OPERASIONAL
PROSEDURE
(SOP)
Manusia diciptakan memiliki akal untuk bisa memikirkan hal-hal yang luar biasa disekelilingnya
hingga menyadari betapa Agungnya Sang Pencipta, yang telah menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia, maka
pantaslah puji dan syukur senantiasa kita lantunkan pada Sang Khalik Allah SWT, Dzat yang Maha Melihat
dan Maha Mengetahui apa yang tersembunyi. Himpunan Mahasiswa sebagai lembaga kemahasiswaan yang
dipercaya menjalankan amanah besar dan menampung aspirasi mahasiswa HIMA Program Studi
Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung membutuhkan sebuah perangkat yang dijadikan
standar pedoman kerja selama periode kepengurusan.Manajemen yang baik sangat diperlukan untuk
menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu, dibuat sebuah Standart Operational Procedure yang
selanjutnya disebut SOP.
SOP HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung adalah standar
tertulis yang ditetapkan dan diberlakukan oleh HIMA Program Studi Kebidanan Bogor
Poltekkes Bandung untuk jangka waktu satu periode kepengurusan, yang ditujukan agar terciptanya
suatu tertib berorganisasi yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dan terpercaya dalam
menjalankan mekanisme kinerja organisasi dan mekanisme kinerja dari pelaksanaan program-
program kerja yang telah disahkan maupun belum pada saat rapat kerja HIMA Program Studi Kebidanan
Bogor Poltekkes Bandung. SOP perlu dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh mereka
yang akan melaksanakan kegiatan yang membawa nama. SOP dibuat secara tertulis sebagai
panduan untuk mempersiapkan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan sebuah program kerja yang
dilaksanakan oleh HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
BAB I
1.1 VISI
Menjadikan organisasi HIMA sebagai organisasi yang Holistik, Idealis, Mandiri dan
Apresiatif.
1.2 MISI
1. Meningkatkan rasa kecintaan mahasiswa Kebidanan Bogor terhadap kampusnya
sendiri
2. Meningkatkan komunikasi, silahturahmi dan koordinasi yang baik antara pengurus
HIMA, BPM, anggota HIMA, dan institusi.
3. Menampung semua ide mahasiswa Kebidanan Bogor serta meningkatkan kinerja
HIMA menjadi lebih baik lagi
4. Mendukung dan mengapresiasi tercapainya pengembangan bakat kreativitas
akademik maupun non akademik mahasiswa Kebidanan Bogor.
1.3 LAMBANG
1.4 ATRIBUT
Atribut yang di miliki oleh HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Bandung segala kelengkapan yang menunjukkan identitas organisasi yang diatur dalam
peraturan sendiri.
BAB II
Divisi Inventarisasi
1. Ketua
a. Mengkoordinir pengurus dan Anggota
b. Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi HIMA Prodi Kebidanan
Bogor Poltekkes Bandung
c. Mengarahkan dan menyalurkan aspirasi Anggota
d. Mengendalikan organisasi
e. Mengkoordinir pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dalam rapat kerja
f. Mengeluarkan mandat (Surat Keputusan) kepanitiaan yang berkaitan dengan
kegiatan kepanitiaan HIMA Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung
g. Mempertimbangkan dan menyetujui tentang keluar masuknya keuangan HIMA Prodi
Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung
2. Wakil Ketua
a. Membantu ketua dalam menjalankan tugas organisasi
b. Membawahi dan mengkoordinasi pelaksanaan program kerja tiap Divisi
c. Bertanggung jawab kepada ketua HIMA
d. Menjalankan tugas ketua apabila :
1) Ketua meninggal dunia
2) Ketua dikeluarkan dari pendidikan
3) Apabila ketua dianggap tidak mampu menjalankan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Musyawarah Anggota.
4) Ada kepentingan organisasi mendadak sementara ketua tidak ditempat.
