Anda di halaman 1dari 34

Substantive Audit Testing

Inventory Management Process

A. Audit Persediaan
Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada
umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun
penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian
utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK No.14, hal 14.1 s/d 14.2 & 14.9 IAI, 2002), persediaan
adalah aktiva :
1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses
atau pemberian jasa.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,
misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah
dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang
telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan,
dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain
yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau dipakai.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi, mana yang lebih
rendah (the lower of cost and net realiable value)

B. Sifat-Sifat Persediaan
Persediaan (Inventory) adalah elemen atau unsur yang sangat penting dalam
perusahaan terutama dalam penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang
ataupun perusahaan manufaktur baik yang berskala kecil maupun berskala besar, yang
berfungsi untuk menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang, menghilangkan
resiko hilangnya barang, mempertahankan stabilitas operasional perusahaan, untuk

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 1


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
mencapai penggunaan mesin yang optimal, memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada konsumen. Persediaan mempunyai sifatsifat sebagai berikut :
a. Persediaan biasanya merupakan sebagai aktiva lancar (Current Asset) karena masa
perputarannya hanya kurang atau sama dengan satu tahun saja.
b. Persediaan merupakan jumlah yang besar terutama untuk perusahaan yang
mengelola persediaan dari bahan baku menjadi barang jadi.
c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi bagi
perusahaan selain itu juga sangat menentukan perusahaan pada akhir periode
akuntansi.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai persediaan adalah :
Bahan baku {raw materials)
Barang dalam proses (work in process)
Barang jadi (finished goods)
Suku cadang (spare-parts)
Bahan pembantu : olie, bensin, solar
Barang dalam perjalanan (goods in transit), yaitu barang yang sudah dikirim oleh
Supplier tetapi belum sampai di gudang perusahaan.
Barang konsinyasi : consignment out (barang perusahaan yang dititip jual pada
perusahaan lain). Sedangkan consignment in (barang perusahaan lain yang dititip jual
di perusahaan) tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai persediaan perusahaan.

C. Tujuan Audit Persediaan


Adapun tujuan utama pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bahwa :
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan,
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan
dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca.
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan (valuation) sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.
4. Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 2


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
5. Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak
lambat (slow moving) dan ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan
allowance yang cukup.
6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit.
7. Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang
cukup.
8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchases
/ sales commitment) yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap laporan
keuangan
9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
Walaupun tujuan-tujuan audit yang disebutkan di atas diarahkan terutama atas
eksistensi dan valuasi persediaan dalam neraca, tetapi auditor harus selalu ingat bahwa
audit terhadap akun persediaan yang dilakukannya harus berhubungan dengan harga
pokok penjualan dan akun-akun terkait lainnya dalam laporan laba rugi.

D. Prosedur Audit Persediaan


Faktor faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan meliputi :
1. Persediaan umumnya adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali
merupakan perkiraan terbesar yang masuk ke modal kerja.
2. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan pengendalian
fisik dan perhitungannya. Perusahaan harus menempatkan persediaannya
sedemikian rupa sehingga mudah diakses untuk efisiensi produksi dan
penjualan produk, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan
pelaksanaan audit.
3. Keseragaman persediaan menciptakan kesulitan auditor. Seperti perhiasan,
kimia, dan suku cadang elektronik sering menyulitkan observasi dan penilaian.
4. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh faktor ketinggalan jaman dan perlunya
mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 3


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test, analytical
review dan substantive test. Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas di sini
harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang diaudit.
Prosedur pemeriksaan persediaan mencakup pembelian, penyimpanan,
pemakaian dan penjualan persediaan, karena berkaitan dengan siklus pembelian, utang
dan pengeluaran kas serta siklus penjualan, piutang dan penerimaan kas.

Prosedur pemeriksaan untuk compliance test


Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan, dengan cara :
1. Dalam hal ini auditor biasanya menggunakan internal control questionnaires
2. Lakukan test transaksi (compliance test) atas pembelian dengan menggunakan
purchase order sebagai sample. Untuk test transaksi atas pemakaian persediaan
(bahan baku) bisa digunakan material requisition sebagai sample. Untuk test
transaksi atas penjualan, bisa digunakan faktur penjualan sebagai sample.
3. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan.
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan kesalahan yang berarti,
maka auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas persediaan berjalan
efektif. Karena itu substantive test atas persediaan bisa dipersempit.

Prosedur Analitis
Auditor melaksanaan prosedur analitis untuk memeriksa hubungan saldo akun
persediaan dengan akun lainnya. Selain itu, auditor seringkali juga menggunakan
informasi nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan
persediaan. Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan
prosedur analitis, auditor akan memiliki dasar untuk merancang serta melaksanakan
pengujian tas rincian saldo persediaan akhir.

Prosedur pemeriksaan substantif atas persediaan


1. Lakukan observasi atas stock opname (perhitungan phisik) yang dilakukan
perusahaan (klien).

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 4


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
2. Minta Final Inventory List [Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan
berikut ini :
check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian).
cocokkan quantity per book dengan stock card.
cocokkan quantity per count dengan count sheet kita (auditor)
cocokkan total value dengan buku besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit price dari raw material (bahan baku), work in process (barang dalam
proses), finished goods (barang jadi) dan supplies (bahan pembantu).
5. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau
sesudah tanggal neraca.
6. Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak
lambat), barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian sesudah tanggal neraca (subsequent event).
8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen
rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca.
11. Seandainya ada barang dalam perjalanan (goods in transit), lakukan prosedur berikut
ini :
minta rincian goods in transit per tanggal neraca.
periksa mathematical accuracy,
periksa subsequent clearance.
12. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika
diperlukan.
13. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 5


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
E. Tahap-Tahap Audit Persediaan
Beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam
melakukan pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah :
1. Pemahaman Bisnis Klien kecukupan pemahaman atas bisnis perusahaan merupakan
dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh auditor
melalui Kuesioner Pemahaman Bisnis dan Jenis Usaha Klien akan memberikan auditor
pemahaman mengenai aspek-aspek unik dari bisnis dan jenis usaha, seperti faktor
musiman dan siklus, sifat dari keuangan, metode dan kebijaksanaan penjualan, kondisi
persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang
berkaitan dengan kebijaksanaan operasi perusahaan serta karakteristik sistim
informasi termasuk metode costing. Pemahaman ini memungkinkan auditor untuk
mencapai kesimpulan mengenai aspek-aspek laporan keuangan sehubungan dengan
persediaan.
2. Penilaian Pengendalian Intern tujuan pengendalian intern atas persediaan adalah
untuk meyakinkan bahwa (a) adanya pengendalian yang memadai terhadap mutasi
persediaan, (b) semua transaksi persediaan telah dicatat dan diklasifikasikan dengan
tepat, (c) penghitungan fisik persediaan telah dijalankan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan, (d) harga perolehan persediaan telah ditentukan dengan tepat, (e)
penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang dan rusak
telah dilakukan dengan tepat.
3. Pengujian Substantif tujuan utama pengujian substantif terhadap persediaan adalah
untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan penilaian persediaan. Pengujian
ini meliputi observasi dan pengujian penghitungan fisik (stock taking), pengujian
ringkasan dan pengujian harga

F. Pemeriksaan Siklus Persediaan


Persediaan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat kegiatan
usaha. Audit atas persediaan sering kali merupakan bagian audit yang rumit dan
memakan banyak waktu, karena :

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 6


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
a) Pada umumnya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam neraca,
dan sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja (working capital
account)
b) Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan pengendalian secara
fisik serta penghitungannya
c) Keanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi auditor
d) Penilaian atas persediaan juga selalu menyulitkan karena adanya faktor keuangan dan
kebutuhan untuk mengalokasikan biaya-biaya pabrik ke dalam persediaan
e) Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi setiap
klien tertentu harus menggunakan satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun
Sifat dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini
dengan siklus-siklus transaksi lain di dalam organisasi tersebut. Hubungannya dengan
siklus perolehan dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia dilihat dari
pendebitan-pendebitan ke dalam perkiraan bahan baku, tenaga kerja langsung (direct
labour), dan overhead pabrik (manufacturing overhead) dalam bentuk-T. Hubungannya
dengan siklus penjualan dan penagihan dapat dilihat dari pengurangan barang jadi dan
pembebanan ke harga pokok penjualan.

