehingga dapat memperkuat brand
image (citra merk). Sangat banyak penelitian yang sudah
menyimpulkan bahwa kekuatan brand image (citra merk) ini akan
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Untuk itu, dari
berbagai pembahasan sebelumnya dapat kita kerucutkan poin penting
keunggulan produk herbal Jawa Tengah yang harus diperkenalkan
secara lebih massif ke konsumen lokal maupun global adalah terletak
pada sisi kehalalannya serta fungsionalnya (khasiat).
15
4.3. Implikasi Ekspor Produk Herbal Halal dalam Membumikan Gaya
Hidup halal
Menurut Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (2016), produk
herbal masuk kedalam kategori 10 komoditas ekspor paling potensial. Pangsa
pasarnya juga masih terbuka lebar hampir di semua benua di dunia seperti
terlihat pada grafik 4.3.1 berikut :
Gambar 4.3.1. Tujuan Ekspor
Tanaman Obat
Oleh karena itu produk herbal halal harus terus dikembangkan sebagai
komoditas ekspor unggulan. Setelah Gambar 4.3.2 Segmentasi produk
halal
industri makanan dan keuangan halal, kini
muslim mulai mencari produk kosmetik,
obat-obatan dan perawatan pribadi lainnya
yang halal. Antusiasme dari kalangan non-
muslim juga demikian. Karena kini
persepsi halal bukan sekedar mengenai religiusitas, tetapi lebih kepada
hakikat kualitas dan keamanan produk. Karenanya, Indonesia mulai dari
pengembangan lokalnya seperti daerah Jawa Tengah yang memiliki
potensi produk herbal harus terus didorong untuk membantu
meningkatkan dominansi Indonesia dalam pasar global halal di bidang
tersebut melalui peningkatan kegiatan ekspor yang berdaya saing. Selain
itu, konsep kegiatan tersebut juga memungkinkan multiplier effect yang
lain seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi karena ekspor, peningkatan
kualitas kesehatan karena konsumsi produk herbal yang halal, pemerataan
kesejahteraan karena peningkatan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas
lingkungan hidup karena pengurangan limbah kimia dan sebagainya.
16
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Jawa Tengah memiliki potensi sumber daya hayati berupa tanaman herbal
yang cukup berlimpah serta didukung dengan berbagai faktor yang
menunjang keberlanjutannya seperti kondisi alam yang baik dan minat
konsumen yang masih tinggi. Komoditas yang potensial dalam ekspor ini
ironisnya memiliki pesaing besar seperti negara Cina, ditambah lagi dengan
fakta selama ini bahwa ekspor produk ini masih didominasi ekspor bahan
baku. Langkah pengembangan harus segera direalisasikan. Pertama terkait
dengan Cina sebagai pesaing bisnis, langkah yang dapat diambil adalah
dengan menerapkan ranstai nilai halal, sertifikasi halal serta penekanan citra
merk halal sebagai keunggulan kompetitif dari produk herbal Cina yang
diragukan kehalalannya. Kedua terkait dengan dominansi ekspor bahan baku
mesti segera dikurangi dengan mengolah tanaman herbal menjadi produk siap
konsumsi melalui proses peningkatan value added, sehingga nilai ekspor
akan lebih meningkat. Implikasinya tentu saja nilai ekspor dapat ditingkatkan
sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat, selain itu Jawa Tengah akan
turut membantu Indonesia meningkatkan dominansinya dalam pasar global
halal serta multiplier effect lainnya.
5.2. Saran
Tanaman herbal di Jawa tengah masih dikembangbiakkan secara
konvensional. Untuk itu, modernisasi dalam bercocok tanam diperlukan
untuk menjamin keberlanjutan.
Lembaga-lembaga penelitian perlu memperbanyak riset terkait
pengembangan produk herbal agar semakin banyak inovasi produk
alternative
Berbagai pihak perlu bekerja sama secara sinergis dan terintegrasi untuk
membantu merealisasikan konsep dalam karya tulis ilmiah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
(DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PENULIS)
Nama Lengkap Ajeng Nony Wirantika
Tempat, Semarang, 30 April 1996
Tanggal Lahir
CP/E-Mail 085641822156/umihartini3336@gmail.com
Riwayat SD N Tayu Wetan 02 (2002-2008)
Pendidikan SMP N 1 Margoyoso (2008-2011)
SMA N 1 Tayu (2011-2014)
STIE Bank BPD Jateng (2014-sekarang)