3. Sekretaris 1
a. Menjalankan tugas ketua apabila ketua dan wakil ketua HIMA berhalangan.
b. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap administrasi kesekretariatan seluruh
pengurus dan Anggota HIMA Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
c. Membuat SOP kesekretariatan.
d. Mengatur agendaagenda internal.
e. Mengkoordinasi seluruh sekretaris dalam kegiatan surat menyurat.
f. Bertanggung jawab melaporkan keadaan administrasi kepada ketua HIMA Prodi
Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
5. Sekretaris 2
g. Menjalankan tugas ketua apabila ketua dan wakil ketua HIMA berhalangan.
h. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap administrasi kesekretariatan seluruh
pengurus dan Anggota HIMA Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
i. Membuat SOP kesekretariatan.
j. Mengatur agendaagenda internal.
k. Mengkoordinasi seluruh sekretaris dalam kegiatan surat menyurat.
l. Bertanggung jawab melaporkan keadaan administrasi kepada ketua HIMA Prodi
Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
6. Bendahara I
a. Mengkoordinir keuangan dan kekayaan organisasi
b. Membuat rencana anggaran berdasarkan rencana anggaran yang diajukan tiap
Divisi.
c. Bertanggung jawab melaporkan keuangan kepada ketua HIMA.
d. Mengkoordinasi laporan pertanggung jawaban keuangan HIMA Prodi Kebidanan
Bogor Poltekkes Bandung
e. Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan dan kekayaan organisasi
7. Bendahara 2
a. Membantu mengkoordinir keuangan dan kekayaan organisasi.
b. Membuat rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran uang kas HIMA Prodi Kebidanan
Bogor Poltekkes Bandung
c. Membuat rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran keuangan Divisi kesejahteraan
mahasiswa.
d. Melaporkan keuangan Divisi kesejahteraan mahasiswa ke Bendahara 1.
8. Komunikasi dan Informasi
a. Membantu tugas sekretaris dan ketua HIMA dalam menyusun kegiatan harian.
b. Memfasilitasi data dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung agenda
kegiatan internal dan eksternal.
c. Bertanggung jawab terhadap pendokumentasian dari masingmasing kegiatan yang
dilaksanakan.
d. Berkoordinasi dan mendokumentasikan laporan kegiatan divisi yang terlaksana.
e. Bertanggungjawab kepada coordinator dan ketua HIMA
f. Pengelolaan sekretaris beserta fasilitas atau inventarisasi secara tertulis dan dapat
dipertanggungjawabkan.
9. Koordinator
a. Bertanggung jawab atas keberlangsungan dan kegiatan sesuai dengan bahan kerja
Divisi.
b. Mengembangkan dan membangun potensi dan motivasi setiap SDM Divisi.
c. Memimpin dan mengorganisasikan Divisi yang bersangkutan.
d. Mengawasi kinerja Sekretaris dan Anggota Divisi.
e. Bertanggung jawab kepada ketua HIMA.
11. Anggota
a. berkoordinasi dengan Sekretaris Divisi dan Koordinator.
b. Membantu tugas Sekretaris Divisi
c. Pelaksana kegiatan HIMA Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
d. Bertanggung jawab pada kegiatan yang di PJ-kan.
e. Bekerjasama dengan Anggota lain.
f. Bertanggung jawab kepada Koordinator.
13. Divisi
a. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan dalam rapat kerja yang telah
disetujui oleh Pengurus Inti.
b. Membantu Ketua Pelaksana untuk memperlancar pelaksanaan program kerja.
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja kepada Pengurus Inti dan
BPM.
b.Undangan Rapat
1) Undangan pimpinan Rapat dibuat oleh Sekteraris 1 atau sekertaris 2 kemudian
disebarkan ke setiap Koordinator divisi .
