A. Audit Persediaan
Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada
umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun
penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian
utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK No.14, hal 14.1 s/d 14.2 & 14.9 IAI, 2002), persediaan
adalah aktiva :
1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses
atau pemberian jasa.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,
misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah
dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang
telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan,
dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain
yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau dipakai.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi, mana yang lebih
rendah (the lower of cost and net realiable value)
B. Sifat-Sifat Persediaan
Persediaan (Inventory) adalah elemen atau unsur yang sangat penting dalam
perusahaan terutama dalam penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang
ataupun perusahaan manufaktur baik yang berskala kecil maupun berskala besar, yang
berfungsi untuk menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang, menghilangkan
resiko hilangnya barang, mempertahankan stabilitas operasional perusahaan, untuk
Prosedur Analitis
Auditor melaksanaan prosedur analitis untuk memeriksa hubungan saldo akun
persediaan dengan akun lainnya. Selain itu, auditor seringkali juga menggunakan
informasi nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan
persediaan. Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan
prosedur analitis, auditor akan memiliki dasar untuk merancang serta melaksanakan
pengujian tas rincian saldo persediaan akhir.
Ada 4 aspek yang menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang
akan dilakukan yaitu :
1. Pengendalian fisik terhadap persediaan
Pengujian auditor mengenai kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan
penyelidikan.
2. Dokumen-dokumen dan catatan untuk transfer persediaan
Perhatian utama auditor dalam verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi
yang lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar
terjadi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang
dicatat tersebut adalah akurat.
3. Catatan perpetual
Terdapatnya catatan persediaan perpetual yang memadai berpengaruh terhadap
waktu dan luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. Jika catatan
perpetual dapat diandalkan, memungkinkan untuk menguji persediaan fisik sebelum
Televisi 53%
Audio dan sistem audio 15%
Portable dan personal elektronik 10%
Car stereos 5%
Asesoris dan tape 4%
Komputer dan games 3%
Berbagai macam barang termasuk microwave 10%
AC, dan alat-alat rumah tangga kecil
Total 100%
B. Pertanyaan
Soal 1
Hitung rasio-rasio dan pengukuran keuangan lainnya untuk Crazy Eddie, Inc. selama
periode 1984-1987. Identifikasi dan berikan penjelasan dengan singkat tentang red flag
pada laporan keuangan Crazy Eddie yang diusulkan perusahaan yang ditempatkan pada
tingkat resiko audit yang lebih tinggi dari pada normal.
Soal 2
Identifikasikan prosedur audit khusus yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi
kepastian adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan
oleh personil di Crazy Eddie :
a). pemalsuan penghitungan sheet/lembar persediaan,
b). memo debit palsu untuk utang dagang,
c). mencatat transaksi transshipping sebagai sales retail (penjualan eceran), dan
d). memasukkan penerimaan barang dagangan pada akhir tahun persediaan.
Soal 3
Retail konsumen industri elektronik sedang mengalami perubahan yang dramatis dan
cepat sepanjang tahun 1980. Diskusikanlah bagaimana perubahan dalam audit industri
klien akan mempengaruhi keputusan perencanaan audit. Hubungkan diskusi ini dengan
Crazy Eddie.
Soal 5
Asumsikan bahwa anda adalah anggota dari tim audit Crazy Eddie pada tahun 1986. Anda
telah ditugaskan untuk menguji prosedur cut-off persediaan klien pada akhir tahun. Anda
memilih 30 invoice yang dimasukkan pada catatan akuntansi yang paling dekat dengan
akhir tahun: 15 pada beberapa hari sebelum akhir tahun fiskal klien dan 15 pada
beberapa hari pertama di awal tahun. Asumsikan bahwa personel klien tidak dapat untuk
menempatkan 10 dari invoice tersebut. Tugas apa yang harus dilakukan yang nantinya
paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini dan mengapa?
Soal 6
Haruskah perusahaan diijinkan untuk memperkerjakan individu yang secara formal
disediakan oleh auditor independen mereka? Diskusikan pro dan kontra dari praktik ini.
1. Rasio keuangan untuk Crazy Eddie, Inc. Laporan Keuangan periode 1984-1987
Rasio 1984 1985 1986 1987
1. Current Ratio 0,93 X 1,56 X 1,40 X 2,41 X
2. Quick Ratio 0,15 X 0,77 X 0,60 X 1,40 X
3. Acid Ratio 0,15 X 0,77 X 0,24 X 0,28 X
4. Inventory Turnover 5,88 X 5.14 X 4,38 X 3,23 X
5. Total Assets Turnover 3,75 X 2,08 X 2, 07 X 1,20 X
6. Debt Ratio 82,98% 63,59% 66,43% 68,37%
7. Profit Margin 2,75% 4,28% 5,05% 3,01%
8. Return on Assets (ROA) 10,32% 8,90% 10,43% 3,59%
9. Return on Equity (ROE) 60,62% 24,43% 31,07% 11,36%
10.Earnings per Share (EPS) $ 0.18 $ 0.24 $ 0.48 $ 0.34
Rasio keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus oleh auditor berkenaan dengan
perencanaan audit dengan penetapan tingkat risiko audit yang tinggi, adalah :
2. Prosedur audit khusus yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi dan
memastikan adanya tindakan kecurangan dan ketidakberesan akuntansi yang dilakukan
oleh personil dalam Crazy Eddie, Inc. dalam kondisi berikut :
a) Pemalsuan count sheet persediaan
Menghitung jumlah fisik persediaan yang ada di perusahaan dan toko-toko yang
dimiliki dan gudangnya dan juga jumlah uang kas yang tersedia.