Fungsi Bisnis Dalam Siklus Persediaan dan Dokumen Terkait


1. Mengolah Order Pembelian
Setiap permintaan pembelian (purchase requisition) digunakan untuk meminta bagian
pembelian membuat order atas persediaan. Permintaan dapat diajukan oleh karyawan
bagian gudang penyimpanan jika persediaan telah dalam jumlah untuk memesan
kembali atau untuk memenuhi pesanan khusus.
2. Menerima Bahan yang Baru
Setiap bahan yang diterima harus diperiksa jumlah dan kualitasnya. Bagian
penerimaan barang membuat laporan penerimaan barang yang menjadi bagian dari
dokumen penting sebelum pelunasan dilakukan.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 7


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
3. Menyimpan Bahan Baku
Bahan-bahan yang disimpan di gudang dikeluarkan dari gudang ke bagian produksi
setelah adanya penyerahan permintaan bahan yang disetujui sebagaimana mestinya,
order pekerjaan, atau dokumen sejenisnya yang menunjukkan jenis dan jumlah unit
bahan yang dibutuhkan.
4. Mengolah Barang
Penentuan jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi pada umumnya didasarkan
pada order-order spesifik dari langganan, ramalan penjualan (sales forecast), tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan pelaksanaan kegiatan
produksi yang ekonomis.
5. Menyimpan Barang Jadi
Dalam perusahaan dengan pengendalian intern yang baik, barang jadi disimpan di
tempat terpisah dengan akses yang terbatas, di bawah pengendalian secara fisik.
Pengendalian barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan
penagihan.
6. Mengirim Barang jadi
Sebagai bagian integral dari siklus penjualan dan penagihan, setiap pengiriman atau
transfer harus diotorisasi melalui dokumen pengiriman. Tujuan menyeluruh dari audit
atas persediaan adalah untuk menetapkan bahwa bahan baku, barang dalam proses,
barang jadi, dan harga pokok penjualan telah dinyatakan secara wajar di dalam
laporan keuangan.
7. Berkas Induk Persediaan Perfectual
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah
unit persediaan yang dibeli, dijual, dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per
unit.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 8


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Tabel Fungsi Bisnis Dalam Siklus Persediaan dan Dokumen Terkait
No. Fungsi-Fungsi dalam Siklus Dokumen Yang Berhubungan
Persediaan
1 Mengolah Order Pembelian Permintaan Pembelian, Order Pembelian
2 Menerima Bahan Baku Laporan Penerimaan Barang, Faktur Rekanan
3 Menyimpan Bahan Baku Catatan Perpetual Bahan Baku
4 Mengolah Barang Permintaan Bahan Baku, Catatan Akuntansi Biaya
5 Menyimpan Barang Jadi Catatan Perpetual Barang Jadi, Catatan Akuntansi
Biaya
6 Mengirim Barang Jadi Dokumen Pengiriman, Catatan Perpetual Barang
Jadi, Catatan Akuntansi Biaya

E-Commerce mempengaruhi pengelolaan persediaan


Salah-satu keuntungan utama yang diberikan internet ke pengelolaan persediaan adalah
memungkinkan klien menyediakan deskripsi yang lebih luas mengenai persediaan
produknya secara seketika atau real time ke sekutu bisnis utama, termasuk pemasok dan
pelanggan. Informasi mengenai kuantitas persediaan yang ada, lokasi produk, dan unsure
persediaan penting lainnya akan membantu pemasok peserdiaan bekerja dengan
manajemen guna memonitor arus unsur persediaan.

Jenis-jenis dokumen dan catatan


Dokumen dan catatan yang terdapat dalam proses persediaan dan penyimpanan :
Jadwal Produksi (Production Schedule)
Jadwal produksi biasanya disiapkan secara berkala berdasarkan permintaan yang
diperkirakan untuk produk entitas.
Laporan penerimaan (Receiving Report)
Laporan penerimaan mencatat penerimaan barang dari vendor.
Permintaan bahan baku (Materials Requisition)
Permintaan bahan baku biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk
menelusuri bahan baku selama proses produksi.
Arsip induk persediaan (Inventory Master File)
Arsip induk persediaan berisi semua informasi penting yang terkait dengan persediaan
entitas,termasuk catatan perpetual

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 9


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Informasi data produksi (Production Data Information)
Dalam perusahaan manufaktur, informasi produksi mengenai transfer barang dan
akumulasi biaya yang terkait di tiap produksi harus dilaporkan.
Laporan akumulasi biaya dan varians (Cost Accumulation and Varians Report)
Sebagian besar sistem pengendalian persediaan dalam lingkungan manufaktur
menghasilkan laporan yang serupa dengan laporan akumulasi biaya dan varians.
Bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead dibebankan ke persediaan sebagai
bagian dari proses pabrikasi.
Laporan status persediaan (Inventory Status Report)
Laporan status persediaan memperlihatkan jenis dan jumlah produk di tangan.
Order pengiriman (Shipping Order)
Dokumen ini dibahas kembali di sini karena salinan dokumen ini digunakan untuk
memindahkan barang dari catatan persediaan perpetual.

Ada 4 aspek yang menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang
akan dilakukan yaitu :
1. Pengendalian fisik terhadap persediaan
Pengujian auditor mengenai kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan
penyelidikan.
2. Dokumen-dokumen dan catatan untuk transfer persediaan
Perhatian utama auditor dalam verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi
yang lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar
terjadi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang
dicatat tersebut adalah akurat.
3. Catatan perpetual
Terdapatnya catatan persediaan perpetual yang memadai berpengaruh terhadap
waktu dan luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. Jika catatan
perpetual dapat diandalkan, memungkinkan untuk menguji persediaan fisik sebelum

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 10


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
tanggal neraca, penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan
klien memperoleh laporan keuangan yang diaudit lebih awal.
4. Catatan mengenai biaya per unit
Catatan akuntansi biaya yang memadai harus dipadukan dengan kegiatan produksi
dan catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua
hasil produksi. Sistem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena
penilaian persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang
tepat. Pengujian rincian saldo untuk persediaan terdiri dari :
1) Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan
2) Menilai risiko pengendalian untuk beberapa siklus
3) Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus
4) Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan
5) Merancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-tujuan
audit yang spesifik seperti : prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan
waktu audit
Hasil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan
mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan. Dua aspek pengujian
rincian saldo secara terpisah yaitu :
a. Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan observasi,
pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan metode
penghitungan persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat) keandalan yang
mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik
persediaan. Klien bertanggung jawab menetapkan prosedur-prosedur untuk
melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk melakukan penghitungan dan
pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati
setiap prosedur fisik klien dan menarik kesimpulan mengenai kecukupan dari
persediaan fisik.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 11