2) Undangan Rapat Divisi dibuat oleh Koordinator Divisi dengan menyatakan
tembusan ke Ketua HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Bandung
3) Undangan rapat Kegiatan dibuat oleh Sekretaris Panitia dan diserahkan kepada
humas untuk disebarkan kepada anggota panitia.
3. Macam Rapat
Rapat-rapat yang dilaksanakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Rapat pimpinan adalah rapat yang dilaksanakan sesuai kebutuhan dan dihadiri
oleh dewan harian dan koordinator
2) Rapat Divisi adalah rapat yang rutin dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan dihadiri
koordinator, sekretaris, dan seluruh Anggota Divisi
3) Rapat kegiatan adalah rapat yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan dihadiri oleh
seluruh panitia
Notulen : ________________________________________________________
2. ___________________ , 5
________________________________________________________
________________________________________________________
_________________________________________________________
________________________ ______________________
3. Mekanisme Laporan
a) Setiap pengurus wajib melaporkan laporan pertanggungjawaban kegiatan kepada
Ketua Hima paling lambat 1 (satu) minggu setelah kegiatan dan Surat Pertanggungjawaban
maksimal 3 hari setelah kegiatan.
b) Jika dalam waktu yang ditentukan Ketua HIMA Program Studi Kebidanan Bogor
Poltekkes Bandung tidak memberikan laporan, maka Ketua Hima berhak menegur dan
memberikan sanksi.
4. Mekanisme Peringatan
a) Apabila terdapat pengurus yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan yang
berlaku di HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung, maka
akan diberikan peringatan pertama secara lisan.
b) Apabila peringatan pertama tidak diindahkan, maka akan diberikan peringatan
kedua berupa surat teguran.
c) Surat panggilan akan diberikan jika 2 (dua) kali surat teguran diabaikan.
BAB IV
4.1 PENDAHULUAN
Berbicara istilah kesekretariatan akan selalu berhubungan dengan sekretaris, baik itu
Sekretaris 1, Sekretaris dan Sekretaris Divisi. Kesekretariatan merupakan salah satu elemen yang
paling penting dalam mendukung program kerja dan kegiatan dalam suatu organisasi.
Selain kelancaran administrasi merupakan suatu tolak ukur keberhasilan organisasi
(dalam hal ini HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.).Apalagi
sejarah perjalanan sebuah organisasi yang telah dicapai perlu dirapihkan dan diarsipkan,
sehingga kemampuan administratif semakin diperlukan. Administrasi bukanlah suatu hal yang
menyulitkan, justru sangat penting untuk regenerasi dan pembelajaran pengurus. Banyak data
yang menunjukan bahwa pengelolaan administrasi yang lemah dapat menurunkan kinerja organisasi.
b. Memorandum
Suatu bentuk komunikasi tertulis intern organisasi (antar Divisi).Merupakan surat
sederhana yang sifatnya formal, dengan ukuran A4.
c. Amplop surat
Amplop surat pada umumnya mencantumkan logo, nama, dan alamat HIMA
Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung, sebaiknya desain senada dengan
kop surat, dan ukuran standar amplop kabinet.
d. Stempel/cap
Stempel atau cap merupakan bukti validasi/legalitas dari surat yang dikeluarkan
HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung. Stempel harus
disimpan/tidak boleh di bawa keluar karena menyangkut nama suatu organisasi.
Stempel juga boleh dibuat oleh kepanitiaan-kepanitiaan besar. Pencantumannya dapat
dilihat pada bagian wewenang pembuatan surat.
2. Pengelolaan Surat
Berkas dan atau yang berhubungan dengan surat menyurat disusun berdasarkan klasifikasi dan
penomorannya. Pihak yang bertanggung jawab mengatur penyusunan dan pengelolaan berkas adalah
Sekertaris 1 dan Sekertaris 2
a. Surat Masuk
Standarisasi Surat Masuk
1) Penerimaan surat
Berkas surat yang diterima Sekteraris 1 dan Sekertaris 2 terlebih dahulu di
sortir mana yang merupakan surat organisasi, surat pribadi/pengurus atau surat-
surat lainnya. Surat organisasi selanjutnya dibuka dan diproses. Sebaiknya
disortir lewat pemilahan mana surat bagi Ketua Hima, Sekteraris, Bendahara
dan Koordinator Divisi.
