Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

SKENARIO PROSES KONSELING DALAM STUDI


KASUS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling

Dosen Pengampu : Drs. Moh Chamdani, M. Pd

Disusun Oleh :

Arum An Nisa Putri

K7112035

09 / 3A

PROGRAM STUDI S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Skenario 1

1
Proses Konseling Pada Kasus Hukuman Penjara Bagi
Pencuri

Langkah-langah konseling:

1. Menentukan masalah (Identifikasi Masalah)


Seorang narapidana bernama Haris berdasarkan
fenomena dan perilaku sehari-hari yang ditunjukkan
Narapidana tersebut dapat diidentifikasikan bahwa
masalah yang sedang dialaminya adalah:
a) Tergolong orang yang tidak mampu
b) Kerja Serabutan
c) Susah mencari kebutuhan hidup
2. Pengumpulan data
Data diri
Nama Lengkap : Haris Ginanjar
Nama Panggian : Haris
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 3 dari 6 bersaudara
Status Anak : Anak Kandung
Tempat tanggal lahir : Bandung, 13 April 1989
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Jalan Terusan Holis
Data Orang Tua
Nama Ayah : Asep Rohim
Tempat tanggal lahir : 12 Mei 1956
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasts
Penghasilan per bulan : Rp. 500.000 - 650.000
Alamat : Jalan Sadang Buntu
Data Kesehatan
Riwayat penyakit : -
Data Lingkungan
Alamat : Jalan Sadang Buntu
Tinggal bersama : Anak dan Istri
Status Kepemilikan : Kontrak
3. Analisis Data
Dari data tes yang telah dikumpulkan, maka dapat
diketahui bahwa Haris adalah adalah orang yang
tergolong tidak mampu. Sedankan berdasarkan hasil non
tes (dengan) sosiometri, dari 39 orang teman sekelas
Trisno hanya 3 orang yang memilih senang bermain
dengan Trisno. Dari data tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Trisno cenderung tidak disukai oleh teman-
temannya.

2
4. Diagnosis
Faktor-faktor yang menyebabkan Haris berani mencuri
antara lain adalah karena Haris merasa terdesak tidak
mempunyai biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya. Dapat dimungkinkan bahwa Haris nekad
untuk mencuri uang orang lain yang dirasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
5. Prognosis
Setelah mengetahui bahwa fakor penyebab timbulnya
masalah pada Haris adalah karena ia mencuri uang orang
lain demi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya,
konselor menetapkan langkah yang hendak diambil.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka konselor
menetapkan memberikan bimbingan sosial yang tujuannya
membantu klien keluar dari masalahnya. Khususnya dapat
mengembalikan kesadaran serta kesabaran dalam mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
6. Terapi
Bantuan yang dapat diberikan seorang konselor dalam
permasalahan Haris adalah bantuan sosial. Langkah-
langkah yang dilakukan konselor adalah mendatangi
langsung Haris ke penjara, kemudian melakukan
pembicaraan untuk bersama memecahkan masalah yang
sedang dialami Haris.
7. Evaluasi atau follow up
Konselor mengevaluasi apakah upaya bantuan yang telah
diberikan memperoleh hasil atau tidak. Dalam kasusu ini,
bantuan yang diberikan kepada Haris menunjukkan hasil
yang positif. Yang mana setelah Haris mendapatkan
bantuan, ia menjadi sadar akan kesalahan yang dia
perbuat dan akan selalu sabar dalam mencari nafkah bagi
keluarganya setelah dia selesai menjalani hukuman
penjara.

Skenario
Tema : Mencuri dalam keadaan terdesak demi kebutuhan hidup
keluarga.

Situasi : Haris adalah seorang pemimpin keluarga yang


mempunyai 1 istri yang hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan 1 anak yang masih berumur 8 bulan. Dia
seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Karena
Haris hanya sebagai pekerja serabutan yang mendapatkan
gaji yang tidak seberapa akhirnya dia memutuskan untuk
mengambil uang orang lain di pasar dengan alasan untuk

3
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Suatu hari Pak
Hanan seorang konselor mendatangi penjara Haris
bermaksud untuk mengklarifikasi apa yang menyebabkan
Haris melalukan tindakan yang meyebabkan Haris harus
menerima hukuman penjara tersebut.