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Seandainya persediaan yang dalam kegiatan sehari-hari perusahaan berada di gudang
umum atau para penyimpan pihak luar lainnya, maka konfirmasi tertulis dari
penyimpanan tersebut dapat diterima dengan syarat bahwa apabila jumlah yang
terkandung menunjukkan proporsi yang signifikan dari aktiva lancar atau keseluruhan
aktiva tetap, keterangan-keterangan tambahan harus dibuat untuk meyakinkan
auditor independen mengenai tindak kejujuran dalam situasi tersebut.
b. Penetapan Harga dan Kompilasi
Pengendalian intern yang penting adalah penggunaan sistem biaya standar yang
menunjukkan setiap varians dalam biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik
dan dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi. Pengendalian intern kompilasi
dibutuhkan untuk memberikan sarana guna memastikan bahwa perhitungan fisik
telah diikhtisarkan sebagaimana mestinya, ditetapkan harganya dengan jumlah yang
sama dengan catatan satuannya, adanya perkalian dan penjumlahan yang benar, dan
dimasukkan ke dalam buku besar dengan jumlah yang tepat. Dalam membahas
prosedur penetapan harga dan kompilasi, tujuan spesifik terhadap pengujian rincian
saldo juga sangat bermanfaat. Tujuan-tujuan tersebut antara lain kelayakan secara
menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam daftar persediaan
dan saldo-saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak.
Tujuan khusus yaitu berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian, keberadaan
dan keterjadian, serta kelengkapan.
Dalam melaksanakan pengujian atas penetapan harga, ada 3 hal yang sangat penting
mengenai metode penetapan harga klien, yaitu: metode tersebut harus sesuai dengan
PABU, penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ke tahun, dan harga
pokok pengganti (replacement cost) dibanding dengan nilai pasar harus
dipertimbangkan. Jenis persediaan pokok yang termasuk dalam kategori ini adalah
bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Pertimbangan pertama yaitu
pada metode penilaian persediaan yang digunakan apakah FIFO atau LIFO, rata-rata
tertimbang atau yang lain. Selain itu, juga menyelidiki apakah ongkos angkut,
penyimpanan, potongan, dan lainnya juga termasuk dalam nilai persediaan.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 12


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus
memperhatikan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Hal ini
menyebabkan pelaksanaan audit atas barang yang diproduksi sendiri lebih rumit
dibandingkan dengan audit atas persediaan dari pembelian.

G. Prosedur Pemeriksaan Fisik Persediaan


Memperoleh pemahaman atas bisnis klien bahkan lebih penting untuk persedian
dibandingkan untuk kelayakan aspek audit karena persediaan bervariasi sangat signifikan
untuk perusahaan yang berbeda. Pemahaman yang baik mengenai bisnis klien dan
industrinya memungkinkan auditor menanyakan dan membahas masalah semacam
penilaian persediaan, potensi keusangan, dan adanya persediaan konsinyasi yang
bercampur baur dengan persediaan milik sendiri. Titik awal yang berguna untuk lebih
mengenal persediaan klien yaitu auditor melakukan pemeriksaan ke fasilitas milik klien
termasuk bagian penerimaan, bagian penyimpanan, produksi, perencanaan dan
pembukuan.
Sebagai bagian dari perolehan pemahaman mengenai dampak bisnis dan
industri klien pada persediaan didalam tahap perencanaan audit, auditor tersebut harus
menilai resiko bisnis klien. Terdapat sumber yang signifikan mengenai resiko bisnis yan
terkait dengan persediaan karena adanya faktor semacam siklus produk yang pendek dan
resiko keusangan, penggunaan persediaan JIT dan teknik manajemen saluran pasokan
lain, ketergantungan pada sedikit pemasok dan penggunaan teknologi pengelolaan yang
canggih.
Setelah melakukan penilaian resiko bisnis, auditor selanjutnya menetapkan salah
saji yang ditolerir, dan menilai resiko bawaan untuk persediaan. Persediaan biasanya
salah satu dari unsur paling material didalam laporan keuangan untuk perusahaan
manufaktur, grosir dan eceran. Risiko bawaan seringkali dinilai relatif tinggi tingkatannya
untuk perusahaan yang persediaannya signifikan. Persediaan dapat disimpan dibanyak
lokasi, sehingga akan meningkatkan kekhawatiran tentang keberadaan persediaan,
termasuk potensi untuk kecurian. Penilaian harga persediaan sering kali kompleks,
sehingga meningkatkan resiko salah saji untuk tujuan akurasi. Terdapat juga

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 13


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
kekhawatiran mengenai keusangan persediaan, yang berhubungan dengan tujuan nilai
bersih yang dapat direalisasi. Dalam menilai resiko pengendalian, auditor terutama
tertarik pada pengendalian intern atas catatan perpectual, pengendalian fisik,
perhitungan persediaan dan penilaian harga persediaan. Sifat dan luasnya pengendalian
sangant bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Catatan bahwa hasil
pengujian dari beberapa siklus selain persediaan dan pergudangan juga mempengaruhi
pengujian terinci atas saldo untuk persediaan.

Proses pencatatan fisik


Auditor diharuskan melaksanakan pengujian pengamatan fisik atas persediaan
sejak dikemukakannya kecurangan yang besar di tahun 1938 di McKesson & Robbins
Company, perusahaan itu membukukan jumlah persediaan fiktif yang signifikan. Hal ini
mungkin karena auditor tidak mengamati fisik persediaan. Hal penting dalam ketentuan
SAS 1 adalah perbedaan antara pengamatan terhadap penghitungan persediaan fisik dan
tanggung jawab untuk melakukan perhitungan. Klien bertanggung jawab menyusun
prosedur yang akurat untuk perhitungan fisik persediaan, serta betul-betul
melaksanakannya dan membukukannya. Tanggung jawab auditor adalah mengevaluasi
dan mengamati prosedur fisik klien tadi dan mengambil kesimpulan mengenai
keberadaan persediaan fisik. Ketentuan pemeriksaaan fisik itu tidak dapat diterapkan ke
persediaan di dalam gudang umum. Persediaan di dalam gudang umum atau yang
dilakukan pihak luar lainnya biasanya diversifikasi melalui konfirmasi terhadap orang
tersebut. Akan tetapi, jika jumlah persediaan merupakan bagian yang signifikan dari
aktiva lancar atau total aktiva, auditor harus menerapkan prosedur tambahan. Tambahan
ini meliputi menginvestigasi kinerja penjaga gudang, menerima laporan akuntan
independen mengenai prosedur pengendalian penjaga gudang atas barang yang di
bawah tanggungjawabnya dan mengamati persediaan fisik barang yang berada di bawah
tanggungjawab penjaga gudang, seandainya itu praktis.
Apapun metode pembukuan persediaan klien, selalu ada perhitungan secara
periodik atas persediaan fisik yang ada. Klien mungkin melakukan perhitungan pada saat
atau di sekitar tanggal neraca, beberapa waktu sebelumnya, atau berdasarkan siklus