Melakukan perhitungan analitis untuk mengetahui adanya kesalahan (error) atas
penyajian saldo rekening yang berlebihan (overstated) persediaan pada laporan
keuangan perusahaan.
Menginspeksi seluruh kegiatan operasi perusahaan secara teliti dan mendalam atas
dokumen, catatan, dan mengevaluasi seluruh dokumen khususnya yang berkaitan
dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Menelusur aliran kegiatan transaksi dan arus barang dari penerimaan sampai
dengan penjualan dan kartu persediaan ( yang menggunakan sistem perpetual)
b) Memo debit palsu untuk utang dagang
Menelusuri memo debit ke buku pembantu utang dagang.
Mengkonfirmasi saldo utang dagang tersebut kepada setiap supplier perusahaan
untuk mencocokkan dengan jumlah saldo utang yang ada di perusahaan.
Mengecek jurnal pengeluaran kas yang berhubungan dengan penghapusan saldo
rekening utang dagang pada setiap transaksi.
Prosedur yang mungkin dapat dilakukan oleh auditor dalam menemukan kecurangan
yang dilakukan oleh Crazy Eddie adalah sebagai berikut :
1) Mencatat ke dalam akun persediaan setiap pembelian barang yang telah dicatat
sebagai retur penjualan, sementara barang belum dikembalikan kepada produsen
(masih terdapat di gudang).
Pada saat barang dibeli, dapat diasumsikan pencatatan yang dilakukan oleh Crazy
Eddie adalah sebagai berikut :
(Dr) Purchasing Inventory A $ XXX
(Cr) Accounts Payable $ XXX
(Dr) Inventory A $ XXX
(Cr) Cost of Goods Sold $ XXX
Pada saat barang diretur, Crazy Eddie melakukan pencatatan sebagai berikut:
(Dr) Accounts Payable $ XXX
(Cr) Purchasing Return Inventory A $ XXX
Akan tetapi, Crazy Eddie tidak melakukan pencatatan seperti dibawah ini, pada saat
retur dilakukan:
(Dr) Cost of Goods Sold $ XXX (UNRECORDED)
(Cr) Inventory $ XXX (UNRECORDED)
Hal ini akan mengakibatkan persediaan yang tercatat overstatement.
3. Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan, karena
perencanaan mengatur mengenai urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing
menyatakan bahwa :
Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.(Buku Auditing 1 , Al. Haryono Jusup)
Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis profesional dengan berbagai hal
seperti integritas manajemen, kekeliruan, dan ketidakberesan, dan tindakan yang
melawan hukum. Dalam kasus skandal Eddie Antar ini, saya berpendapat bahwa auditor
dalam menyusun program auditnya dalam perencanaan audit harus merevisi program
audit yang dijalankannya untuk menemukan salah saji material dan tindakan kecurangan
lainnya yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Seperti nampak dalam standar audit
berikut ini :
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan
lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan
4. Auditor berada dalam bisnis dalam menyediakan jasa atestasi laporan keuangan kepada
kliennya. Lowballing adalah praktek penetapan fee dibawah atau sama dengan biaya
audit untuk mendapatkan klien baru, dapat melanggar pasal mengenai independensi
dalam Kode Etik Profesional. Dalam konteks audit, lowballing sangat tidak etis dan telah
melanggar prinsip dan etika seorang auditor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut sangat jelek dan tentu saja tidak
independen karena mendapat pengaruh dari klien atau perusahaan. Sehingga akan
merugikan pihak lain terutama para pengguna laporan keuangan yang diterbitkan
karena mengandung salah saji material dan telah melakukan pembohongan publik.
5. Auditor perlu melakukan pengujian substantif pada tanggal interim sebelum neraca
sebelum untuk mengidentifikasi adanya kejadian atau peristiwa yang mencurigakan
yang dilakukan oleh pihak klien.
Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan dini atas hal-hal
signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan akhir tahun (sebagai contoh, transaksi
antar pihak yang memiliki hubungan istimewa, kondisi yang berubah, pernyataan
standar akuntansi yang baru, dan pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan
penyesuaian). Di samping itu, banyak bagian perencanaan audit, termasuk upaya
04 Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau kinerja pengendalian
entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern, ia harus
berusaha memahami fungsi audit intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas
audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang
diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit
intern tersebut.
KASUS PT. KIMIA FARMA Tbk., yakni berkaitan dengan penggelembungan keuntungan
(overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002.
Latar Belakang :
Terjadi penggelembungan keuntungan (overstated) senilai Rp. 32,7 Miliar yang
seharusnya Rp. 99,3 M ditulis menjadi Rp. 132 M.
Kesalahan penyajian pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2001
yang terjadi pada unit Industri Bahan Baku, Logistik Sentral, dan Unit Pedagang Besar
Farmasi.
Terjadi masalah penipuan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap Kantor Akuntan
Publik KAP) dan perusahaan-perusahaan yang Go Public.
Kesalahan Direksi :
a. Membuat 2 master prices berbeda yakni tanggal 1 dan 3 Februari 2002.
b. Master prices per 3 Februari 2002 telah disesuaikan nilainya dan menjadi dasar
penentuan nilai persediaan per 31 Desember 2001.
c. Melakukan pencatatan ganda atas penjualan, yaitu unit yang tidak disampling oleh
akuntan.