2) Pencatatan surat
Surat yang diterima lalu dicatat dalam buku registrasi surat masuk .Berikut poin-poin yang
dapat dicantumkan :
Tanggal Ditujukan
No Tanggal No.Surat Perihal Pengirim Ket
Surat Kepada
3) Penyampaian Surat
Setelah dicatat dalam buku registrasi surat masuk.Lalu diparaf dan dibubuhi
stempel tanggal (bila ada) atau diberi keterangan tanggal
penerimaaan.Kemudian dibuat lembar disposisi/ digandakan, lalu disampaikan pada pihak
yang bersangkutan untuk ditindak lanjuti.
4) Penindak lanjutan surat
Bila pihak/Divisi yang bersangkutan perlu membuat surat balasan, pihak harus
memberitahukan kepada Sekteraris 1 atau Sekertaris 2 untuk dibuatkan surat balasan. Bila
Divisi/biro yang bersangkutan memiliki kewenangan untuk membuat sendiri,
divisi tersebut tetap harus memberitahu Sekteraris 1 atau Sekertaris 2 untuk meminta
nomor surat.
5) Penyimpanan Surat
Setelah semua dilaksanakan, berkas surat disimpan oleh Sekertaris.
3. Klasifikasi Surat
Dilihat dari urgensinya, surat keluar dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Surat Khusus
Surat yang termasuk ke dalam klasifikasi surat khusus adalah keputusan yang dikeluarkan oleh
Ketua Hima Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung Program Studi Kebidanan Bogor.
b. Surat Umum
Surat umum terdiri dari :
- Surat yang ditujukan untuk kalangan sendiri atau intern Poltekkes Kemenkes
Bandung yang diberikan kode A.
- Surat yang ditujukan untuk kalangan lain selain intern Poltekkes Kemenkes
Bandung yang diberikan kode B.
Perihal surat umum dibedakan sebagai berikut :
1) Surat Permohonan
2) Surat Tugas
3) Surat Berita Acara
4) Surat Perjanjian, dan sebagainya.
4. Jenis-Jenis Surat
Dalam melakukan administrasi surat menyurat tentu akan selalu mengeluarkan surat yang
berbeda-beda. Jenis surat ini antara lain:
a. Surat Keputusan (SK)
b. Surat Undangan (SU)
c. Surat Permohonan (SPm)
d. Surat Pemberitahuan (SPb)
e. Surat Peminjaman (SPj)
f. Surat Pernyataan (SPn)
g. Surat Laporan Pertanggung Jawaban (SLPJ)
h. Surat Mandat (SM)
i. Surat Tugas (ST)
j. Surat Keterangan (SKet)
k. Surat Rekomendasi (SR)
5. Sistem Penomoran Surat
Nomor surat ditulis nomor, nomor surat tiap kegiatan (tidak berurut, setiap
kegiatan dimulai dari nomor 1.