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 14


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
sepanjang tahun. Dalam hubungannya dengan perhitungan fisik persediaan, prosedur
pengendalian yang memadai mencakup petunjuk yang jelas mengenai perhitungan fisik,
verifikasi intern yang independen atas perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil
perhitungan dengan perhitungan dengan berkas induk perpetual, dan pengendalian yang
cukup mengenai kartu atau kertas kerja hasil perhitungan.
Aspek penting dari pemahaman auditor mengenai pengendalian fisik persediaan
klien adalah pengendalian menyeluruh terhadapnya dari sejak persediaan itu ada. Hal ini
perlu untuk mengevaluasi efektifitas prosedur klien, tetapi itu juga memungkinkan
auditor untuk memberikan saran yang membangun kepada klien.
Keputusan audit dalam hal pengamatan persediaan secara fisik umumnya sama
dengan bidang audit lainnya : memilih prosedur audit, menetapkan saat pelaksanaan,
menetapkan besarnya sampel dan memilih unsur yang akan diuji.
Saat pelaksanaan. Auditor memutuskan apakah pengamatan persediaan fisik
dapat dilakukan sebelum tanggal neraca, terutama berdasarkan akurasi berkas induk
persediaan perpetual. Kalau penghitungan persediaan fisik interim diijinkan, maka
auditor saat itu mengamati dan sekaligus menguji berkas persediaan perpetual untuk
transaksi dari tanggal perhitungan hingga tanggal neraca.
Besarnya sampel. Besarnya sampel yang diambil dalam pengamatan fisik
biasanya tidak mungkin dinyatakan dalam angka tertentu, karena penekanan dalam
pengujian ini, adalah pengamatan prosedur klien, bukannya memilih unsur tertentu
untuk diuji. Cara mudah memandang besarnya sampel dalam pengamatan persediaan
fisik adalah berdasarkan total jam kerja yang digunakan, bukan jumlah persediaan yang
dihitung.
Pemilihan unsur. Pemilihan unsur tertentu untuk diuji adalah bagian terpenting
dalam keputusan audit pada pengamatan persediaan secara fisik. Kecermatan
dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang paling signifikan dan sampel yang
mewakili jenis persediaan tertentu, menanyakan jenis barang yang mungkin mengalami
keusangan atau rusak, dan mendiskusikan dengan manajemen alasan unuk tidak
mengikutkan barang tertentu yang material.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 15


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Tujuan audit terkait saldo yang sama yang telah digunakan dalam bagian
sebelumnya pada pengujian terinci atas saldo memberikan kerangka acuan untuk
pembahasan pengujian pengamatan persediaan fisik. Tapi, sebelum membahas tujuan,
perlu memahami beberapa komentar yang berlaku untuk semua tujuan.
Bagian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah
perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau
tidak. Prosedur audit pengujian terinci atas saldo yang umum dilakukan untuk
pengamatan persediaan secara fisik. Sebagai tambahan atas prosedur terinci, auditor
harus menelusuri semua bagian dimana persediaan digudangkan untuk memastikan
bahwa semua persediaan telah dihitung dan diberi kartu yang memadai

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 16


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Audit Case & Solution
CRAZY EDDIE, INC.

A. Latar Belakang Masalah


Eddie Antar dari lahir hingga besar, tinggal bersama keluarga Syrian pada tahun
1947. Setelah keluar dari SMU pada umur 16 tahun, Antar memulai menjajakan pesawat
televisi di lingkungan Brooklyn. Dalam beberapa tahun, Antar dan salah satu sepupunya
bekerja bersama-sama dan menghasilkan cukup uang untuk membuka toko elektronik di
dekat Pulau Coney. Ini merupakan toko kecil yang Antar beri nama Crazy Eddie. Ketika
pelanggan mencoba untuk meninggalkan toko dengan tangan kosong, Antar akan
menghalangi jalan keluar, terkadang mengunci pintu hingga individu tersebut setuju untuk
membeli sesuatu-apapun. Untuk memikat pelanggan yang segan untuk melakukan
pembelian, Antar pertama-tama menanyakan produk mana yang sedang dipertimbangkan
oleh pelanggan dan kemudian menurunkan harga hingga pelanggan tersebut akhirnya
menyerah.
Pada awal tahun 1980, penjualan pada industri elektronik konsumen meledak,
menjadi 2 kali lipat pada 4 periode tahun dari 1981 sampai 1984 sendiri. Karena permintaan
masyarakat untuk produk elektronik tumbuh senantiasa meningkat, Antar mengubah Toko
Crazy Eddie menjadi supermarket elektronik konsumen. Antar mengisi rak-rak dari outlet
ritel Crazy Eddie dengan setiap alat elektronik yang dia bisa dia dapatkan dengan berbagai
macam merek dari produk-produk tersebut sebanyak mungkin. Pada 1987, perusahaan
mengutamakan 7 lini produk. Berikut adalah lini produk itu dan persentase dari penjualan
yang mereka hitung pada laporan laba rugi perusahaan tahun 1987.

Televisi 53%
Audio dan sistem audio 15%
Portable dan personal elektronik 10%
Car stereos 5%
Asesoris dan tape 4%
Komputer dan games 3%
Berbagai macam barang termasuk microwave 10%
AC, dan alat-alat rumah tangga kecil
Total 100%

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 17


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Karena perusahaannya tumbuh dengan cepat selama akhir tahun 1970an dan awal
1980an, Antar mulai menggali kelonggaran harga yang besar dari suppliernya.
Kemampuannya untuk membeli produk elektronik dalam kuantitas besar dan memotong
tingkat harga memungkinkan dia untuk menjadi transhipper, atau supplier tambahan, dari
barang-barang ini menjadi retailer elektronik konsumen yang lebih kecil di Area New
York City. Meskipun pabrik tidak menyukai pada prakteknya dan sering mengancam untuk
menghentikan penjualan kepadanya, Antar secara berkelanjutan meningkatkan skala
operasi transhippingnya.
Kebijakan diskon Crazy Eddie disajikan sebagai tema pusat dari kampanye
periklanan perusahaan. Perusahaan berjanji untuk mengembalikan perbedaan antara harga
jual produk dan harga terendah lainnya untuk item yang sama yang customer temukan
selama 30 hari dari tanggal pembelian. Meskipun serangan periklanan diharapkan untuk
meyakinkan publik bahwa Crazy Eddie telah memberikan diskon yang paling murah, harga
perusahaan pada banyak produk berada garis dengan kompetitor utamanya. Staff penjualan
perusahaan secara rutin mengalihkan perhatian konsumen kepada outlet-outlet Crazy Eddie
dengan diiklankan khusus ke kualitas produk yang paling bagus dan profit margin produk
yang paling tinggi.
Pada 1983, Antar memutuskan untuk menjual saham di Crazy Eddie untuk
meningkatkan modal untuk membiayai program perluasan agresifnya. Perusahaan penjamin
yang disewa oleh Antar, menunda Initial Public Offering (IPO) Crazy Eddie untuk lebih dari
1 tahun setelah menemukan bahwa catatan keuangan perusahaan adalah dalam kekacauan.
Di antara masalah lain yang belum ditangani oleh penjamin adalah secara luas berhubungan
dengan transaksi kelompok, pinjaman bebas bunga untuk karyawan, dan investasi spekulatif
yang tidak berhubungan dengan lini bisnis utama perusahaan. Perusahaan penjamin juga
terganggu untuk mengetahui bahwa hampir semua eksekutif utama perusahaan adalah
anggota dari keluarga Antar. Individu-individu tertentu, termasuk istri dan ibu Antar,
menerima gaji mendekati $100,000 untuk sedikit pekerjaan atau tidak bekerja.
Untuk menyiapkan Initial Public Offering (IPO), penjamin memastikan Antar, Dewan
Komisaris dan Presiden Crazy Eddie, untuk membersihkan catatan akuntansi perusahaan

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 18


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
dan masalah keuangan. Penjamin juga meminta Antar untuk menyewa seorang Chief
Financial Officer (CFO) yang telah berpengalaman dengan perusahaan publik dan yang
bukan merupakan anggota dari keluarga Antar. Penjamin memperingatkan Antar bahwa
investor akan menanyakan kemampuan eksekutif Crazy Eddie yang adalah keluarganya.
Walaupun penjamin memperingatkan, Antar mempekerjakan adiknya, Sam E. Antar yang
menjadi terkenal di dalam perusahaan sebagai Sam seorang CPA (akuntan) untuk
membedakannya dari ayahnya dengan nama yang sama untuk bekerja sebagai CFO Crazy
Eddie.