Dialog Tahap Awal Konseling (Mendefinisikan


Masalah Klien)

Pak Hanan : Selamat siang pak, bagaimana kabarnya pak ?

Trisno : (Berjabat tangan) Siang, ya begitulah pak kalau di


penjara

Bu Arum :iya saya mengerti pak. begini pak apakah saya


boleh menanyakan sesuatu sama bapak ?

BuTrisno : Silahkan pak, bapak mau tanya apa sama saya ?.

Trisno :begini pak, maaf sebelumnya kalau saya lancang


sama bapak, sudah berapa lama bapak masuk
penjara ?

Bu Arum :silahkan saja pak tidak apa-apa, kira- kira sudah 5


bulan pak.

Trisno :apa bapak tertuduh sebagai pelaku kriminal ?

Bu Arum :bukan pak tapi saya tertuduh sebagai pelaku


pencurian

Dialog Konseling Tahap Pertengahan (Tahap


kerja)

Bu Arum :hmmm begitu ya pak, kalau boleh tau apa sebab


bapak melakukan tindakan itu pak ?

Trisno :iya saya terpaksa melakukan tindakan tersebut


karena memang dalam keadaan terdesak, saya tidak
memiliki uang lagi

Bu Arum :oh begitu, memangnya gaji bapa berapa, sampai-


sampai nekad berbuat seperti itu ?

Trisno :iya gaji saya tidak banyak, malu lah kalau


disebutkan. Itu karena saya tidak punya pekerjaan
tetap, saya hanya kerja serabutan, seadanya saja,
sementara anak istri saya perlu biaya untuk makan
dan keperluan lainnya, sementara tidak ada yang

4
mau meminjamkan saya uang, ya kalau begitu saya
terpaksa pilih jalan lain

Bu Arum :hmmmm iya iya saya mengerti keadaan bapak,


terus kronologisnya bagaimana pak sampai bapak
ketahuan sama polisi ?

Trisno :jadi begini, pagi-pagi sekitar jam 4 subuh saya


pergi ke pasar, ya dengan pikiran buntu saya yang
memang pada saat itu sudah pusing entah harus
bagaimana anak istri saya supaya bisa makan, ya
saya kira pasti banyak orang-orang yang membawa
uang banyak untuk belanja, singkat cerita saya
melihat seorang ibu-ibu yang sedang milih-milih
sayuran menyimpan dompetnya di dekat sayuran itu,
kemudian saya langsung menyelinap mengambil
dompetnya, tapi sialnya saya ketika itu ketahuan
sama pelanggan lain yang mau beli sayur juga, dia
pun langsung berteriak awas bu itu dompetnya di
ambil, mau bagaimana lagi kalau sudah ketahuan ya
saya langsung di seret para pedagang, masih
mending saya tidak mati ditempat dikeroyok para
pedagang, ya langsung saja mereka lapor polisi.

Bu Arum :Mmmmmm iya iya, lantas bagaimana perasaan


bapak saat itu ketika bapak ketahuan sama para
pedagang sampai di keroyok kemudian dilaporkan
sama polisi ?

Trisno :ya perasaan saya tidak enak, resah, gelisah, takut,


ketika itu saya langsung teringat dan berkata dalam
hati saya, kalau sudah seperti ini bagaimana anak
istri saya setelah saya masuk penjara, saya khawatir
dengan keadaan mereka, saya juga merasa malu
menjadi pemimpin keluarga yang tidak bertanggung
jawab

Dialog Konseling Tahap Akhir Konseling (Tahap


Mengambil Tindakan)

Bu Arum :Nah sekarang saya ingin bertanya apakah bapak


setelah keluar dari penjara nanti akan memilih jalan
yang sama seperti yang sudah terjadi ataukah akan
memilih jalan yang baru yang memang sesuai
dengan syariat islam ?