a. Surat Keputusan
Contoh :01/SK/KAHIM/II/2016
01: Nomor surat
SK : Surat Keputusan
KAHIM : yang mengeluarkan
I I: Kode bulan berjalan
2016 : Tahun berjalan
b. Surat selain surat keputusan
Contoh: 01/A/SU/SEKMUM/II/2016
01 : Nomor surat
A : jenis surat umum (lihat kode surat umum)
SU : Jenis surat (lihat daftar jenis surat)
SEKMUM : yang mengeluarkan
I I: Kode bulan berjalan
2016 : Tahun berjalan
c. Surat yang dikeluarkan oleh masing-masing Divisi
Contoh: 01/A/SPm/PSDMO/II/2016
01 : Nomor surat
A : jenis surat umum (lihat kode surat umum)
SPm : Jenis surat (lihat daftar jenis surat)
PSDMO : contoh Divisi yang mengeluarkan
I I:Kode bulan berjalan
2016: Tahun berjalan
d. Surat Kegiatan non-Divisi
Contoh: 01/B/SPm/Pan-pel/II/2016
01 : Nomor surat
B : jenis surat umum (lihat kode surat umum)
SPm : Jenis surat (lihat daftar jenis surat)
Pan-pel : Panitia pelaksana kegiatan
II: Kode bulan berjalan
2016 : Tahun berjalan
e. Surat Kepanitiaan di Bawah divisi
Contoh: 01/A/SPm/Pan.TMO/PSDMO/II/2016
f. 01 : Nomor surat
A : jenis surat umum (lihat kode surat umum)
SPm : Jenis surat (lihat daftar jenis surat
PSDMO : Divisi yang membawahi kepanitiaan
Pan.TMO : Panitia pelaksana kegiatan TMO ( menyesuaikan)
I I: Kode bulan berjalan
2016 : Tahun berjalan
7. Kode Surat
1. KAHIM: Ketua HIMA
2. SEKMUM : Sekretaris Umum
3. BEND: Bendahara
4. PSDMO : Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi
5. MIBAT : Divisi Minat dan Bakat
6. PEMAS : Divisi Pengabdian Masyarakat
7. KESMA : Divisi Kesejahteraan Mahasiswa
8. INVENT : Divisi Inventarisasi
8. Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Bogor, ..................
Mengetahui,
Ketua Hima
Menyetujui,
Ketua Program Studi
9. Wewenang surat
1. Pihak yang membuat
Surat umumnya dibuat oleh Sekteraris 1 dan Sekertaris 2, tetapi bisa saja
Sekertaris divisi membuat surat sendiri dengan terlebih dahulu memberitahu dan
meminta nomor surat pada Sekretaris 1 dan 2 . Pada intinya, setiap surat yang
keluar harus diketahui oleh Sekteraris 1 dan 2. Dalam momen tertentu, kepanitiaan
besar biasanya juga memiliki sekretaris sendiri yang membuat surat yang
berkaitan dengan kepentingan kepanitiaan tersebut. Dalam hal ini Sekteraris 1 dan 2
hanya bertanggung jawab untuk mengontrol (misalnya dalam hal penomoran surat) dan
memberi bantuan yang diperlukan.
2. Pihak yang menandatangani/menyetujui
Surat yang telah dibuat lalu ditandatangani oleh pihak yang berwenang yaitu :
a. Surat Keputusan, ditandatangani oleh Ketua Hima/ Sekteraris 1 atau Sekertaris
2
b. Surat kepada pihak luar HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Bandung tetapi masih lingkup intra kampus yang bersifat umum/tidak
mengikat (misalnya surat permohonan, surat izin, surat undangan)
ditandatangani oleh Ketua HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Bandung, Sekteraris 1 dan Ketua Pelaksana kegiatan .
c. Surat kepada pihak luar HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Kemenkes Bandung dalam lingkup ekstra kampus yang bersifat mengikat dalam suatu
hubungan kerja sama, ditanda tangani oleh Ketua Pelaksana, Ketua Hima dan Pejabat yang
berwenang.
d. Surat kepada pihak internal HIMA Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes
Bandung atau memorandum, ditanda tangani oleh Sekretaris divisi dan koordinator
divisi yang bersangkutan.
e. Ucapan terima kasih atas sumbangan / paritipasi / sponsor / bantuan lain
ditandatangani oleh Sekteraris 1 dan Ketua HIMA Program Studi Kebidanan Bogor
Poltekkes Bandung.
f. Surat Izin kegiatan kepada pejabat / birokrat kampus yang berwenang : Surat
ditandatangani oleh Sekretaris Pelaksana, Ketua Pelaksana, dan Ketua HIMA
Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Bandung.