Perubahan Ketidakberesan Akuntansi


Penyelidikan yang luas tentang catatan keuangan Crazy Eddie oleh pemilik yang
baru dan otoritas pengatur memuncak pada tuduhan kecurangan yang diajukan terhadap
Eddie Antar dan rekanan terdahulunya. SEC menuduh bahwa setelah Crazy Eddie go publik
pada tahun 1984, Antar menjadi asyik dengan harga saham perusahaannya. Antar
menyadari bahwa Crazy Eddie harus membuat catatan posting hasil kegiatan operasi yang
mengesankan untuk memelihara kecenderungan harga saham yang naik. Suatu penyelidikan
SEC mengungkapkan bahwa dalam enam bulan yang pertama setelah perusahaan go publik,
Antar memerintah seorang bawahan untuk mencatat persediaan lebih tinggi dari $ 2 juta,
menghasilkan laba bruto perusahaan yang overstate dalam jumlah yang sama. Pada tahun
berikutnya Antar meminta persediaan akhir tahun untuk dicatat overstate sebesar $ 9 juta,
dan hutang dagang dikecilkan sebesar $ 3 juta. Pengadilan mencatat bahwa karyawan Crazy
Eddie mencatat persediaan akhir tahun lebih tinggi dengan menyiapkan count sheet
persediaan untuk item yang tidak ada. Untuk mencatat hutang dagang yang lebih rendah,
karyawan menyiapkan memo debet palsu dan memasukkan ke dalam catatan akuntansi
perusahaan.
Kebanyakan kritik yang ada saat ini dipicu oleh skandal Crazy Eddie yang
disebabkan oleh Main Hurdman dan suksesornya Peat Marwick. Laporan yang terbit saat ini
menyarankan untuk Main Hurman harus mengenakan Crazy Eddie fee/biaya untuk audit
perusahaan tahunan. Dalam satu tahun, KAP hanya mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar
85.000 dollar untuk audit independen secara penuh-audit dari perusahaan yang memiliki

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 19


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
pendapatan ratusan juta dollar. Kritik utama dari kebanyakan KAP menuduh Main Hurdman
memiliki lowballed untuk memperoleh kredit dari Crazy Eddie, melihat bahwa hal tersebut
dapat memperbaiki pendapatan audit yang hilang dengan menjual jasa konsutasi
perusahaan. Dalam satu tahun, Main Hurdman hanya mengenakan Crazy Eddie biaya
sebesar 85.000 dollar untuk mengaudit secara penuh perusahaan Crazy Eddie-bisnis yang
bernilai ratusan juta dollar dalam laporan keuangannya, lusinan toko retail dan 2 gedung
besar. Dalam waktu yang sama Main Hurdman telah mengenakan penawaran harga dasar
sebesar 85.000 dollar untuk melaksanakan audit. Dan Divisi konsultannya juga telah
mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar jutaan dollar untuk mengkomputerisasi sistem
persediaan Crazy Eddie.
Kebanyakan dari kritik ditujukan pada auditornya Crazy Eddie yang berasal dari
kegagalan mereka untuk membongkar inventori yang dilaporkan terlalu tinggi dan hutang
yang dilaporkan terlalu rendah. Pihak ketiga yang menyimpan file yang menuduh auditor
"membantu dan bersekongkol" dalam kecurangan (fraud) dimana banyak kecurigaan yang
ditemukan oleh pihak ketiga tersebut. Sebagai tambahan, terdapat beberapa kejadian
dimana auditor meminta dokumen klien, hanya untuk menceritakan bahwa dokumen itu
telah hilang atau dengan tidak sengaja rusak.
Dalam pembelaan Peat Marwick dan Main Hurdmans, Antar dan rekan sejawatnya
sedang mengusahakan suatu rencana berskala besar untuk membohongi auditor. Sebagai
contoh, setelah mengetahui dimana tempat persediaan yang akan dikunjungi oleh auditor
pada akhir tahun, Antar mengirimkan persediaan yang cukup untuk toko-toko dan gudang
untuk menyembunyikan kekurangannya. Demikian juga, personil Crazy Eddie secara
sistematis memusnahkan dokumen-dokumen yang dapat membuktikan kejahatan untuk
menyembunyikan kekurangan persediaan dari auditor. Antar juga memerintahkan
karyawannya untuk mengesampingkan orang-orang yang pintar, sistem persediaan berbasis
komputer yang didesain oleh Main Hurdman dan kembali pada sistem persediaan manual
yang ketinggalan jaman yang dulu digunakan oleh perusahaan. Ketiadaan atas sistem
persediaan berbasis komputer ini akan membuat kesulitan untuk auditor untuk memeriksa
secara tepat bagaimana persediaan perusahaan memiliki hal pada saat itu.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 20


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Suatu keterangan-keterangan yang mengganggu terhadap skandal Crazy Eddie
menyangkut keterlibatan atas beberapa karyawan kunci bagian akuntansi di dalam berbagai
macam tindakan kecurangan. Kelompok ini termasuk direktur dari staf audit internal,
pengawas tindakan, dan direktur utang dagang. Kegagalan audit yang lalu menunjukkan
bahwa suatu kecurangan melibatkan banyak kolusi dari eksekutif klien, keterangan-
keterangan personil kunci bagian akuntansi sangat sulit sekali ditemukan oleh auditor.

B. Pertanyaan

Soal 1
Hitung rasio-rasio dan pengukuran keuangan lainnya untuk Crazy Eddie, Inc. selama
periode 1984-1987. Identifikasi dan berikan penjelasan dengan singkat tentang red flag
pada laporan keuangan Crazy Eddie yang diusulkan perusahaan yang ditempatkan pada
tingkat resiko audit yang lebih tinggi dari pada normal.

Soal 2
Identifikasikan prosedur audit khusus yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi
kepastian adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan
oleh personil di Crazy Eddie :
a). pemalsuan penghitungan sheet/lembar persediaan,
b). memo debit palsu untuk utang dagang,
c). mencatat transaksi transshipping sebagai sales retail (penjualan eceran), dan
d). memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun persediaan.

Soal 3
Retail konsumen industri elektronik sedang mengalami perubahan yang dramatis dan
cepat sepanjang tahun 1980. Diskusikanlah bagaimana perubahan dalam audit industri
klien akan mempengaruhi keputusan perencanaan audit. Hubungkan diskusi ini dengan
Crazy Eddie.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 21


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Soal 4
Jelaskan apa yang tersirat pada istilah lowballing pada konteks audit. Bagaimana bisa
praktik ini berpotensi mempengaruhi kualitas dari jasa audit independen?