5
Trisno :iya memang setelah kejadian ini saya merasa telah
melupakan Allah SWT yang telah memberi rizky dan
tidak mensyukurinya dengan cara saya yang seperti
ini, saya sangat menyesal. Kalau memang disuruh
milih ya pasti saya insya Allah akan memilih jalan
yang sesuai dengan syariat islam.

Bu Arum :Nah kalau misalkan bapak diberi ujian seperti yang


telah terjadi kemarin, apa yang mungkin bapak
lakukan, sementara misalkan bapak belum memiliki
pekerjaan yang layak, apakah bapak akan terus-
terusan menjadi pekerja serabutan atau bapak akan
mencari pekerjaan bapak yang layak ?

Trisno :Berarti di sekolah Trisno tidak boleh minder karenan


ejekan teman-teman ya Bu. Trisno harus
sekolah dengan tujuan utama yaitu menuntut ilmu
agar Trisno bisa jadi dokter ya Bu?

Datang IbuTrisno sambil membawa air minum

Ibu Trisno :Maaf Bu agak lama. Iya Bu ini si Trisno tidak mau
berangkat ke sekolah karena minder. Katanya sering
diejek-ejek sama teman temannya. Saya dan
bapaknya sudah paksa-paksa Buat berangkat tapi
anaknya yang tidak mau.

Trisno :Besok aku berangkat sekolah kok Bu. Aku tidak


akan peduli sama ejekan teman-teman lagi Bu. Aku
pengen sekolah yang tinggi. Aku pengen jadi anak
kebanggaan Ibu. Aku Pengen jadi dokter Bu

Ibu Trisno :Loh kok anak kesayangan Ibu jadi semangat


pengen berangkat sekolah?

Trisno :Iya dong Bu, kan tujuan aku sekolah pengen


menuntut ilmu biar besok jadi dokter. Kata bu guru
aku harus mebuktikan ke teman-teman yang sudah
ngejek aku kalo aku bisa jadi yang terbaik.

Bu Arum :Senangnya Ibu mendengar murid ibu semangat


berangkat sekolah! Besok ibu tunggu kamuu di
sekolah ya Nak

Trisno :Siap Bu.

Ibu Trisno :Wah terima kasih ya Bu Arum. Berkat ibu anak saya
jadi mau berangkat sekolah lagi.

6
Bu Arum :Iya Bu. Sama-sama

Skenario 2

Proses Konseling Pada Kasus Siswa Kelas 5 yang Prestasi


Belajarnya Menurun

Langkah-langah konseling:

1. Menentukan masalah (Identifikasi Masalah)


Seorang siswa kelas V SD bernama Rozak berdasarkan
fenomozakena dan perilaku sehari-hari yang ditunjukkan
siswa tersebut dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang
sedang dialaminya adalah:
a) Prestasi belajarnya anjlog
b) Sering ketiduran dikelas
c) Tidak konsentrasi dengan materi yang diberikan
guru
2. Pengumpulan data
Data diri
Nama Lengkap : Rozak Ahmad Al Hazby
Nama Panggian : Rozak
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 1 dari 5 orang bersaudara
Status Anak : Anak Kandung
Tempat tanggal lahir : Bekasi, 5 Desember 2005
Agama : Islam
Hoby : Membaca
Cita- cita : Pilot