10. Umum
Format yang digunakan adalah justified atau rata kiri kanan
A. Ketentuan
1. Bila terdapat kepanitiaan maka LPJ dibuat oleh Sekretaris Kegiatan yang terdapat
dalam kegiatan tersebut.
2. Bila tidak terdapat susunan kepanitiaan (seperti pada program kerja propaganda)
maka LPJ dibuat oleh Sekretaris Divisi.
3. LPJ kegiatan dibuat paling lambat 2 minggu setelah kegiatan dilaksanakan.
4. Bila program kerja 2 kementerian dilebur menjadi satu, LPJ dibuat 2 buah (misalnya
2 kementerian membuat proker bersama).
B. Format
1. Format yang digunakan adalah justified atau rata kiri kanan
2. Jenis huruf yang digunakan :
-Times new roman
-Arial
3. Line spacing yang digunakan 1,5 lines
4. Ukuran huruf 12 size
5. Menggunakan font style regular
2. Lembar Pengesahan
a. Bila terdapat susunan kepanitian. Ditandatanagi oleh:
Ketua pelaksana
Sekertaris 1
Ketua Hima
Ketua Program Studi Kebidanan Bogor
b. Bila tidak terdapat susunan kepanitiaan
Sekertaris 1
Ketua Hima
Ketua Program Studi Kebidanan Bogor
3. Bab 1 Kegiatan
1.1 Latar belakang
1.2 Dasar hukum
1.3 Tujuan kegiatan
4. Bab2 Pembahasan
2.1 Nama kegiatan
2.2 Tema kegiatan
2.3 Pelaksanaan (Hari,Tanggal,Waktu,Tempat)
2.4 Peserta/sasaran/delegasi
2.5 Susunan acara[waktu,acara,sub-acara (bila terdapat) ]
2.6 Susunan kepanitian(bila terdapat)
2.7 Faktor pendukung & penghambat
2.8 Rekapitulasi anggaran dana
Terdiri dari 2 bagan yang berisi sumber dana atau pemasukan & pengeluaran.
Format anggaran sebagai berikut :
ANGGARAN BIAYA
KEGIATAN ____________
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
RINCIAN BIAYA
KODE URAIAN Harga JUMLAH BIAYA
banyak x hari x
satuan
Rp
Belanja Gaji dan Tunjangan 1.500.000,00
Rp
....... 1.000.000,00
Rp
....... 500.000,00
Bahan
Konsumsi
Belanja Jasa
TOTAL BIAYA
5. Bab 3 Penutup
Mencantumkan tanggal pembuatan LPJ.Ditandatangani oleh Ketua pelaksana dan
Sekretaris kegiatan bila terdapat susunan kepanitiaan, bila tidak maka ditanda
tangani oleh Koordinator Divisi dan sekretaris divisi.
6. Lampiran
- Melampirkan kwitansi / tanda bukti pembayaran
- Melampirkan dokumentasi
- Melampirkan presensi (panitia & peserta)
- Melampirkan absensi kegiatan
- Berkas yang terkait dengan kegiatan (termasuk didalamnya dokumentasi rapat)
BAB VI
PENDELEGASIAN
Pendelegasian dilakukan sesuai izin dari Ketua Hima , yang dilatarbelakangi oleh surat dan
memo yang diberikan kepada Ketua Hima mengenai pendelegasian. Mekanisme
pendelegasian sebagai berikut
1. Surat Masuk
2. Izin dari Ketua Hima dan pembuatan surat tugas oleh Sekertaris 1
3. Pelaksanaan pendelegasian
4. Bila yang diberi delegasi tidak menjalankan tugas sesuai yang dimandatkan maka
pendelegasian akan dicabut.
BAB VII
PENUTUP
Hidup Mahasiswa!!!