Soal 5
Asumsikan bahwa anda adalah anggota dari tim audit Crazy Eddie pada tahun 1986. Anda
telah ditugaskan untuk menguji prosedur cut-off persediaan klien pada akhir tahun. Anda
memilih 30 invoice yang dimasukkan pada catatan akuntansi yang paling dekat dengan
akhir tahun: 15 pada beberapa hari sebelum akhir tahun fiskal klien dan 15 pada
beberapa hari pertama di awal tahun. Asumsikan bahwa personel klien tidak dapat untuk
menempatkan 10 dari invoice tersebut. Tugas apa yang harus dilakukan yang nantinya
paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini dan mengapa?

Soal 6
Haruskah perusahaan diijinkan untuk memperkerjakan individu yang secara formal
disediakan oleh auditor independen mereka? Diskusikan pro dan kontra dari praktik ini.

C. Jawaban Case Audit

1. Rasio keuangan untuk Crazy Eddie, Inc. Laporan Keuangan periode 1984-1987
Rasio 1984 1985 1986 1987
1. Current Ratio 0,93 X 1,56 X 1,40 X 2,41 X
2. Quick Ratio 0,15 X 0,77 X 0,60 X 1,40 X
3. Acid Ratio 0,15 X 0,77 X 0,24 X 0,28 X
4. Inventory Turnover 5,88 X 5.14 X 4,38 X 3,23 X
5. Total Assets Turnover 3,75 X 2,08 X 2, 07 X 1,20 X
6. Debt Ratio 82,98% 63,59% 66,43% 68,37%
7. Profit Margin 2,75% 4,28% 5,05% 3,01%
8. Return on Assets (ROA) 10,32% 8,90% 10,43% 3,59%
9. Return on Equity (ROE) 60,62% 24,43% 31,07% 11,36%
10.Earnings per Share (EPS) $ 0.18 $ 0.24 $ 0.48 $ 0.34

Rasio keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus oleh auditor berkenaan dengan
perencanaan audit dengan penetapan tingkat risiko audit yang tinggi, adalah :

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 22


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Rekening Persediaan (Inventory) yang cukup tinggi terjadi pada tahun 1986 dan terus
naik sampai tahun 1987, yang memang menaikkan tingkat current ratio (likuiditas)
perusahaan, akan tetapi kenaikan ini hanya berasal dari adanya kenaikan jumlah
persediaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang sebenarnya merupakan
penipuan (fraud) yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Efek dari kesalahan ini
berakibat pada tidak akuratnya perhitungan rasio lancar (current ratio) dan
perbandingan utang pada modal (debt to equity ratio).
Perusahaan mengalami kekurangan jumlah uang tunai kas yang tersedia, dimana tidak
terdapat jumlah yang cukup. Sebagian besar aktiva terserap pada piutang, investasi, dan
persediaan yang besar, sehingga perusahaan mengalami kesulitan keuangan dalam
membayar utang perusahaan. Perusahaan sedang mengalami masalah likuiditas yang
sangat parah (ilikuid).
Perputaran persediaan (Inventory turnover) mengalami penurunan terus-menerus sejak
tahun 1984-1987. Menandakan bahwa perusahaan mengalami penurunan penjualan
persediaan (alat-alat elektronik).
Perbedaan saldo rekening yang cukup besar antara data keuangan tahun berjalan
dengan tahun sebelumnya yang digunakan dalam perbandingan merupakan suatu gejala
fluktuasi yang tidak biasa, sehingga apabila terdapat fluktuasi yang tidak biasa dengan
jumlah besar dari hasil pembandingan maka audit harus menemukan alasan apakah
hal itu terjadi karena kekeliruan/kelainan atau karena indikasi kecurangan yang
dilakukan oleh pihak manajemen Crazy Eddie, Inc.
Saya berpendapat bahwa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Crazy Eddie mengandung
salah saji yang material. Untuk itu, auditor harus melaporkan hal ini kepada komite audit
untuk mendiskusikan hal ini.

SPAP SA Seksi 512 p. 04 menyatakan:


Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan keuangan
tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan,
cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 23


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
berlaku umum di Indonesia. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan
atau kecurangan.

SPAP SA Seksi 512 p. 05 menyatakan:


Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang
mungkin material terhadap laporan keuangan. Auditor tidak bertanggung jawab
untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
bahwa salah saji, yang disebabkan karena kekeliruan atau kecurangan, tidak material
terhadap laporan keuangan.

2. Prosedur audit khusus yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi dan
memastikan adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan
oleh personil dalam Crazy Eddie, Inc. dalam kondisi berikut :
a) Pemalsuan count sheet persediaan
Menghitung jumlah fisik persediaan yang ada di perusahaan dan toko-toko yang
dimiliki dan gudangnya dan juga jumlah uang kas yang tersedia.
Melakukan perhitungan analitis untuk mengetahui adanya kesalahan (error) atas
penyajian saldo rekening yang berlebihan (overstated) persediaan pada laporan
keuangan perusahaan.
Menginspeksi seluruh kegiatan operasi perusahaan secara teliti dan mendalam atas
dokumen, catatan, dan mengevaluasi seluruh dokumen khususnya yang berkaitan
dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Menelusur aliran kegiatan transaksi dan arus barang dari penerimaan sampai
dengan penjualan dan kartu persediaan ( yang menggunakan sistem perpetual)
b) Memo debit palsu untuk utang dagang
Menelusuri memo debit ke buku pembantu utang dagang.
Mengkonfirmasi saldo utang dagang tersebut kepada setiap supplier perusahaan
untuk mencocokkan dengan jumlah saldo utang yang ada di perusahaan.
Mengecek jurnal pengeluaran kas yang berhubungan dengan penghapusan saldo
rekening utang dagang pada setiap transaksi.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 24


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Mewawancarai personil yang bertugas di bagian kredit (utang) dengan bagian
otorisasi persetujuan kredit.
c) Pencatatan transaksi transhippng sebagai penjualan eceran (sales retail).
Pengajuan pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi transhipping
tersebut dengan tugas-tugas personil perusahaan.
Observasi kegiatan perusahaan dalam transhipping dan toko-tokonya.
Menginspeksi atas dokumen dan laporan yang menunjukkan pelaksanaan transaksi
tersebut.
Mereview ulang kontrak kerjasama antara perusahaan dengan para supplier utama
perusahaan dan pabriknya.
d) Memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun.
Tindakan ini tentu saja untuk menutupi adanya kekurangan persediaan yang terjadi,
sehingga untuk menipu para auditor agar tidak dapat menemukan salah saji yang
terjadi. Untuk mencegah hal tersebut, auditor dapat melakukan prosedur sebagai
berikut :
Verifikasi departemen pembelian mengenai kesesuaian antara jumlah fisik
persediaan dengan catatan kartu persediaan mengenai kuantitas, keterangan, dan
harga barang.
Menelusuri data transaksi dari bukti transaksi dan jurnal ke pendebetan dan
pengkreditan dalam rekening-rekening persediaan untuk kelompok-kelompok
transaksi yang berkaitan.
Melakukan kunjungan ke gudang perusahaan dan melakukan pengecekan langsung
mengenai jumlah fisik persediaan, dan
Menguji kembali catatan dan hasil penghitungan akhir jumlah persediaan menurut
catatan perusahaan dengan hasil penghitungan auditor untuk menemukan dugaan
salah saji material terhadap persediaan

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 25


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
SPAP SA seksi 317 p.11 menjelaskan :
Prosedur audit tambahan yang dipandang perlu antara lain :
a. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung, seperti faktur, cek/giro dan surat
perjanjian yang dibatalkan, dan membandingkannya dengan catatan akuntansi.
b. Mengkonfirmasi informasi signifikan yang berkaitan dengan unsur pelanggaran
kepada pihak luar atau pihak perantara seperti bank dan penasihat hukum.
c. Menentukan apakah otorisasi semestinya telah diperoleh atas transaksi yang
berkaitan dengan unsur tindakan pelanggaran hukum.
d. Mempertimbangkan apakah transaksi atau kejadian lain serupa mungkin juga telah
terjadi, dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasinya.