7
Alamat : Jalan Merpati No. 1 Tangerang
Data Orang Tua
Nama Ayah : Sahid Al Hazby
Tempat tanggal lahir : 09 Agustus 1992
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Penghasilan per bulan : Rp. 25.000.000,-
Alamat : Jalan Merpati No 1
Tangerang
Data Kesehatan
Riwayat penyakit : Maag
Data Lingkungan
Alamat : Jalan Merpati No 1
Tanggerang
Tinggal bersama : Orang tua
Status Kepemilikan : Milik sendiri
Data dengan tes
Tes kecerdasan IQ: 125 (cerdas)
Tes hasil belajar : Nilai Rata-rata pada setiap mata
pelajaran 8,5. Rata-rata
tertinggi pada mata pelajaran
matematika yakni 9.5 dan rata-
rataterendah mata pelajaran
PPKn yakni 7,5
Data Non tes
Pengamatan Oleh wali kelas
3. Analisis Data
Dari yang telah dikumpulkan bahwa Rozak merupakan
anak dari keluarga menengah ke atas. Atau dengan kata
lain Rozak adalah anak dari keluarga berada. Selain itu
Rozak merupakan anak yang cerdas dengan IQ diatas rata-
rata dan memiliki nilai yang diatas KKM.
4. Diagnosis
Faktor-faktor yang menyebabkan prestasi Rozak menurun
adalah keadaan ekonomi keluarga, yang mana dengan
penghasilan yang sebelumnya adalah 25 juta rupiah kini
keluarga Rozak harus hidup dibawah garis kemiskinan
karena sang ayah terlilit hutang dengan rentenir. Sehingga
mau tak mau Rozak harus bekerja dan menomor duakan
sekolahnya demi membantu orang tuanya keluar dari jerat
rentenir.
5. Prognosis
Setelah mengetahui bahwa fakor penyebab timbulnya
masalah pada Rozak adalah sekolah sambil bekerja, maka
guru sebagai konselor menetapkan langkah-langkah yang

8
harus diambil. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan
kepada Rozak agar Rozak mampu berfikir bahwasanya
melakukan dua hal dalam satu waktu akan mengakibatkan
dampak yang negatif. Dalam bimbingan guru
menempatkan diri sebagai seorang teman yang dapat
dijadikan tempat berkeluh dan membagi perasaan dari
klien.
6. Terapi
Bantuan yang dapat diberikan seorang guru sebagai
konselor dalam permasalahan Rozak adalah bantuan sosial
dan belajar. Bantuan sosial dengan pendekatan kepada
Rozak sedangkan bantuan belajar dimaksudkan agar Rozak
dapat mengejar ketertinggalannya dan menjadikan
prestasinya dapat meningkat kembali.
7. Evaluasi atau follow up
Bimbingan sosial yang dilakukan dapat merubah mindset
Rozak. Dimana Rozak mulai menyadari bahwa bekerja
sambil sekolah akan menurunkan prestasi belajarnya.
Sedangkan bimbingan belajar telah memberikan hasil
bahwasanya Rozak kembali memiliki nilai-nilai yang
memuaskan, dan prestasinya kembali gemilang.

Skenario
Dialog Tahap Awal Konseling (Mendefinisikan
Masalah Klien)

Pada saat bel istirahat berbunyi, semua siswa kelas 5 berduyun


duyun meninggalkan kelas. Ada yang pergi ke kantin, ada pula
yang asyik bermain main di lapangan sekolah. Disaat yang lain
sedang menikmati waktu istirahatnya, terlihat Rozak yang
sedang duduk duduk sendiri di bawah pohon.

Guru :Selamat Pagi, Nak (Mendekati Rozak dengan


penuh senyuman)

Rozak :Selamat Pagi, Bu

Bu Arum : Boleh Ibu duduk di sampingmu nak?

Rozak : Iya Bu, Silahkan

hBu Guru : Ngomong-ngomong kamu tidak ikut bermain-main


dengan teman-temanmu , Nak?

Rozak :Tidak Bu, saya sedang ingin duduk di sini saja

9
Bu Arum :Nampaknya Rozak terlihat berbeda dari biasanya
ya?

Rozak :Berbeda bagaimana Bu?

Bu Arum : Ibu perhatikan akhir-akhir ini Rozak kurang


bersemangat, tidak seperti biasanya yang
selalu ceria dan aktif

Rozak : Ibu benar Bu, (merundukkan kepala) akhir-akhir ini


saya memang kurang bersemangat sekolah Bu. Saya
juga sering ketiduran saat Ibu menjelaskan materi
pelajaran. Apakah Ibu ingin memarahi saya?

Bu Arum : Tidak. Ibu tidak akan memarahi kamu Nak

Rozak : Maafkan saya Bu. Saya keliru. Sebenarnya saya


sudah berusaha keras untuk tidak tertidur di kelas
Bu, tapi............(Rozak terdiam dan merundukkan
kepala)

Bu Arum : Tapi kenapa Nak? Ceritakan saja sama Ibu, Anggap


Ibu sebagai Ibu kamu sendiri.

Rozak : Begini Bu, Ayah saya sedang terlilit hutang dengan


rentenir. Semua barang-barang di rumah sudah
digadaikan untuk membayar hutang Ayah. Ibu pun
kini menjadi Buruh cuci untuk membantu Ayah
melunasi hutang Bu. Sebagai seorang anak, saya
merasa kasihan kepada orangtua saya yang setiap
hari bekerja keras untuk melunasi hutang, akhirnya
saya putuskan untuk membantu kedua orangtua saya
Bu. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, saya
loper koran lalu setelah pulang sekolah saya bantu-
bantu angkat barang dipasar Bu. Dan ketika malam
tiba saya bantu-bantu mengupas bawang untuk Ibu
saya jual paginya di pasar Bu.

Bu Arum :Jadi permasalahan itu yang membuat kamu tidak


bersemangat sekolah Nak?

Rozak :Iya Bu. Saya merasa lelah saat sampai di sekolah.


Saya juga masih merasa kantuk karena setiap malam
saya selalu bergadang mengupas bawang. Saya juga
kehilangan banyak waktu untuk belajar sehingga
saya sering tidak mengerjakan PR

10
Bu Arum :Apakah orang tua mu mengizinkan kamu untuk
melakukan hal- hal itu nak?

Rozak :Sebenarnya orang tua saya tidak mengijinkan saya


melakukan pekerjaan itu Bu. Mereka ingin saya fokus
disekolah saja.

Dialog Konseling Tahap Pertengahan (Tahap


kerja)

Bu Arum :Setelah kamu mengetahui bahwa orang tua kamu


tidak mengijinkan kamu untuk bekerja, lalu dengan
kamu bekerja prestasi kamu menjadi anjlog apakah
kamu ingin tetap bekerja Nak?

Rozak :Saya juga sebenarnya galau dan bimbang Bu.


Disatu sisi saya ingin berprestasi di sekolah. Tapi
disisi lain saya ingin membantu orang tua saya . Saya
benar-benar galau Bu.

Bu Arum :Ibu mengerti keadaan kamu Nak, tapi alangkah


lebih baik jika kamu bisa memikirkan hal positif dan
negatif yang kamu dapat dengan mengerjakan dua
kegiatan sekaligus.

Rozak :Iya Bu. Saya juga memfikirkan hal itu. Lebih banyak
negatifnya dari pada positifnya Bu. Pertama, saya
jadi tidak fokus dan konsentrasi saat pelajaran
berlangsung, saya sering etiduran di kelas, saya
kelelahan, dan nilai-nilai saya menjadi anjlog. Itu
semua menjadikan ayah dan ibu saya menjadi
kecewa kepada saya, Bu. Lalu apa yang harus saya
lakukan, Bu?

Bu Arum :Ibu hanya bisa menyarankan kamu fikirkan matang-


matang hal yang kamu lakukan. Rozak kan sudah
tahu jika bekerja sambil sekolah itu banyak
negatifnya, terlebih jika dengan bekerja menjadikan
orang tua Rozak kecewa karena nilai nilai Rozak
Anjlog. Bukankah kekecewaan dari orang tua Rozak
justru menambah beban fikiran bagi orangtua
Rozak?

Rozak :Iya Bu, saya benar- benar tidak tega melihat orang
tua saya menangis mengetahui prestasi saya yang
turun drastis. Tapi jika saya tidak bekerja bagaimana
ayah saya bisa melunasi hutangnya Bu?

11
Bu Arum :Nak, percayalah bahwa rejeki itu sudah ada yang
mengatur, lakukanlah yang terbaik. Keputusan ada
ditangan Rozak.

Rozak :Saya akan memfikirkanya matang-matang Bu.


Semoga saya tidak salah dalam mengambil
keputusan.

Bel berbunyi tanda pelajaran akan kembali berlangsung. Murid-


murid kembali ke kelas mereka masing-masing.

Bu Arum :Bel sudah berbunyi, ayo masuk ke kelas Nak.

Rozak :Baik Bu.

12

Anda mungkin juga menyukai