Prosedur yang mungkin dapat dilakukan oleh auditor dalam menemukan kecurangan
yang dilakukan oleh Crazy Eddie adalah sebagai berikut :
1) Mencatat ke dalam akun persediaan setiap pembelian barang yang telah dicatat
sebagai retur penjualan, sementara barang belum dikembalikan kepada produsen
(masih terdapat di gudang).
Pada saat barang dibeli, dapat diasumsikan pencatatan yang dilakukan oleh Crazy
Eddie adalah sebagai berikut :
(Dr) Purchasing Inventory A $ XXX
(Cr) Accounts Payable $ XXX
(Dr) Inventory A $ XXX
(Cr) Cost of Goods Sold $ XXX
Pada saat barang diretur, Crazy Eddie melakukan pencatatan sebagai berikut:
(Dr) Accounts Payable $ XXX
(Cr) Purchasing Return Inventory A $ XXX
Akan tetapi, Crazy Eddie tidak melakukan pencatatan seperti dibawah ini, pada saat
retur dilakukan:
(Dr) Cost of Goods Sold $ XXX (UNRECORDED)
(Cr) Inventory $ XXX (UNRECORDED)
Hal ini akan mengakibatkan persediaan yang tercatat overstatement.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 26


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Dokumen pendukung yang dapat menjadi bukti pencatatan diasumsikan sebagai
berikut:
- Purchase Requisition
- Purchase Order
- Delivery / Receipt Order (BAST)
- Invoice
- Purchase Return Memo (Purchase Return)
- Vendors Debit Memo (untuk Purchase Return)
Siklus pembelian dan retur pembelian diasumsikan sebagai berikut :
a. Dept. Inventory Management mengajukan pembelian persediaan dengan
Purchase Requisition ke dept. Pengadaan.
b. Dept. Pengadaan melaksanakan proses pengadaan, dst. Kemudian membuat
Purchase Order (PO) ke vendor untuk dilakukan perintah pembelian.
c. Pihak mitra / vendor menerima PO, lalu melakukan pengiriman barang ke gudang
yang ditunjuk oleh Dept. Pengadaan. Delivery / Receipt Order (DO/RO) dikirim ke
Dept. Persediaan (Inventory Management) dan melakukan pengecekan ke
gudang dan menandatangani dokumen penerimaan barang (RO) dari Vendor,
dan mengirim dokumen tersebut kembali ke Vendor, dengan tembusan ke
bagian pengadaan.
d. Mitra kemudian mengirimkan Invoice dan Receipt Order ke Dept. Pengadaan dan
Dept. Pengadaan mengajukan dokumen penagihan tersebut ke Dept. Accounts
Payable (AP) untuk dilakukan pembayaran. Dept. AP melakukan verifikasi
terhadap dokumen tagihan, dan memberikan dokumen tagihan tersebut ke
Dept. Accounting untuk dilakukan pencatatan Jurnal terhadap dokumen tagihan
tersebut, dan kemudian Dept. Cash Management akan melakukan pembayaran.
e. Saat terdapat beberapa barang yang diterima tidak sesuai keinginan, maka
dilakukan retur pembelian, Dept. Persediaan mengajukan Memo Purchase
Return kepada vendor, dan vendor lalu memberikan Debit Memo kepada Dept.
Persediaan, lalu Dept. Persediaan akan menyerahkan debit memo tersebut ke

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 27


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Dept. AP untuk dibatalkan hutangnya dan dilakukan pencatatan retur. Barang
lalu dikembalikan ke produsen.
2) Persediaan yang diakui termasuk item barang yang tidak tercatat di toko-toko,
sebelum dilaksanakan perhitungan fisik persediaan dan observasi perhitungan fisik
dilakukan oleh auditor.
Sebelum barang diterima oleh toko, dan dokumen pembelian lengkap diterima oleh
toko, Crazy Eddie telah mencatat barang tersebut sebagai persediaan, akan tetapi
pembelian belum dilakukan, sesaat sebelum auditor melakukan observasi terhadap
perhitungan fisik persediaan.
Pada saat auditor akan melaksanakan observasi, maka Crazy Eddie langsung
melakukan pemindahan persediaan dari satu toko ke toko yang lain, sehingga tidak
dapat ditemukan persediaan yang diakui sebelum pembelian terjadi tersebut.
Diasumsikan pencatatannya sebagai berikut:
(Dr) Inventory $ XXX
(Cr) Cost of Goods Sold $ XXX
Hal ini mengakibatkan persediaan Overstatement, sementara hutang usaha
Understatement.
3) Pengiriman barang antara toko Crazy Eddie dicatat sebagai penjualan, sehingga
penjualan terjadi double.
Diasumsikan Crazy Eddie memiliki toko A dan toko B. Seorang pelanggan memesan
barang ke toko A, akan tetapi karena posisi site pelanggan yang lebih dekat kepada
toko B, maka barang dikirim dari toko A ke toko B, dan lalu barang dikirim oleh toko
B ke toko pelanggan.
Pencatatan yang dilakukan oleh toko A adalah sebagai berikut:
(Dr) Accounts Receivable $ XXX
(Cr) Sales $ XXX
(Dr) Cost of Goods Sold $ XXX
(Cr) Inventory A $ XXX
Toko B juga melakukan pencatatan yang sama seperti yang dilakukan oleh toko A
tersebut diatas.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 28


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Hal ini mengakibatkan penjualan Overstatement.
Prosedur yang mungkin dapat dilakukan oleh auditor di dalam mendeteksi
kecurangan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Prosedur konfirmasi terhadap produsen penjual, dan apabila konfirmasi telah
dilakukan, tetapi masih mencurigakan, auditor dapat mengikutsertakan pihak
independen yang ahli dalam bidang elektronik, untuk menentukan apakah
barang tersebut masih sesuai diakui sebagai persediaan atau tidak.
2) Prosedur review toko-toko yang memiliki hubungan istimewa terhadap Crazy
Eddie, dan menilai ulang setiap transaksi saat ini dengan membandingkannya
terhadap transaksi-transaksi toko-toko tersebut pada periode sebelumnya, lalu
kemudian auditor sebaiknya melakukan observasi mendadak terhadap toko-toko
Crazy Eddie tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga perpindahan
persediaan antar toko dapat terdeteksi.

3. Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan, karena
perencanaan mengatur mengenai urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing
menyatakan bahwa :
Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.(Buku Auditing 1 , Al. Haryono Jusup)

Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis profesional dengan berbagai hal
seperti integritas manajemen, kekeliruan, dan ketidakberesan, dan tindakan yang
melawan hukum. Dalam kasus skandal Eddie Antar ini, saya berpendapat bahwa auditor
dalam menyusun program auditnya dalam perencanaan audit harus merevisi program
audit yang dijalankannya untuk menemukan salah saji material dan tindakan kecurangan
lainnya yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Seperti nampak dalam standar audit
berikut ini :
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan
lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 29


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan
tentang bisnis entitas. (SA seksi 311 p. 03)

Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan materialitas baik dalam :


a. Merencanakan audit dan merancang prosedur audit, dan
b. Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. (SA seksi 312 p. 12)

4. Auditor berada dalam bisnis dalam menyediakan jasa atestasi laporan keuangan kepada
kliennya. Lowballing adalah praktek penetapan fee dibawah atau sama dengan biaya
audit untuk mendapatkan klien baru, dapat melanggar pasal mengenai independensi
dalam Kode Etik Profesional. Dalam konteks audit, lowballing sangat tidak etis dan telah
melanggar prinsip dan etika seorang auditor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut sangat jelek dan tentu saja tidak
independen karena mendapat pengaruh dari klien atau perusahaan. Sehingga akan
merugikan pihak lain terutama para pengguna laporan keuangan yang diterbitkan
karena mengandung salah saji material dan telah melakukan pembohongan publik.

SA Seksi 150 seksi dalam standar umum kedua berbunyi :


Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.

5. Auditor perlu melakukan pengujian substantif pada tanggal interim sebelum neraca
sebelum untuk mengidentifikasi adanya kejadian atau peristiwa yang mencurigakan
yang dilakukan oleh pihak klien.
Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan dini atas hal-hal
signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan akhir tahun (sebagai contoh, transaksi
antar pihak yang memiliki hubungan istimewa, kondisi yang berubah, pernyataan
standar akuntansi yang baru, dan pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan
penyesuaian). Di samping itu, banyak bagian perencanaan audit, termasuk upaya

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 30


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, penentuan tingkat risiko
pengendalian, dan penerapan pengujian substantif atas transaksi, dapat dilakukan
sebelum tanggal neraca (SPAP SA seksi 313 p. 02)

Pengujian subtantif atas transaksi :


Prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau kelainan dalam jumlah/nilai
uang yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo-saldo laporan keuangan.
Tujuan menentukan apakah setiap transaksi akuntansi klien sudah diotorisasi dengan
tepat, dicatat serta diikhtisarkan di dalam jurnal dengan benar, dan dibukukan di
dalam buku besar tambahan dan buku besar umum dengan benar pula.

Pengujian atas Rincian Saldo :


Memusatkan pada saldo akhir buku besar untuk Neraca maupun Laba Rugi
(umumnya menekankan Neraca)
Misal : untuk penjualan :
o Pengujian dilakukan terhadap piutang usaha dan penjualan.
o Prosedur audit : - konfirmasi piutang usaha , pengujian pisah batas (cut off).

Prosedur-prosedur pengujian yang dapat dilakukan auditor adalah :


a. Pencocokan ke dokumen pendukung atas setiap pengkreditan dengan pendebetan
ke rekening saldo transaksi yang berkaitan dengan invoice tersebut.
b. Menelusuri data transaksi dari dokumen dasar. Bila memungkinkan, hal ini dilakukan
dengan menelusuri data ke jurnal penjualan dan selanjutnya menelusuri posting dari
jurnal penjualan ke rekening penjualan di buku besar.

6. Perusahaan dapat saja mempekerjakan auditor intern dalam membantu pelaksanaan


tugas audit. Karena auditor tentu saja sangat membutuhkan peran auditor intern
perusahaan untuk menjelaskan aktivitas audit yang telah dijalankan selama ini kepada
perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa, selama auditor tersebut tetap dapat
mempertahankan independensinya sebagai seorang auditor dan tidak terpengaruh
dengan manajemen. Namun jika auditor merasa akan dirugikan dengan auditor intern

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 31


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
tersebut, maka sebaiknya dia memutuskan untuk tidak mempekerjakan auditor itu
dalam pekerjaan auditnya karena akan mengganggu independensi dan kualitas audit.

SA Seksi 322 p. 02 05, menyatakan :


02 Salah satu tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia adalah
untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan entitas. Dalam memenuhi
tanggung jawab ini, auditor mempertahankan independensinya dari entitas tersebut.

03 Auditor intern bertanggungjawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi,


memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen
entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung
jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern
mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya.

04 Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau kinerja pengendalian
entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern, ia harus
berusaha memahami fungsi audit intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas
audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang
diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit
intern tersebut.

05 Auditor biasanya harus meminta keterangan kepada manajemen yang bersangkutan


dan staf audit intern mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan auditor intern
berikut ini :
1. Status auditor intern dalam organisasi entitas.
2. Penerapan standar profesional
3. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat, dan lingkup pekerjaan audit.
4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitas mereka.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 32


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
CONTOH KASUS YANG SAMA TERJADI DI INDONESIA

KASUS PT. KIMIA FARMA Tbk., yakni berkaitan dengan penggelembungan keuntungan
(overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002.
Latar Belakang :
Terjadi penggelembungan keuntungan (overstated) senilai Rp. 32,7 Miliar yang
seharusnya Rp. 99,3 M ditulis menjadi Rp. 132 M.
Kesalahan penyajian pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2001
yang terjadi pada unit Industri Bahan Baku, Logistik Sentral, dan Unit Pedagang Besar
Farmasi.
Terjadi masalah penipuan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap Kantor Akuntan
Publik KAP) dan perusahaan-perusahaan yang Go Public.

Kesalahan yang terjadi :


a. Terjadi kesalahan penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan
tahun 2001.
b. Tahun 2001 PT.Kalbe Farma go public dengan auditor HTM, auditor incharge
Ludovicus Sensi Wandabio (LSW)
c. Laporan keuangan Audit KAEF per 31 Desember 2001 adalah UNQUALIFIED (Wajar
Tanpa Pengecualian).
d. Denda oleh Bapepam: Denda KAEF 500 juta. Sedangkan denda Direksi 1 Miliar karena
sengaja melakukan penggelembungan laporan keuangan.
e. Denda untuk LSW sebesar 100 juta karena tanggung jawab atas risiko audit.

Kesalahan Direksi :
a. Membuat 2 master prices berbeda yakni tanggal 1 dan 3 Februari 2002.
b. Master prices per 3 Februari 2002 telah disesuaikan nilainya dan menjadi dasar
penentuan nilai persediaan per 31 Desember 2001.
c. Melakukan pencatatan ganda atas penjualan, yaitu unit yang tidak disampling oleh
akuntan.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 33


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015
Image akuntan menjadi turun :
a. Auditor terlanjur menyatakan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh
manajemen tidak ada kesalahan pencatatan.
b. Auditor tidak lagi independen karena melakukan jasa konsultasi keuangan selain jasa
audit.
c. AE 300 mengenai tanggung jawab kepada klien, kesalahan ini menjadi risiko auditor
karena tanggung jawab auditor adalah risiko audit karena tidak dapat mendeteksi salah
saji yang material.

Tugas Mata Kuliah Pengauditan 34


Univ. Riau Fak. Ekonomi Program Magister Akuntansi - 2015

Anda mungkin juga menyukai